Sabtu, 31 Desember 2016

Pembangunan Kantor Walinagari Gadur Dimulai

Pembangunan Kantor Walinagari Gadur Dimulai

Enam Lingkung--Wabup Padang Pariaman Suhatri Bur meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Walinagari Gadur, Kecamatan Enam Lingkung, Kamis (29/12) lalu. Kantor pelayanan untuk masyarakat itu berdiri di lahan seluas 500 meter persegi, yang telah dihibahkan masyarakat.
    Di bandingkan kantor walinagari yang saat ini di tempati, kantor walinagari yang sedang di bangun itu jauh lebih luas dan di bangun dua lantai.
    Suhatri Bur berharap, pembangunan nagari dapat di lakukan secara cepat agar pelayanan lebih optimal. Pemkab Padang Pariaman berkomitmen mendukung peningkatan sarana dan prasarana yang saat ini di lakukan oleh pemerintah nagari.
    Ia mengingkatkan, bahwa dana ADD Nagari tidak dapat digunakan untuk pembangunan nagari. Namun dana tersebut hanya dapat dialokasikan untuk kegiatan pemberdayaan dan pembangunan fisik sektor pemberdayaan ekonomi.
    Walinagari Gadur, Irkhaswandi mengatakan, pembangunan kantor walinagari merupakan sebuah penantian panjang masyarakat hingga akhirnya proses itu dimulai saat ini.
    "Dua tahun proses dari awal pembebasan lahan, hingga dimulainya pembagunan saat ini. Hal ini tidak terlepas dari keikhlasan masyarakat yang menghibahkan lahannya," ujarnya.
    Pembangunan kantor walinagari yang repsentatif tidak lain untuk mengoptimalkan pelayanan pemerintahan nagari kepada masyarakat. "Kantor yang repsentatif tentu akan selaras dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga tercipta pelayanan prima bagi masayarakat khususnya Nagari Gadur," ulasnya.
    Ditambahkan Irkhaswandi, dengan kondisi anggaran yang terbatas, pembangunan kantor nagari baru selesaikan bangunan pondasi. Dalam perencanaan pembangunan akan dilanjutkan pada awal tahun ini. (501)

Pengurus dan Kader PDI P Luapkan Kekecewaan pada Ali Mukhni

Pengurus dan Kader PDI P Luapkan Kekecewaan pada Ali Mukhni

Pariaman--Pengurus dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Padang Pariaman merasa kecewa terhadap Bupati setempat, H. Ali Mukhni, yang telah bergabung dengan Partai Gerindra Provinsi Sumatra Barat. Kekecewaan itu, sekaitan Ali Mukhni diusung langsung oleh PDI P bersama dua partai lainnya saat Pilkada 2010 lalu.
    Selasa (10/5), seluruh pengurus Pimpinan Anak cabang (PAC) PDI P se Padang Pariaman minta ketegasan sikap DPC nya terhadap seorang Ali Mukhni, yang mereka anggap telah lari dari komitmen garis perjuangan PDI P itu sendiri. "Pasca masuknya Ali Mukhni ke Gerindra, DPC PDI P belum punya sikap yang jelas. Sebab, tindakan yang dilakukannya telah melukai hati kader partai," kata Jon Dedi, Ketua PAC PDI P Kecamatan Lubuk Alung.
    Hal yang sama juga dilontarkan Refliato, Ketua PAC PDI P Kecamatan 2 X 11 Kayutanam dan Edi Kosasih, Ketua PAC Kecamatan IV Koto Aur Malintang. "Sejak Ali Mukhni terpilih, hingga saat ini telah sekian lama pula dia memimpin daerah bekas gempa ini, belum ada perhatian yang khusus kepada PDI P, selaku partai yang ikut tandatangan di KPU, saat pengusungan dia secabai calon bupati periode 2010-2015," kata dia.
    "Bahkan yang lebih tragis itu, hutang beli kayu untuk pemasangan baliho Ali Mukhni saat musim kampanye dulu, sampai hari ini belum terbayarkan di gudang kayu. Sementara, yang bersangkutan telah berani menjadi Ketua Partai lain," kata Januar sesepuh PDI P yang berasal dari Kecamatan Enam Lingkung.
    Ada kesan, forum yang dihadiri lengkap seluruh pengurus teras PDI P tersebut, sebagai ungkapan kekecewaan, serta 'mengadili' seorang Ali Mukhni, dan mereka minta DPC dan pimpinan partai ditingkat Sumbar, agar bisa memberikan tindakan yang tegas terhadap Ali Mukhni.
    M. Syofyan, Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI P menilai kekecewaan yang dirasakan kader PDI P sudah sangat keterlaluan. Bahkan bisa berbuntut pada mosi tidak kepercayaan kepada bupati pilihan masyarakat tersebut.
    Sementara, Ketua dan Sekretaris DPC PDI P Padang Pariaman, Salman Hardani dan Mayadi berjanji untuk menampung seluruh aspirasi yang masuk dari seluruh kader dan pengurus PDI P dari arus bawah itu. "Kita akan rapat pleno dalam waktu dekat ini, dan dilajutkan dengan pengajuan ke DPD PDI P serta DPP tentang tindakan selanjutnya. Walau bagaimanapun, Ali Mukhni kita dukung juga berdasarkan rekomendasi dari DPD dan DPP PDI P tersebut," kata mereka.
    "Kurang apa kita. Soal calon anggota DPR RI yang diinginkan Ali Mukhni, PDI P juga siap untuk mendukung beliau nantinya saat Pemilu. Bukan cara begini yang membuat kader jadi kecewa dan sakit hati. Kita telah bersusah payah bekerja memenangkannya dilapangan, tetapi saat pergi tidak meninggalkan pesan apapun," ujarya. (dam)

Liga Nagari Lubuk Alung Pungguang Kasiak Tahan Laju Sikabu Lewat Adu Pinalti

Liga Nagari Lubuk Alung
Pungguang Kasiak Tahan Laju Sikabu Lewat Adu Pinalti

Lubuk Alung--Final prematur. Itulah ungkapan yang terlontar dari mulut penonton yang memadati lapangan Sungai Abang pada pertandingan antara Sikabu versus Pungguang Kasiak dalam lanjutan Liga Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman di Grup C pada Sabtu sore lalu. Bagaimana tidak, kedua tim bermaterikan pemain mumpuni dan memiliki pengalaman yang cukup tinggi.
    Membutuhkan satu kemenangan lagi untuk lolos ke babak Semi Final, Sikabu bermain ofensif dan terlihat mengambil inisiatif serangan. Berkali-kali striker andalan mereka Adlin mendapatkan peluang untuk menciptakan gol, namun dengan kesigapan penjaga gawang Pungguang Kasiak, Pora berhasil menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
    Pungguang Kasiak unggul terlebih dahulu melalui ujung tombak Aldo pada menit ke-11, berawal dari kesalah-pahaman pemain belakang Sikabu. Bola lambung di rusuk kiri pertahanan Sikabu berhasil di konversi menjadi gol oleh pemain yang menuntut ilmu di Diklat PPLP Sumbar ini.
    Tersentak dengan gol tersebut, Sikabu semakin meningkatkan serangan yang dimotori oleh Agung Saputra dan mantan pemain Persepar RizQi Salam. Akan tetapi masih terbentur oleh penyelamatan menakjubkan Pora. Peluang terbaik di Sikabu didapat oleh Rizqi Salam ketika tendangan bebasnya dari sisi kanan pertahanan Pungguang Kasiak masih membentur mistar gawang.
    Keasyikan menyerang Sikabu kembali kebobolan melaluli penetrasi pemain sayap Pungguang Kasiak, Syahroni yang berhasil melewati dua pemain bertahan Sikabu. Sontekannya dari sudut sempit sebelah kiri gawang tidak dapat diselamatkan oleh penjaga gawang Sikabu, Budi Saputro. Kedudukan 2 - 0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
    Tertinggal dua gol, Sikabu memasukkan pemain veteran sarat pengalaman, mereka Hikmat Mat. Masuknya Hikmat berhasil merubah permainan dan serangan Sikabu menjadi lebih variatif. Berkali-kali pemain yang dijuluki "Kida Beracun" ini harus dijatuhkan. Serangan Sikabu akhirnya berbuah gol melalui pinalti akibat pelanggaran pemain Pungguang Kasiak. Pinalti dieksekusi Adlin dengan sempurna dan mengantarkannya sebagai top skorer sementara dengan tiga gol.
    Mulai terkejar Pungguang Kasiak yang bermaterikan pemain-pemain muda melakukan pergantian pemain dengan memasukkan pemain senior. Justru kondisi anti klimak mereka alami terlebih dengan keluarnya Iqbal "Konate" dan Aidil. Pungguang Kasiak justru kedodoran praktis Sikabu melalui Hikmat dan kawan-kawan terlihat nyaman menguasai lapangan tengah.
    Peluang Sikabu kembali hadir melalui Adlin, tendangan kerasnya ketika tinggal berhadapan dengan Pora berhasil di tepis dengan baik oleh Pora. Gol penyeimbang bagi Sikabu akhirnya tercipta dipenghujung babak kedua lewat sontekan Hikmat memanfaatkan umpan tarik dari sisi kanan gawang Pungguang Kasiak. Skor seimbang 2 - 2 hingga pluit panjang dibunyikan oleh wasit Eri Refere yang sangat baik dan tegas dalam memimpin pertadingan sarat gengsi ini. Tujuh kartu kuning dikeluarkan masingnya lima untuk Pungguang Kasiak dan dua untuk Sikabu. Dan pertandingan pun harus dilanjutkan dengan adu pinalti.
    Dari lima eksekutor Sikabu, Hanya dua gol yang berhasil. Selebihnya Pora berhasil menyelamatkan dua tendangan pinalti dan satu lagi melambung diatas mistar.
    Sementara, Pungguang Kasiak sukses menyarangkan tiga gol dan satu melebar serta masih menyisakan satu penendang.
    Meski kalah lewat adu pinalti, Sikabu masih mendapat poin satu dan tetap bertengger di puncak klasemen dengan jumlah poin 4. Dan Pungguang Kasiak berada di bawahnya dengan poin 2 hasil kemenangan adu pinalti. Namun Pungguang Kasiak menyisakan satu partai lagi melawan Sungai Abang. (501)

