Sabtu, 30 November 2019

Catatan Perjalanan Semalam di Malaysia

Berbagai irama lagu yang dinyanyikan seolah mampu menghilangkan penat selama dalam perjalanan dari Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat ke Kota Dumai, Provinsi Riau. Apalagi sesekali, sebagian para penumpang yang terdiri dari Dinas Kominfo bersama sejumlah wartawan ikut nimbrung bernyanyi pula, mengiringi irama musik yang bisa dilihat dilayar tv bus Virkansa tersebut.
Dinas Kominfo Kota Pariaman dibawah kendali Hendri Chaniago dari 10 hingga 14 November 2019 memberangkatkan sejumlah pewarta yang bermitra dengan Pemko ke Kota Pelabuhan itu, dan berlanjut ke Melaka, Malaysia. Kota Dumai menurut Wikipedia adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 kilometer dari Kota Pekanbaru. Dumai adalah kota dengan wilayah administrasi terluas ketiga di Indonesia, setelah Kota Palangka Raya dan Kota Tidore Kepulauan. Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau.
Menurut Hendri, kunjungan komparatif ke Diskominfo Kota Dumai untuk melakukan silaturrahmi dan saling berbagi informasi pelaksanaan aplikasi di sejumlah OPD di Pemko Dumai. Dari aplikasi yang sudah dikembangkan Diskominfo Dumai ada di antaranya yang bisa ditiru nantinya. “Pelaksanaan PPID di Kota Dumai juga terbilang bagus. Karena itu, kita ingin mengetahui sehingga bisa ditiru dalam meningkatkan kinerja PPID di Kota Pariaman,” kata Hendri didampingi Sekretaris Diskominfo Kota Pariaman Leni Amin.
"Kota Pariaman termasuk kota kecil dengan empat kecamatan. Dimekarkan dari Kabupaten Padang Pariaman tahun 2002, saat ini konsen dalam pengembangan pariwisata. Terutama wisata bahari pantai dan pulau. Ikon pariwisata Pariaman di antaranya Pulau Angso Duo yang kini lagi sedang mendunia. Kami menawarkan Diskominfo Kota Dumai dan OPD lainnya, termasuk masyarakat Dumai agar bisa berkunjung ke Kota Pariaman. Saat ini pariwisata menjadi unggulan dalam pembangunan,” tambahnya.
Hendri juga memperkenalkan dirinya yang dilantik menjadi Kadis Kominfo Kota Pariaman 17 September 2019 lalu, yang sebelumnya Sekretaris Kominfo sejak Mei 2019. “Pada kegiatan studi komparatif ini diikuti 26 orang wartawan media cetak, elektronik, tv dan online yang bermitra dengan Pemko Pariaman,” tutur Hendri.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Kominfo Kota Dumai Muhammad Fauzan sangat senang dikunjungi oleh Kepala Dinas Kominfo Pariaman bersama rombongan wartawan. "Melalui kunjungan kawan-kawan dari Kominfo Kota Pariaman bersama wartawan diharapkan akan saling menguntungkan. Pariaman belajar ke ke Dumai, sebaliknya Dumai juga ingin belajar ke Kota Pariaman," ulas Muhammad Fauzan.

Berbagi cerita dengan PKDP Kota Dumai

Senin, (11/11/2019) malam pertemuan dengan jajaran Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP). Sambutan hangat perantau urang awak terhadap rombongan dari kampung amat luar biasa. Ikut Ketua DPD PKDP Kota Dumai, H. Zaipul Asri, Sekretaris, Mifanur, Wakil Sekretaris, Deky Indrawan, Bendahara,  Jasli Zai, Wakil Bendahara, Bustami, Ketua niniak mamak, Sudirman (Buyuang Asoi), Ketua GEMPAR (Generasi Muda Pariaman) Kota Dumai, Ketua IK XII Koto, Zainal Auang, Ketua IKTMS (Tiku), Syaiful Madi, Ketua IK V Koto, Darlis Manto (Ajo Zidan),
Ketua DPC PKDP Bukit Kapur, Zaidir Chan, dan rombongan Bundo Kanduang.
Setelah dipandu Wakil Sekretaris DPD PKDP Kota Dumai, Deky Indrawan, Kadis Kominfo Kota Pariaman, Hendri pun menyampaikan beberapa hal, terkait perkembangan Pariaman yang kian maju dan berkembang. Pariaman tadangan langang, batabuik makonyo rami, agaknya tak lagi relefan karena kota yang berada di Pantai Barat Sumatera itu hampir setiap saat selalu ramai dikunjungi banyak orang dari berbagai daerah.
"Kunjungan ke Pulau Angso Duo mencapai tiga juta orang setiap tahunnya," kata Hendri. Menurutnya, kemajuan itu tentu tak terlepas dari dukungan dan sokongan penuh para perantau. Kunjungan ke Kota Dumai ini juga bagian dari memajukan Kota Pariaman.
Ketua PKDP Kota Dumai, H. Zaipul Asri merasa tersanjung dan senang dapat kunjungan kehormatan dari dunsanak di kampung. "Keberadaan PKDP Dumai sama halnya dengan PKDP Kota Pekanbaru. Telah banyak berkiprah, dan memiliki anggota yang lumayan banyak. Dulu, perantau urang awak terkenal pedagang ikan di pasar, kini telah banyak mengisi berbagai jabatan di Pemerintahan Kota Dumai.
Zaipul Asri mengakui kemajuan demi kemajuan terus bergerak di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Dan perubahan itu dilihatnya, karena dia acap pulang kampung. Hanya saja, perilaku sebagian pedagang kuliner di Piaman masih belum berubah dari pola lama, yang suka main pakuak.
"Pernah suatu kali kami makan di salah satu kedai nasi, yang ketika dihitung oleh penjualnya mencapai Rp900 ribu untuk enam orang," cerita Zaipul Asri. Padahal, Zaipul Asri telah ngomong dengan bahasa kampung, bahkan bahasa kampung yang paling lama sekali. MUngkin lantaran penjual lihat ada mobil plat BM, maka dengan seenaknya harga dinaikan.
Zaipul Asri merasa bertanggungjawan menyampaikan hal itu kepada rombongan Kominfo Pariaman, agar bisa diberikan penjelasan kepada dunsanak yang berjualan makanan di kampung, agar nantinya perilaku seperti demikian dihilangkan. "Bila perilaku ini dibiarkan, kita takut Pariaman akan ditinggalkan pengunjung. Kota kecil itu berharap banyak pemasukannya dari kunjungan wisawan," ungkapnya.
Lain halnya Sudirman. Ketua Niniak Mamak PKDP Dumai yang akrap dengan sapaan Buyuang Asoi ini minta jajaran Kominfo untuk menyampaikan perihal pembangunan jalan di kampungnya, tepatnya hubungan jalan dari Tanjung Medan, Kecamatan Ulakan Tapakis ke Sunua, Kecamatan Nan Sabaris. "Jalan yang rancak akan menunjang perekonomian masyarakat. Saya lihat jalan demikian sudah sangat lama tak diaspal. Padahal tiap tahun masuk dalam pembahasan Musrenbang," kata dia.
Ketua PWI Pariaman, A. Damanhuri yang ikut bicara malam itu menyampaikan, perlunya dukungan penuh dari seluruh perantau atas aturan yang diberlakukan di tengah masyarakat kampung halaman. "Kita tahu, Kota Pariaman dan Padang Pariaman sama-sama membuat aturan jam tayang orgen tunggal. Hanya dibolehkan dari pagi hingga petang. Nah, aturan itu perlu dukungan perantau, karena mulanya aturan demikian dibuat juga masukan dari perantau, lantaran prihatin melihat kondisi pertunjukan orgen tunggal di ranah yang dikenal kental dengan ajaran agama (Islam)," kata dia.
"Ada sebagian perantau yang ketika pulang kampung paling mendukung dan ikut larut dalam orgen tunggal yang main sampai Subuh menjelang," katanya. Tapi, itu tidak perantau dari Dumai ini. Perantau daerah lain. Kondisi ini tentu menjadi kurang elok. Seharusnya, ketika melihat hal demikian, perantau juga ikut melarang secara bersama-sama.

