Kamis, 28 Februari 2019

Rendahnya Kemampuan Menulis Akibat Minimnya Kegiatan Membaca

VII Koto--Masifnya penyebaran hoaks di media sosial harus diimbangi dengan informasi yang baik dan benar. Salah satu caranya adalah mempersiapkan anak-anak muda yang memiliki kemampuan menulis informasi yang benar melalui berita.
Demikian diungkapkan Pemimpin Redaksi Sitinjausumbar.com Armaidi Tanjung, Kamis (28/2) pada Pelatihan Jurnalistik Siap di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Aswaja, Padang Nonang, Korong Cimpua Pasa Duyan, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman. Pelatihan dibuka Pimpinan Ponpes Nurul Yaqin Aswaja Aswir Tuanku Sidi Ibrahim, diikuti 20 peserta utusan dari IPPNU Kota Pariaman, IPPNU Kota Padang, PMII Kota Pariaman dan GP Ansor Padang Pariaman. Pelatihan berlangsung hingga Jumat (1/3).
Menurut Armaidi Tanjung, rendahnya kemampuan menulis di kalangan anak muda, terutama pelajar dan mahasiswa, adalah akibat minimnya kegiatan membaca buku. Padahal perintah pertama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw. adalah perintah membaca. Yakni melalui surat Al-Alaq.
“Pelatihan jurnalistik ini diharapkan mampu memotivasi anak muda Nahdlatul Ulama di Sumatera Barat untuk mulai aktif menulis. Kemampuan menulis dan membaca kalangan muda di Sumatera Barat memang masih tertinggal dibanding pulau Jawa. Di kalangan aktifis di pulau Jawa yang ditanyakan bukan lagi apa jabatan kamu, tapi sudah seberapa banyak menulis buku,” kata Armaidi Tanjung mengutip pernyataan salah seorang aktifis di Jakarta baru-baru ini.
Setelah mengikuti pelatihan ini, kata Armaidi, peserta mulai menyadari berbagai kekeliruan dalam penulisan selama ini. Selain itu, motivasi peserta mulai tumbuh untuk menulis.
Materi pelatihan yang disampaikan adalah 20 alasan mengapa harus menulis, teknik menulis berita, teknik wawancara, bahasa jurnalistik, panduan menulis biografi/profil tokoh.
Pendiri Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Aswir Tuanku Sidi Ibrahim menyebutkan, dengan menulis kita bisa berdakwah. Dengan menulis pula kita bisa membaca kitab-kitab ulama yang terdahulu. (501)

Lewat Dana Desa Toboh Gadang Timur Rehab Jembatan Buluah Apo Tigo Jurai

Toboh Gadang--Dana Desa (DD) yang dikelola dengan baik oleh Pemerintah Nagari bisa mewujudkan impian masyarakat terhadap sarana prasarana infrastruktur jalan dan jemabatan. Hal itu dibuktikan oleh Nagari Toboh Gadang Timur, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman.
Usai hujan lebat di pagi Rabu (27/02), masyarakat Korong Sawah Mansi, Nagari Toboh Gadang Timur melakukan prosesi peresmian Jembatan Buluah Apo Tigo Jurai yang dibangun murni dari DD sebesar Rp400 juta. Peresmian dilakukan Wakil Bupati Suhatri Bur didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Erman, dan dua orang putra daerah yang juga anggota DPRD Padang Pariaman, Suryadi Zuhri Ali dan Munafestoni.
Turut hadir Camat Sintuk Toboh Gadang Ashyari, Walinagari Toboh Gadang, Kabag Humas Andri Satria Masri, Babinsa, Babinkantibmas serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan bundo kandung. Wabup Suhatri Bur mengapresiasi kinerja Pemerintah Nagari Toboh Gadang Timur yag telah berhasil mewujudkan harapan dan impian masyarakat terhadap Jembatan Buluah Apo dan melanjutkan rencana Walinagari yang lama.
"Atas nama Pemkab Padang Pariaman saya ucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat bahu-membahu membangun jembatan. Terutama kepada Walinagari Toboh Gadang induk yang telah lama memperjuangkan pembangunan jembatan ini," ucap Suhatri Bur. Dengan diperbaikinya jembatan ini, sambungnya, maka hasil pertanian masyarakat, lalu lintas orang, barang dan jasa menjadi lancar, perekonomian meningkat dan pada akhirnya pendapatan masyarakat pun membaik.
Wabup Suhatri Bur pun berpesan agar hasil swadaya bersama masyarakat ini dijaga dan dirawat dengan baik. "Hasil dari pembangunan ini kita jaga bersama-sama. Kenapa? Karena pembangunan yang dilaksanakan dengan swadaya ini tentu kita yang menjaga bersama sama," harapnya. Suhatri Bur pun mecontohkan cara merawat apa yang sudah dibangun. Begitu juga dengan jalan. Jalan sudah bagus tetapi dibiarkan rumput tumbuh tinggi. Lama kelamaan jalan akan rusak karena air hujan tidak mengalir ke bahu jalan yang dihambat rumput yang tinggi tadi.
Butuh kebersamaan Walinagari dengan tokoh masyarakat dalam membangun nagari. "Manfaatkan tokoh legislatif untuk membantu pembangunan nagari, karena pembangunan tidak akan bisa terlaksana tanpa bantuan dari semua pihak baik ranah maupun rantau. Untuk itu jalin komunikasi yang baik dan intens dengan semua pihak," tukuknya.
Walinagari Roni Saputra menjelaskan tentang jembatan Buluah Apo yang panjangnya 12 x 4,5 meter dengan biaya pembangunan Rp400 juta ditambah dengan pembangunan jalan sepanjang 220 x 3,5 meter dengan biaya Rp 211 juta. "Kedua infrastrukur ini berasal dari DD tahun 2018," jelas Walinagari muda yang energik itu.
Sebelumnya seorang tokoh masyarakat, Zayarmen menceritakan begitu senang dan bahagianya dirinya atas dibangunnya jembatan kecil itu. "Awalnya tahun 80 an jembatan ini dari aua (bambu). Hanya bisa dilewati orang. Hari ini adalah hari bersejarah karena jembatan ini telah hadir sesuai dambaan seluruh masyarakat sejak dulunya," katanya.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkan keinginan masyarakat ini," pungkasnya mengakhiri. (501)

TMMD Bukti Nyata Bakti TNI APBD Padang Pariaman tak Cukup Memnbangun Pelosok Nagari