Liga Nagari Lubuk Alung Pasie Laweh Kubur Impian Balah Hilia ke Semi Final

Liga Nagari Lubuk Alung
Pasie Laweh Kubur Impian Balah Hilia ke Semi Final

Lubuk Alung--Pasie Laweh benar-benar menjadi batu sandungan bagi Balah Hilia dalam Liga Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman Kamis lalu di lapangan Sungai Abang. Datang sebagai salah satu tim unggulan dengan materi pemain yang merata dan mumpuni, langkah Balah Hilia terhenti setelah menderita kekalahan 2-4.
    Kekalahan yang sebelumnya sama sekali tak terduga dan justeru Pasie Laweh berhasil membalikkan prediksi pengamat bola di Lubuk Alung.
    Butuh kemenangan untuk membuka asa untuk lolosnya Balah Hilia mencoba mengambil inisiatif untuk menekan. Namun Pasie Laweh berhasil mencuri gol cepat pada menit ke-2 lewat aksi striker mereka Hengki Gunawan. Sadar kekalahan menutup peluang mereka, Balah Hilia melakukan serangan dari berbagai penjuru. Beberapa peluang berhasil diciptakan hingga penalti mereka dapatkan pada menit ke-17 setelah isaik penyerang Balah Hilia dijatuhkan dikotak enam belas. Meski sempat gagal menjadi algojo, Aweng berhasil melesakkan gol memanfaatkan bola rebound dari tangkapan penjaga gawang Pasie Laweh.
    Namun hasil imbang tersebut hanya bertahan sesaat. Setelah gelandang Pasie Laweh Ilyas dua menit berselang tepatnya pada menit ke-19 berhasil melesakkan sikulit bundar memanfaatkan kelengahan barisan belakang Balah Hilia. Tendangan lambungnya tidak dapat diselamatkan oleh penjaga gawang Novi.
    Tertinggal dan mencoba memaksakan kemenangan, Balah Hilia terus memborbardir pertahanan Pasie Laweh sehingga lupa dengan pertahanan. Adalah seorang Diki Wijaya, pemain muda belia bertubuh mungil menghukum pertahanan Balah Hilia pada menit ke-31 dengan aksi memukau berhasil mengelabui kiper Novi dan menempatkan bola ke pojok kiri gawang.
    Pasie Laweh kembali menambah keunggulan menjadi 4-1 diujung babak pertama, dan lagi-lagi Hengki Gunawan menjadi momok bagi pertahanan Balah Hilia.
    Berada di lubang jarum, Balah Hilia di babak kedua melakukan pergantian pemain guna meningkatkan daya serang. Dan Balah Hilia pun berhasil mendikte permainan Pasie Laweh, bahkan dengan serangan tujuh hari tujuh malam. Beberapa peluang yang seharusnya mejadi gol pun akhirnya terbuang percuma.
    Praktis, Pasie Laweh pun menerapkan pertahanan parkir bus dengan sekali-kali melakukan serangan balik yang hanya menempatkan seorang Hengki Gunawan di depan.
    Balah Hilie akhirnya mendapatkan gol hiburan dan kembali melalui titik putih pada masa injury time, setelah kapten Pasie Laweh Donarlis handsball di kotak terlarang. Kali ini Erik, gelandang Balah Hilia berhasil menunaikan tugasnya. Skor 4-2 berakhir untuk kemenangan Pasie Laweh. Tercatat tiga kartu kuning dikeluarkan Wasit Abdul Gani. Dua untuk Pasie Laweh dan satu untuk Balah Hilia.
    Pasie Laweh dengan hasil ini menggeser Aia Tajun di puncak klasemen di grup A. Meski sama-sama memiliki nilai 3, Pasie Laweh unggul dalam produktifitas gol. (501)

Liga Nagari Lubuk Alung Singguliang Menjadi Tim Pertama Tancapkan Kaki di Semi Final

Liga Nagari Lubuk Alung
Singguliang Menjadi Tim Pertama Tancapkan Kaki di Semi Final

Lubuk Alung--Nagari Singguliang menjadi tim pertama yang memastikan langkahnya ke babak semi final, setelah pada pertandingan, Jumat petang lalu berhasil menaklukan tim Lubuk Alung dengan skor meyakinkan 3 - 1. Pertandingan yang berlangsung dalam tempo tinggi dan cepat berhasil menghibur dan menjadikan lapangan sepak bola Sungai Abang disesaki penonton.
    Tim Singguliang yang bermaterikan paduan senior dan muda terlihat lebih menguasai jalannya permainan. Itu terlihat dengan terciptanya beberapa peluang emas. Di awal pertandingan, Singguliang mendapatkan peluang melalui kaki Andre, penyerang muda mereka, yang tinggal berhadapan dengan penjaga gawang, akan tetapi tendangannya masih lemah dan berhasil diselamatkan oleh penjaga gawang.
    Peluang Singguliang berikutnya diperoleh melalui jangkar sarat pengalaman, Yudi Fittorio. Meski berhasil mengelabui tiga pemain lawan, akan tetapi tendangan kerasnya dari luar kotak pinalti berhasil diselamatkan dengan gemilang oleh kiper Lubuk Alung, Defri.
    Gol pembuka Singguliang akhirnya tercipta pada menit ke-9 melalui Legis Vernando yang di awali dengan pergerakan over lapingnya dari bawah, kerjasama satu duanya dengan Hadi Zulmarta berhasil membongkar pertahanan Lubuk Alung. Umpan manis dari Hadi berhasil dieksekusi dengan tenang oleh Legis.
    Ketinggalan satu gol, Lubuk Alung merespon dengan meningkatkan kualitas serangan, namun karena disiplinnya pemain belakang Singguliang yang dikoordinir oleh Robi Ralli membuat pemaian Lubuk Alung kesulitan menembusnya. Singguliang justru berhasil menggandakan kedudukan di menit ke-22 lewat cocoran Roy Kasta Wijaya yang memanfaatkan umpan cut back dari Dekra, diawali dengan tusukan cepat Dekra dari rusuk kanan pertahanan Lubuk Alung.
    Pada babak kedua, Lubuk Alung mengganti sejumlah pemain untuk lebih memberikan tekanan. Itupun berhasil dengan lebih mengendalikan permainan. Lubuk Alung akhirnya berhasil memperkecil ketinggalannya menjadi 2 - 1, melalui tendangan dua belas pas, sebelumnya sebuah tekling terlambat Legis menjatuhkan pemain depan Lubuk Alung. Pinalti tersebut berhasil dituntaskan dengan baik oleh Abu di menit ke-49. Berhasil melesakkan gol, Lubuk Alung semakin gencar dan mengurung tim Singguliang, setidaknya dua peluang bersih berhasil diciptakan. Akan tetapi karena kekurangan tendangan peluang tersebut terbuang dengan sia-sia.
    Melihat timnya tertekan, pelatih Singguliang Jhon Kennedi memasukan bek senior mereka, Delfri Saputra menggantikan Ahmad Rizki yang terlihat mulai menurun staminanya yang sebelumnya tampil cukup baik selama pertandingan. Serta memasukkan pemain Gaufik Dali Fernando menggantikan gelandang pengangkut air mereka Hadi Zulmarta yang sudah kehabisan bensin guna menyeimbangkan permainan.
    Taktik tersebut berhasil dengan baik, dan kembali berimbangnya permainan. Jual beli serangan pun terjadi dari kedua tim. Singguliang lebih beruntung dengan menambah pundi gol setelah Andre dijatuhkan oleh Kiper Lubuk Alung di kotak pinalti dan berhasil melewatinya. Wasit Diko Pratama tanpa ragu menunjuk titik putih dan mengganjar Defri dengan kartu kuning. Iqbal Refianda yang dipercaya menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Pemain berusia 14 tahun dan merupakan pemain termuda dalam liga ini berhasil mengelabui penjaga gawang dengan tendangan cipnya yang manis. Hasil 3 - 1 itupun bertahan hingga akhir permainan.
    Dengan kemenagan ini, Singguliang mengokohkan posisinya di puncak klasemen di Grup B dan menjadi tim pertama yang lolos ke semi final yang direncanakan pada 6 Januari mendatang. (501)

LK3 Padang Pariaman Gelar Case Conference Kasus Pencabulan Anak Kandung

LK3 Padang Pariaman Gelar Case Conference Kasus Pencabulan Anak Kandung

Padang Pariaman--Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kabupaten Padang Pariaman berupaya melakukan pendampingan terhadap kasus pencabulan yang dilakukan ayah kandung terhadap anaknya sendiri hingga kondisi hamil enam bulan. Dari laporan Pekerja Sosial LK3, korban yang masih menjadi siswa SMP itu, sudah digarap ayahnya sejak kelas tiga SD. 
    Ketua LK3 Padang Pariaman Rahmat Tuanku Sulaiman mengungkapkan hal itu pada Case Conference (konferensi kasus), Kamis (29/12) lalu di ruang pertemuan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Padang Pariaman di Pariaman. Case conference yang digelar berkaitan dengan pengaduan kakek korban kepada kantor Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Pariaman pada 9 Desember 2016 lalu. Kepada Peksos LK3 Padang Pariaman dan pengurus RPSA, kakek korban menceritakan kronologis kasus pencabulan.  
    Case conference dihadiri Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Gusnawati, Kasi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Ali Aripin, dan unsur terkait lainnya. Menurut Rahmat, case conference ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan LK3. Kasus pencabulan ini perlu penangganan semua pihak, karena terjadi antara ayah dan anak kandung.
    "Saat ini Peksos LK3 bersama pihak terkait lainnya terus berupaya untuk mengungkap kasus ini. Peristiwa pencabulan ini terjadi di Nagari Sikucua, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam," kata dia.
    Peksos LK3 Fatma Yetti Kahar, ujar dia lagi, sudah berhasil bertemu dengan pihak keluarga di Bekasi. Di sana Fatma Yetti Kahar berkoordinasi dengan LK3 setempat, PKDP dan pihak lainnya untuk turut membantu pengungkapan kasus ini. Karena sebelumnya korban diantarkan oleh ayahnya kepada pihak keluarga di Kalimantan. Peksos LK3 berhasil berkomunikasi dengan korban. Namun kontak selanjutnya tidak bisa dilanjutkan. Sepertinya pelaku berupaya menyembunyikan korban agar kasusnya tidak diungkap kepermukaan dan diproses secara hukum.
    Kadissosnaker Gusnawati menyatakan sangat prihatin dengan munculnya kasus-kasus pencabulan ini. Kelihatannya masalah pencabulan ini ada anggapan sepele. Tapi sesungguhnya ini masalah besar yang harus dicarikan solusinya secara bersama di tengah masyarakat.
    "Perilaku pencabulan ini sudah pasti tidak sesuai dengan norma adat, agama dan sosial. Mungkin perilaku pencabulan tersebut tidak dilakukannya di Padang Pariaman, tapi tetap saja akan berdampak terhadap masyarakat daerah ini," kata Gusnawati.
    Dikatakan Gusnawati, kondisi Padang Pariaman terlihat tenang, tapi banyak masalah sosial yang perlu disikapi bersama. Sebagai contoh ringan, saat kunjungan ke lapangan, ditanya seorang remaja apakah shalat atau tidak. Dijawab tidak. Kenapa? Ternyata sang ibunya juga tidak shalat. Begitu pula sang ayah, juga tidak shalat. Ini pertanda lemahnya norma agama pada diri remaja tersebut. 
    Dari psikolog, Dian Novita Ariani melihat ayah korban memiliki temperamen yang tidak stabil dan mudah marah. Dirinya lemah kontrol emosi dan lemah kontrol terhadap dorongan seksual. Sehingga suka marah-marah kepada isteri dan tidak merasa bersalah melakukan hubungan seksual dengan anak kandung sendiri. Temperamen yang dimiliki pelaku merupakan gangguan mental. Obat yang paling baik adalah pendekatan religius (agama). Terapi air wuduk saja bisa menurunkan temperamen.
    "Namun yang tidak kalah pentingnya adalah dampak psikologis korban. Rumit sekali penyembuhan traumatik yang dialaminya. Dampak terhadap korban adalah trauma seksual atau kecanduan seksual karena sudah berulang kali dialaminya," kata Dian menambahkan. (501)