Semalam di Melaka

Selasa, (12/11/2019), sehabis sarapan pagi, Galaksi, pemandu rombongan Kominfo Kota Pariaman membagikan kembali tiket Ferry Indomal Ekspress dan paspor para peserta yang akan ikut ke Melaka. Dua mobil yang akan mengangkut rombongan ke pelabuhan pun siap untuk diberangkatkan. Dari penginapan ke pelabuhan tak begitu jauh. Sekitar 15 menit di atas mobil, rombongan pun sampai di pelabuhan ferry yang akan mengangkut rombongan ke negara tetangga satu rumpun dengan Indonesia tersebut.
Sekitar pukul 10.00 Wib, setelah melewati proses Imigrasi, rombongan menduduki bangku ferry yang sesuai petunjuk tiket. Melaka, seperti ditulis Wikipedia merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Pada tahun 2008, Melaka dinyatakan oleh UNESCO sebagai Bandar Warisan Dunia (World Heritage). Negeri Melaka dinyatakan sebagai 'Melaka Maju' di Stadion Hang Jebat yang disempurnakan oleh Perdana Menteri Malaysia langsung dari Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur.
Melaka juga dinyatakan sebagai Negeri Bandar (Kota) Teknologi Hijau. Negeri ini memiliki penduduk yang cukup berpendidikan tinggi, dengan tingkat literasi remaja 99,5 persen seperti yang dilaporkan oleh Laporan Tujuan Pembangunan Millennium 2015. Pada 2016, Melaka menjadi tempat teraman untuk tinggal di Malaysia. Tingkat jenayah indeks negeri turun 15,5 persen pada tahun 2017 dengan 3.096 kasus tercatat dibandingkan dengan 3.663 pada tahun 2016.
Laporan Sosioekonomi Negeri 2017 yang diterbitkan pada 26 Juli 2018 melaporkan bahwa Melaka adalah negara yang mencatat tingkat pengangguran terendah pada tahun 2017 dengan hanya 1,0 persen. Walaupun merupakan negeri pertama mendirikan kesultanan Melayu, Melaka kini tidak mempunyai seorang Sultan, sebaliknya negeri ini diketuai oleh seorang Tuan Yang Terutama (TYT) Negeri. Berbagai adat etnis dan tradisi bercampur dengan sempurna di Melaka. Kehidupan aman rakyat Melaka bersumber dari kehidupan berbagai kaum yang telah melahirkan orang-orang Melayu, Cina, India, Baba dan Nyonya, Portugis, Chitty dan Eurasia.
Selat terpanjang di dunia itu pun akhirnya dilewati dengan aman. Banyak cerita dan momen yang diabadikan selama melewati selat di ujung Sumatera ini. Tentu momen ini menjadi hal yang terpenting. Apalagi, rantau itu sesekali bisanya ditempuh. Ferry pun bersandar. Penumpang siap dengan bawaanya mengantri untuk keluar, dan melanjutkan proses pemeriksaan di Imigrasi Melaka.
"Selamat datang di Malaysia. Nikmati paket promo Asia Australia (Telp ke Indonesia-SMS-Internet) di My Telkomsel App," tulis Tselroaming yang menyumbul di layar HP.
Bas Pengantaran atau Bus Pariwisata di Indonesia siap untuk mengelilingi Melaka, sesuai tujuan penggunanya. Pertama yang dicari, ya tempat makan. Maklum, hempasan gelombang selama melayarti Selat Melaka perut mulai terasa lapar. Habis dari makan, dilanjutkan shalat di masjid Terapung atau Masjid Selat Melaka.
Seperti dilansir dari laman detiktravel, dengan luas 1,8 hektar, masjid ini menjadi rumah ibadah jamaah Muslim di Selat Malaka. Dalam satu kali ibadah, Masjid Selat Malaka bisa menampung 2.000 jamaah. Melihat masjid ini dari seberang pantai adalah salah satu spot terbaik. Wisatawan akan dibuai dengan keindahan arsitektur gabungan gaya melayu dan Timur Tengah.
Kubah yang berwarna kuning dikombinasikan dengan dinding masjid yang berwarna putih. Bukan cuma menghadap ke lautan, dekorasi kaca setengah lingkaran dibuat megah di atas pintu masjid, mempercantik tampilan rumah ibadah.









Sambut Penganggaran 2020 Forum Seknag Padang Pariaman Gelar Bimtek Menuju Nagari Go Digital

Padang Pariaman--Guna menyongsong penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja (APB) Nagari tahun 2020 di Kabupaten Padang Pariaman, Forum Sekretaris Nagari daerah itu mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) perencanaan dan pelaporan menuju nagari go digital. Bimtek diadakan di Hall Saiyo Sakato Pariaman, Kamis lalu. Peserta Bimtek seluruh Sekretaris Nagari dan Kaur Perencanaan di 103 nagari di Padang Pariaman.
Ketua Forum Sekretaris Nagari Padang Pariaman, Landi Efendi yang juga Ketua Pelaksana Bimtek didampingi Sekretaris Forum, Al Muqtadir mengatakan, kegiatan ini terselenggara berangkat dari keinginan Sekretaris Nagari, mengingat waktu di penghujung tahun yang mana dalam agenda penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) Nagari mesti dirampungkan pada Desember ini. Kegiatan ini terselenggara murni dari swadaya dan inisiatif seluruh anggota Forum Seknag.
"Bimtek ini merupakan yang kedua kalinya diadakan. Sebelumnya tahun 2019 dengan agenda yang sama,” jelas Landi. Rasa terima kasih, apresiasi dan bangga karena ini juga merupakan salah satu cara untuk bakti ke nagari. Narasumber dalam kegiatan ini; Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Inspektorat, dan DPMD Padang Pariaman. Inspektorat diwakili Alfian, Auditor Inspektorat. Sedangkan DPMD diwakili Rosiyanti,  Kabid Keuangan. Dinas Dukcapil disampaikan oleh Kabid PIAK, Anda Marzuni, dan Kasi Pendataan Penduduk, Fauzi Al Azhar.
Menurut Landi yang juga Sekretaris Nagari Lubuk Alung, Inspektorat sengaja diundang agar perangkat nagari paham dan mumpuni tentang perencanaan, penata usahaan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Lebih pentingnya lagi, ada satu kesepahaman dan pengertian dalam menghadapi monitoring dan pengawasan yang dilakukan Inspektorat nantinya.
Alfian menyampaikan, selama dalam pelaksanaan mengacu pada peraturan yang berlaku, salah satunya peraturan LKPP nomor 12 tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa. Tata cara di desa atau nagari tentu sedikit berbeda dengan pelaksanaan di OPD lainnya. Karena ada aturan tersendiri dalam pengadaan barang/jasa dimaksud. Inspektorat sendiri nanti akan menerapkan Siswaskeudes, yakni Sistem Pengawasan Keuangan Desa yang akan mengawasi pelaksanaan dan penggunaan keuangan di nagari.
Sementara itu materi Dinas Dukcapil yang disampaikan Kabid PIAK, Anda Marzuni memberikan pemaparan tentang kebijakan nagari go digital, dan Kasi Pendataan Penduduk, Fauzi Al Azhar menyampaikan evaluasi perkembangan user Dukcapil Ceria Mobile dan aktivitas user nagari dalam aplikasi si Pakem, serta upaya pengembangan di nagari.
Seluruh peserta antusias untuk menerapkan nagari go digital menjadi bahan diskusi dalam proses perencanaan dan penganggaran nagari tahun 2020. Seperti Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung memiliki semangat untuk mengembangkan Pojok Dukcapil. Sedangkan Nagari Lubuk Alung sudah memasukkan dalam RKP nagari tahun 2020 dalam bentuk pembuatan Dukcapil Corner.
"Untuk tahap awal sudah 24 nagari yang menjadi pilot project dalam pelaksanaan cetak dokumen kependudukan langsung di nagari yang terdiri dari pencetakan Kartu Keluarga, Akte Kelahiran dan Akte Kematian," ungkap Fauzi.
Akhir materi disampaikan Rosiyanti, Kabid Keuangan DPMD Padang Pariaman. Ada beberapa hal penting yang disampaikan Rosi dalam penganggaran di tahun 2020. Di antaranya besaran alokasi dana nagari yang bersumber dari APBD kabupaten, pembentukan rumah desa sehat di setiap nagari yang nantinya menjadi tambahan laporan penggunaan dana desa, juga tentang kenaikan Siltap perangkat nagari sesuai amanat PP nomor 11 tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. (501)

Kenaikan Iuran BPJS Sangat Terasa Oleh Masyarakat Non PNS

Padang Pariaman--Mewakili Bupati Padang Pariaman, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Armeyn Rangkuti membuka sosialisasi Peraturan Presiden nomor 75 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden nomor 82 tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan, Rabu(27/11) di Hall Kantor bupati, Parik Malintang.
Armeyn Rangkuti menyebutkan, pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang iuran jaminan kesehatan. Ada beberapa penyesuaian dalam Perpres no 82 tahun 2018 tersebut, termasuk tentang pembayaran jaminan kesehatan.
Menurutnya, penyesuaian iuran ini diadakan karena situasi dan kondisi yang terjadi pada saat ini, seperti biaya pengobatan dan harga obat-obatan yang semakin tinggi.
"Kenaikan iuran BPJS ini mungkin tidak terlalu dirasakan oleh PNS, karena iuran BPJS yang dibayarkan telah dipotong dari gaji yang diterima, namun berbeda dengan masyarakat umumnya yang merasakan kenaikan tarif tersebut," kata Armeyn Rangkuti.
Dengan adanya sosialisasi ini, dia berharap agar para peserta sosialisasi dapat menyampaikan kepada masyarakat, dan tidak terjadi gejolak yang tidak diinginkan.
Sosialisasi dihadiri Kepala BPJS Cabang Padang, Pimpinan Cabang BPJS Padang Pariaman, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris DPMD, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Camat dan Walinagari. (501)