Sungai Limau--Usai memimpin upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-104 di Bumi Perkemahan Imamah, Korong Kamumuan, Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni melakukan kunjungan ke lokasi sasaran TMMD di Korong Gumali Bukit Jariang bersama Dandim 0308/Pariaman Lektol Inf. Heri Pujiyanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Erman, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil M. Fadhly, Kepala Dinas PUPR Buyung Oktorizal, Kabag Humas Andri Satria Masri, Camat Sungai Limau Devriathos pejabat teras Makodim 0308/Pariaman, anggota Persit Kartika Chandra, Selasa lalu.
Kunjungan ke lokasi awalnya menempuh jalan nagari yang beraspal mulus sepanjang 4 Km lebih. Tinggal 2 Km sebelum sampai di lokasi rombongan yang berjumlah hampir 100 orang itu sebagian besar turun dari mobil dinas kemudian menaiki puluhan motor dinas milik Kodim 0308/Pariaman yang sudah disiapkan sebelumnya.
Bupati, Dandim, Kepala Dinas dan hampir semua anggota rombongan menaiki puluhan motor menuju lokasi sasaran yang tinggal 2 km lagi kecuali anggota Persit Kartika Chandra yang tetap menggunakan bus yang membawa mereka dari Pariaman. Jalan yang akan ditempuh menuju lokasi sasaran sebenarnya tidak begitu rusak parah, namun beberapa titik jalan mendaki dan menurun terjal dengan batuan kerikil menutupi badan jalan. Pada tiga titik terdapat jalan yang dibuka baru hasil dari pemotongan dinding bukit dan masih dalam pengerasan. Rombongan Bupati dan Dandim menggunakan motor pun terpaksa menempuh jalur sungai yang airnya tidak begitu dalam. Di lokasi sasaran Bupati dan rombongan berhenti di sasaran rehab rumah tidak layak huni kemudian dilanjutkan ke lokasi sasaran terakhir rehab masjid.
Bupati mengapresiasi kegiatan dan program TMMD Kodim 0308/Pariaman. "Kegiatan TMMD yang kita laksanakan dari waktu ke waktu, telah secara nyata memberikan bukti membantu pemerintah daerah dalam memberikan akselerasi pembangunan di daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.
"Namun semua capaian tersebut tentu tidak menghentikan jajaran TNI untuk berkiprah dan terus menerus melakukan evaluasi dan penyempurnaan, agar program TMMD selalu tetap relevan dan membawa manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat. Kita akui bahwa masih banyak daerah di Padang Pariaman yang belum tersentuh pembangunan karena APBD kita yang tidak cukup untuk membenahi semua fasilitas umum di pelosok nagari," katanya.
Menurut Bupati dua periode itu, TMMD dapat mempercepat proses pembangunan dan peningakatan kesejahteraan masyarakat di desa/nagari, karena sasaran TMMD meliputi kegiatan fisik yang terdiri dari pembangunan insfratstruktur, sarana dan prasarana fasilitas umum yang menjadi kebutuhan masyarakat, pembangunan rumah tidak layak huni dan terutama sasaran fisik pembukaan jalan diharapkan dapat membuka akses desa/nagari terisolir suatu daerah dengan daerah lainnya menuju pusat pusat pertumbuhan yang pada akhirnya dapat meningkatnya perekonomian masyarakat di lokasi tersebut.
Berdasarkan laporan Dandim 0308/Pariaman, kegiatan fisik yang akan dilaksanakan dalam TMMD Ke-104 adalah peningkatan jalan sepanjang 4 x 3.600 meter, pembangunan jembatan Plat 3 x 5,5 x 6 meter, pemasangan batu kali talud 1 titik, pemasangan gorong-gorong 60 cm 11 titik, pembuatan jembatan 2 x 2 x 7 meter 1 unit, pembuatan jembatan 60 cm x 60 cm meter 2 titik, RTLH (Rumah Tidak layak Huni) 2 unit, rehab masjid 1 Unit, rehab mushalla 1 unit, rabat beton 4,5 m x 12 cm x 80m.
Sedangkan kegiatan non fisik adalah sosialisasi PPDB, sosialisasi ujian nasional berbasis komputer, pemutaran film pendidikan kebudayaan,
penyuluhan dan pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan lingkungan, pemeriksaan iva, kegitan pelayanan KB, pemeriksaan ibu hamil, bayi dan balita, pencegahan bahaya kebakaran dalam bentuk demonstrasi langsung di depan masyarakat, bantuan bibit penghijauan tanaman, bibit matoa dan waluh, pelayanan pengurusan E-KTP, pemutaran film KB, bazar UKM, memiliki perpustakaan, penyuluhan teknik tanam, dan cara pemberantasan hama, peminjaman alat untuk kelompok tani, tentang AUTP, simulasi/sosialisasi longsor, banjir, pamflet untuk masyarakat, penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba, sosialisasi keagamaan.
"Kegiatan non fisik dilaksanakan oleh OPD Pemkab Padang Pariaman dan instansi vertikal lainnya," jelas Heru Pujiyanto. (501)

Senin, 25 Februari 2019

Letakkan Pondasi Karakter Bangsa Pesantren Jamiatul Mukminin II Diresmikan

Sintuak--Berbagai masalah bangsa yang terjadi saat ini, banyak terkait dengan masalah moral masyarakat yang rusak. Harus diakui, menumbuhkan generasi yang bermoral dalam kehidupan berbangsa sangatlah sulit. Penanaman moral tersebut harus dimulai dari rumah tangga atau pendidikan di pesantren.
Demikian diungkapkan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Senin (25/2), ketika peresmian Pondok Pesantren Jami’atul Mukminin II di Surau Rimbo Tolang, Korong Toboh Baru Toboh Gadang, Nagari Toboh Gadang Timur, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Peresmian dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Pimpinan Pondok Pesantren Jami’atul Mukminin Azwar Tuanku Sidi, para caleg dari berbagai partai dan tingkatan, jamaah dan umat Islam lainnya.
Menurut Ali Mukhni, pembangunan pesantren menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Padang Pariaman. Karena pembangunan pesantren menyangkut pembangunan moral generasi masa depan bangsa. Pembangunan pesantren juga sejalan dengan pembangunan karakter bangsa. “Pembangunan moral ini memang sulit. Butuh waktu dalam keberhasilannya. Besok masyarakat minta bangun jalan, lalu dibangunkan jalan. Selesai segera. Pembangunan fisik dapat dilaksanakan dengan segera dan jelas hasilnya. Sedangkan pembangunan moral tidak bisa. Pembangunan moral butuh waktu dan proses yang panjang. Karena itu, Pemkab Padang Pariaman serius memberikan perhatian terhadap  pembangunan moral melalui pesantren,” kata Ali Mukhni, bupati dua periode ini.
Di sinilah pentingnya kehadiran pesantren, kata Ali Mukhni. Pesantren selalu mendidik santrinya dengan karakter yang baik, santun, berintegritas.
Wakil Gubernur Nasrul Abit menambahkan, visi pertama dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memimpin Sumatera Barat adalah menata kehidupan yang harmonis berdasarkan agama dan budaya dengan berpedoman kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK). Kenapa tidak fisik visi pertama itu. Karena di visi itulah terletaknya mewujudkan karakter bangsa. “Kehadiran pesantren Jami’atul Mukminin yang didirikan oleh Buya Azwar Tuanku Sidi adalah bagian dari meletakkan pondasi karakter tersebut. Karena di pesantren anak-anak dibina supaya memiliki karakter yang baik, seperti memiliki integritas, santun dan sopan dalam kehidupan sehari-hari. Jarang terdengar alumni pesantren menjadi maling,” tutur Nasrul Abid.
Pimpinan Pesantren Jamiatul Mukminin Buya Azwar Tuanku Sidi sebelumnya menyebutkan, peresmian pesantren ini sekaligus memperingati Maulud Nabi Muhammad Saw. “Tadi malam (Minggu, 24/2/2019), berhasil dihimpun dana dari bungo lado sebanyak Rp63.350.000. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pesantren,” kata Azwar.
Kini pesantren Jamiatul Mukminin sudah memiliki santri 73 orang. Sampai sekarang masih belajar di surau Rimbo Tolang dan bahkan ada yang di teras surau. Pesantren ini dimulai setahun ini. Sedangkan pesantren Jamiatul Mukminin sebelumnya di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang tetap menjalankan aktifitas belajar kitab kuning.
“Sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan ke depan, di pesantren Jamiatul Mukminin yang diresmikan ini sistem belajar sudah klasikal, berkelas. Sedangkan di Jamiatul Mukminin di Nagari Sintuak masih sistem halaqah. Dengan peningkatan sistem belajar tersebut, diharapkan pesantren Jamiatul Mukminin II ini bisa lebih berkembang dan banyak diminati santri yang ingin mendalami ilmu agama,” tutur Azwar Tuanku Sidi menambahkan. (501) 

Jadikan Pemilu untuk Memperkuat Kesantuan, Bukan Ajang Perpecahan

Lubuk Alung--Menghadapi gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang terdiri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Padang Pariaman menggelar Dialog Politik Bersama Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Tokoh Masyarakat Perempuan di Hotel Minang Jaya Lubuk Alung, Jumat lalu.
Dialog Politik yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat itu menghadirkan tiga orang narasumber; yaitu Kepala Badan Kesbangpol Sumbar Nazir, Ketua Komisi I DPRD Sumbar H. Nurnas dan Prof. Nursyirwan Effendi, mantan Dekan FISIP Unand. Dialog dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman yang diwakili Sekretaris Daerah Jonpriadi.
Sekda Jonpriadi mengucapkan terima kasih kepada Badan Kesbangpol Sumbar yang telah berinisiatif untuk menyelenggarakan dialog politik.
"Melalui dialog politik ini dapat mendukung dan membantu upaya Pemkab Padang Pariaman dalam menciptakan iklim demokrasi yang harmonis demi terwujudnya visi dan misi sejahtera dan religius," katanya.
Pemkab Padang Pariaman menyambut baik dilaksanakannya dialog politik bersama pimpinan ormas dan tokoh masyarakat perempuan Padang Pariaman itu. Bupati berharap melalui dialog politik dapat melahirkan berbagai komitmen untuk menciptakan daerah pada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis.
"Semoga kegiatan ini dapat mengantarkan daerah kita kepada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis, serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai demokrasi terutama bagi pimpinan ormas dan tokoh masyarakat," ungkap Jonpriadi. Bila kita cermati kondisi sekarang, lanjut Jonpriadi, perkembangan demokrasi di Indonesia sangat dinamis. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbukaan arus informasi dan komunikasi yang seiring dengan kemajuan teknologi.
Jonpriadi mengajak semua pihak untuk menyikapi arus perkembangan tersebut dengan meningkatkan peran, fungsi dan tanggungjawab semua elemen masyarakat dalam kehidupan demokrasi dengan cara menjaga dan memelihara kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. "Dalam upaya mencapainya, diperlukan komitmen bersama dalam membangun karakter bangsa, agar terbentuk konsensus/komitmen bersama terhadap nilai nilai kebangsaan yang lahir dan tumbuh dalam kehidupan," papar mantan Kepala Bappeda ini.
Jonpriadi menjelaskan cara membangun karakter bangsa, antara lain meningkatkan kesadaran berbangsa, keluhuran budi pekerti, dan keikhlasan berkorban untuk kepentingan bersama. Jonpriadi juga berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya memecah belah bangsa.
Kepada kaum perempuan, katanya menyambung, harus menjadi pemilih yang rasional dan cerdas, karena pemilih ini adalah bagian yang tidak kalah penting dari upaya menciptakan pemilu yang berintegritas. Kaum perempuan harus mempunyai kesadaran untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu, pemilih benar-benar bisa menilai program yang realistis, mampu menolak politik uang serta aktif berpartisipasi dalam melaporkan kecurangan yang terjadi dalam setiap tahapan pemilu.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu upaya secara terus menerus untuk melakukan pendewasaan berdemokrasi melalui pendidikan politik. Upaya tersebut tidak hanya melalui peran partai politik saja, tetapi juga melalui peran pimpinan ormas dan tokoh masyarakat khususnya kaum perempuan," tukuknya mengakhiri. (501)