Kamis, 29 Desember 2016

Liga Nagari Lubuak Aluang Sikabu Taklukan Sungai Abang 3-0

Liga Nagari Lubuak Aluang
Sikabu Taklukan Sungai Abang 3-0

Lubuk Alung--Meski bermain baik menghadapi Sikabu, akhirnya tim Sungai Abang menyerah di tangan Sikabu dengan skor 0-3. Bertindak sebagai tuan rumah, Sungai Abang langsung menekan di awal-awal babak pertama, dalam liga Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu kemarin.
    Peluang emas bercampur intan permata tercatat dua kali dimiliki Sungai Abang. Masing-masing melalui Falen dan striker andalan mereka Rafel. Meski telah berhadapan langsung dengan penjaga gawang Sikabu Budi, namun tendangan keduanya masih melebar dan melambung tinggi.
    Malapetaka justru datang bagi Sungai Abang, ketika play maker Sikabu, Agung Saputra dijatuhkan di kotak terlarang oleh Putra, pemain sayap mereka pada menit ke-33. Sehingga wasit yang memimpin, Eri Refere menunjuk titik putih. Pinalti itupun berhasil dieksekusi dengan baik oleh Adlin Fadilah. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama.
    Di babak kedua, Sungai Abang mencoba bangkit dengan memasukkan tenaga segar. Akan tetapi karena ketatnya pertahanan Sikabu yang dikawal oleh pemain sarat pengalaman; Fandi membuat pemain Sungai Abang kesulitan.
    Sikabu menambah pundi gol pada menit 67 oleh striker andalan mereka Adlin setelah memanfaatkan kesalahan pemain belakang Sungai Abang yang gagal mengamankan bola.
    Gol ketiga Sikabu diciptakan oleh gelandang mereka, Agung pada menit 69. Pemain yang sengaja pulang dari Jakarta ini berhasil memperdaya penjaga gawang Sungai Abang, Kevin dan menjadikan gol penutup pada laga ini.
    Dengan kemenagan atas Sungai Abang, Sikabu bercokol di Puncak klasemen grup C dengan poin tiga. Sementara itu dengan dua gol yang dibukukan Adlin Fadilah, menempatkannya sebagai top skorer sementara.
    Pertandingan menarik ini berlangsung dengan tensi cukup tinggi. Itu terlihat dengan keluarnya enam kartu kuning dari saku wasit Eri. Masing-masing keseblasan mendapat tiga kartu kuning.
    Besok Kamis (29/12) ini, liga Nagari Lubuk Alung akan mempertandingkan antara Balah Hilia vs Pasie Laweh di grup A. (501)

Masyarakat Harus Memilih Calon Terbaik

Koperasi KBH Terbentuk

Lubuk Alung--Seiring dengan terbentuknya kepengurusan komplek Bung Hatta, Pasa Kandang, Lubuk Alung, penghuni perumnas Kampung Ladang itu juga membentuk Koperasi Komplek Bung Hatta (KBH). Hal itu dimaksudkan, agar perekonomian secara bersama juga bisa dibangun lewat koperasi demikian.
    Pengurus Koperasi KBH yang dibentuk, Ketua; Febri Novian, Wakil Ketua; Syafri Ajisman, Sekretaris; Jafril, Wakil Sekretaris; Joni Suhendra, dan Bendahara; Arman. Sementara, untuk pemeriksa keuangan dijabat oleh MS. Datuak Rajo Kaciak dan Rahmat DW. Sedangkan Komisaris dipegang oleh Ruswan Tanjung, Surnafri Kaspi dan Yusra.
    Kepada Singgalang, Rabu (7/9) di Pariaman, Ruswan Tanjung selaku Komisaris Koperasi KBH tersebut menjelaskan, bahwa tujuan koperasi adalah untuk menumbuh-kembangkan perekonomian secara bersama, terutama dikalangan penghuni komplek.
    Menurut dia, Sabtu (10/9) depan, kepengurusan komplek dan pengurus Koperasi KBH dilantik bersama. Hal itu juga sekalian momen halal bi halal sesama penghuni komplek. "Kita ingin, koperasi yang telah dibentuk atas kesadaran bersama ini mampu memberikan yang terbaik, dalam membangun perekonomian masyarakat itu sendiri," kata dia.
    Katanya lagi, untuk simpanan wajib dibebankan kepada anggota sebanyak Rp50 ribu setiap bulannya. Sementara, simpanan pokok sebesar Rp200 ribu. "Insya Allah, badan hukum koperasi tengah diurus. Semoga, menjelang pelantikan, semua selesai dengan baik dan benar," harapnya.
    Ruswan Tanjung mengajak semua penghuni komplek untuk bisa memanfaatkan koperasi demikian, demi untuk kebersamaan. Sebab, kalaulah semua dipersamakan, ada harapan kesejahteraan pun bisa merata diantara penghuni komplek itu sendiri. (dam)
------------------------------------------------------------------

-Agar Lubuk Alung Tidak Gagal
Masyarakat Harus Memilih Calon Terbaik Dari yang Baik

Lubuk Alung--Walinagari Lubuk Alung, Padang Pariaman mendatang diharapkan bisa diterima semua kalangan, mampu menguasai tekhnologi informasi, dan sejumlah kemajuan lainnya yang tengah terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini. Sebab, kalau seorang walinagari tidak mampu seperti demikian, dengan sendirinya akan tergilas. Apalagi Nagari Lubuk Alung punya banyak masyarakat yang cerdas.
    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Lubuk Alung, Ruswan Tanjung kepada Singgalang, Rabu (7/9) di Lubuk Alung menilai, disamping walinagari mengusai hal demikian, dia juga seorang yang mampu menjaga iman dan taqwanya.
    Dulu, katanya, seorang walinagari sama kedudukannya dengan orang-orang hebat. Walinagari juga berfungsi sebagai wali perang, menjadi panutan ditengah masyarakat yang dipimpinnya. "Nah, iman dan taqwa itulah yang menjadi pondasi seseorang, teristimewa terhadap seorang pemimpin. Sebab, seorang walinagari adalah contoh bagi masyarakatnya sendiri," ujar Ruswan Tanjung.
    "Semua masyarakat Lubuk Alung telah tahu, bahwa tidak seorangpun diatara walinagari yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Belum satu periode, dia telah berhenti dan diberhentikan. Itulah fakta sejarah yang terjadi di nagari yang terkenal panasnya ini, sejak era kembali kenagari digulirkan pada 2002 silam. Agaknya masyarakat tak ingin lagi terlantar, akibat seringnya terjadi gonta-ganti pemimpin sebelum masa jabatannya berakhir," kata dia.
    Selaku salah seorang tokoh masyarakat, Ruswan Tanjung mengajak seluruh calon walinagari setempat, yang kini telah mulai melakukan berbagai kegiatan yang bermuara pada pilihan masyarakat, untuk bisa melihat kebelakang, untuk perbandingan masa depan Lubuk Alung yang jauh lebih baik lagi. Artinya, calon walinagari yang tampil hari ini adalah pilihan yang tepat. Mereka telah menentukan sikapnya, untuk berbuat yang terbaik ditengah masyarakat.
    Dia ingin, Walinagari Lubuk Alung kedepan harus mampu menjadikan yang terbaik. Mengedepankan kepentingan masyarakat, diatas segala-galanya. "Kepada masyarakat, yang selama ini terkenal dengan heterogen, hendaknya mampu memilih yang terbaik dari yang baik. Jangan memilih karena terpaksa, diiming-imingi. Sebab, kalau salah dalam memilih calon walinagari, maka enam tahun kedepan akibat yang ditimbulkannya," ungkapnya. (dam)

Minggu, 25 Desember 2016

Pelajar SMA Mandau Tenggelam di Pantai Arta Indah Sungai Limau

Pelajar SMA Mandau Tenggelam di Pantai Arta Indah Sungai Limau

Sungai Limau--Laut sati rantau batuah. Pepatah ini agaknya berlaku bagi Fajar, seorang pelajar SMA di Mandau, Duri, Provinsi Riau yang tengah berwisata di Pantai Arta Indah, Sungai Paku, Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Senin kemarin. Dia dikabarkan tenggelam pada saat main ombak di pantai tersebut.
    Kepala BPBD Padang Pariaman Amiruddin mengabarkan, kejadian yang menimpa anak berusia 16 tahun itu pada jam 10.30 Wib kemarin, dan petugas BPBD terus melakukan pencarian. "Kita belum bisa pastikan kondisi terkini anak itu. Semoga saja dia baik-baik saja, dan bisa berkumpul kembali dengan rombongannya," ujar Amiruddin.
    Menurut Amiruddin, sewaktu dapat kabar, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Padang Pariaman langsung mendatangi lokasi, dan langsung pula terjun dengan peralatan yang ada. "Tenggelamnya seorang pelajar ini tentunya pelajaran bagi kita semua untuk terus berhati-hati saat berwisata di pantai," ungkapnya. (501)

Pakandangan Gelar Walinagari Cup I Liga Volly Ball Karang Taruna

Pakandangan Gelar Walinagari Cup I Liga Volly Ball Karang Taruna

Pakandangan--Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman patut diberikan apresiasi, karena telah memberikan semangat kepada generasi muda di setiap korong untuk menggiatkan kegiatan olahraga. Seperti dukungan terhadap penyelenggaraan Liga Volly Ball Karang Taruna Nagari Pakandangan. Liga ini disamping memasyarakatkan kegiatan olahraga, juga menjadi ajang pencarian bibit pemain volly ball.
    Ketua Bamus Nagari Pakandangan, Suhatri Bur yang juga Wakil Bupati Padang Pariaman mengungkapkan hal itu pada pembukaan turnamen Walinagari Cup I Pakandangan, Minggu (25/12) di lapangan volly ball, Korong Kampuang Paneh. Liga Volly Ball dibuka Sekretaris Camat Enam Lingkung, Jonriswan dan dihadiri Anggota Bamus Pakandangan Elda Husniwar yang juga Kabag Kesra Pemkab Padang Pariaman.
    Menurut Suhatri Bur, sejak lima tahun terakhir prestasi olahraga volly ball Kabupaten Padang Pariaman terus tertinggal. Hal ini disebabkan kurangnya pembinaan dan pencarian bibit yang dimulai dari bawah.
    "Melalui pertandingan antar korong di Nagari Pakandangan ini diharapkan dapat melahirkan bibit-bibit pemain volly ball nantinya. Sekalipun Padang Pariaman sebagai pelaksana iven pertandingan volly ball, hasilnya daerah ini tidak mampu menunjukkan prestasi yang menggembirakan," kata Suhatri Bur.
    Oleh karena itu, kata Suhatri Bur, pelaksanaan perlombaan ini penting. Sebagai Ketua Bamus Pakandangan, ketika Walinagari mengajukan kegiatan dan anggarannya, kita sepakat di Bamus menyetujuinya. Apalagi dulunya Pakandangan terkenal dengan olahraga volly ball dan bola kaki. "Dengan pelaksanaan perlombaan ini, diharapkan menjadi momen untuk bangkit kembali olahraga volly ini," ujar dia.
    Spontan Suhatri Bur menambah hadiah bagi juara. Yakni menjadi juara I Rp1 juta, juara II Rp800 ribu, juara III Rp600 ribu, juara IV Rp500 ribu, juara V Rp300 ribu dan juara VI Rp200. Sebelumnya, juara I Rp800 ribu, juara II Rp600 ribu, juara III Rp500 ribu, juara IV Rp450 ribu, juara V Rp200 ribu dan juara VI Rp150.000.
    Walinagari Pakandangan, Nasaruddin menyebutkan, Pemerintahan Nagari Pakandangan mendukung penuh dan memberikan fasilitas terhadap berbagai kegiatan kepemudaan. Termasuk memfasilitasi kegiatan olahraga seperti pertandingan volly ball antar korong ini.
    "Liga berlangsung hingga Jumat (30/12), diikuti 6 klub dari masing-masing korong yang berjumlah 5 korong, yakni Kampuang Paneh, Tanjuang Aua, Ringan-Ringan, Pasa Pakandangan dan Sarang Gagak. Khusus tuan rumah, Kampuang Paneh menurunkan dua klub," kata Ketua Panitia Arif Budiman didampingi Wakil Ketua Karang Taruna Sentosa Firman Effendi menambahkan. (501) 