APBD Padang Pariaman 2020 Mencapai RP1,4 Triliun

Padang Pariaman--Peraturan Daerah (Perda) tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Padang Pariaman tahun anggaran 2020, diketok palu oleh Ketua DPRD, Arwinsyah.
Palu diketok sebanyak tiga kali menandai persetujuan DPRD daerah itu atas RAPBD 2020 yang diajukan Bupati Padang Pariaman sejak 7 November lalu. Pengesahan DPRD disampaikan pada rapat paripurna penyampaian pandangan akhir fraksi terkait RAPBD 2020 di DPRD, Selasa lalu.
Pendapatan dalam APBD 2020 sebesar Rp1.479.379.132.812,00. Rinciannya antara lain, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp109.467.232.000,00, Penghasilan Pajak Daerah Rp45.000.000.000,00, Hasil Retribusi Daerah Rp5.015.000.000,00, Hasil Pengelolaan Kegiatan Daerah yang Di pisahkan Rp6.150.000.000,00, dan Lain-lain PAD Rp57.302.232.000,00.
Sementara itu, dana perimbangan sebesar Rp1.144.156.529.000,00. Di antaranya bagi hasil pajak dan bukan pajak Rp10.085.524.000,00, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp800.876.522.000,00, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp333.234.483.000,00, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah yaitu Rp225.715.371.812,00.
Tidak hanya itu, dana pendapatan juga berasal dari dana hibah Rp73.319.400.000,00, dana bagi hasil pajak Rp54.238.434.812,00, dan pendapatan lainnya Rp295.000.000,00 serta bantuan keuangan pemerintah Rp97.862.537.000,00.
Sedangkan belanja daerah Rp1.491.129.132.412,00, yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp934.541.542.271,87. Di antaranya belanja pegawai Rp698.416.806.71,87, belanja hibah Rp45.214.252.000,00, belanja bantuan sosial Rp3.481.448.000,00, belanja bagi hasil kepada provinsi, kabupaten, kota dan pemerintahan desa Rp5.018.500.000,00, belanja bantuan keuangan kepada provinsi, kabupaten, kota dan pemerintahan desa Rp179.910.136.200,00, dan belanja tak terduga Rp500.000.000,00.
Belanja langsung berkisar Rp556.587.590.540,30. Yang terdiri dari belanja pegawai Rp34.038.546.843,00, belanja barang dan jasa Rp255.504.677.344,00, belanja modal Rp261.044.366.353,30. Anggaran mengalami defisit sebesar Rp11.750.000,00. Pembiayaan daerah sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya Rp30.000.000.000,00, pengeluaran pembiayaan daerah penyertaan modal Rp18.260.000.000,00, pembiayaan netto Rp11.750.000.000,00.
Seluruh Fraksi DPRD Padang Pariaman menerima dan menyetujui RAPBD 2020 disahkan menjadi Perda. Berita acara ditandatangani Wakil Bupati Suhatri Bur. "Kesepakatan yang telah melalui proses yang sangat panjang ini dilaksanakan sebaik mungkin. Atas kerja keras anggota DPRD yang telah menyumbangkan ide, saran, pendapat, sanggahan, ddan lainnya, saya ucapkan terima kasih. Dan saya harapkan kerja keras yang kita laksanakan ini dapat membuahkan hasil baik," harapnya. (501)

Syamsu Djalal Pasang Badan untuk Percepatan Pembangunan Tarok City

Padang Pariaman--Pasca mengunjungi Kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City (KPTTC) di Kapalo Hilalang, tokoh nasional asal Sumatera Barat, mantan Komandan Pusat POM TNI, Mayjen TNI (Purn) Dr. Syamsu Djalal undang Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni datang ke kantornya di bilangan Cikini, Jakarta, Kamis (28/11).
Bupati Ali Mukhni didampingi Sekda Jonpriadi, Kadis PUPR Deni Irwan, Kadis LHPKPP Yuniswan dan Kabag Hukum Rifki Monrizal memenuhi undangan Syamsul Djalal siang menjelang sore usai menerima penghargaan Paramakarya di Istana Wakil Presiden. Dalam pertemuan, Syamsul Djalal menanyakan sudah sejauh mana perkembangan pembangunan KPTTC.
"Terakhir saya lihat, Tarok City sangat luar biasa spektakuler! Kawasan yang dulunya hutan belantara sudah menjelma menjadi kawasan siap menampung kemajuan di Sumbar. Itu rencana yang sangat luar biasa. Rencana itu harus terealisasi," harap mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung RI itu.
Syamsul Djalal bersama keluarganya sudah berkunjung ke KPTTC awal November lalu dan sangat mengagumi rencana pembangunan KPTTC setelah dipaparkan Ali Mukhni di lokasi KPTTC. "Saya siap membantu kalau rencana spektakuler ini mengalami hambatan," kata pengacara itu mengulang dukungannya yang pernah diungkapkan di KPTTC dulu.
"Ini pekerjaan mulia. Menyiapkan sebuah kawasan untuk menyemai bibit SDM berkualitas melalui pendidikan tinggi dalam satu hamparan kawasan. Saya yakin, melalui kawasan ini nama Padang Pariaman akan terangkat di tingkat nasional," hemat alumni Akademi Militer Nasional 1965 itu.
Kepada Syamsul Djalal, Bupati Ali Mukhni menjelaskan bahwa rencana pembangunan KPTTC sudah berjalan sesuai rencana. Tinggal menunggu terbitnya sertifikat hak pakai dari Kantor Pertanahan (BPN) Padang Pariaman untuk diberiksn kepada pemrakarsa pembangunan seperti UNP, Politeknik Negeri Padang dan ISI Padang Panjang.
Hanya saja, sambung Ali Mukhni, BPN Padang Pariaman belum juga menerbitkan sertifikat sementara peta bidang sebagai alas hak penerbitan sertifikat sudah keluar dari Kanwil BPN Sumbar. "Kita sudah koordinasi dengan Kepala Kanwil BPN Sumbar guna mencari tahu apa yang menyebabkan BPN Padang Pariaman belum juga menerbitkan sertifikat dan mengatakan bahwa pemrakarsa sudah memiliki dana untuk segera membangun, tinggal menunggu sertifikat," jelas Ali Mukhni.
Syamsul Djalal bertanya apa yang menyebabkan BPN Padang Pariaman belum juga menerbitkan sertifikat, sambil membolak balik dokumen terkait percepatan penerbitan sertifikat. Menurut Syamsul Djalal, tindakan BPN Padang Pariaman sama dengan menghambat investasi sementara investasi dibutuhkan dalam percepatan pembangunan daerah.
"Saya akan diskusikan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) RI terkait lambatnya pensertifikatan tanah di Tarok City. Kalau perlu saya akan menghadap Presiden karena ini menyangkut investasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga terkait dengan arahan bapak Presiden dalam rapat koordinasi nasional beberapa waktu yang lalu di Sentul tentang percepatan pelayanan investasi di daerah," kata Syamsul Djalal.
Syamsu Djalal menegaskan, tekadnya mendukung pembangunan kampung halamannya Sumatera Barat, termasuk Tarok City. "Apa yang bisa saya bantu akan saya lakukan untuk kemajuan kampung halaman yang saya cintai," tukasnya. (501)

Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-KES Sumbar PKK Nagari III Koto Aur Malintang Selatan Wakili Padang Pariaman

Padang Pariaman--Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Nagari III Koto Aur Malintang Selatan wakili Kabupaten Padang Pariaman mengikuti lomba kesatuan gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Kesehatan (PKK-KKBPK-KES) tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Asisten Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman, Idarussalam menyambut hangat kedatangan Tim Penilai Lomba di Kesatuan Gerak PKK-KKBPK tingkat Provinsi Sumatera Barat 2019, Jumat (29/11) di Nagari III Koto Aur Malintang Selatan bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) Aspinudin, Kepala Dinas Kesehatan Yutiardi Rivay, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Erman, Wakil Ketua TP-PKK Padang Pariaman Yusrita, Camat IV Koto Syukur, Walinagari III Koto Aur Malintang Selatan Edi Kosasih dan Ketua TP-PKK Nagari.
Idarussalam menyebutkan, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) diarahkan untuk mewujudkan Nawacita, di antaranya membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia serta melakukan revolusi karakter bangsa.
"Dengan ditambahnya perpaduan kegiatan bakti sosial dan pelayanan KB serta pertemuan dengan jajaran Kader KB dan Posyandu hal ini memberikan arti penting bagi program pembangunan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang religius, sehat, cerdas dan sejahtera," katanya.
Syukur alhamdulillah, katanya, TP-PKK Nagari III Koto Aur Malintang menjadi salah satu nominasi dalam penilaian lomba PKK-KKBPK-KES tingkat Sumbar. "Saya mengapresiasi kinerja seluruh tim yang terlibat yang telah memberikan hasil terbaiknya sehingga masuk nominasi tingkat Sumbar," ujarnya.
Katanya lagi, TP-PKK Nagari III Koto Aur Malintang layak dan pantas mewakili Padang Pariaman dalam lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-KES karena di nagari itu seluruh komponen kesatuan gerak PKK sudah terpenuhi. Kegiatan bakti sosial gotong royong masal di nagari ini sudah menjadi kegiatan yang rutin. Kegiatan PKK di nagari ini juga didukung penuh oleh masyarakat yang ada di kampung dan di rantau. Mereka bertekad untuk bersama memajukan kampung halamanya.
Menurut Idarussalam, Kegiatan di bidang pengendalian program kependudukan dan pembangunan keluarga berencana juga telah dilaksanakan dengan pola memberikan penyuluhan dan advokasi melalui mobil unit penerangan KB dan mobil pelayanan KB selama ini telah memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat.
Ketua Yayasan Ponpes Nurul Yaqin Ringan-Ringan itu berharap, kinerja dan prestasi yang telah diperlihatkan TP-PKK Nagari III Koto Aur Malintang dapat memberikan manfaat dan sumbangan positif bagi terlaksananya agenda program pembangunan Pemerintah Daerah. (501)

Realisasi DAK Masih 80,16 Persen Inspektorat Padang Pariaman Dorong Percepatan

Padang Pariaman--Inspektorat Padang Pariaman mendorong percepatan serapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019 di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah itu, Jumat (29/11).
Inspektur Hendra Aswara turun langsung menemui dan berkunjung ke OPD-OPD penerima DAK. Tujuannya untuk mendapatkan laporan dari pejabat teknis serta memastikan pekerjaan fisik dan non fisik terlaksana sesuai ketentuan.
"Sesuai arahan bapak bupati, Inspektorat jemput bola ke OPD penerima DAK untuk memonitoring pelaksanaan fisik dan non fisik. Auditor dibagi dalam empat tim yang bertugas untuk meminta laporan DAK saat ini," kata Hendra.
Pada Dinas Pendidikan, Tim Auditor Inspektorat diterima Sekretaris Dinas Yernizen dan Kabid PAUD Suhatman. Ada dua OPD penerima DAK yang sudah tuntas 100 persen, yaitu Dinas Perikanan dan Dinas PPKB. Namun ada juga perangkat daerah serapan DAK di bawah 70 persen sehingga perlu diberikan motivasi untuk meningkatkan persentase fisiknya.
Menurut Hendra, beberapa pelaksanaan DAK telah bekerjasama dengan Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri Pariaman. Diharapkan akan berdampak dengan peningkatan jumlah serapan DAK pada triwulan empat. Dana alokasi DAK Reguler dan DAK Penugasan Kabupaten Padang Pariaman tahun anggaran 2019 sebesar Rp191 miliar.
Hendra menghimbau Kepala OPD untuk memanggil rekanan apabila bobot pekerjaan fisik yang belum capai target. Apabila perlu diberi teguran tertulis dan ditembuskan kepada Inspektorat. "Kita ingin setiap pembangunan segera bisa dinikmati masyarakat. Masyarakat rindu pembangunan untuk menunjang perekonomian dan kesejahteraan," ujarnya. (501)