Bupati Ali Mukhni Letakkan Batu Pertama Pembangunan Mushalla Marwah Kampung Sabalah Dimulai

Lubuk Alung--Setelah menunggu lebih 10 tahun, warga Komplek Perumahan Marwah Sejahtera di Korong Kampung Sabalah, Nagari Balah Hilia Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung akhirnya dapat meletakkan batu pertama tanda mulai dibangunnya rumah ibadah mushalla, Minggu (24/2).
Tanda dimulainya pembangunan mushalla itu secara resmi dilakukan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, disaksikan seluruh warga Komplek Perumahan Marwah Sejahtera, Kepala Dinas Kominfo Zahirman, Kepala Satpol PP & Damkar Rianto, Kabag PUM Rudi Rilis, Kabag Humas Andri Satria Masri, Camat Lubuk Alung Ali Amri, Direktur PDAM Padang Pariaman Aminuddin, Ketua KNPI Padang Pariaman M. Ikhbal, Kepala KUA Lubuk Alung Syafral Abdi, Walinagari Balah Hilia Syafruddin.
Rumah ibadah yang diberi nama Mushalla Marwah itu akan berdiri di atas tanah hibah Haji Irman yang juga salah seorang warga komplek perumahan tersebut. Luas tanah yang dihibahkan seluas 400 m2 sementara bangunan mushalla direncanakan 8 x 9 m dengan RAB Rp250 juta.
Bupati Ali Mukhni menyambut baik dan bangga dengan upaya dan gotong royong masyarakat mendirikan rumah ibadah di tengah masyarakat. "Terima kasih atas inisiatif membangun mushalla ini karena telah turut mendukung upaya Pemkab mewujudkan visi Padang Pariaman yang Baru yang Sejahtera dan Religius," katanya.
"Saya bangga, budaya gotong royong dalam masyarakat masih terjaga apalagi sinergi antara ranah dengan rantau turut mempercepat tersedianya kebutuhan masyarakat di kampung. Mohon ini terus dijaga dan ditingkatkan sehingga tidak ada hambatan kita dalam membuat dan membangun rencana yang baik di dalam masyarakat," harapnya.
Bupati Ali Mukhni yang punya semboyan; "Tiada Hari Tanpa Berinfaq" itu mengajak hadirin yang hadir untuk berinfaq, bersedekah buat pembangunan rumah ibadah. "Jangan kuatir mengeluarkan harta untuk ibadah, kuatirlah kalau hari ini kita tidak bisa berinfaq. Karena dengan berinfak banyak manfaat yang didapat antara lain hati lapang dan senang karena bisa membantu orang," tukuknya sembari menginfaqkan Rp25 juta atas nama keluarga dan orang tuanya yang sudah lama almarhum.
Terkait dengan data terkini rumah ibadah di Kecamatan Lubuk Alung, Kepala KUA Syafral Abdi menginformasikan bahwa sampai tahun 2019 tercatat 107 buah rumah ibadah di Kecamatan Lubuk Alung yang terdiri dari 25 masjid dan selebihnya mushalla dan surau. Syafral Abdi berharap dengan berdirinya rumah ibadah di komplek perumahan itu, kualitas kehidupan beragama semakin meningkat, melahirkan majelis taklim kemudian tercipta jamaah. "Jamaah kuat maka benteng pengamanan iman menjadi kuat, penyakit masyarakat akan berkurang," katanya.
Ketua pembangunan yang juga Kepala KUA Enam Lingkung Kasmir ikut memotivasi warga dan undangan yang hadir untuk turut serta berinfaq dalam pembanguna mushalla. Kasmir mengutip hadist nabi yang mengatakan, barang siapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan baginya semisalnya di surga. (501)

Pendamping PKH Harus Profesional dan Bertanggungjawab

Padang Pariaman--Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional I Sumatera, Soerjo Darsono mengapresiasi komitmen Kabupaten Padang Pariaman dalam penyelenggarakan Program Keluarga Harapan (PKH). Komitmen tersebut dibuktikannya dengan mendukung keberadaan pendamping PKH yang telah dianggarkan dana untuk tambahan insentif kepada seluruh pendamping PKH. Dikarenakan salah satu strategi penanganan kemiskinan di Padang Pariaman dengan mengandalkan PKH.
Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan Pendamping PKH Regional I Sumatera di Nagari Limpato, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Senin (25/2). "Padang Pariaman kita jadikan sebagai lokasi kegiatan PBL bagi pendamping PKH wilayah Regional Sumatera. Ilmu yang didapat selama Diklat akan dipraktekkan ke tengah masyarakat. Alhamdulillah, sambutan Pemerintah Daerah dan masyarakat sangat antusias," kata Soerjo.
Pendamping PKH, tambahnya, harus dapat bekerja profesional, bertanggungjawab, memiliki integritas, termasuk motivasi dan inisiatif yang tinggi. "Pendamping sungguh menjadi ujung tombak dan eksistensinya dapat menjadi faktor penentu keberhasilan PKH itu sendiri," ujarnya memotivasi peserta PBL.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Hendra Aswara membenarkan pendamping PKH akan mendapatkan tambahan insentif. Adapun nilainya dari Rp400 hingga Rp500 ribu terdiri dari Koordinator, operator dan pendamping sebanyak 71 orang. "Seperti yang disampilan Kepala Balai tadi bahwa pendamping adalah ujung tombak keberhasilan PKH. Masyarakat diarahkan dalam penggunaan yang diterima agar bisa mandiri dan berkembang," kata Hendra.
Ke depan, tambahnya, akan dilakukan verifikasi dan validasi data terkait jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memenuhi syarat. Saat ini sebanyak 17.473 KK penerima bantuan tersebut. "Adanya PBL bagi Pendamping tentu banyak mendapatkan pengalaman dalam menyukseskan PKH," kata mantan Kabag Humas itu.
Diketahui praktek belajar lapangan dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 22 hingga 27 Februari yang dipusatkan di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Adapun jumlah peserta PBL sebanyak 279 orang dari Provinsi Aceh hingga Lampung. (501)

Haul XXII Syekh Abdullah Aminuddin Undang-undang Pondok Pesantren Memberi Peluang Kepada Santri untuk Jadi ASN