Soal Kemajuan Wisata Nagari Lubuk Alung Berkunjung ke Nagari Painan Selatan

Soal Kemajuan Wisata
Nagari Lubuk Alung Berkunjung ke Nagari Painan Selatan

Lubuk Alung--Meskipun punya tempat wisata yang telah mendunia, yakni Air Terjun Lubuak Nyarai tak membuat Nagari Lubuk Alung berhenti sampai di situ. Pemerintahannya ingin, wisata itu dikelola secara baik dan mampu mendatangkan kemasukan buat kemajuan nagari itu sendiri.
    Kamis (22/12) lalu bersama seluruh perangkatnya dan Bamus, Walinagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Harry Subrata sengaja mendatangi Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan. Di pilihnya nagari itu, lantaran nagari pecahan dari Painan itu mampu mengeloa wisata dengan baik, yakni Pantai Carocok yang saat ini telah mendunia pula.
    Harry Subrata juga mengangkut rombongan Walinagari Salibutan Lubuk Alung, Asyhari bersama perangkatnya. Sebab, secara pemerintahan Lubuak Nyarai itu terletak di hutan Salibutan yang kini telah berdiri sendiri pula. Rombongan ini langsung disambut Walinagari Painan Selatan, Martodi Panungkek Datuak Rajo Panjang di kantornya, di kawasan Kota Painan.
    Nagari Painan Selatan yang berdiri sejak 2011 lalu, merupakan nagari yang heterogen, sama halnya dengan Lubuk Alung. "60 persen warga nagari ini merupakan pendatang atau perantau yang hidup dan tinggal di nagari ini," kata Martodi mengawali sambutannya di hadapan rombongan Lubuk Alung tersebut.
    Oleh rekannya sesama walinagari di Kabupaten Pesisir Selatan itu, Martodi digelari dengan sebutan "Walikota". "Saya berdinas di nagari yang terletak di pusat ibu Kabupaten Pesisir Selatan. Makanya, teman-teman menggelari saya dengan sebutan populer "Walikota". Namun, dari segi masukan dan honor sebenarnya sama semua nagari yang ada di daerah ini," kata dia.
    Hanya saja kalau di nagari lain di bawah nagari itu ada korong atau jorong, kalau di Painan Selatan istilahnya Kampung. Setiap Kampung punya seorang Kepala Kampung. Satu dari sekian Kampung di Painan Selatan ini dipimpin seorang Kepala Kampung perempuan.
    Sementara, Harry Subrata hampir memasuki penyelesaian tugasnya jadi walinagari di Lubuk Alung. Tinggal setahun lagi, dia akan berakhir pada periode pertama. "Lubuk Alung sebelum mekar beberapa waktu lalu punya penduduk 43 ribu jiwa lebih. Setelah mekar empat nagari lagi, yakni Salibutan, Sungai Abang, Balah Hilia, Singguliang, maka jumlah penduduk masih tercatat sekitar 11 ribu jiwa," ujarnya.
    "Kami melihat objek wisata Pantai Carocok dengan Pulau Cingkuaknya mampu berkembang dengan sangat luar biasa," kata Harry Subrata. Lubuk Alung, katanya lagi, memang tidak memiliki pantai seperti di Painan Selatan ini. Namun, di Lubuk Alung ada banyak tempat wisata traveking seperti air terjun. Baru berkembang dengan kearifan lokal, yang dikelola oleh anak nagari itu sendiri.
    Soal problem di tengah masyarakat, antara Lubuk Alung dan Painan Selatan mungkin sama-sama banyak. Hanya saja objeknya yang berbeda, sesuai kultur dan kearifan lokal masing-masing. "Dengan pemekaran nagari baru, sedikit demi sedikit problem itu berangsur hilang dan berpindah jadi urusan nagari baru pula. Seperti soal galian C yang banyak menguras tenaga dan energi selama ini," ungkapnya. (501)

Sabtu, 24 Desember 2016

27 Unit Barang Milik Daerah Padang Pariaman Dilelang

27 Unit Barang Milik Daerah Padang Pariaman Dilelang

Parit Malintang--Pemkab Padang Pariaman melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang, melaksanakan pelelangan sebanyak 27 unit Barang Milik Daerah (BMD).
    BMD yang dilelang kali ini adalah, dua unit pick up, satu unit tractor, satu unit kapal patroli pantai, satu unit transportable compresor dan 22 unit sepeda motor. Yang dilelang ini kebanyakan kendaraan dinas berupa sepeda motor yang sudah berumur di atas 14 tahun.
    Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah (DPPKAD) Padang Pariaman, Hanibal, ini adalah lelang kedua pada tahun 2016 ini. "Setiap tahun kita selalu melakukan lelang BMD. Tahun 2016 ini sudah dua kali kita lakukan," jelas Hanibal didampingi Kabid Aset Daerah, Mardi di ruangan kerjanya.
    Hanibal menjelaskan, alasan kenapa lelang dilakukan. Menurutnya, lelang dilakukan kepada aset BMD yang sudah tidak efisien lagi penggunaannya, nilai ekonomisnya sudah habis, rusak berat dan sudah ada BMD penggantinya.
    Ditambahkan Mardi, pihaknya terus melakukan pendataan, evaluasi dan penetapan BMD yang sudah memenuhi ketentuan untuk dapat dilelang.
    Ketika ditanyakan alasan lelang menggunakan sistem online, Mardi menjelaskan bahwa sistem lelang ada dua; manual dan online. Pihak KPKNL yang berwenang melakukan lelang menyarankan untuk menggunakan metode online karena waktu dan tenaga mereka yang terbatas untuk melakukan lelang secara manual.
    "Banyak manfaatnya dilakukan secara online, yaitu melipatgandakan keuntungan yang kita dapat dari proses lelang. Ada yang menawar sampai mendekati 90 persen dari harga limit. Selain itu, meminimalisir terjadinya kecurangan dalam proses lelang," jelas Mardi didampingi Kasi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset, Wirman.
    "Selain itu juga dengan dilelangnya BMD, dapat meningkatkan PAD dan merapikan catatan BMD kita," tutup Mardi mengakhiri. (501)

Kamis, 22 Desember 2016

Pasar Kayutanam Terbakar, Ditaksir Kerugian Rp750 Juta

Pasar Kayutanam Terbakar, Ditaksir Kerugian Rp750 Juta

Kayutanam--Kebakaran pasar Kayutanam, Kecamatan 2 X 11 Kayutanam, Padang Pariaman yang terjadi pada Rabu (20/6) pukul 01.30 dini hari jam 01.30 wib, mengakibatkan 15 petak toko hangus terbakar. 13 diantaranya merupakan toko yang dihuni dan 2 lainnya dalam keadaan kosong.
    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.30 wib oleh 5 unit mobil pemadam yang datang dari Padang Pariaman 2 unit, Padang Panjang 2 unit dan Kota Pariaman 1 unit. Dari 15 petak toko yg terbakar tersebut, hanya 2 unit yg berhasil diselamatkan, yaitu toko counter hp dan tukang jahit.
    Hingga kini, asal api belum diketahui. Namun, sejak mulai kebakaran masyarakat secara bersama-sama sudah berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Mobil pemadam kebakaran baru sampai dilokasi satu jam setelah api mulai menjalar, yaitu mobil dari Pemkab Padang Pariaman, dan disusul mobil dari Padang Panjang.
    Dari kejadian tersebut diperkirakan kerugian sekitar Rp750 juta. Tidak ada korban jiwa dalam musibah demikian.
    Siangnya, Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah setelah dapat kabar, dan baru sata pulang dari Jakarta langsung menuju lokasi, guna meninjau secara langsung kejadian tersebut.
    Kepada korban, Wabub Damsuar, seperti disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setdakab, Zahirman menyampaikan agar tetap tabah dalam menghadapi kejadian ini. Sebab, dibalik musibah tentu ada hikmahnya yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya. (dam)

Ibu Memiliki Peran Multi Fungsi

Ibu Memiliki Peran Multi Fungsi

Padang Pariaman--Peringatan Hari Ibu tahun 2016 ini dihadiri Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten, kecamatan dan nagari. Hadir pula Ketua Bhanyangkari Padang Pariaman, beserta seluruh SKPD, dan berlangsung meriah.
    Ketua Tim Penggerak PKK Padang Pariaman, Hj. Rena Ali Mukhni membacakan sejarah singkat Hari Ibu, dan dia berpesan kepada ibu-ibu di daerahnya agar mampu menjadi penyemangat bagi suami, anak anak, masyarakat, negara dan bangsa.
    "Ibu-ibu harus menjadi motivasi, inspirasi dan penyemangat bagi suami, anak-anak, dan bisa mendukung karier suami dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah," kata dia.
    Karena di belakang suksesnya seorang suami, ujar Rena, sejatinya suksesnya seorang istri/ibu yang ada di belakangnya. Walaupun peringatan ini dilakukan setiap tahunnya, namun hakikatnya peringatan Hari Ibu itu setiap hari.
    Bupati Padang Pariaman H. Ali Mukhni mengatakan, seorang ibu memiliki multi fungsi. Ibu sebagai madrasah, pendidik, sebagai dokter, akuntan pengelola keuangan, sekurity dan lain sebagainya. Begitu banyaknya fungsi seorang ibu dalam rumah tangga.
    Dilanjutkannya, ibu adalah makhluk yang paling mulia diciptakan Allah SWT, di muka bumi ini. Betapa tidak, sampai-sampai Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya dalam Quran, surat Al-Ahqaaf ayat 15 yang artinya; "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu bapaknya.
    Ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai 40 tahun ia berdo’a. Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku.
    Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". Tidak cukup dengan firman itu, Rasulullah menegaskan lagi dalam Hadisnya yang berbunyi.
    Seseorang datang kepada Rasulullah, wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘ibumu! Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘ibumu! Orang tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘kemudian ayahmu.
    "Sekali lagi Saya ucapkan selamat Hari Ibu. Semoga ibu-ibu yang ada di Padang Pariaman ini bisa menjadi ibu terbaik dunia dan akhirat," ungkap Ali Mukhni mengakhiri. (501)