Fokus Ikut Pilkada 2020 Bagindo Yohanes Wempi Mundur dari Pengurus DPW PKDP Sumbar

Padanag Pariaman--Pemilihan kepala daerah (Pilkada) semakin bertalu-talu. Pembicaraan tentang siapa kandidat yang mencuat kian menghangat, baik di ranah publik maupun di grup-grup media sosial.
Terkait dengan Pilkada Kabupaten Padang Pariaman, pembicaraan tentang kandidat bakal calon bupati bahkan meluas hingga ke perantauan. Para perantau asal daerah ini umumnya sangat peduli terhadap kampung halaman.
Dalam beberapa grup diskusi muncul usulan agar figur yang hendak mencalonkan diri jadi bupati mengundurkan diri dari kepengurusan Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP), paguyuban wadah berhimpun para aktivis rantau asal daerah itu.
Menyikapi usulan tersebut, Bagindo Yohanes Wempi langsung menunjukkan respons positif. Dengan surat bertanggung 29 November 2019, Bagindo Yohanes menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKDP Sumatera Barat Bidang Pemuda dan Olahraga.
Kepada wartawan, Jumat (29/11), Bagindo Yohanes menyebutkan alasan dia mundur dari Kepengurusan DPW PKDP agar bisa fokus maju jadi calon Bupati Padang Pariaman. Selain itu, untuk menghindari adanya pemanfaatan fasilitas PKDP untuk kepentingan pilkada.
"Demi menjaga kesatuan, kekompakan di PKDP agar tidak terseret konflik internal," cetus anak muda yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman periode 2009 - 2014 ini.
Ia menambahkan, saran dan masukan dari niniak-mamak, tokoh masyarakat, para senior, uni, uda, kakak, ajo dan dunsanak pun menjadi bahan pertimbangannya.
"Pekerjaan dan program PKDP sangat banyak yang harus dilakukan. Karena maju jadi calon bupati, saya tidak mungkin bisa melaksanakan program dan kegiatan di DPW PKDP," katanya lagi. (501)

Selasa, 26 November 2019

M. Yusuf Berharap Golkar Ikut Mengusungnya dalam Pilkada

Lubuk Alung--Setelah mendaftar di NasDem dan Gerindra, Senin kemarin M. Yusuf mengambil formulir di DPD Partai Golkar Padang Pariaman di Lubuk Alung. Tentunya, perjalan yang akan dituju mantan Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Pekanbari, Riau itu ingin mulus dalam merebut tampuk kekuasaan di daerah bekas gempa 2009 tersebut.
"Alhamdulillah, setelah formulir ini kita isi sesuai formatnya, akan kita antarkan bersama-sama nantinya, sebelum rentang waktu penerimaan berakhir di Golkar," kata Yusuf. Dia ingin, dukungan dari partai berlambang Pohon Beringin itu bisa terwujud bersama partai lainnya. Sebab, untuk mengusung satu pasangan calon bupati dalam Pilkada tahun depan tak satu pun partai di Padang Pariaman yang bisa mengusung sendiri.
Menurut dia, sesuai aturan main yang berlaku, maka saat ini adalah giliran partai politik membuka pendaftaran. Untuk itu, dia memanfaatkan momen demikian. "Kita ingin, Padang Pariaman lima tahun mendatang itu mandiri, maju dan berkembang dengan potensinya. Visi misi ini perlu kita senyawakan dengan perjuangan partai politik yang ada, sehingga akan memudahkan langkah dalam membangun daerah nantinya," kata mantan anggota DPRD Riau dua periode ini.
Yusuf menyebutkan, menjelang pendaftaran ke KPU pada Juni tahun depan, pihaknya terus mematangkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh partai politik. "Kita masih memanfaatkan politik yang masih cair dan dinamis. Harapnnya, tentu pada saatnya tiba, partai ini bisa menetapkan saya bersama pasangan nantinya maju dan mendaftar ke KPU," ungkapnya.
Termasuk juga calon wakil yang akan digandeng Yusuf nantinya, juga belum ada yang ditetapkannya. "Yang jelas, komunikasi lintas partai dan lintas tokoh yang ada di Padang Pariaman, termasuk juga komunikasi dengan seluruh bakal calon juga sedang gencar-gencarnya," ulas Yusuf.
Ketua Tim Pilkada DPD Partai Golkar Padang Pariaman Hendri Gusvira menyebutkan, bakal calon yang sudah mengembalikan formulir, adalah Endarmy dan
Adrian Adek. Sedangkan Ramal Saleh dan M. Yusuf sudah mengambil formulir, tetapi belum mengembalikan. "Sesuai aturan, bakal calon yang terdaftar di Golkar itu adalah mereka yang mengambil lalu mengembalikan formulir yang telah diisinya," kata Hendri Gusvira.
Hendri Gusvira mengatakan, masa pengambilan dan pengembalian formulir itu akan berakhir pada 30 November ini. Artinya, ada tenggang waktu dua hari lagi dari sekarang. "Kita selalu menunggu dari pagi hingga berakhir jam kerja di DPD Partai Golkar Padang Pariaman di Lubuk Alung. Artinya, siapapun bakal calon yang datang, Golkar selalu terbuka. Sebab, yang kita bangun lima tahun mendatang itu adalah Padang Pariaman," ujar dia. (501)

Ansor Diminta Terus Merawat Tradisi Keagamaan

Padang Pariaman--Konferensi Cabang (Konfercab) VI Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman akhirnya memilih aklamasi Alva Anwar sebagai ketua empat tahun ke depan. Alva Anwar dipilih dalam Konfercab yang berlangsung sehari penuh, Sabtu (25/11) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Tandikek, Kecamatan Patamuan.
Alva Anwar yang sebelumnya Sekretaris PC GP Ansor Padang Pariaman, usai terpilih mengatakan, tantangan Ansor makin berat. Karena sudah mulai muncul kelompok yang menyerang tradisi keagamaan yang sudah berjalan. Selain itu, juga muncul gerakan-gerakan keagamaan yang berbeda dengan ulama-ulama.
“Dari tantangan tersebut, Ansor Padang Pariaman harus lebih mendekatkan diri kepada ulama. Ansor harus siap dan wajib mendekat dengan ulama yang selama ini menjadi panutan umat. Kita tidak ingin ulama semakin dijauhkan dari umatnya,” kata Alva menambahkan.
Penyusunan kepengurusan selanjutnya, ditetapkan 7 orang formatur yang terdiri dari Alva Anwar (ketua terpilih), Zeki Aliwardana (ketua demisioner), Aldi Putra (PW GP Ansor Sumbar), Alimardi, Zainil Padri, Beni Rinaldi, dan M. Zulfadli (perwakilan PAC).
Konfercab dibuka Camat Patamuan Imran Rafi'i. Turut memberikan sambutan Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Wakil Sekretaris PW GP Ansor Sumbar Aldi Putra, Ketua PCNU Padang Pariaman Masrican, Ketua MUI Padang Pariaman Syofyan Marzuki Tuanku Bandaro yang juga Pimpinan Pesantren Miftahul Huda, Ketua Bawaslu Padang Pariaman Anton Ishaq dan Anggota KPU Padang Pariaman Ory Sativa Sahban.
Ketua MUI Padang Pariaman Syofyan Marzuki Tuanku Bandaro menyebutkan, kehadiaran pemuda Ansor bukan sembarangan dilahirkan oleh para ulama di Nahdlatul Ulama. Pemuda Ansor itu sama juga dengan pemuda Alquran. Jika ada pihak yang anti Ansor, bisa dikatakan anti juga dengan Alquran. Karena dalam ayat Alquran, ada beberapa kata Ansor.
“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, Kami beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran/3: 52),” tutur Syofyan mengutip salah satu ayat Alquran.
Selain itu, kata Syofyan, kaum Ansor dan Muhajirin juga yang membenteng Nabi Muhammad Saw. dalam menegakan agama Islam di Madinah. “Ulama itu ibarat jadi kiper, Ansor yang maju ke depan dalam menyikapi berbagai persoalan saat ini,” kata Syofyan.
Syofyan menyebutkan, saat ini banyak lahir istilah diberikan kepada ulama yang menjalankan tradisi keagamaan yang sudah ada di tengah kehidupan umat di Padang Pariaman. Di antaranya masalah syirik, ziarah kubur haram, doa pakai kemenyan tidak boleh, dan sebagainya. Kelompok ini menganggap tradisi tersebut tidak ada dasarnya. Padahal semua yang dilakukan ulama tersebut ada dasarnya.
“Disinilah tugas Ansor ke depan, bagaimana terus merawat tradisi, menjaga agama, ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Syofyan menambahkan.
Ketua PC GP Ansor Padang Pariaman demisioner Zeki Aliwardana berharap kepengurusan Ansor ke depan lebih baik dan maju saat dipimpinnya. “Dengan semakin banyak kader yang sudah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN), kami yakin mampu berbuat lebih baik dan aktif dibanding sebelumnya. Apalagi dilanjutkan oleh sekretaris yang sudah sangat paham bagaimana dinamika dan gerakan yang harus dilakukan Ansor ke depannya," ujar dia. (501)