Lubuk Pandan--Peringatan Haul XXII Syekh H. Abdullah Aminuddin berlangsung sesuai harapan para alumni dan santri yang ada di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum, yang didirikan almarhum pada 1940 M silam. Rangkaian Haul, adalah halaqah santri yang membahas naskab buku tentang pendiri pesantren yang ditulis salah seorang alumninya.
Kemudian Musyawarah Besar (Mubes) alumni dari berbagai angkatan. Tak memakan waktu lama, Mubes yang memakai sistem musyawarah mufakat atau formatur itu berhasil membentuk pengurus baru Ikatan Alumni Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum (IKA PPMU) periode 2019-2024, setelah menerima semua laporan pertanggungjawaban pengurus lama. Terakhir, Haul ditutup dengan ziarah, zikir dan shalat 'Ashar berjamaah.
Menurut Ketua Panitia Haul, Tuanku Afredison AR, Haul yang ke-22 ini sengaja mengakat tema; "Merajut Ukhuwah Islamiyah dalam Bingkai Ahlussunnah wal Jamaah". Artinya, prosesi Haul secara besar-besaran ini sudah lama tak dilakukan. "Alhamdulillah, para alumni dari berbagai daerah hadir. Ini tentunya bagian dari upaya kita dari alumni untuk kembali memasyarakatkan pesantren yang terletak di Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman ini di tempat tinggal masing-masing," kata dia.
Di samping itu, kata Afredison, Haul juga sekalian memberikan dukungan moril kepada seluruh keluarga besar pesantren ini yang ikut maju menjadi calon anggota legislatif. "Atas nama keluarga besar pesantren ini yang akan maju cukup banyak. Untuk DPRD Padang Pariaman, ada saya dari PKB di Dapil IV, dan Mothia Aziz Datuak Nan Basa di Dapil II. Ada juga Asrizal Malin Sinaro dari PKS di Dapil V Kabupaten Agam, Mansurdin Datuak Panduko dari PPP di Kabupaten Sijunjung. Dan seorang untuk DPR RI, yakni Mayadi dari PDI Perjuangan di Dapil Sumbar II," katanya.
Afredison menyebutkan, hasil Mubes melalui tim fermatur yang terdiri dari H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi mewakili Padang Pariaman, Asrizal Malin Sinaro wakil Kabupaten Agam, Megawati wakil Kabupaten Tanah Datar, Buya Marzuki Tuanku Nan Basa dari pimpinan pesantrten, dan Latiful Khabir Tuanku Kaciak unsur pengurus lama telah menetapkan A. Damanhuri Tuanku Mudo sebagai Ketua Umum IKA PPMU untuk lima tahun yang akan datang.
Dia berharap, hasil bedah naskah buku yang telah ditulis Ketua Umum IKA PPMU terpilih ini bisa diberikan masukan oleh seluruh alumni untuk kesempurnaannya. Dan tahun depan pada momen Haul, buku tersebut harus diterbitkan. "Terima kasih senator Sumatera Barat, H. Leonardy Harmainy Datuak Bandaro Basa yang telah hadir dalam acara ini. Kemudian juga Ketua Kadin Sumbar, H. Ramal Salaeh yang juga calon anggota DPD RI yang ikut hadir dalam acara ini," ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum Buya Marzuki berharap banyak pada alumni untuk berkontribusi dalam memajukan pondok tersebut. "Di samping pembangunan gedung utama lantai satu dan tiganya masih terbengkalai, kita juga butuh kerjasama dari semua alumni untuk kemajuan belajar mengajarnya," ungkapnya.
Katanya lagi, pesantren ini telah melahirkan banyak alumni yang berkiprah di berbagai hal di tengah masyarakat. Ada yang aktif mengajar di pesantren, ada yang jadi pegawai negeri sipil, bahkan ada pula yang jadi dosen. Dan tentunya banyak pula yang aktif di dunia politik, baik sebagai peserta pemilu maupun sebagai penyelenggara. "Semuanya adalah kekuatan kita yang perlu kita jalin kebersamaan demi masa depan pendidikan ala surau ini," sebutnya.
H. Leonardy Harmainy menyebutkan, dirinya tengah memperjuangan undang-undang penguatan pondok pesantren. "Kita sedang membahas masalah undang-undang tersebut yang natinya akan membuka peluang bagi guru dan santri yang sedang belajar di pesantren untuk bisa pula bekerja di ASN," ujanya. (501)

Sabtu, 23 Februari 2019

ASDEP Kemenko Perekonomian Tarok City Bisa Jadi Percontohan di Indonesia

Parit Malintang--Begitu terucap oleh Asisten Deputi (ASDEP) Bidang Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Koordinator Perekonomian Dr. Bastary Pandji Indra pada peserta rapat koordinasi yang digelar Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni di ruang rapat Setdakab, Selasa lalu.
Ucapan itu tercetus secara spontan setelah mendengarkan secara seksama pemaparan rencana pembangunan Kawasan Strategis Terpadu "Tarok City" oleh Bupati Padang Pariaman di depan Wakil Bupati Suhatri Bur, Sekda Jonpriadi, Kepala Perwakilan Kemenhan Sumbar Kolonel Infantri Choirul Mustof, Kepala Kejaksaan Negeri Pariaman Efrianto, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Padang Pariaman, Pabung Kodim Pariaman Muslim, Kabid Pertanahan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar Darmansyah, utusan BPKP Perwakilan Sumbar, utusan UNP, Politeknik Negeri, ISI Padang Panjang dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Padang Pariaman.
Bastary menjelaskan, kenapa sampai terucap olehnya bahwa Tarok City bukan proyek biasa tapi bisa menjadi proyek percontohan di Indonesia terutama di bidang pembangunan sumber daya manusia. "Ini bagus sekali inisiatif Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman ini membangun Kawasan Strategis Terpadu Tarok City, karena ikut mendukung program pemerintah pusat dalam membangun sumber daya manusia," katanya tidak dapat menutup rasa kagumnya.
Pemerintah pusat, sambungnya, sudah menggariskan bahwa pembangunan bidang pendidikan adalah prioritas utama dalam membangun SDM bangsa ini. Jika ini terealisir maka pemerintah Padang Pariaman telah ikut mendukung program nasional. Proyek ini juga akan mendorong dampak pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
"Saya berharap, rencana ini secepatnya direalisasikan. Untuk itu butuh dukungan semua pihak mulai pemerintah provinsi, pemerintah pusat, lembaga terkait bahkan kalau perlu menggandeng pihak swasta karena rencana ini lumayan besar. Saya kira, Pemda Padang Pariaman tidak akan mampu sendirian merealisasikannya," katanya menyarankan.
Menurut Bastary, rencana pembangunan Tarok City harus dikolaborasikan dengan semua pihak dan lembaga-lembaga terkait sehingga rencana yang besar itu dapat secepatnya direalisasikan dengan bantuan semua pihak.
Di lain pihak, Bastary menilai bahwa Tarok City bisa menjadi Kawasan Edukasi Khusus sehingga butuh perhatian dan penanganan yang serius dari semua pihak. Bastary mengatakan, pihaknya (Kemenko Ekonomi) akan mendorong lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Kawasan Edukasi Khusus sehingga jika telah ditetapkan melalui Perpres maka seluruh pihak baik di pusat sampai ke provisni akan berkomitmen untuk menyelesaikan rencana pembangunannya. Bastary juga menjanjikan akan membantu Pemkab Padang Pariaman melalui Kemenko Perekonomian percepatan pembangunan Tarok City.
"Selama ini kita hanya mengenal Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri, Kawasan Pariwisata, maka dari Padang Pariaman timbul ide dari saya adanya Kawasan Edukasi Khusus. Memang payung hukumnya belum ada tapi melalui Tarok City ini kami akan dorong lahirnya Perpres tentang Kawasan Edukasi Khsusus," katanya bersemangat.
Bastary juga berharap jika Kawasan Edukasi Khusus itu lahir maka kawasan ini harus menjadi Kawasan Kampus 4.0 (four point o) yang mengadopsi kemajuan perkembamgan teknologi dan informasi.
"Jangan menjadi kawasan pendidikan biasa saja, tetapi mesti menjadi kawasan pendidikan berteknologi tinggi sehingga statusnya atau kualitasnya berskala internasional," pungkasnya mengakhiri.
Sementara itu Bupati Padang PAriaman Ali Mukhni menyambut senang atas kedatangan Asdep Bastary karena dari penjelasan dan saran pendapatnya seperti terbuka jalan percepatan pembangunan TArok City. "Selama ini kita agak kesulitan dalam mempercepat pembangunan kawasan yang sudah lama ditunggu masyarakat Sumatera Barat. Sejak tahun 2014 lalu kita mulai membuka kawasan ini," jelasnya.
Melalui bapak Bastary, katanya, terbuka langkah langkah percepatan pembangunan Tarok City dengan menetapkan Tarok City menjadi Program Strategis Nasional (PSN) sehingga bisa dibiayai oleh pemerintah pusat. "Kita akui kita terkendala dengan anggaran kita yang terbatas. Namun karena ini kita niatkan sebagai ibadah kepada Allah, melalai Asdep kita dicarikan jalan keluar. Insya Allah akan kita ikuti semua saran pendapat Asdep Bastary," tukuknya mengakhiri. (501)