Selasa, 20 Desember 2016

Contoh Murid yang Tidak Pandai Berbakti pada Gurunya

Contoh Murid yang Tidak Pandai Berbakti pada Gurunya

Pariaman--Terlantarnya 24 orang guru SMPN 1 Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman di Batam, oleh pihat biro perjalanan, membuat Yarlis Mairoza, sang Kepala sekolah setempat sempat resah dan gelisah. Betapa tidak, peristiwa tersebut diluar dugaannya dan tidak pernah terbayangkan saat memakai perusahaan yang juga dipimpin oleh salah seorang bekas anak didiknya itu.
    Yarlis Mairoza yang dihubungi Singgalang, saat memberikan laporan ke Kapolsek 2 X 11 Enam Lingkung, AKP. Joni Anto mengaku segera menjemput guru-guru itu ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), sekalian bersama petugas Kapolsek, untuk menangkap Doni, sang pimpinan trafel yang dinilai telah merugikan pihak sekolah tersebut.
    "Alhamdulillah, akhirnya semua guru itu telah dipulangkan kembali, dengan biaya yang dikirimkan oleh keluarga Doni sebanyak Rp10 juta," kata dia.
    Kapolsek Joni Anto ketika dihubungi, mengaku telah menerima laporan dari pihak sekolah, terkait kasus tersebut. Sejumlah anggotanya langsung diutus ke BIM, mengiringi pihak sekolah yang menjemput guru dimaksud.
    Sementara, Kapolres Padang Pariaman, AKPB. Eko Nugrohadi mengaku baru saja menerima laporan itu dari Kapolsek 2 X 11 Enam Lingkung. "Kita akan proses, sesuai prosedural yang berlaku, yang tentunya dimulai dengan memproses sesuai laporan yang masuk," kata dia.
    Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman, Ali Nusir sangat menyesalkan kejadian itu menimpa pada orang yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. "Itu jelas upaya penipuan dan pemerasan, dan harus ditindak tegas, agar tidak terjadi kasus berikutnya," kata dia pada Singgalang, Kamis kemarin.
    "Apalagi, sang pimpinan biro perjalanan termasuk orang yang dipercayai pihak sekolah dalam memberangkatkan mereka. Kedepan, agaknya pihak sekolah dan guru harus selektif dalam memilih biro perjalanan, yang akan menyelamatkan mereka dari kenyamanan dikampung orang," harapnya.
    Hal yang sama juga diungkapkan Ruswan Tanjung, pemerhati masalah pendidikan di Padang Pariaman. "Jadikan kasus ini sebuah pelajaran yang sangat berharaga, agar kedepannya tidak terulang kembali. Kalau mau juga pergi rau-raun, pilihlah biro perjalanan yang profesional, dan bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
    "Ini merupakan satu diantara contoh seorang murid yang tidak pandai balas jasa pada sekolah yang telah membuat dia jadi orang, yang seharusnya bekas murid itu mampu berbakti pada sekolah dan gurunya, eh malah menelantarkan mereka. Selayaknya yang bersangkutan mendapatkan ganjaran hukum yang berlaku di republik ini," pinta Ruswan Tanjung. (dam)

Nusirwan Berakhir Jadi Walinagari Sungai Durian Masih Ada 57 Rumah Masyarakat yang tak Layak Huni

Nusirwan Berakhir Jadi Walinagari Sungai Durian
Masih Ada 57 Rumah Masyarakat yang tak Layak Huni

Patamuan--Selama dua periode jadi Walinagari Sungai Durian, tentunya sebuah perjalanan yang cukup panjang yang dilakukan Nusirwan Nazar dalam memberikan pengabdian di tengah masyarakat nagarinya sendiri.
    "Alhamdulillah, sekarang tak ada rasanya kampung tersuruk dalam nagari ini. Semuanya sudah bisa dilewati roda empat," kata Walinagari Sungai Durian, Nusirwan Nazar menceritakan pengalamannya selama jadi walinagari, Senin malam lalu.
    Di akhir masa jabatan keduanya yang jatuh pada tanggal 24 Desember ini, Nusirwan Nazar juga telah menyelesaikan pembangunan fisik tahap dua dari anggaran pusat dan daerah yang diperuntukkan buat nagari tersebut.
    Nusirwan Nazar yang merupakan Pejabat Walinagari pertama tatkala pemerintah mencanangkan kembali ke nagari di Sungai Durian, Kecamatan Patamuan itu cukup banyak merasakan asam garam, pahit manisnya jadi seorang pemimpin di tengah masyarakat. "Pernah menjadi korban dan merasa dikorbankan dalam berbagai gelombang politik di Padang Pariaman," ujar Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman itu.
    "Pasang surut itu menjadi dinamika dalam sebuah pembangunan di nagari," ujar Nusirwan Nazar. Nagari Sungai Durian yang merupakan nagari tua di VII Koto Sungai Sariak lama pernah mengalami kevakuman, alias berjalan tersendat akibat kurang harmonisnya hubungan walinagari dengan kepala daerah saat itu.
    Dia melihat, masa kemandekan itu terjadi dalam masa 2008-2010, saat Padang Pariaman dipimpin Muslim Kasim. Masa itu pula nagari ini dijabat oleh seorang pejabat walinagari. Pemilihan walinagari yang diajukan ke Pemkab selalu ditolak dan tak pernah direstui oleh bupati saat itu.
    "Barulah saat Ali Mukhni jadi bupati, pemilihan dilangsungkan, dan saya terpilih untuk yang kedua kalinya," ungkap walinagari kelahiran 1966 ini. Jadi periode kedua, Nusirwan Nazar mulai memimpin sejak 2011, dan berakhir tahun ini juga.
    Menurut dia, aturan memang membolehkan seorang walinagari itu menjabat tiga periode. Namun, dia belum bisa memutuskan apakah maju lagi untuk itu, atau ikut persaingan politik praktis memperebutkan kursi DPRD Padang Pariaman, belum bisa Nusirwan Nazar memberikan keputusan.
    "Permintaan dari sebagian masyarakat Sungai Durian untuk maju kembali jadi walinagari ada. tetapi saya masih banyak punya pertimbangan. Dan lagi, walinagari yang paling senior di Padang Pariaman, rasanya saya sendiri yang tinggal menjabat," ulasnya.
    Dalam percaturan Forum Walinagari Padang Pariaman, Nusirwan Nazar termasuk salah seorang walinagari yang ikut mendeklarasikan wadah demikian, dan jadi Sekretaris Forum walinagari pertama di daerah itu. Sebelum itu, dia juga merupakan Kepala Desa Sungai Durian terakhir, tepatnya pada 2000-2001.
    Seiring dengan akan berakhirnya dia jadi Walinagari Sungai Durian, masa baktinya di Forum Walinagari Padang Pariaman juga akan berakhir, karena masa kepengurusan di forum itu hanya tiga tahun. Dan dia mulai jadi Ketua Forum Walinagari sejak 2013 lalu.
    "Sekarang, di Nagari Sungai Durian masih ditemukan sebanyak 57 rumah masyarakat yang tak layak huni, dari 6.500 jiwa dan 2.000 an kepala keluarga yang ada," sebutnya. Rumah tak layak huni sebanyak itu tersebar di tiga korong yang ada. Menjelang dia meninggalkan nagari, satu pemerintahan nagari lagi lahir dari rahim Nagari Sungai Durian, yakni Pemerintahan Nagari Kampuang Tanjuang Koto Mambang Sungai Durian. (501)

Senin, 19 Desember 2016

Lanjutkan Konsolidasi ABS-SBK

-Lanjutkan Konsolidasi ABS-SBK
Datuak Pado Basa Pimpin KAN Lubuk Alung

Lubuk Alung--Gonjang-ganjing Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Alung, Padang Pariaman selesai sudah. Suharman Datuak Pado Basa berhasil memenangkan pemilihan Ketua KAN setempat, Rabu (11/5) di Masjid Raya Ampek Lingkuang. Pemilihan yang dilakukan secara domekratis tersebut, diikuti tiga calon Ketua dari 10 calon yang berhak maju. Masing-masing. S. Datuak Rajo Basa, Suharman Datuak Pado Basa dan JS. Datuak Marajo.
    Pada musyawarah KAN yang dipimpin Bachtiar Sultan Datuak Panyalai itu, telah ada kata sepakat sejak dulunya, bahwa yang boleh jadi Ketua KAN adalah niniak mamak yang 10. Sebab, di Lubuk Alung terkenal dengan istilah basa barampek, pucuak baranam, maka berjumlah 10 orang. Mereka itulah secara adat yang menguasai nagari Lubuk Alung, sejak nagari itu ada. Kesepakatan tersebut berlanjut untuk ketetapan KAN, dimana setiap pemilihan kepengurusan organisasi niniak mamak tersebut, yang Ketuanya harus berasal dari yang 10 demikian.
    Sementara, yang memberikan hak suaran dalam pemilihan tersebut sebanyak 35 niniak mamak Lubuk Alung plus Pungguang Kasiak dan Buayan, Kecamatan Batang Anai. Dari suara yang sebanyak itu, 14 suara diraih Datuak Pado Basa. Sedangkan Rajo Basa dapat 12 suara, dan JS. Datuak Marajo 8 suara, dan satu suara dinyatakan tidak sah, lantaran salah tulis nama.
    Pimpinan sidang, Bachtiar Sultan Datuak Panayalai, dan seluruh niniak mamak yang hadir dalam rapat tersebut memberikan kewenangan kepada Ketua KAN terpilih, untuk segera melengkapi komposisi pesonalia kepengurusan KAN Lubuk Alung untuk masa bakti 2011-2016. Sebab, yang dipilih dalam rapat demikian baru seorang Ketua, sesuai apa yang diamanatkan dalam AD/ART LKAAM itu sendiri, sebagai induk organisasi KAN.
    Terpilihnya Datuak Pado Basa dalam pemilihan KAN yang dilakukan lima tahun sekalin itu, tidak terlepas dari trik recor dia selama ini ditengah masyarakat Lubuk Alung. Dia satu dari niniak mamak yang 10, yang telah malang melintang. Pernah menjabatat sebagai Kepala Desa Koto Buruak di era Orde Baru dulunya. Hingga kini, pemikirannya masih diperlukan oleh masyarakatnya sendiri, baik di Koto Buruak, maupun di Lubuk Alung secara keseluruhan.
    Kepada Singgalang, Suharaman Datuak Pado Basa menyampaikan terima kasih kepada seluruh niniak mamak yang telah mempercayakan amanah tersebut kepada dirinya. "Kita akan lakukan yang terbaik, terutama dalam konsolidasi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK). Hal itu terwujud, tentu dengan adanya kebersamaan dari semua pihak yang ada dalam Kenagarian Lubuk Alung," kata dia. (dam)

Ancaman Itu Bersifat Multi Dimensi

Ancaman Itu Bersifat Multi Dimensi

Padang Pariaman--Wabup Padang Pariaman Suhatri Bur mengajak seluruh masyarakat daerahnya untuk menatap masa depan. Sejarah perjuangan bangsa, saat ini tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sudah berkembang, baik fisik maupun non fisik. Ancaman berkembang bersifat multi dimensi, karena karakter ancaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Maka lahirlah ancaman nasional seperti korupsi, narkoba, ekstrimisme terorisme dan banyak lagi ancaman lainnya.
    Demikinan disampaikan Suhatri Bur saat menbacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara Hari Bela Negara, Senin (19/12), di halaman kantor bupati Parit Malintang, diikuti oleh seluruh ASN, TNI/Polri, serta seluruh unsur Muspida.
    Menurut dia, wujud bela negara sekarang bisa berbeda dengan masa lalu. Namun nilai-nilai kepahlawanan yang dibutuhkan masih tetap sama, yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancalisa, rela berkorban, disiplin, optimisme, gotong royong, dan kepemimpinan.
    Sebelumnya, Suhatri Bur juga membacakan ikrar bela negara yang diikuti secara bersama oleh seluruh peserta upacara. Ikrar itu berbunyi; kami warga negara Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa demi kelangsungan hidup NKRI, berjanji untuk selalu bersikap dan berperilaku; mencintai tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara
    Usai upacara, wabup Suhatri Bur menyerahkan bantuan mobil perlindungan perempuan dan anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP&PA RI), kepada Kepala Badan Pemberdayaan Masayarakat dan Perempuan dan Keluarha Berencana (BPMPKB), Kabupaten Padang Pariaman, Usman Mukhtar. (501)