GSMS Harus Mampu Menjaga Tradisi dari Kepunahan

Padang Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka pementasan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), Selasa (26/11) di Hall IKK Parik Malintang.
Suhatri Bur memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta seluruh seniman dan asisten seniman termasuk Kepala Sekolah dan jajaran atas penyelenggaraan kegiatan. "Kegiatan ini tidak dilakukan dalam waktu yang singkat dan mengorbankan banyak hal, namun ini dilakukan untuk kebaikan bersama," kata dia.
“Seniman masuk sekolah ini diharapkan tidak hanya sampai di sini saja. Ini bukanlah akhir dari kegaiatan, melainkan langkah awal untuk menciptakan seluruh sekolah dapat mengikuti dan merasakan adanya sentuhan ini,” tambahnya. Katanya lagi, seniman masuk sekolah merupakan kegiatan yang sudah lama muncul. Contohnya saja di Aceh GSMS sudah berlangsung sejak lama namun pemerintah Kabupaten Padang Pariaman baru mengetahui sehingga hal ini mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengekspos kegiatan agar seluruh sekolah yang ada dapat merasakan adanya kehadiran GSMS," ungkapnya.
Menurut Suhatri Bur, bicara tentang GSMS maka hal ini tidak terlepas dari kepedulian terhadap seni yang ada di daerah. Oleh sebab itu perlunya diberikan pengetahuan dan pendidikan kepada anak-anak generasi penerus agar budaya tersebut tidak punah dan dapat dilestarikan. Seluruh lapisan masyarakat dapat mengembangkan dan melestarikan budaya yang dimiliki pada saat ini, agar kebudayaan tersebut tetap terjaga dan tidak punah.
Pementasan ini menampilkan 21 sekolah yang dilatih oleh 42 orang seniman yang tergabung dalam GSMS. Sekolah tersebut adalah SDN 17 Lubuk Alung, SDN 06 Batang Anai, SDN 08 Nan Sabaris, SDN 20 Lubuk Alung, SDN 07 Sintuak Toboh Gadang, SDN 05 V Koto Kampung Dalam, SDN 08 Sungai Limau, SDN 08 Enam Lingkung, SDN 05 2X11 Kayu Tanam, SDN 07 VII Koto Sungai Sariak, SMP N 1 Nan Sabaris, SMP N 3 Sungai Geringging, SMP N 1 Batang Anai, SMP N 1 VII Koto Sungai Sariak, SMP N 1Enam Lingkung, SMP N 1 V Koto Kampung Dalam, SMPN 1 Sungai Limau, SMP N 1 Batang Anai, SMP N 1 2X11 Kayutanam, SMP N 1 IV Koto Aur Malintang, dan SMP N 1 Sungai Geringging. (501)

Darmon Sebar 85 Ribu Bibit Ikan Garing di Lubuk Alung

Lubuk Alung--Sebanyak 85 ribu bibit ikan garing disebar di berbagai sungai dan irigasi di Kecamatan Lubuk Alung oleh H. Darmon. Bantuan yang berasal dari pokok pikirannya itu diberikan tentu ingin adanya peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus melestarikan ikan air tawar di tengah masyarakat.
"Alhamdulillah, Sungai Batang Anai, tepatnya di Koto Buruak, Surantiah, Palayangan, dan bandar Irigasi Balah Hilia, Sungai Abang, dan Pasar Lubuk Alung yang sepanjang aliran Irigasi Anai I ada ikan larangan sekarang," kata dia. Ini tentunya, kata Darmon, bisa dikelola dengan baik oleh korong terkait yang akan bisa dijadikan sebagai pemasukan setelah ikannya dipanen.
Darmon yang mantan anggota DPRD Sumbar dari PAN ini memanfaatkan pokok pikirannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Ini dianggaran lewat pembahasan tahun lalu, dimana saya masih di DPRD Sumbar, dan sesuai pula permintaan masyarakat sebelumnya yang diajukan ke Pemrov Sumbar lewat tangan wakilnya," ujar bakal calon Bupati Padang Pariaman ini.
Menurut Darmon, sepanjang aliran Irigasi Anai I, terutama yang melintasi korong dan nagari di Kecamatan Lubuk Alung belum pernah putus ikan larangannya. Ikan larangan ini juga jadi ajang hiburan tersendiri oleh banyak orang pada saat musim panen, terutama para pecandu mancing. "Semoga saja ikan-ikan ini betah dalam sungai dan irigasi, sehingga memberikan dampak positif terhadap kemajuan korong dan nagari," katanya.
Wakil Ketua DPW PAN Sumbar ini menambahkan, hari ini, Kamis, pihaknya juga menyebar bibit ikan di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung. Tepatnya di sepanjang irigasi pinggir jalan Padang - Bukittinggi. "Masyarakat Sicincin juga memberikan proposal dulunya, dan proposal itu telah ditindaklanjuti oleh Pemrov Sumbar lewat perwakilannya di DPRD Sumbar, dengan langsung menyebar benih ikan," ungkapnya.
Darmon menilai, budaya hidup bersama lewat ikan larangan merupakan warisan yang telah lama adanya di Padang Pariaman. Nyaris seluruh sungai dan irigasi yang ada, itu selalu ada ikan larangan. Hasil tangkapan ikan larangan itulah yang dibangunkan oleh masyarakat ke sarana umum. Kelanjutan pembangunan masjid, surau, pos ronda, dan pembangunan lainnya, misalnya. (501)


Minggu, 24 November 2019

Banyak Melahirkan Alumni Hebat Ponpes Nurul Yaqin Semakin Dikenal

Enam Lingkung--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni hadiri acara pengukuhan gelar tuanku dan pemberian ijazah Ma'had Aliyah, Tsanawiyah dan Wisuda Tahfidz santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Sabtu (23/11) di pesantren itu.
Ali Mukhni memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh santriwan dan santriwati yang telah berhasil memperoleh gelar baru atas perjuangan yang dilakukan selama ini. "Pesantren Nurul Yaqin ini merupakan pesantren terbaik di Padang Pariaman yang telah memiliki banyak cabang di Sumatera Barat, serta pesantren ini juga memiliki prestasi yang cemerlang. Salah satunya kiprah alumninya yang telah sampai ke Malaysia dalam menyampaikan tausiyah," kata dia.
"Dalam rangka pengukuhan gelar hari ini, saya mengajak untuk memohon kepada Allah SWT, agar dapat diberi kemudahan dalam membina umat khususnya masyarakat Kabupaten Padang Pariaman menuju jalan yang benar dan jalan di ridhoi Allah SWT," harapnya.
Pengukuhan ini, lanjut Ali Mukhni, bukan berarti akhir dari proses pendidikan. Melainkan langkah awal untuk menerapkan ilmu-ilmu yang dituntut selama belajar di pondok pesantren ini. "Pondok Pesantren Nurul Yaqin ini masih memerlukan banyak ruang untuk kegiatan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu kita mengharapkan agar Gubernur Sumbar dan anggota DPD RI yang hadir dalam acara ini bersedia membantu hal yang dibutuhkan oleh pesantren ini," ujarnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memberikan apresiasi kepada seluruh santri yang telah berhasil menyelesaikan masa mondoknya. "Meskipun memiliki keterbatasan dalam menjalankan proses belajar mengajar, namun tetap bisa menghasilkan santri-santri yang hebat dan berprestasi," ungkapnya.
"Berdasarkan hasil yang diketahui, bahwa banyak anak-anak yang mendaftar di pondok pesantren ini namun tidak semuanya dapat diterima dikarenakan kondisi ruangan yang tidak memadai. Hal ini membuktikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Yaqin merupakan pesantren yang memiliki prestasi sehingga dapat melahirkan alumni-alumni yang pintar dan hebat," ulasnya.
Acara turut dihadiri anggota DPD RI Leonardy Harmainy, Khalifah Buya Ringan-Ringan, Syekh Zulhamidi Tuanku Kerajaan Nan Saleh, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Idarussalam Tuanku Sutan dan Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. (501)

Latsar CPNS Golongan III Usai Satu Orang CPNS Bernilai Sangat Memuaskan

Parik Malintang--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menutup Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS golongan III dari formasi umum di lingkungan pemerintah setempat, Jumat (22/11) di Hall kantor bupati, Parik Malintang.
Suhatri Bur mengucapkan selamat kepada seluruh peserta Latsar dan memberikan apresiasi yang telah berhasil mendapatkan nilai tinggi tahun ini. "Tujuan Latsar adalah memberikan pengertian, bahwa tugas pengabdi negara itu adalah untuk melayani masyarakat dalam pengurusan hal-hal yang dibutuhkan," kata dia.
"Semua pengabdi negara adalah pelayan masyarakat yang harus menciptakan kenyamanan dengan tujuan untuk memajukan Padang Pariaman menjadi kabupaten yang lebih unggul. Misi utama kabupaten adalah mewujudkan Padang Pariaman yang baru, religius, cerdas dan sejahtera. Oleh sebab itu diharapkan para peserta Latsar dapat ikut serta dalam mewujudkan misi tersebut," harapnya.
Sekretaris BKPSDM, Maizar menyebutkan, jumlah peserta Latsar CPNS golongan III ini terdiri dari 153 orang yang terbagi atas empat angkatan, dengan uraian nilai satu orang memperoleh sangat memuaskan, dan 151 orang lulus dengan nilai memuaskan, dan 1 orang mengundurkan diri. Nilai sangat memuaskan tersebut diperoleh Nia Lailatul Azmi, dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (501)

Darmon Tampil Memukau di Gerindra Ciptakan Padang Pariaman Sejahtera Lahir dan Batin