Kecamatan V Koto Timur Adakan Tabliq Akbar Sekali Sebulan

V Koto Timur--Kegiatan tabliq akbar ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Camat V Koto Timur, Arlis ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan Tabliq Akbar, Jumat (22/2) di Masjid Istiqamah, Balai Kudu, Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman.
"Selain itu, melalui ceramah agama yang disampaikan oleh ustad/tuanku yang kita undang, ASN dan masyarakat bisa mendapatkan siraman rohani," katanya.
Dengan diadakanya siraman rohani itu, tambah Arlis, ASN yang bertugas di Kecamatan V Koto Timur dapat lebih baik lagi dalam melayani masyarakat. "Mudah-mudahan kita semua mendapat bekal yang banyak untuk menuju akhirat nanti," terangnya.
Menurut Arlis, saat ini perkembangan dunia semakin maju, ia mengajak untuk melakukan antisipasi pada anak dengan lebih meningkatkan lagi pendidikan agama. "Pada tabliq akbar selanjutnya, mari kita sama-sama meningkatkan kehadiran baik itu pada ASN maupun pada masyarakat V Koto Timur," ajaknya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan V Koto Timur, Alfitra Kusastri mengatakan, dengan dilaksanakan kegiatan tabliq akbar sekali dalam sebulan, semoga ilmu dan ketaqwaan kita kepada Allah semakin meningkat. Sebagai insan, kata Alfitra, Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Untuk itu, manusia wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar ia mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik-baiknya.
"Tanpa adanya iman dan taqwa, manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupan dengan ridha dan petunjuk Allah SWT. Iman dan taqwa merupakan pondasi kehidupan manusia yang mampu menyelamatkan kita di dunia akhirat. Mudah-mudahan wirid yang dilaksanakan sekali dalam sebulan ini bisa lebih mendekatkan kita dan menambah rasa takut kepada Allah SWT," kata Alfitra.
Tabliq akbar tersebut dihadiri Camat V Koto Timur, Arlis, S.Sos beserta jajaranya, Forkompimka V Koto Timur, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan V Koto Timur beserta jajaranya, Kepala UPT, Kepala Puskesmas, Sekolah/Madrasah, Wali Nagari/Korong dan masyarakat Kecamatan V Koto Timur. (501)

Penerima Manfaat PKH di Padang Pariaman Mencapai 17.473 KK

Padang Pariaman--Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Hendra Aswara mengatakan, bahwa program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program terbaik di Asia. PKH sangat efektif dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Praktek Belajar Lapangan (PBL) Peningkatan Kemampuan Keluarga kepada Pendamping PKH Regional I Sumatera di Mesjid Raya Limpato, Nagari Limpato Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Jumat (22/2).
"Kita bangga Indonesia dinilai terbaik pada program bantuan tunai bersyarat di Asia. Dengan PKH, kita entaskan kemiskinan," kata Hendra yang pernah menjabat Kepada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian ini. Komitmen Padang Pariaman, kata Hendra, sangat tinggi dalam mendukung keberadaan pendamping PKH. Tahun ini telah dianggarkan dana sebesar 500 juta untuk tambahan insentif kepada seluruh pendamping PKH.
"Di Padangpariaman terdapat 71 orang pendamping PKH. Kita berikan insentif Rp400-500 ribu setiap bulannya kepada koordinator, operator dan pendamping kecamatan," kata peraih peringkat pertama kompetisi pelayanan publik 2018 tingkat Sumatera Barat ini.
Ditambahkannya, bahwa jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memenuhi syarat sampai tahun ini sebanyak 17.473 KK. Pelaksanaan penyaluran bantuan tunai tersebut berjalan lancar. "Pelaksanaan PKH sangat sukses di Padangpariaman. Bantuan digunakan masyarakat untuk menunjang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Jadi bukan untuk konsumtif," kata jebolan STPDN Jatinangor ini.
Sementara Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial yang diwakili oleh Agus, mengatakan bahwa praktek lapangan dilaksanakan selama lima hari mulai tanggal 22 hingga 27 Februari ini yang dipusatkan di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Adapun jumlah peserta PBL sebanyak 279 orang dari Provinsi Aceh hingga Lampung.
"Kami apresiasi sambutannya Pak Kadis yang sangat antusias dan kami juga titip peserta PBL semoga bisa mengaplikasi ilmu yang didapat kepada masyarakat," kata Agus. Acara tersebut dihadiri oleh Camat VII Koto Sungai Sariak Jose Rizal, Walinagari dan Walikorong, Korkab PKH Kabupaten dan seluruh pendamping PKH Kecamatan. (501)

Padang Pariaman Siap dan Layak sebagai Pilot Project Gerakan Menuju 100 Smart City

Tangerang Selatan--Gerakan Menuju 100 Smart City di Pusat TIK Nasional Kominfo, Ciputat, Tangerang Selatan (21/2), dihadiri perwakilan dari 107 kabupaten/kota.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni bersama 14 pimpinan daerah lainnya turut hadir sebagai bentuk komitmen dalam penerapan Smar City di wilayah masing-masing.

Kehadiran para pimpinan daerah ini bukan hanya untuk mengikuti pembukaan acara tapi juga turut mempresentasikan di hadapan tim asesor tentang kesiapan dan komitmen pelaksanaan Smart City di daerahnya masing-masing.


Bupati Ali Mukhni, Jumat (22/2) di depan Tim Assesor Smart City memaparkan perkembang IT Padang Pariaman. Dimana Sejak tahun 2018, telah dibangun jaringan internet yang terkoneksi pada seluruh OPD, Kecamatan dan Puskesmas dengan kabel fiber optic (FO). Pada tahun 2019 ini, jaringan internet tersebut akan direntang sampai ke 103 nagari dengan kabel FO sepanjang 123 kilometer.


“Untuk integrasi teknologi dalam tata kelola kota dimungkinkan berkat keberadaan internet of things, yaitu jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan mampu mengirim data ataupun melakukan tindaklanjut dengan campur tangan manusia yang minimal,” ucap Ali Mukhni.

Menurut dia, infrastruktur ini sangat penting dalam mendukung pelaksanaan Smart City. Dengan demikian sistem dan aplikasi yang dibangun dapat terintegrasi antar OPD dan unit kerja.

Di samping itu, Padang Pariaman juga telah memiliki data centre dengan kapasitas server delapan Tb dan sebuah Command Centre sebagai pusat monitor dan pengendali operasional sistem.
Dalam pelaksanaan pelayanan administrasi, katanya, pemerintahan dan pelayanan publik telah menggunakan sistem informasi atau aplikasi. Seperti SIMPEL, e-Planing, e-Budgeting, e-Monev, SIMDA, SIAK, e-Waspada, SIMAYA, SID dan banyak lainnya. Bupati dua periode yang didampingi Kadis Kominfo Zahirman pun menjelaskan banyaknya program inovasi pelayanan publik yang dilaksanakan sarat dengan penggunaan Teknologi Informasi. "Seluruh program ini dikemas melalui konsep Smart City. Untuk itu Padang Pariaman siap dan layak sebagai pilot project pelaksanaan program gerakan menuju 100 Smart City," tegas Ali Mukhni di depan Tim Assesor.


Kemudian Kadis Kominfo Zahirman mengatakan, assesment dilakukan selama dua hari, dengan melakukan konfirmasi dan mendalami isian kuesioner yang menampilkan hasil-hasil capaian bidang e-Government di daerah masing-masing.

Antara lain pendalaman tentang keselarasan kebijakan Smart City dengan visi misi daerah, regulasi tentang e-government/Smart City, implementasi kebijakan e-government/Smart City, kondisi dan pemanfaatan infrastruktur TI dan pemanfaatan aplikasi.
Mantan Ketua DPD KNPI Padang Pariaman ini mengatakan, selain itu proses assement juga mengkonfirmasi tentang kesiapan masyarakat dengan mengacu pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia), jumlah KKD (Kondisi Keuangan Daerah) dan sistem perencanaan daerah.

Ikut mendampingi bupati dalam assesment Smart City tersebut, Kepala Bappelitbangda Ali Amran, Kadis Kominfo Zahirman beserta Kasi TIK Roza Suhendra dan Kasi Aplikasi Dedi Yuswar.

Pelaksanaan Smart City di tahun 2019 akan dipilih 25 kota/kabupaten yang akan didampingi dan dibimbing untuk menyusun dokumen masterplan Smart City. (501)

Kamis, 21 Februari 2019

Pengadilan Menunda Karena Tahun Politik Kantor KAN dan Kepala Pasar Lubuk Alung Tetap Dieksekusi