Keltan Talago Sakato Terima Bantuan Mesin Perah Susu

Keltan Talago Sakato Terima Bantuan Mesin Perah Susu

Padang Pariaman--Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas susu perah di Padang Pariaman, Dinas Pertanian Bidang Peternakan daerah itu terus memberikan support terhadap para pengelola kelompok tani penghasil susu sapi perah.
    Untuk mendapatkan susu kualitas terbaik dan tetap terjaga kehigienisanya, para pengusaha susu sapi perah perlu ditunjang dengan alat yang lebih modern, seperti alat bantu perah.
    Kepala Distanakhut Padang Pariaman, Yurisman Yakub melalui Kabid Peternakan Zulkhalisman, Senin, (19/12) menyerahkan seperangkat alat bantu perah susu sapi kepada Kelompok Tani Talago Sakato, sebagai penghasil susu sapi perah, yang diterima lansung oleh Ketuanya, Afriadi di ruang kerja Sekretaris Distannakhut dan dilanjutkan praktek lapangan pengunaan alat perah susu sapi ke kandang peternakan sapi perah di Kayutanam.  
    Seperangkat bantuan yang diserahkan lansung berupa mesin pemeras susu, karpet alas untuk pemerasan, milk kehend, ember perah 15 liter, cool box. Bantuan yang diberikan Pemkab Padang Pariaman itu guna untuk meningkatkan kualitas produksi susu, dan menunjang kesejahteraan para petani penghasil susu sapi perah.
    Zulkhalisman menyampaikan kepada kelompok tani itu, agar memanfaatkan peralatan tersebut semaksimal mungkin untuk meningkatkan kejahteraan. Petani susu perah bisa pula berkembang dan mendiri.
    Dia berharap, kelompok tani bisa menambah kelompok penghasil susu sapi perah demi mencukupi permintaan kebutuhan susu di Padang Pariaman. Sebab, prospek susu sapi perah semakin meningkat dari hari ke hari.
    Kelompok Tani Talago Sakato, Korong Padang Mantuang, Kecamatan 2x11 Kayutanam adalah salah satu Keltan penghasil susu sapi perah, berdiri semenjak tiga tahun lalu. Sampai sekarang sudah memproduksi susu sapi perah sekitar 150 liter setiap harinya.
    "Menengok prospek dan kejahteraan petani susu sapi perah yang sudah memiliki omset Rp25 juta per bulan ini patut kita apresiasi," ujarnya. Di samping itu, anggota kelompok juga mempekerjakan enam orang sebagai tenaga honorer, dengan bayaran gaji setiap bulanya Rp1,7 juta.
    Katanya lagi, prosfek pasar dengan harga jual susu murni Rp8.000 per leter, kelompok ini merasa kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar yang berkisar hanya dipasaran lokal dalam Provinsi Sumatera Barat.
    Ketua kelompok Afriadi mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah melakukan pembinaan dan memberikan suppor begitu banyak tentang pengembangan produksi susu sapi perah.
    "Dalam waktu dekat, kami juga akan mengembankan fasilitas kandang anak yang lebih memadai, dan kami juga akan berkordinasi dalam pengembangan ini kepada pemerintaha daerah," ujar dia. (501)

Di Padang Pariaman BUMNag Sintuak Ingin Menjadikan Nagarinya sebagai Sentra Manggis

Di Padang Pariaman
BUMNag Sintuak Ingin Menjadikan Nagarinya sebagai Sentra Manggis

Sintuak--Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman kembangkan tanaman manggis di seluruh lahan pertanian yang ada di nagari itu.
    "Sekarang kita sedang mendata kelompok tani yang ada di Sintuak. Insya Allah, dalam pekan ini bibit ini kita bagikan kepada seluruh kelompok tani yang ada," kata Walinagari Sintuak Anasril Nazar bersama Manager BUMNag Zeki Aliwardana, Selasa kemarin.
    Zeki menambahkan, bahwa bibit manggis yang diadakan saat ini ada sekitar 5.000 bibit yang didatangkan dari Pulau Jawa. "Manggis ini akan berbuah setelah tumbuh antara 3,5 hingga 4 tahun. Dan tanaman ini merupakan investasi jangkan panjang dan bernilai ekspor tinggi," ujar dia.
    Menurut dia, di samping untuk kelompok tani manggis ini juga disediakan untuk perorangan, yang mau menanam manggis di lahannya sendiri. "Yang namanya kelompok tani itu, paling tidak punya anggota 25 orang, dan harus terdaftar di nagari," ujar Zeki.
    Katanya lagi, masyarakat perorangan dan kelompok tani yang mengembangkan tanaman ini, nanti setelah panen BUMNag akan membeli serta memasarkan buah manggis tersebut. "Melihat lahan pertanian yang ada di Sintuak, rasanya pantas nagari ini jadi sentra manggis di Padang Pariaman nantinya," ungkapnya.
    "Kita akan singkronkan nantinya tanaman manggis ini dengan pengembangan pupuk organik. Sebab, kita juga telah lama melakukan pembuatan pupuk non kimia itu," sebut Zeki yang Ketua GP Ansor Padang Pariaman ini. (501)

Minggu, 18 Desember 2016

Meminimalisir Ketimpangan Lewat Ajaran Luhur Pancasila

-TOT Fasilitator PMII
Penguatan Kader Untuk Antisipasi Radikalisme Agama

Sintuak--Ketua Pengurus Besar Pergerakan MahasIswa Islam Indonesia (PB PMII), Aidil Azhari mengatakan secara nasional dalam kontek tata kelola sumber daya alam, Indonesia hari ini sangat liberal. Semua sektor strategis yang beroientasi untuk hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh pihak asing. Sudah seharusnya pemerintah meletakkan kepentingan negara dan bangsa di atas segala-galanya, mengembalikan kedaulatan politik dan ekonomi dengan mengamandemen undang-undang yang terlalu
ramah terhadap kepentingan asing.
    Menurutya, PB PMII menolak pembatasan BBM bersubsidi dan skema carbon trading, karena dibalik itu terdapat sangat besar kepentingan negara-negara maju dalam menguasai sektor pertambangan dan hutan.
    Penguatan kaderisasi organisasi dan upaya penguatan orientasi kader berbasis profesi dan pengetahuan, kedepan kita harapkan kader PMII mampu terdistribusi dengan baik, sesuai dengan tema kegiatan yang diusung, yaitu penguatan kaderisasi menuju peningkatan peran kebangsaan dan keummatan PMII dalam kontek kehidupan bernegara dan berbangsa.
    Sementara, Abdurrahman, Wakil Sekjen Bidang Kaderisasi Nasional PB PMII, disela-sela pembukaan acara Training Of Trainer Fasilitator yang
diselenggarakan  Pengurus Cabang PMII Padang Pariaman, Senin (30/5) di Aula Kantor Camat Sintuak Toboh Gadang, melihat saat ini negara sedang dihadapkan oleh gerakan radikalisme agama, yang akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta keutuhan NKRI. Untuk itu, pesoalan kaderisasi menjadi hal yang mendasar dalam memperkuat kader PMII dalam rangka penanaman nilai-nilai, dan doktrinasi ideologi. "Kita ingin, kader PMII mampu menempatkan Islam sebagai ajaran yang moderat dan rahmat bagi sekalian alam," kata dia.
    Sementara, Ketua Umum PC PMII Padang Pariaman, Fitria Angraini mengakui bahwa dalam kontek daerah saat ini masih mengalami krisis kepemimpinan. Pasca reformasi dari efek otonomi daerah belum ada perubahan yang signifikan. "Kita berharap, kaderisasi di tubuh PMII betul-batul mampu menyiapkan kader yang berkapasitas intelektual memadai, manajerial kepemimpinan yang matang, dan yang lebih utama adalah memiliki moralitas yang tinggi serta berakhlakul karimah,"
ujarnya.
    Disisi lain Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Padang Pariaman Afriendi Sikumbang berharap, PMII sebagai organisasi kader selalu bergerak untuk membangun dan mengembangkan potensi diri kader, serta selalu partisipatif dan kritis dalam menyikapi masalah-masalah kebangsaan dan pembangunan di daerah. (dam)
----------------------------------------------------------------

-Peringati Hari Lahir Pancasila
Meminimalisir Ketimpangan Lewat Ajaran Luhur Pancasila

Pariaman--Keluarga besar DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Padang Pariaman, Rabu (1/6) memperingati hari lahir pancasila. Kegiatan yang mengandung nilai-nilai perjuangan, serta keteguhan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu diadakan secara sakral, dan penuh makna bagi kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini.
    Menurut Salman Hardani, Ketua DPC PDIP setempat, kegiatan bersejarah itu dilakukan tahun ini dengan sangat sederhana. "Setelah upacara bendera bersama seluruh kader dan simpatisan partai di kantor DPC, Toboh Olo, kita melakukan gotong royong bersama, membenahi kantor sebagai sentral dan pusat informasi partai," kata dia pada Singgalang.
    Hal itu dilakukan, katanya, mengingat pesan moral yang terkandung dalam gotong royong tersebut, adalah tingginya semangat rasa memiliki dan kebersamaan. Lewat momen ini pula PDIP menggelorakan semangat bangkit, untuk kembali mengamalkan ajaran luhur dari pancasila itu sendiri.
    "Kita sadar, betapa tatanan reformasi yang dinilai mampu membawa perubahan ditengah masyarakat, ternyata kenyataannya bicara lain. Pancasila yang dulunya akrab dimulut dan dihati pelajar kita, saat ini sudah mulai pudar, dan nyaris hilang dari peredaran. Akibatnya, rasa kebangsaan terhadap pancasila bagi masyarakat juga menjadi menurun. Ini merupakan tugas kita bersama untuk kembali merajut hal itu, sehingga pancasila sebagai landasan dasar negara ini bisa dijiwai kembali," harapnya.
    Sebagai partai yang lahir di era reformasi, sebut Salman Hardani, PDIP tetap komit dengan nilai-nilai luhur pancasila demikian. PDIP mengajak komponen bangsa dan daerah Padang Pariaman ini untuk mampu memberikan yang terbaik, terutama yang menyangkut sila kelima, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. "Bila hakikat itu kita amalkan, terutama pihak pengambil kebijakan, maka tidak adalagi ketimpangan yang terjadi ditengah masyarakat," ungkapnya. (dam)
----------------------------------------------------------------

Pengurus KAN Lubuk Alung Dikukuhkan

Lubuk Alung--Pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Alung, Padang Pariaman hasil musyawarah beberapa waktu lalu, Rabu (1/6) dikukuhkan oleh panitia musyawarah di Masjid Raya Ampek Lingkuang. Hal itu, sekaitan telah lengkapnya komposisi kepengurusan organisasi niniak mamak itu disusun oleh Ketua terpilih, Suharman Datuak Pado Basa.
    Pengukuhan itu juga sekaligus penyerahan jabatan Ketua KAN sebelumnya, Asril Mukhtar Datuak Ryk. Mulie ke Suharman Datuak Pado Basa, yang dihadiri oleh seluruh niniak mamak, pemuka masyarakat Lubuk Alung.
    Kepada Singgalang, Datuak Pado Basa menyebutkan, pengukuhan itu sengaja dilakukan dikarenakan berakhirnya tugas kepanitiaan dalam menyukseskan musyawarah niniak mamak Lubuk Alung. "Kita menunggu pengesahan kepengurusan ini dari LKAAM Padang Pariaman, yang sekaligus nantinya dilantik bersama dengan semeriah mungkin," kata dia.
    Menurutnya lagi, KAN Lubuk Alung punya mimpi besar dalam membangkitkan kembali nilai-nilai adat yang saat ini mulai luntur akibat hembusan angin reformasi. "Kita akan lakukan hal yang terbaik, terutama yang berhubungan dengan penguatan adat dan syarak ditengah masyarakat," sebutnya.
    Bersama seluruh pengurus KAN yang akan melanjutkan perjuangan niniak mamak Lubuk Alung, Datuak Pado Basa mengajak semua pihak, terutama para pengambil kebijakan di nagari yang terkenal dengan panasnya itu, untuk bersama-sama membangun Lubuk Alung kearah yang lebih baik lagi, sesuai peran dan fungsi masing-masing.
    Dia melihat, banyak hal yang hingga kini masih perlu dibenahi di Lubuk Alung. Baik itu soal nagari, maupun hal-hal yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatannya, yang butuh dipersamakan. "Kampung boleh maju dan berkembang dengan pesatnya, tetapi yang namanya adat istiadat, adat salingka nagari harus bisa pula diimplementasikan dalam situasi dan kondisi setiap zaman yang dihadapi," ujarnya. (dam)