Lubuk Alung--Mewujudkan Padang Pariaman maju berkembang sejahtera lahir dan batin, melihat teritorial daerah dan mementingkan peta berdasarkan kebutuhan. Sektor pendidikan bagaimana memajukan, mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan biaya murah bahkan gratis sesuai undang-undang pendidikan merupakan program prioritas.
H. Darmon menyampaikan hal itu, Sabtu (23/11) di kantor DPC Gerindra Padang Pariaman, sebagai prasyarat calon bupati yang mendaftar di partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut. Mantan anggota DPRD Sumbar yang kini Wakil Ketua DPW PAN Sumbar ini tampil memukau menyampaikan visi misinya di hadapan banyak tokoh dan calon bupati yang hadir saat itu.
"Kita sedih pendidikan maju di Padang Pariaman, sedangkan kelengkapan fasilitas dan kebutuhan anak sekolah tidak memenuhi standar. Maka inilah kewajiban kita sebagai pemerintah daerah," kata mantan anggota DPRD Padang Pariaman dua periode ini. Sementara, katanya lagi, bidang pertanian menghasilkan bumi dengan sistem gerakan menanam buah-buahan di setiap lingkungan perkarangan dan rumah tangga, dengan fungsi menghasilkan ekonomi lingkungan hidup yang udara segar, menghasilkan untuk makanan keluarga sehat, seperti setiap rumah ada mangga, jeruk, durian, sirsak, pepaya, pokat dan makanan yang berharga lainnya.
Menurutnya, di samping memberdayakan lahan kosong untuk pertanian yang menghasilkan ekonomi dan pendapatan masyarakat, seperti daun kunyit, jahe, dan beragam bumbu merica ketumbar lain-lainnya, bupati juga akan mencarikan solusi dan memberikan jalan keluarnya untuk pemasaran. "Bikin sebagai pasar induk penampung rempah-rempah dan buah-buahan hasil pertanian Padang Pariaman diserahkan pengelolaannya ke Perusda sampai ekspor dan kebutuhan daerah tetangga ada regulasi dan sirkulasi yang jelas," ungkapnya.
Selama ini, ujar Ketua Pengcab Perbasi Padang Pariaman ini, siap ditanam masyarakat lemparan pasar tidak ada. Dan inilah Perusda yang akan mendistribusikan dan menjual ke pasar dunia dan internasional perikanan dan peternakan. "Perikanan darat dan laut kita berdayakan nelayan dengan alat tangkap yang memadai dengan pembinaan dan sampai dengan penampungan, dengan pembuangan ke pasar yang ada untuk penampung ikan di Padang Pariaman," sebutnya.
"Untuk mewujudkan ekonomi yang berkembang, menciptakan Padang Pariaman sejahtera lahir dan batin, tentu kita memulainya dengan kehidupan keagamaan. Pemerintah daerah menggerakkan, memfasilitasi masyarakatnya untuk bisa memakmurkan masjid. Untuk mengatasi berbagai penyakit  masyarakat dan kekuatiran kita terhadap lost generation atau kehilangan generasi emas ini harus ada gerakan massal dari seluruh lini dan kekuasaan Allah yang akan menggerakkan bupati dengan stakeholdernya," ujar Darmon yang terkenal lantang berbicara dalam berbagai iven tersebut.
Padang Pariaman, kata dia, adalah pintu gerbanya Sumatera Barat. Dasar agama yang sudah kuat harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. "Masjid, surau dan pondok pesantren adalah potensi besar daerah ini dalam membentengi aqidah umat. Kalau potensi ini telah bergerak maju, maka semua potensi alam akan dengan mudah untuk dikembangkan," ulasnya lagi.
"Hari ini tidak memenuhi atau tidak layak, kita bikin hal yang layak sehingga bisa menampung hasil tangkapan nelayan. Dan kita membuangnya ke pasar ikan darat setiap pengairan yang ada di Padang Pariaman. Hari ini susah untuk mencari ikan sedangkan sungai kolam atau air payau banyak yang tidak berisi, maka pemerintah memberikan. Kapan perlu membibitkan sejuta bibit ikan/gurami," ungkapnya. (501)




Sabtu, 23 November 2019

Lewat Dana Desa 151 Meter Irigasi Dibangun di Kampuang Alai Salibutan

Lubuk Alung--Sepanjang 151 meter irigasi dibangun di Kampuang Alai, Nagari Salibutan Lubuk Alung lewat dana desa Rp100 juta lebih dari anggaran tahun ini. Pembangunannya langsung dikerjakan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) nagari itu, yang juga melibatkan masyarakat.
Walinagari Salibutan Jahidir menyebutkan, pembuatan irigasi ini adalah bagian dari kegiatan pengadaan pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian. "Khusus irigasi ini nantinya akan mengaliri sekitar 68 hektare sawah masyarakat, yang selama ini hanya bergantung pada musim hujan tiba untuk turun ke sawah," kata dia, Minggu (24/11).
Jahidir yang didampingi tokoh masyarakat lainnya, Amir Husin menyebutkan, karena sekian lama lahan di lokasi ini tidak ada irigasi, maka sebagian masyarakat memanfaatkan lahannya untuk ladang. Lihatlah ada ladang pepaya, bingkuang dan ladang lainnya. "Kita berharap, pengerjaan irigasi yang sedang berlangsung ini bisa selesai tepat waktu, sesuai jadwal yang tertera pada plang proyek," harapnya.
Menurut Jahidir, ada dua unit pembangunan irigasi tahun ini di nagarinya. Keduanya terletak di Kampuang Alai. "Satu lagi irigasi dekat kantor walinagari. Kampuang Alai adalah korong yang punya lahan pertanian sawah yang cukup luas, tapi belum punya saluran irigasi. Makanya, agak difokuskan pembangunan itu di korong ini," kata dia.
"Insya Allah, awal tahun depan, irigasi ini sudah bisa dimanfaatkan," ujarnya. Jahidir mengajak seluruh masyarakat, terutama yang akan bergantung pada aliran air irigasi tersebut untuk bersama-sama menjaganya. Apalagi, untuk membangun satu irigasi ini cukup lama dan butuh kerjasama semua pihak di nagari.
Katanya lagi, sejak 10 tahun terakhir lahan di Kampuang Alai ini banyak yang terlantar akibat tidak adanya irigasi yang representatif. Dulu, sebelum gempa besar, sawah bisa dialiri air di sini oleh irigasi manual. Yang namanya irigasi buatan asal-asalan, ya hasilnya juga tidak mampu untuk berkelanjutan.
"Alhamdulillah, pengerjaan irigasi ini sepenuhnya dilakukan TPK yang juga walikorong bersama masyarakat Kampuang Alai. Artinya, ini dilakukan agar ada tambahan swadayanya melalui tenaga masyarakat yang memang sangat membutuhkan kehadiran irigasi tersebut," sebut Jahidir. (501)

Padang Pariaman Peringkat Tiga Besar Pengaruh LGBT

Padang Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka penyuluhan pencegahan Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) bagi Camat, Kepala Puskesmas, Walinagari, dan Forum Anak, Rabu lalu di Hall Kantor bupati di Parik malintang.
Dia mengapresiasi Dinas Sosial Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan anak (Dinsos P3A) atas kerja keras yang dilakukan, sehingga Padang Pariaman menerima penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak pada Kategori Pratama. "Ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Daerah terhadap upaya perlindungan anak," ujar dia.
“Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya kita untuk melindungi anak-anak dari bahaya kekerasan seksual yang dapat menjerumuskannya  terlibat LGBT. Sebagaimana kita ketahui bersama, ancaman kekerasan seksual terhadap anak-anak tidak hanya datang dari orang dewasa bahkan sudah menjurus kepada pelaku anak-anak,” ungkapnya.
Permasalahan LGBT, kata Suhatri Bur, sudah sangat mengkhawatirkan di Sumatra Barat, terutama Padang Pariaman yang menduduki tingkat ke-3 dari seluruh kabupaten/kota. "Beberapa faktor penyebab terjadinya LGBT; kurangnya perhatian orangtua, faktor lingkungan dan faktor genetik. Permasalahan LGBT di Padang Pariaman sudah memberikan dampak yang buruk bagi generasi muda penerus bangsa," ulas dia.
Contohnya saja, lanjutnya, sudah terjadi kasus HIV/AIDS sebanyak 52 kasus yang sebelumnya hanya berjumlah 43 kasus. Oleh sebab itu, ini merupakan permasalahan serius yang harus diperhatikan. Untuk itu diperlukan peran aktif dari Camat, Kepala Puskesmas dan Walinagari untuk bersama-sama mencegah penularan LGBT khususnya pada anak-anak di wilayah masing-masing.
"Saya harap semua lapisan masyarakat yang ada dapat mendukung dan berkomitmen untuk menjadikan Padang Pariaman sebagai kabupaten yang layak anak dan dapat mengurangi kasus LGBT," harapnya.
Sekretaris Dinsos P3A Amril menyebutkan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi maraknya LGBT yang diakibatkan oleh kekerasan seksual yang dialami oleh anak dengan hasil yang diharapakan dapat mencegah penyebaran LGBT. Dan untuk menekan angka kejahatan seksual pada kalangan remaja. (501)