Lubuk Alung--Penggugat atau pemohon eksekusi Kantor KAN dan Kepala Pasar Lubuk Alung, Happy Neldi menghormati keputusan Pengadilan Negeri Pariaman yang menunda pelaksanaan eksekusi, yang semestinya dilakukan, Kamis (21/2) kemarin.
"Memang surat Pengadilan Negeri Pariaman menyatakan eksekusi Kantor KAN dan Kepala Pasar dilakukan Kamis kemarin. Tetapi, lantaran permintaan Polres Padang Pariaman, terkait keamanan pada tahun politik, maka eksekuysi ditunda setelah selesai pesta demokrasi," kata Happy Neldi.
Happy Neldi yang juga anggota DPRD Padang Pariaman ini menyayangkan sikap yang dikeluarkan Ketua KAN Lubuk Alung, E. Datuak Batuah terkait persoalan tanah Pasar Lubuk Alung yang memenangkan diri di Mahkamah Agung. "Kita tidak pernah punya masalah dengan niniak mamak dalam nagari. Namun, keputusan negara melalui lembaga hukum harus dihormati," ungkapnya.
Begitu pula para pedagang, kata Happy Neldi, jangan sampai terpropokatori oleh kata-kata oknum niniak mamak yang menghalang-halangi keputusan hukum ini. "Yakinlah, yang akan dieksekusi itu hanya Kantor KAN dan Kepala Pasar. Yang lain, tetap berdagang. Jangan sampai terpengaruh oleh orang-orang yang tidak tahu dalam persoalan demikian," sebutnya.
Eksekusi yang rencana dilakukan Kamis, ternyata berganti dengan aksi demo di depan Kantor KAN dan Kepala Pasar Lubuk Alung dari sejumlah pedagang dan mahasiswa. Orasi menuntut untuk tidak dilaklukan eksekusi terhadap Pasar Lubuk Alung. Para pendemo membawa sejumlah poster, yang intinya mengecam tindakan Happy Neldy, terkait eksekusi oleh juru sita Pengadilan Negeri.
Sebenarnya, ulas Happy Neldi, pihaknya ingin Pasar Lubuk Alung lebih rancak dari yang sekarang ini. Dari dulu hingga sekarang, kondisi pasar tetap kumuh dan tidak teratur sebagaimana mestinya. "Jadi, dengan adanya putusan hukum yang memenangkan saya di tingkat Mahkamah Agus, merupakan titik awal untuk masa depan pasar yang bagus," katanya.
"Jangan hanya pasar dikelola, kemasukan uang banyak, tapi perbaikan pasar tidak ada. Ini namanya merusak. Dan harus diperbaiki," tegas Happy Neldi.
Sebelumnya, Ketua KAN Lubuk Alung, E. Datuak Batuah menolak keputusan pengadilan yang akan mengeksekusi pasar dan kantor lembaganya. "Penolakan kami karena lahan ini milik tergugat dan jika dieksekusi maka banyak pedagang yang kehilangan mata pencaharian," ujarnya.
Ia mengatakan, permasalahan sengketa tanah merupakan persoalan satu kaum yang harus diselesaikan oleh niniak mamak, dan bukan di pengadilan. (501)

Mengawali Tugas Kadis SP3A Padang Pariaman Langsung Konsolidasi

Pariaman--Mengawali penugasan di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A), Hendra Aswara langsung memimpin rapat koordinasi dan silaturahmi dengan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Ajang tatap muka dan perkenalan berlangsung dalam suasana keakraban dan kekeluargaan. Diawali dengan perkenalan Kepala Dinas yang baru dan diikuti seluruh personil PKH.
"Alhamdulillah, saya sangat bahagia berada di sini dan diterima dengan baik. Anggap saya sebagai adik, abang, atau boleh juga sahabat. Semoga kita menjadi tim yang hebat dengan tujuan mulia, yaitu kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman," kata Kepala DSP3A Hendra Aswara di dinas setempat, Rabu (20/2).
Sebagai tenaga pendamping, Hendra mengapresiasi kerja keras tim PKH yang bekerja 24 jam, siang dan malam untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan berjalan hingga ke pelosok nagari demi tugas dan tanggungjawab, yaitu memutus mata rantai kemiskinan. "Sesuai aturan, PKH digunakan diantaranya kegiatan pendidikan, kesehatan, lansia, ibu hamil. Artinya tidak digunakan untuk konsumtif, contohnya beli smartphone," kata Kadis termuda di Sumbar itu.
Adapun jumlah PKH di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 74 orang yang terdiri dari 1 orang koordinator, 4 operator dan 69 tenaga lapangan. "Alhamdulillah, tahun ini kita berikan insentif kepada seluruh personil PKH. Artinya perhatian dan kepedulian Pemerintah Daerah sangat tinggi dalam pengentasan kemiskinan," ujar jebolan STPDN Angkatan XI itu.
Pada acara tersebut, Kepala DSP3A Hendra Aswara diberikan jaket PKH sebagai tanda bergabungnya pada kegiatan Kementerian Sosial. (501)

Minggu, 17 Februari 2019

Walinagari Galang Dana di Media Sosial Tiga Bulan Pasca Terbakar Rumah Warga Miskin Itu Kembali Dibangun

Patamuan--Rasa haru dan gembira tak bisa diendapkan Tek Colok. Rumah kediamannya yang hangus terpanggang tiga bulan lalu, Minggu (17/2) dibangun kembali lewat swadaya bersama yang langsung dikomandoi Walinagari Khairunas. Bersama masyarakat Korong Kampuang Tanjuang, Walinagari Khairunas juga melakukan penggalangan dana dari berbagai pihak dan perantau di dunia maya.
Seharian bergoro bersama, tampak kerangka rumah Tek Colok kembali tegak. Bangunan semi permanen dengan ukuran 7x6 meter itu mulai berbentuk. Masyarakat, pemuda dan orang tukang mau seayun selangkah untuk bisa secepatnya menyelesaikan rumah ibu tiga anak dan seorang cucu yang telah lama ditinggal akibat meninggal dunia suaminya tersebut.
"Bermula dari keprihatinan kita melihat kondisi Tek Colok yang rumahnya hangus sekitar tiga bulan yang lalu. Ada datang bantuan dari Pemkab Padang Pariaman lewat Baznas, tetapi tak mampu untuk membuat sebuah rumah, yang malam untuk tidur dan siang buat berteduh dari kepanasan dan kehujanan," kata Walinagari Koto Mambang Kampuang Tanjung Sungai Durian, Kecamatan Patamuan, Khairunas.
Menggunakan media sosial, KHairunas mencoba menggalang kekuatan. Hingga sekarang, termasuk dari perantau sudah terkumpul dana Rp25 juta. "Lalu, saya datangi Tek Colok, dan menanyakan soal bantuan itu. Apa dia mau dikasih uang atau dibuatkan rumah semi permanen. Kesimpulan, Tek Colok dan masyarakat Kampuang Tanjung ingin rumah yang dibuatkan. Maka mulailah dilakukan goro bersama Minggu kemarin," ujar Khairunas.
Dengan kondisi itu, lanjut Khairunas, pihaknya pun bertekad rumah semi permanen buat warganya yang kurang mampu itu harus selesai. Meskipun di tengah jalan uang yang ada habis, dia berupaya terus untuk bagaimana rumah itu bisa dihuni. Makanya, dalam rencana yang telah disepakati, Tek Colok juga dibelikan tikar, dan sejumlah peralatan rumah nantinya.
"Alhamdulillah, dalam goro berjalan datang pula sejumlah tokoh yang akan ikut maju jadi Caleg. Mereka tak sekedar datang, tetapi juga ikut memberikan yang ringan. Dan Minggu itu terkumpul pula dana tambahan sebanyak Rp1,250 juta. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah meluangkan waktunya untuk sebuah nilai-nilai kebersamaan. Kepada perantau VII Koto Sungai Sariak lama, kita ucapkan banyak terima kasih atas bantuan materil untuk penyelesaian bangunan ini," ujarnya.
Menurut Khairunas, Minggu depan pihaknya kembali melakukan goro. "Sampai bangunan ini selesai, kita terus melakukan goro tiap Minggu. Peserta goro tak diupah. Hanya makan minum yang dikasih. Begitupun penggalangan dana di media sosial tetap kita lanjutkan. Barek sapikua, ringan sajinjiang. Tak ada rasanya pekerjaan yang berat apabila kita lakukan secara bersama-sama," ungkapnya. (501)