Pengenalan Sistem Demokrasi di Sekolah Sangat Penting

Pengenalan Sistem Demokrasi di Sekolah Sangat Penting

Lubuk Alung--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman kenalkan tata cara sekaligus pemahaman demokrasi pada pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Lubuk Alung, Jumat lalu di masjid SMA setempat.
    "Sosialisasi ini bertujuan untuk mengajarkan pada siswa bagaimana mengelola organisasi sekaligus menjalankan roda pemerintahan," ujar Ketua KPU Padang Pariaman Vifner.
    Dia menambahkan, pengenalan sistem demokrasi penting bagi siswa agar ketika mereka terjun ke dunia politik dan pemerintahan, sudah bisa memahami peran dan tugas mereka masing-masing.
    Pemilihan Ketua OSIS bekerjasama dengan KPU tersebut dibuat semirip mungkin dengan pemilihan kepala daerah. Mulai dari penganggaran, alat peraga, kampanye, sampai hari pelantikan Ketua dan Wakil Ketua OSIS.
    Selain itu juga dibentuk Majelis Perwakilan Kelas (MPK) sebagai lembaga legislatifnya di SMA Negeri 1 Lubuk Alung. MPK memilik kewenangan yang mirip DPR, yakni penganggaran, legislasi dan pengawasan.
    "Sedangkan camat dan walinagari di pemerintahan daerah diaplikasikan melalui Ketua Kelas," sambung Vifner.
    Dewi, siswi kelas III IPS SMA setempat mengaku senang dengan acara tersebut. Meskipun sekolahnya bekerjasama dengan KPU dalam hal itu, namun pemilihan dan pembentukan sistem organisasi di sekolahnya adalah asli.
    "Kita benar-benar memilih ketua OSIS. Kita menyimak visi-misi masing-masing calon. Kita akan memilih calon yang memiliki visi yang tepat sebagai Ketua OSIS di SMA ini," sebutnya. (501)

Melalui Usaha Produktif Perempuan Nagari Koto Baru Kembangkan Produk Kelapa dan Turunannya

Melalui Usaha Produktif Perempuan
Nagari Koto Baru Kembangkan Produk Kelapa dan Turunannya

Padang Sago--Sebagai nagari yang memiliki banyak pohon kelapa, Pemerintahan Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago terus mengembangkan usaha masyarakatnya yang berhubungan dengan kelapa tersebut.
    "Berbagai jenis produk dan asesoris telah dihasilkan oleh kelapa dan turunannya di Koto Baru ini," kata Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani. Sabtu lalu, pihaknya sengaja melakukan kegiatan pelatihan bidang ekonomi dan bidang usaha produktif perempuan, di salah satu hotel di Kota Pariaman.
    Tujuan pelatihan tersebut, kata Zulhendrayani bersama Ketua Bamus-nya, Tuanku Afredison, adalah untuk memaksimalkan jalannya usaha demikian, sekaligus mempermanenkan Badan Usaha Milik Nagari (BUMnag) Koto Baru, Kabupaten Padang Pariaman ini.
    Menurut dia, di samping kelapa menghasilkan minyak tanak tangan yang telah lama dilakoni masyarakatnya, sekarang juga sudah diproduksi sabun mandi dari kelapa, asap cair, VCO, dan produk lainnya.
    "Kita ingin, para pengrajin yang merupakan anak nagari ini tidak merasa kesulitan untuk memasarkan hasil karyanya. BUMNag bertanggungjawab penuh dalam soal itu," ujar Sekretaris FKPM Padang Pariaman ini.
    Bagi Zulhendrayani, kemajuan usaha masyarakat yang fokus dalam menangani kelapa dan turunannya, adalah hal yang mutlak untuk di sokong dan di dorong oleh pemerintah. "Di Nagari Koto Baru yang paling dominan itu adalah tanaman kelapa dan pisang. Kalau ada juga cokelat, persentasenya hanya kecil dan tipis," sebutnya.
    "Melalui pelatihan yang narasumbernya dari Pemkab Padang Pariaman ini, kita ingin para perempuan nagari ini mampu memberikan yang terbaik. Paling tidak untuk meringankan beban hidup keluarganya, yang selama ini hanya dipikul sendiri oleh suaminya," harap Zulhendrayani.
    Jadi, katanya lagi, pelatihan ini di samping melibatkan seluruh kelompok usaha perempuan dalam nagari ini, juga sekalian bagi aparatur nagari, seluruh lembaga nagari. Pihaknya ingin, agar usaha produktif peremnpuan berjalan dengan baik, dan bersinergis dengan pemerintahan nagari. (501)

Sabtu, 17 Desember 2016

HAB ke-71 Kemenag Padang Pariaman Gelar Berbagai Kegiatan

HAB ke-71
Kemenag Padang Pariaman Gelar Berbagai Kegiatan

Padang Pariaman--Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) yang ke-71, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Padang Pariaman mengadakan berbagai kegiatan. Di antaranya; lomba Asmaul Husna dan Gerak Jalan Jantung Sehat, serta upacara bendera.
    "Setiap tahun, tepatnya pada peringatan HAB, selalu diadakan berbagai perlombaan. Hal ini bertujuan untuk menjaga silaturrahim antara ASN di lingkungan Kemenag Padang Pariaman," kata Kepala Kemenag, H. Masrican Tuanku Marajo Basa ketika membuka secara resmi lomba Asmaul Husna di halaman Kantor Kemenag, Kiambang, Nagari Lubuak Pandan, Kamis (15/12) lalu.
    Masrican mengaharapkan, partisipasi semua pihak dapat meningkatkan silaturrahim tersebut. "Diharapkan seluruh Kepala Madrasah, Kepala KUA agar dapat mengakomodirnya demi kelancaran kegiatan HAB yang ke-71," ujarnya.
    Dan selamat pula kepada peserta yang akan mengikuti lomba. Semoga mampu meraih peringkat dan prestasi yang baik.
    Ketua Panitia Pelaksana Amril mengatakan, pada peringatan HAB ke-71, Kemenag Padang Pariaman menyelenggarakan lomba membaca Asmaul Husna dan lomba Gerak Jalan Jantung Sehat.
    "Untuk lomba Gerak Jalan Jantung Sehat akan diadakan pada Sabtu depan, mengambil star di MTsN Tandikek, Kecamatan Patamuan dengan menyediakan hadiah langsung menggunakan karcis (doorprize) yang di undi terlebih dahulu," terang Kepala MTsN Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur tersebut.
    Sedangkan, tambahnya, puncak acara peringatan HAB ke-71 akan dilaksanakan pada Selasa, 3 Januari 2017 yang juga bertempat di MTsN Tandikek. (501)

Dapat Mobil Perlindungan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Harus Berkurang

Dapat Mobil Perlindungan
Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Harus Berkurang

Padang Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menyampaikan terima kasih atas bantuan satu unit mobil perlindungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, yang diserahkan melalui Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Bantuan tersebut diserahkan sebelum pelaksanaan upacara peringatan hari AIDS di halaman Kantor Gubernur Sumbar di Padang, Kamis (15/12) lalu.
    Suhatri Bur mengatakan, bantuan itu sangat berarti untuk menunjang operasional SKPD yang menangani pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Bantuan ini sebagai realisasi proposal yang diberikan kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise saat menghadiri pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pertengahan November yang lalu.
    "Alhamdulillah, Kita apresiasi pemerintah pusat yang benar-benar merealisasikan kebutuhan operasional di daerah," kata Wabup Suhatri Bur didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Menurutnya, Pemkab Padang Pariaman berkomitmen membangun kualitas sumber daya manusia, khususnya pada kualitas hidup perempuan dan anak guna mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dalam berbagai dimensi pembangunan. Artinya, membentuk generasi yang bermoral dan spiritual yang tinggi dengan menempatkan sosok manusia laki-laki dan perempuan pada derajat yang sama.
    "Kita juga berupaya menurunkan jumlah kasus kekerasan, eksploitasi, dan perdagangan terhadap perempuan dan anak," ujar mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu.
    Ditambahkannya, sesuai dengan Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di daerah, maka perlu melaksanakan berbagai program unggulan, baik yang terkait dengan pelaksanaan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, maupun keluarga berencana.
    "Kita minta Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Usman Mukhtar untuk berinovasi dalam mendukung program Kementerian PP dan PA," kata Suhatri Bur. (501)

Rokok Palsu Banyak Beredar di Perkamungan

Kader PMII Harus Mampu Menulis di Media Massa

Pariaman--Perkembangan media massa dan informasi yang pesat saat ini harus mampu dimanfaatkan oleh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Jangan sampai kader PMII tidak memiliki kemampuan dalam penguasaan media informasi. Kader yang tak mampu menguasai informasi akan menjadi kader yang kerdil cara berpikirnya.
    Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat, Bagindo Armaidi Tanjung mengungkapkan hal itu saat tampil sebagai narasumber pada pelatihan jurnalistik PMII Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin Pariaman, Jumat (6/4), di aula Ponpes Nahdlatul Ulum, Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman. Pelatihan dihadiri Sekretaris PC PMII KOta Pariaman, Idris itu merupakan follow up dari masa penerimaan anggota baru PMII yang diselenggarakan seminggu sebelumnya.
    Menurut Kontributor NU Online Sumatra Barat ini, salah satu upaya untuk mampu menguasai media informasi adalah bagaimana kader PMII memiliki kemampuan menulis di media massa. "Mereka yang menguasai informasi di media massa, maka merekalah yang menang dalam berbagai pertarungan. Apalagi sekarang perang itu tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan perang informasi untuk saling mempengaruhi pihak tertentu," kata Armaidi Tanjung.
    Untuk itu, Armaidi Tanjung minta semua kader PMII dituntut terus belajar bagaimana bisa menulis di media massa, sehingga pikiran dan gagasannya dapat diketahui publik. "Sebagus apa pun pikiran kader PMII dalam membangun masyarakat tanpa adanya publikasi tak akan dapat diketahui publik. Sebaliknya, meskipun pikiran kader PMII tidak terlalu istimewa, namun karena ditulis dan dibaca di media massa, maka banyak orang akan mengetahuinya," kata dia.
    Selain itu, dalam berdakwah dan dan mencegah kerusakan di tengah masyarakat akan lebih luas jangkauannya. "Yang tak kalah pentingnya, dengan menulis pikiran dan gagasan seseorang dapat tersimpan dalam waktu lebih lama. Banyak ulama dan tokoh yang sudah lama wafat, namun hingga kini masih tetap dikenang melalui tulisan-tulisannya. Karenanya, kader PMII Pariaman harus mulai menulis. Jangan takut gagal dan salah," kata Armaidi Tanjung. (dam)
-------------------------------------------------------------