Pengurus dan UPZ Nagari Pungguang Kasiak Diresmikan

Lubuk Alung--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri But melantik pengurus sekaligus meresmikan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)  Nagari Pungguang Kasiak,  Rabu lalu di Kantor Walinagari Pungguang Kasiak.
Wabup memberikan apresiasi kepada Walinagari Pungguang Kasiak beserta jajaran karena merupakan satu-satunya nagari di Kabupaten Padang Pariaman yang mendirikan UPZ. "Zakat merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam yang sudah cukup hisabnya, orang yang wajib berzakat yaitu orang yang memiliki penghasilan 85 gram emas atau setara dengan Rp52 juta setahun. Hal ini menandakan bahwasanya adanya hak orang lain sebanyak 2,5% inilah yang disebut dengan muzaqi, yaitu orang-orang yang wajib mengelurakan zakat,” kata Suhatri Bur.
"Para pengurus UPZ memiliki tugas penting yang harus dilaksanakan, di antaranya mensosialisasikan kepada masyarakat agar bersedia untuk membayar zakat dengan syarat Islam seutuhnya, begitu juga dengan penerima zakat," ungkapnya.
Suhatri Bur melihat, untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakatnya diharapkan pengurus UPZ selalu berupaya untuk memberikan perhatian terhadap peningkatan dan kesadaran umat dalam berzakat, sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap perwujudan kesejahteraan secara umum.
"UPZ ini terus berlangsung dan berkelanjutan karena hal ini merupakan kegiatan positif. Pengurus UPZ agar dapat amanah dalam mengemban tanggungjawab yang telah diberikan," tegasnya.
Pada pelantikan dan peresmian juga dilakukan pemberian ATK oleh Baznas kepada pengurus UPZ Nagari Pungguang Kasiak serta pemberian beasiswa kepada siswa SD dan SMA di Nagari Pungguang Kasiak. (501)

Bupati Ali Mukhni Buka Workshop dan Uji Kompetensi AIFO

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni buka Workshop dan Uji Kompetensi Ahli Ilmu Faal Olahraga (AIFO), Kamis (21/11) di Aula Saiyo Sakato Padang Pariaman.
Menurut dia, kesehatan sangatlah penting dalam menunjang aktifitas sehari-hari dan kesehatan dapat dicapai dengan mengatur pola hidup sehat dan rutin melaksanakan olahraga. "Terima kasih dan apresiasi atas kinerja pengurus Perkumpulan Ahli Ilmu Faal Olahraga Indonesia (PAIFORI) Kabupaten Padang Pariaman yang telah berinisiatif dalam melaksanakan kegiatan Workshop dan Uji Kompetensi AIFO," ujarnya.
Katanya lagi, dibekalinya guru olahraga dengan kemampuan Ilmu Faal Olahraga, maka para guru olahraga ini juga mampu menjadi pelopor hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 21 hingga 24 November oleh PAIFORI Padang Pariaman bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Juga dilangsungkan pelantikan PAIFORI Kabupaten Padang Pariaman oleh Ketua Umum PAIFORI Pusat, Prof. Purba.
Ketua PAIFORI Padang Pariaman, Masrudi Suryanto menyebutkan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini, yakni diharapkan peserta yang sudah mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikannya di bidang masing-masing, baik di bidang pelatih olahraga, guru olahraga, tenaga medis olahraga maupun praktisi olahraga.
"Intinya bagaimana kita dapat menekan angka stunting yang saat ini sedang menjadi program presiden RI dan untuk mencegah penyakit jantung koroner, hipertensi, kencing manis, kegemukan dan lain-lain," ujarnya.
Juga dilaksanakan penyerahan Sertifikat Kompetensi Ahli Ilmu Faal Olahraga yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh pengurus PAIFORI Kabupaten Padang Pariaman di Pekanbaru bersama BNSP. (501)

Informasi Hoaks Diproduksi untuk Kepentingan Tertentu

Pariaman--Kader Ansor Kota Pariaman harus bijak dan hati-hati dalam menyikapi dan menyebarkan informasi di media sosial. Jangan sampai ikut-ikutan menyebarkan informasi hoaks, informasi bohong oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Demikian ditegaskan Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pariaman/Kabupaten Padang Pariaman, Armaidi Tanjung, Jumat (22/11) malam dihadapan peserta Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Gerakan Pemuda Ansor Kota Pariaman di Pesantren Nahdlatul Ulum, Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Timur. Menurut Armaidi, sebagai kader yang sudah mengikuti PKD Ansor harus selektif dalam menerima informasi dari berbagia media sosial.
“Banyak pengguna media sosial yang terkecoh dan termakan informasi hoaks yang disebarkan oleh pihak tertentu. Berita hoaks tersebut tersebar sehingga merubah persepsi publik terhadap sesuatu hal,” kata Armaidi Tanjung, mantan Sekretaris PW GP Ansor Sumbar ini.
Dikatakan Armaidi, agar terhindar dari berita hoaks, ada panduan mengenali berita hoaks. Pertama, biasanya berita hoaks ada kata-kata di bawahnya “agar disebarluaskan”. “Agar dishare, jangan berhenti di anda”. Kata-kata ini bernada mengancam, sekalipun si penerima pesan tak paham dengan pesan yang disampaikan.
Kedua, untuk menguji sebuah berita hoaks atau tidak, pembaca harus membuka di media lain. Apakah berita tersebut dimuat atau tidak. Kalau tidak dimuat, patut diduga salah satu ciri berita itu hoaks. “Ketiga, kalimat itu bisa diketahui dan bisa dikenali. Biasanya bahasa itu dalam bahasa yang bersifat instruktif, bahasa yang tidak biasa seperti sebuah berita yang layaknya berita bagus.”
“Berita hoaks merupakan istilah yang digunakan dalam teknologi informasi sebagai berita atau informasi yang tidak benar. Berita hoaks,  bukan hanya tulisan, tapi termasuk foto dan video, jika kontennya tidak mengandung kebenaran,” tutur Armaidi.
Dikatakan Armaidi, kader Ansor Pariaman sudah mengalami sendiri bagaimana berita dan informasi hoaks diproduksi untuk kepentingan tertentu. Sehingga ada pihak yang terprovokasi saat kegiatan Ansor berlangsung. Narasi yang dibangun dari informasi hoaks, seolah-olah benar, padahal informasi tersebut adalah kebohongan.
Mengutip pernyataan Ketum Muslimat NU Kofiffah Indarparawansa, Armaidi Tanjung menyebutkan, dunia maya adalah ruang pertarungan yang mesti direbut untuk menyebarkan konten-konten keagamaan yang toleran dan damai. “Karena itu, kader Ansor sebagai pemuda yang menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin jangan lagi menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Jangan terkecoh hanya dengan narasi yang mengatasnamakan agama Islam. Padahal narasinya kebohongan yang disebarkan,” tutur Armaidi Tanjung yang juga penulis buku ini.
Ketua Panitia Pelaksana PKD Masrizal melaporkan, PKD yang berlangsung Jumat-Minggu (22-24/11) diikuti 20 peserta. PKD dibuka Ketua PC GP Ansor Kota Pariaman Idris yang dihadiri mantan Ketua PC GP Ansor Kota Pariaman Ory Sativa Sakban. (501)

Ditemukan 43 Kasus TB Tahun Ini di Sintoga

Sintuak--Pencegahan dan penyembuhan penyakit Tuberculosis (TB) tidak cukup hanya dengan mengandalkan keterlibatan petugas dari Puskesmas. Namun semua pihak harus terlibat aktif dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit TB yang mudah menular.
Demikian diungkapkan Camat Sintuak Toboh Gadang (Sintoga), Kabupaten Padang Pariaman Asyari, Kamis (21/11), saat membuka sosialisasi pencegahan penyakit TB di aula Puskesmas Sintuak Toboh Gadang. Menurut Asyari, tanggungjawab kecamatan agar menjadi sehat warganya, merupakan tanggungjawab bersama.
“Walikorong yang berhadapan langsung dengan masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam membantu penderita TB agar rutin meminum obat. Seorang penderita TB ingin sembuh, harus rutin minum obat selama 6 bulan. Jika di bulan keempat si penderita sudah berhenti minum obat, penyakitnya belum sembuh, maka harus mulai dari awal lagi minum obat. Artinya, enam bulan ke depan harus minum obat secara rutin,” kata Asyari.
Asyari mengaku sangat peduli dengan pasien TB agar sembuh. “Penderita TB yang ada di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang kita jemput ke rumah masing-masing agar mau mendengarkan penjelasan cara menyembuhkannya. Jika ada penderita TB yang masih enggan berobat, kita lakukan pendekatan dengan semua pihak di nagari. Kapan perlu melibatkan Babhinkantibmas dan Babinsa,” kata Asyari.
Kepala Puskesmas Sintuak Fidiah menyampaikan, pertumbuhan penderita TB di wilayah Sintuak Toboh Gadang cukup memprihatinkan. Rentang waktu Januari hingga Agustus 2019 ini saja sudah ditemukan 43 kasus TB dewasa dan 4 anak-anak. Angka ini naik dibanding tahun 2018 yang hanya berjumlah 31 kasus dewasa dan 5 anak-anak. “Dengan banyak kasus TB ditemukan, maka Puskesmas melakukan sosialisasi penyakit TB kepada penderita TB dan stakeholder di Sintuak Toboh Gadang,” kata Fidiah.
Menurut Fidiah, melalui sosialisasi kita undang penderita penyakit TB sehingga mereka mengetahui dan memahami bagaimana bisa sembuh dari TB. Selain itu, dengan melibatkan stakeholder, termasuk pemerintahan nagari, diharapkan dapat menekan angka pertumbuhan penderita penyakit TB.
Tampil sebagai pemateri Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman Armaidi Tanjung dan Staf Pengelola TB Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Yuli Afrida.
Menurut Armaidi Tanjung, akibat penyakit TB tidak saja merugikan secara individu, tapi juga keluarga, masyarakat maupun negara bangsa. Secara individu, penderita TB akan mengganggu fisik, mental, sosial dan  ekonominya. Penderita TB menyebabkan beban keluarga  bakal bertambah berat, kata Armaidi Tanjung.
“Beberapa akibat dari penyakit TB antara lain secara fisik kurus, keracunan, penyakit menular, gangguan fungsi organ. Secara mental penderita memiliki sifat malas dan tidak stabil. Secara sosial sulit berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya, sehingga terkucil dari kehidupan masyarakat. Terjadinya disharmoni dengan lingkungannya. Sedangkan dari sisi ekonomi, bisa menyebabkan kemiskinan karena tidak bisa bekerja dengan maksimal. Apalagi penderita TB yang sudah kronis, tidak bisa bekerja sehingga menjadi beban ekonomi dari anggota keluarganya,” kata Armaidi. (501)