368 Pedagang Bakal Menghadang Kantor KAN dan Kepala Pasar Lubuk Alung Dieksekusi

Lubuk Alung--Rencana pelaksanaan putusan atau eksekusi terhadap objek perkara perdata nomor 6/PDTG/2011/PN Pmn yang akan dilakukan juru sita Pengadilan Negeri Pariaman, Kamis (21/2) depan, dengan pemohon eksekusi; Happy Neldi dan termohon eksekusi Anasril dkk menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Pasar Lubuk Alung sebagai perkara yang telah dimenangkan anggota DPRD Padang Pariaman itu.
JS. Datuak Marajo, salah seorang termohon eksekusi kepada Singgalang, Senin (18/2) kemarin menyebutkan, pihaknya telah melayangkan surat ke Pengadilan Negeri Pariaman untuk menangguhkan atau menunda dulu eksekusi tersebut. Namun, surat demikian sama sekali tak digubris. Dan eksekusi terhadap bangunan Kantor KAN, Kepala Pasar dan sejumlah kedai nampaknya akan terus dilakukan.
"Surat permohonan penundaan yang kami tujukan itu, mengingat saat ini tahun politik sedang berjalan, dan lagi bulan puasa mau masuk. Daripada menimbulkan kegaduhan, sebaiknya ditunda dulu. Namun, surat tak ditanggapi," tegas Datuak Marajo yang juga salah seorang niniak mamak nan 10 di Nagari Lubuk Alung.
Menurut Datuak Marajo, berdasarkan rapat bersama dengan pedagang pasar, Minggu (17/2), sebanyak 368 pedagang siap untuk menghadang eksekusi. "Bukan apa-apa. Ini murni keinginan seluruh pedagang pasar yang tak ingin haknya dirampas. Dan lagi, gugatan kami terhadap Happy Neldy di Pengadilan Tinggi Sumatera Barat juga tengah berlangsung soal itu," ujarnya.
"Kami menghargai surat Pengadilan Negeri Pariaman terkait pemberitahuan eksekusi sekaligus undangan untuk kami selaku pihak yang mengambil kebijakan di tengah Pasar Lubuk Alung ini. Tetapi, permohonan kami tolong pula di dengarkan," ulas dia. Sebagai hukum positif yang berlaku di republik ini, pihaknya menyambut baik pelaksanaan eksekusi. Tetapi, kekuatan adat dan kearifal lokal yang berlaku di nagari, jangan diinjak-injak. Walau bagaimanapun yang namanya adat salingka nagari harus dijunjung tinggi.
Sementara, Happy Neldi sebagai pemohon eksekusi meminta seluruh pedagang pasar tak perlu risau dan resah terhadap putusan demikian. "Yang di-eksekusi itu hanya Kantor KAN dan Kepala Pasar Lubuk Alung. Pedagang silakan berjualan seperti biasa. Dan kalau mau melihat eksekusi juga silakan," kata Happy Neldi yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Padang Pariaman ini.
Menurut dia, pedagang jangan mau lagi dibodohi oleh segelintir orang. Pedagang harus ikut dan mematuhi keputusan negara terhadap perkara ini. "Kalau ada pedagang yang ikut keputusan untuk menghalangi eksekusi, maka siap-siap sajalah untuk berurusan dengan hukum. Sekali lagi kami tegaskan, bahwa bangunan yang akan diruntuhkan melalui eksekusi itu hanya Kantor KAN dan Kepala Pasar. Yang lain tidak," tegas anggota DPRD Padang Pariaman ini.
Menanggapi kegalauan dan bersilewerannya informasi di kalangan pedagang Pasar Lubuk Alung, melalui kuasa hukumnya Septi Ernita, Happy Neldi menyebarkan surat pemberitahuan, yang isinya meminta pedagang tak perlu cemas. Toko dan kedai yang ada di objek perkara tidak akan di-eksekusi oleh juru sita Pengadilan Negeri Pariaman pada Kamis tersebut.
"Pedagang yang mendukung dan tidak menghalangi jalannya eksekusi, kita lanjutkan hubungan sewa menyewa kedai untuk kelangsungan hidup bersama," tulis Happy Neldi lewat kuasa hukumnya.
Ketua Ikatan Pedagang Ikan Lubuk Alung (IKAPILA) Deki Yumardi tak ambil pusing dengan perkara tersebut. "Sepanjang kami tidak digangnggu berjualan, kami, terutama pedagang ikan mendukung keputusan negara. Artinya, kita dukung pelaksanaan eksekusi itu," tegasnya.
Bagi Deki Yumardi dan kawan-kawannya pedagang ikan, keamanan dan kenyamanan berjualan adalah hal yang amat penting. "Alhamdulilah, keberadaan los pedagang ikan di Pasar Lubuk Alung ini semakin tacelak. Orang belanja semakin senang, karena adanya keindahan lokasi yang terus kami perbaharui lewat keuangan IKAPILA," ulasnya.
"Kami akan mematuhi aturan, siapapun nantinya yang akan menjadi pemimpin kami di dalam Pasar A Nagari Lubuk Alung ini. Selagi kami masih diizinkan untuk beraktivitas mencari nafkah buat anak dan istri kami, kami berterima kasih atas kerjasama ini. Sepanjang menuju kebaikan untuk semua pedagang Pasar Lubuk Alung, keputusan hukum kami terima dengan senang hati," sebutnya. (501)

Kamis, 14 Februari 2019

Drg. Meirizal Prakarsai Posyandu Remaja, Bupati Padang Pariaman Ganjar dengan Penghargaan

Parit Malintang--"Saya prihatin dengan kasus HIV dan perilaku seks bebas anak-anak kita saat ini. Saya akan dukung apapun kegiatan yang dilaksanakan oleh para petugas kesehatan!"
Demikian disampaikan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni saat menerima kunjungan drg. Meirizal yang merupakan dokter gigi teladan Padang Pariaman tahun 2016 dan 2018, di ruang kerjanya, Senin (04/02).
"Saya pribadi dan pemerintah daerah, tidak ingin kasus-kasus kesehatan terjadi dan bahkan terus meningkat di daerah kita tercinta. Jangan sampai kita terus berada di peringkat tiga besar daerah yang memiliki kasus penyakit HIV dan penyakit seksual lainnya di Sumatera Barat," jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati Ali Mukhni menyatakan apresiasi dan dukungannya  terhadap gerakan Posyandu Remaja yang digagas dan dilaksanakan secara kontinyu oleh drg. Meirizal dan tim dokter dari Puskesmas Sintuk Toboh Gadang (Sintoga), satu dari 25 puskesmas yang ada di Padang Pariaman.
Gerakan Posyandu Remaja tersebut, dimulai sejak awal tahun 2017. Berawal dari keprihatinan drg. Meirizal akan kasus HIV yang menimpa salah seorang warga Sintoga, serta beberapa kasus seks bebas yang menimpa anak-anak usia 10-18 tahun.
"Kegiatan Posyandu Remaja, kami adakan rutin satu bulan sekali di kantor Wali Nagari Sintoga, dengan mengundang anak-anak remaja, dan menjelaskan tentang bahaya serta pengaruh negatif perilaku seks bebas. Terkadang, kami jelaskan secara vulgar, supaya mereka takut melakukannya lagi," jelas dr. Meirizal setelah pertemuan dengan Bupati tersebut.
Selain mengadakan kegiatan Posyandu Remaja, tim dokter dari Puskesmas Sintoga juga rutin melakukan kunjungan ke sekolah SMP dan SMA di Kecamatan ini, untuk memberikan penyuluhan serta bimbingan kesehatan. Posyandu Remaja ini merupakan satu satunya di Sumatera Barat.
Atas prakarsa drg. Meirizal membuat program Posyandu Remaja, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni meganugerahi dokter gigi asal Kota Jakarta itu dengan penghargaan pada saat Apel gabungan ASN Padang Pariaman hari Senin, 11 Februari 2019 di halaman Kantor Bupati Padang Pariaman. (501)

Bupati Padang Pariaman Apresiasi Kapolres Padang Pariaman Memberantas Peredaran Narkoba

Parit Malintang--Kapolres Padang Pariaman, AKBP Rizki Nugroho dianugerahi penghargaan oleh Bupati Ali Mukhni atas jasanya memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah itu. Bersama Rizki, turut menerima penghargaan Kasat Resnarkoba IPTU Edi Harto serta drg. Meirizal, seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Sintuak Toboh Gadang sebagai pelopor Posyandu Remaja.
Penghargaan tersebut diserahkan secara resmi langsung oleh Bupati Ali Mukhni kepada AKBP Rizki Nugroho, IPTU Edi Harti dan drg. Meirizal pada Apel Gabungan ASN, di halaman kantor bupati di Parit Malintang, Senin (11/02). Penyerahan penghargaan disaksikan Wakil Bupati Suhatri Bur, Sekretaris Daerah Jonpriadi, Pabung Kodim 0308 Pariaman, Muslim, jajaran Polres, Kepala OPD, Camat dan Walinagari, Sekretaris DPD KNPI Padang Pariaman dan ASN.
Bupati Ali Mukhni mengatakan, bahwa Kapolres dan Kasat Resnarkoba Padang Pariaman telah berjasa dalam menyelamatkan masa depan masyarakat terutama remaja dan pemudanya dari penyalahgunaan narkoba. Sementara drg. Meirizal telah mempelopori dan menggerakkan Posyandu Remaja. "Permasalahan penyalahgunaan narkoba, tidak hanya menjadi permasalahan di daerah kita saja. Namun, telah menjadi permasalahan seluruh bangsa di dunia. Dampaknya telah merambah ke hampir seluruh negara, tentu dengan tingkat ancaman yang berbeda-beda," kata Ali Mukhni.
Hampir setiap hari, sambungnya, adanya korban penyalahgunaan narkoba, baik terjadi di negara lain maupun di negara ini. Di dunia, sekarang ini 4 orang dari 100 orang menjadi korban atau terlibat dalam kejahatan narkoba. Menurut Menkopulhukam Wiranto, kematian akibat penyalahgunaan narkoba ini melebihi korban pada kejadian bencana alam.
Bupati meminta semua aparatur pemerintah turut mendukung usaha Polres dalam memberantas peredaran narkoba karena Padang Pariaman telah darurat narkoba. Upaya pemberantasan ini tidak bisa diserahkan kepada pihak berwajib saja karena tanggungjawab melindungi anak kemenekan dari jeratan penyalahgunaan narkoba merupakan tanggungjawab bersama.
"Melalui apel gabungan hari ini mari kita bersama-sama bertekad untuk menyelamatkan masa depan kehidupan daerah dan bangsa kita dan menyelamatkan generasi mendatang, menyelamatkan anak-cucu kita dari jeratan narkoba yang dapat berujung pada kematian. Marilah kita berkomitmen, untuk terus melakukan langkah-langkah nyata dalam mencegah kejahatan narkoba tersebut," harapnya.
"Ini sangat memprihatinkan, karena Padang Pariaman berada pada peringkat tiga dalam penyalahgunaan narkoba," kata Bupati dua periode itu prihatin.
Apel gabungan yang kita laksanakan hari, lanjutnya, ini adalah sebagai bentuk penghargaan atas upaya sungguh sungguh dan kuat kepada Kapolres Padang Pariaman dan Kasat Resnarkoba Padang Pariaman dalam menekan dan menghambat peredaran penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Padang Pariaman.
Bupati Ali Mukhni tidak henti hentinya mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Padang Pariaman beserta jajaran yang telah ikut menjaga masa depan masyarakat Padang Pariaman dari jeratan penyalahgunaan narkoba. (501)