-Bamus Lubuk Alung
Mundurnya Syamsul Bahri Dinilai Sebagai Seorang Kesatria

Lubuk Alung--Mundurnya Syamsul Bahri Datuak Ryk. Bungsu dari keanggotaan Bamus Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman, sejak Rabu (4/5) lalu dinilai banyak pihak di nagari yang terkenal dengan panasnya itu sebagai sebuah sikap yang sangat dewasa, dan pantas diberikan acungan jompol.
    "Keputusan Syamsul Bahri yang selama ini mewakili Aie Tajun sangat kita hormati, tinggal sekarang anggota Bamus yang lain dari korong yang telah mekar, untuk bisa meniru keputusan yang diambil Syamsul Bahri tersebut," kata Aljufri, salah seorang tokoh pemuda Lubuk Alung pada Singgalang, Minggu (8/5).
    Menurut Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Padang Pariaman ini, pimpinan Bamus Lubuk Alung harus mengakomodir hal itu, jangan pula mempertahankan status quo anggota yang berasal dari korong, yang kini telah setara dengan Lubuk Alung, seperti dari Pasie Laweh, Sikabu dan Pungguang Kasiak. Sebab, secara normatif hal itu sudah tidak berlaku lagi dan harus legowo, karena keterwakilan korong yang diwakilinya sudah menjadi nagari pula.
    Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Lubuk Alung, Ruswan Tanjung. "Sebuah sikap yang sangat sulit dilakukan banyak orang selama ini, melepaskan jabatan sebelum masanya berakhir. Namun, itulah jiwa seorang kesatria, tahu dengan etika berorganisasi yang baik dan benar," ujarnya.
    "Kita patut bangga dengan seorang Syamsul Bahri, yang tahu betul mana yang kepentingan dan mana pula yang menjadi keperluan. Sebab, diantara yang dua itu bagi seorang yang menjadi pimpinan dan anggota dalam sebuah organisasi harus dibedakan," katanya kemarin. (dam)
--------------------------------------------------------------------

-Hasil Temua LPKSM Padang Pariaman
Rokok Palsu Banyak Beredar di Perkamungan

Pariaman--Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Padang Pariaman banyak menemukan rokok palsu beredar ditengah masyarakat, terutama pada masyarakat perkampungan. Hal itu didapatkan pada kemasan rokok yang bermerek baru, yang belum pernah beredar selama ini.
    Menurut Saiful Amri, Ketua LPKSM Padang Pariaman, bukti rokok itu palsu, setelah dilakukan uji kelayakan di cukai Padang, sebagai lembaga yang berhak mengatakan, kalau rokok itu palsu. "Kita telah berkeliling kampung didaerah bekas gempa itu, dan ternyata banyak ditemukan adanya upaya untuk mengelabui konsumen, terutama pecandu rokok," kata dia pada Singgalang, Sabtu (7/5).
    Dia melihat, temuan terhadap rokok murahan itu terdapat pada masyarakat yang tingkat ekonominya masih jauh dibawah. Seperti di Gasan Gadang, Ulakan Tapakis, Tiku Kabupaten Agam, Sungai Limau, dan kampung lainnya, yang dianggap paling banyak masyarakat petaninya, ketimbang masyarakat intelektualnya.
    "Kalau kita amati dengan jelas, maka ditemukan di pita cukai rokok itu isinya 12 batang. Sementara, dibagian kotaknya menyatakan isinya 16 batang. Kita terus kembangkan kasus ini bersama pihak kepolisian, agar bisa diusut tuntas. Sebab, hal itu sangat berisiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri. Apalagi hal itu beredar ditengah masyarakat perkampungan, yang sudah jelas rentan pula terhadap penyakit," ucapnya.
    Saiful Amri minta dan mengajak masyarakat banyak, agar melaporkan soal itu kepada pihak terkait dan LPKSM sendiri ketika menemukan rokok serta salesnya yang dengan semena-mena mengedarkannya, sehingga bisa diatasi dengan baik dan benar. Begitu juga kepada pedagang dan pengencer, jangan asal meraup keuntungan, sementara kesehatan orang lain jadi rusak. Ini sangat bertentangan dengan aturan yang berlaku di republik ini. (dam)

Rabu, 14 Desember 2016

Penggiat Kusta Internasional Yohei Sasakawa Penanganan Kusta di Padang Pariaman Bisa Dicontoh Dunia

Penggiat Kusta Internasional Yohei Sasakawa
Penanganan Kusta di Padang Pariaman Bisa Dicontoh Dunia

Padang Pariaman--Berkat keberhasilan Kabupaten Padang Pariaman dalam menyukseskan progran eliminasi penyakit kusta, membuat penggiat Kusta Internasional Yohei Sasakawa bersama tim WHO dan Kementerian Kesehatan RI, Ditjen Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PPML) mengunjungi kabupaten itu, Rabu kemarin yang dipusatkan di Puskesmas Pakandangan.
    Rombongan tersebut diterima langsung oleh Sekretarais Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi, Kadis Kesehatan, camat dan walinagari, Kepala Puskesmas, kelompok perawatan diri serta perwakilan penderita Kusta dalam daerah itu.
    "Suatu kehormatan dan kebanggan bagi kita mendapat kunjungan dari Mr. Yohei Sasakawa bersama rombongan WHO dan Kementerian Kesehatan RI ke Padang Pariaman," ujar Jonpriadi saat menyampaikan sambutan mewakili Bupati Padang Pariaman.
    Dilanjutkannya, akibat dari tindakan preventif yang dilakukan dalam program Padang Pariaman Sehat, proaktif mengunjungi pasien dari rumah ke rumah, kita dapat menndeteksi awal penyakit yang ada. Ternyata ditemukan penyakit kusta yang jumlahnya cukup signifikan. Yang perlu dlakukan penanganan serius.
    "Kita telah melakukan penangan serius terhadap berbagai penyakit yang terdeteksi. Karena itulah menjadi perhatian dari Mr. Yohei Sasakawa dan WHO, beserta Kementerian Kesehatan RI," ujarnya.
    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Apinudin Darap melaporkan, sesuai perintah pimpinan, jajaran Dinas Kesehatan harus melaksanakan capaian program di bidang kesehatan. Dari tinjauan ke lapangan, ditemukan kasus penderita kusta selama tahun 2016 ini sebanyak 24 kasus, dengan total dari tahun 2011 hingga 2016 ini berjumlah sebanyak 179 kasus.
    Ke semuanya telah ditangani dengan serius. "Di sini saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila ada bercak putih pada kulit tubuh yang mati rasa, maka segera lapor ke Puskesmas terdekat. Karena itu salah satu tanda utama atau gejala awal terinfeksi penyakit kusta," ungkapnya.
    Ohei Sasakawa adalah ketua The Nippon Foundation, yang Organisasi Kesehatan Dunia Goodwill Ambassador untuk Eliminasi Kusta, dan Duta Besar Jepang untuk Hak Asasi Manusia Orang Terkena kusta .
    "Saya sudah bertahun-tahun melakukan kunjungan ke seluruh dunia untuk melihat para penderita kusta. Tahun ini muncul desakan dari pemerintah RI untuk memprioritaskan kunjungan saya ke Indonesia, salah satunya Kabupaten Padang Pariaman," ujar Sasakawa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
    Menurutnya, Kabupaten Padang Pariaman menjadi sasaran dari kunjungannya, karena ingin melihat poin program keberhasilan dalam melakukan eliminasi penyakit kusta, walau dengan keterbatasan dana.
    "Saya berharap, Padang Pariaman akan menjadi contoh dan pilot projekc dalam program eliminasi penyakit kusta di Indonesia, bahkan dunia," harapnya.
    Sasakawa melihat, kusta eliminasi sebagai misi pribadi, adalah warisan dari ayahnya, Ryoichi Sasakawa. Pada tahun 1965, ia menemani ayahnya ke fasilitas pengobatan kusta di Korea Selatan, dan shock saat melihat tangan pertama, diskriminasi yang dihadapi oleh orang-orang yang terkena kusta, dan meyakinkannya tentang perlunya pengendalian kusta, memimpin dia untuk melakukan kegiatan sendiri .
    Sasakawa bekerja untuk memajukan dialog antara orang-orang yang terkena kusta, pemimpin pemerintahan, media, dan pihak-pihak lain di banyak negara, dengan fokus khusus pada tempat-tempat di mana penyakit ini endemik. Dia berfokus jumlah khusus dari upaya untuk mempromosikan pemahaman yang akurat tentang penyakit, terutama fakta bahwa itu dapat disembuhkan dan sebagai bagian dari drive ini, ia menjabat sebagai Goodwill Ambassador WHO untuk Eliminasi Kusta sejak Mei 2001. (501)

Terungkap dalam Konfercab Keberadaan PGRI Lubuk Alung Belum Dirasakan Anggota

Terungkap dalam Konfercab
Keberadaan PGRI Lubuk Alung Belum Dirasakan Anggota

Lubuk Alung--Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Lubuk Alung, Rabu, (14/12) di aula KPNG setempat sukses, dan membuahkan hasil yang maksimal untuk kemajuan organisasi para guru tersebut.
    Konfercab yang mengusung tema; Melalui Konferensi Cabang Kita Tingkatkan Solidaritas dan Profesionalitas Guru. Kegiatan yang berlangsung hingga petang itu dihadiri 46 peserta utusan dari masing-masing Ranting PGRI dalam kecamatan Lubuk Alung.     Konfercab juga dihadiri Kepala UPTD Lubuk Alung selaku pembina PGRI, dan Hasanudin dari PGRI Padang Pariaman. Adapun yang menjadi agenda pokok adalah evaluasi program kerja periode sebelumnya, dan memilih kepengurusan periode berikutnya.
    Azwir Alwi, Ketua PGRI Lubuk Alung periode 2010-2015 (demisioner) menyampaikan, keterbatasan waktu dan kemampuannya tidak banyak yang dapat dilakukan kepengurusan periodenya. Namun cukup mendapat perhatian dan apresiasi dari PGRI kabupaten, karena PGRI Lubuk Alung termasuk cabang yang eksis dalam menggerakan kegiatan-kegiatan.
    "Kegiatan yang sifatnya pengembangan profesionalitas keanggotaan, cukup banyak kita lakukan," kata dia.
    Kepala UPTD Lubuk Alung Alizwar mengatakan, untuk lokal peran PGRI dalam berbagai kegiatan cukup eksis, namun secara umum keberadaannya belum secara merata dirasakan oleh anggota, maupun masyarakat luas.
    Dia berharap, motto PGRI; solidaritas dan profesionalitas menjadi sebuah sikap dan karakter tersendiri bagi individu pengurus maupun anggota PGRI secara umum.
    Hasanudin, Wakil Ketua PGRI Padang Pariaman mengatakan, PGRI ini adalah organisasi profesi yang independen. Inilah wadah perjuangan para guru, sekaligus menjadi wadah bermusyawarah dalam mencari solusi dan jalan keluar untuk permasalahan keprofesian secara khusus dan pendidikan secara umum.
    Dalam prosesi pemilihan langsung yang dipimpin oleh pengurus PGRI kabupaten yang hadir, Alhamdulillah pemilihan berjalan dengan baik. Calon ketua yang diusulkan; Heni Silvia Purwanti, Amrullah,
Syamrinal, Riki Hermanto, Desmawati, Irmayuda, Arifin, Nasril, Manzariati, Syamsul Bahri, dan Medi Hendra.
    Hasil pemilihan, Nasril, meraih suara terbanyak dan langsung ditetapkan sebagai ketua dengan komposisi kepengurusan sebagai berikut; Ketua; Nasril, Wakil Ketua; Syamsul Bahri, Sekretarias; Syamrinal, Wakil Sekretaris; Medi Hendra, Bendahara; Desmawati. (501)