Kadis P²PA Besri Rahmad, Sumbar Memperoleh 8 Unit Molin

Padanag--Alhamdulillah, Provinsi Sumatra Barat tahun 2019 ini kembali memperoleh delapan unit molin (mobil perlindungan) lengkap dengan berbagai fasilitas di dalamnya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Molin tersebut untuk 8 kabupaten dan kota.
Ungkapan syukur itu dikemukakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadis P²PA) Pemerintah Provinsi Sumbar Besri Rahmad sewaktu menjawab pertanyaan wartawan di Lubuk Alung, Sabtu (21/11) siang.
“Dari 70 unit molin yang akan diserahkan Kementerian untuk 28 provinsi, kita (Sumbar – red) yang terbanyak,” ujar Besri sembari menambahkan ke-8 unit mobil tersebut akan diterima Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Sijunjung, Pasaman Barat, Dharmasraya serta Kota Payakumbuh, Pariaman dan Padang Panjang.
Ia menyebutkan, penyerahan molin dimaksud akan dilakukan Kementerian P²PA pada acara Lauching, Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Molin di Jakarta, 27 – 29 November 2019, yang juga diikuti calon operator.
“Tujuan pemberian bantuan hibah molin ini adalah untuk meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan penanganan bagi korban kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak,” ujar Besri mengutip surat Sekjen Kementerian P²PA. (501)

Balonbup Padang Pariaman Endarmy Mendaftar ke 4 Parpol

Lubuk Alung--Kesungguhan Endarmy mengabdikan diri untuk pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman tak pernah berhenti. Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat dua periode, 2004 – 2009 dan 2014 – 2019, ini menyatakan tekadnya menjadi bupati 2021 – 2026.
Tekad itu diwujudkan Endarmy dengan mendaftar sebagai bakal calon bupati melalui partai politik (parpol). Kamis (21/11) siang hingga sore misalnya, perempuan enerjik ini mendaftar ke Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) di Sungai Sariak dan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (DPD Golkar) di Lubuk Alung.
Kedatangan Endarmy diantar dan didampingi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat (DPD Nasdem) H. Masful, sejumlah tokoh masyarakat Nagari Kayutanam, para aktivis pendukung.
Masful menyebutkan, Endarmy maju sebagai balonbup tidak hanya atas kemauan sendiri, tetapi juga atas perintah DPP Nasdem. “Bu Endarmy mencalonkan diri untuk melaksanakan amanah DPP,” ujar wartawan senior ini.
Selain itu, Masful menyebutkan, pihaknya pun sudah melakukan survei serta berdiskusi dengan banyak pihak terkait peluang perempuan menjadi kepala daerah di Sumatra Barat. “Ternyata peluang Bu Endarmy sangat besar,” katanya lagi.
Kedatangan Endarmy bersama tim disambut hangat oleh panitia seleksi dan pengurus masing-masing parpol. Setelah perkenalan dan penyampaian visi dan misi, Endarmy mengikuti proses pendaftaran seperti menandatangani berkas-berkas dan menyerahkan kepada panitia.
Sebelumnya, Endarmy sudah mendaftar ke DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan DPC Nasdem. Menjawab  pertanyaan wartawan, Endarmy menyatakan optimis mendapat dukungan penuh dan terpilih jadi bupati pada pilkada 23 September 2020 mendatang. (501)

Senin, 18 November 2019

Maju Kembali dalam Pilkada, M. Yusuf Punya Peluang Besar di Gerindra

Lubuk Alung--Nama M. Yusuf Sikumbang barangkali tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman. Mantan Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Pekanbaru tiga periode ini terkenal sebagai "petarung handal" dalam politik. Pernah dua kali ikut Pilkada di kampungnya, yakni tahun 2005 dan Pilkada 2010.
Pilkada serentak 2020, Yusuf memastikan dirinya ikut kembali dalam pusaran politik praktis. Senin lalu dia mendaftar ke Partai Gerindra, dan berharap partai pemenang Pemilu di Padang Pariaman itu bisa mengusung putra Sungai Limau yang pernah jadi anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB tersebut.
Sebelumnya, Yusuf juga telah mendaftar sebagai calon bupati di Partai NasDem. Mengusung slogan "Padang Pariaman Bangkit", Yusuf ingin daerahnya maju, mandiri, sejahtera, berakhlakul karimah yang berlandasan iman dan taqwa. "Padang Pariaman itu harus bangkit," katanya. Bangkit ekonomi, bangkit infrastruktur, pendidikan, kesehatan. Kita harus gerakkan semua elemen," lanjutnya.
Menurut pria kelahiran 27 September 57 tahun silam ini, jika diamanahkan memimpin Kabupaten Padang Pariaman, ia menginginkan pembangunan berbasis nagari. Anggaran daerah pada APBD lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan di 103 nagari. "Pemerintah pusat membantu nagari, pemerintah Padang Pariaman juga harus membagi pembagunan di seluruh nagari," ulasnya.
Terkait pencalonan dirinya di Pilkada, Yusuf telah menyatakan sikap secara resmi kepada masyarakat di kampung dan di perantauan. Ia mengklaim telah mendapatkan restu atau dukungan dari masyarakat Padang Pariaman di seluruh perantauan di Indonesia.
Ketua Penjaringan Calon Kepada Daerah Partai Gerindra Syafrizal memuji keseriusan Yusuf saat mendaftar ke partainya. Menurutnya, dari kesiapan mendaftar ke partai, Yusuf mengungguli bakal calon lainnya. "Profil dan visi misinya telah disusun. Artinya, saat mendaftar Yusuf sudah sangat siap," katanya.
Syafrizal menyebut Yusuf memiliki peluang memenangi Pilkada 2020 mendatang. Pasalnya, kompetitor terberat Yusuf saat Pilkada Padang Pariaman 2010-2015, Ali Mukhni tidak lagi mencalonkan diri. "Peluangnya cukup besar, karena pak Ali Mukhni yang dulu kompetitor terberat tidak bisa lagi mencalon karena telah dua periode jadi bupati," ulasnya.
Menurut Syafrizal, sebanyak 16 orang tokoh telah mengembalikan dan terdaftar di Partai Gerindra sebagai Balon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman lima tahun mendatang. Mereka; Kompol Maymuspi, Kolonel Adrian Adek, Zamzamil, Endarmy, Yobana Samial, Suhatri Bur, M. Yusuf, Kompol Tosriadi Jamal.
Selanjutnya, Refrizal, Happy Neldy, Rahmat Hidayat, Tri Suryadi, Ali Amran, Darmon, Elfi, dan Ramal Saleh. "Masa pendaftaran Balon bupati dan wakil bupati telah berakhir. Tinggal kita mengajukan nama-nama tersebut, yang sebelumnya tentunya ditetapkan lewat rapat pleno DPC Partai Gerindra Padang Pariaman," kata Syafrizal. (501)

Program Kotaku Wujudkan Capaian Universal Akses 100-0-100

Lubuk Alung--Sekretaris Daerah Padang Pariaman Jonpriadi membuka Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) kolaborasi penanganan kumuh dalam upaya percepatan pencapaian universal akses 100-0-100, di Hotel Minang, Jaya Lubuk Alung, Senin (18/11).
Dia mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada tim Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sumatra Barat yang telah mendanai dan memfasilitasi kegiatan lokakarya ini. “Meningkatnya jumlah penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan menuntut penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman yang memadai. Di sisi lain keterbatasan kemampuan pemerintah daerah dan daya dukung lahan menjadi kendala penyediaan prasarana dan sarana dasar, yang memicu tumbuhnya kawasan permukiman kumuh," katanya.
"Untuk mengurangi dan mencegah tumbuhnya permukiman kumuh, diperlukan upaya bersama antara pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya melalui bentuk program inovatif dan tepat sasaran," ungkapnya.
Katanya lagi, program Kotaku merupakan upaya strategis dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat peran pemerintah daerah dalam percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100, yaitu gerakan 100 kawasan bersih, 0 kawasan kumuh, dan 100 sanitasi. "Pelaksanaan Program Kotaku di Kabupaten Padang Pariaman berlokasi pada Kecamatan Lubuk Alung yang meliputi lima nagari; Lubuk Alung, Pasie Laweh, Punggung Kasiak, Aie Tajun dan Nagari Sikabu. Hal ini disebabkan program Kotaku ini merupaka transformasi program sebelumnya, yaitu PNPM Mandiri Perkotaan dan Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP) yang terletak di lokasi yang sama," sebu Jonpriadi.
“Pada tahun ini Kabupaten Padang Pariaman mendapatkan bantuan sebesar Rp3,5 miliar dan kolaborasi berbagai sumber pendanaan dapat menyelesaikan sisa luasan kumuh seluas 102,71 hektare, dan berdasarkan simulasi perhitungan pengurangan luasan kumuh untuk Nagari Pasie Laweh dan Aie Tajun sudah mencapai target nasional 0 hektare kumuh," ulasnya.
Kepada peserta lokakarya, Jonpriadi minta agar dapat mengikutinya dengan serius dan bersungguh-sungguh sehingga harapan dan tujuan yang dicita-citakan bersama dapat terwujud. Dilakukan penyerahan secara simbolis Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Tahun anggaran 2019 sebesar Rp1,5 miliar yang diwakili oleh Nagari Pasie Laweh dan Aia Tajun. (501)