Lantamal II Sumbar Dapat Lahan 10 Hektare di Tarok City

Padang Pariaman--Perayaan HUT ke-73 Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, ditandai dengan bersilahturrahmi bersama Pemerintah dan Forkompinda Kabupaten Padang Pariaman, serta mengunjungi Pusat Pendidikan Tarok City.
Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman bersama rombongan, juga berziarah ke makam Syekh Burhanuddin Ulakan, Selasa (12/2). Dia mengatakan, kunjungannya ke Padang Pariaman ini merupakan deretan agenda perayaan HUT ke-73 POMAL tahun 2019. Selain berziarah, kedatanganya ke Padang Pariaman juga bertujuan menjalin tali silahturrahim dengan pemerintah dan masyarakat.
"Kami ingin menjalin tali silahturahim dengan warga Kabupaten Padang Pariaman," ujarnya. Menurut Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman, masyarakat merupakan garda terdepan untuk pertahanan TNI. TNI merupakan milik masyarakat. Pertahanan terdepan TNI adalah masyarakat.
Katanya, Sumatera Barat khususnya Padang Pariaman adalah negerinya para ulama. Dimana di daerah tersebut, banyak melahirkan ulama-ulama terkenal dengan keilmuannya. "Kami memilih Padang Pariaman sebagai tempat kunjungan, selain ingin dekat dengan masyarakatnya kami juga ingin belajar tentang keilmuan ulamanya," ujarnya lagi.
Selain pergi berziarah ke makam Syekh Burhanuddin, Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman juga berkunjung dan makan siang di kediaman Bupati Padang Pariaman di Karan Aur Pariaman. "Kami sangat terkejut dengan sambutan Bupati Ali Mukni yang sangat meriah ini," ujarnya lagi.
Sementara itu, Bupati Ali Mukhni mengaku sangat senang atas kunjungan Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman bersama rombongan. Padang Pariaman saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan berskala nasional. Sebut saja Tarok City, Tol Padang Pariaman - Pekanbaru dan Main Stadion. "Saya sangat senang dan bangga atas dipilihnya Padang Pariaman sebagai kunjungan Lantamal II dalam rangka HUT ke-73 Polisi Militer Angkatan Laut tahun 2019," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Padang Pariaman juga mengajak rombongan Lantamal II untuk meninjau pusat pendidikan Tarok City. Dalam kunjungannya Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman meminta lahan 10 hektare di Tarok City, untuk pembangunan kantor dan tempat latihan. "Insy Allah lahan yang diminta Lantamal II sudah kami siapkan," kata bupati dua periode tersebut.
Menurut Bupati Ali Mukhni, Tarok City merupakan tempat yang cocok untuk perkantoran dan kampus belajar. Selain tempatnya aman dari bencana alam tsunami juga lokasinya strategis. "Kami percaya Tarok City ini akan menjadi pusat pendidikan yang pertama di Sumbar ini," ujarnya lagi. (501)

Pramuka Padang Pariaman Gelar PW Berantas Narkoba dan LGBT dengan Pendekatan Agama

Padang Pariaman--Kwartir Cabang Pramuka Padang Pariaman gelar Perkemahan Wirakarya (PW) di Korong Duku, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau. Merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi Penegak dan Pandega berusia 16 hingga 25 tahun dan pelajar SMA/SMK/MA yang direncanakan ada sekitar 500 peserta nantinya.
Pejabat Ketua Kwartir Pramuka Padang Pariaman Dewiwarman kepada Singgalang, Jumat (15/2) menyebutkan, kemah PW sesuai aturan dan petunjuknya memakan waktu empat hari. Kegiatan selama itu diisi dengan edukasi, berupa penyuluhan keagamaan, bahaya narkoba dan LGBT. Kemudian, pembangunan fisik berupa pembuatan jalan, jembatan, dan bedah rumah tak layak huni yang ada di lokasi kemah PW tersebut.
"Agenda terakhir, adalah jumpa tokoh yang akan menghadirkan orang-orang besar dan penting di daerah ini," kata Dewiwarman yang juga anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman ini. Sesuai kesepakatan bersama, katanya, kemah itu akan diadakan awal April tahun ini. Dan sekarang seluruh panitia tengah menyiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan kesuksesan agenda Pramuka demikian.
Dewiwarman yang anggota dewan dari PPP dan kembali maju jadi Caleg partai itu di Dapil Padang Pariaman III tersebut menyebutkan, tema kegiatan yang diangkat kali ini adalah; "Memasyarakatkan Pramuka dan Mempramukakan Masyarakat". Didampingi Yasradel Joni Putra, Pramuka Penegak dan Pandega, dia ingin acara itu sukses dan masyarakat semakin tahu, bahwa Pramuka tidak sekedar tepuk tangan. Tetapi ada nilai-nilai luhur yang dikembangkan di dalamnya.
Sebut saja, katanya, semua agenda yang akan dijalankan selama acara, merupakan bagian dari menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba dan LGBT. "Kita tahu, belakangan ini yang menjadi kecanduan narkoba itu banyak di kalangan anak muda. Sebagai kelompok masyarakat, kita punya tanggungjawab moral, bagaimana generasi sekarang terjauh dari hal-hal yang membahayakan masa depannya itu," ungkapnya.
Menurut Dewiwarman, untuk agenda pembangunan fisik, pihaknya telah melakukan pendataan di Korong Duku. Berapa rumah tak layak huni yang harus di perbaharui, dan berapa pula jalan dan jembatan yang mesti diwujudkan. "Tentu ini bagian dari kerja bakti dan menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama dan sosial kemasyarakatan," ulas Dewiwarman.
"Jadi, pemberatasan narkoba dan LGBT kita lakukan dengan pendekatan agama," katanya. Itulah sebabnya, ujarnya lagi, dalam sesi edukasi ada penyuluhan keagamaan yang nantinya mendatangkan para ahli agama yang ada di Padang Pariaman. Begitu juga untuk sesi jumpa tokoh, akan ada dialog dan berbagi informasi dengan tokoh. Paling tidak, para tokoh akan menceritakan langkah-langkahnya dalam meraih kesuksesannya. (501)

Selasa, 12 Februari 2019

37 Persen Warga Padang Pariaman Belum Miliki Jamban Sehat

Sintuak--Buang air besar sembarangan dapat menjadi penyebab terserang penyakit yang ditularkan oleh kotoran manusia. Karena itu, gerakan stop buang air besar sembarangan harus gencar dilakukan kepada masyarakat yang masih belum miliki jamban yang sehat.
Demikian diungkapkan Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Armaidi Tanjung, Senin kemarin, pada kegiatan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), di Kantor Walikorong Palembayan, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Turut memberikan Pemicuan STBM Alfitri Yenti dan M. Ikhwan S dari Dinas Kesehatan setempat, dan Walikorong Palembayan Desrial.
Menurut Armaidi Tanjung, buang air besar sembarangan salah satu sumber penyebaran penyakit yang terjadi di masyarakat. Walaupun fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan terus dibangun dan ditingkatkan, namun kalau sumber penyakit tidak dicegah, tentu penyakit akan tetap menyerang seseorang.
"Mereka yang belum punya jamban pada prinsipnya dikategorikan empat. Pertama, mampu buat jamban, tapi tak mau membuatnya. Kedua, mampu buat jamban, tapi mau membuatnya. Ketiga, tidak mampu, tapi mau membuatnya. Keempat, tidak mampu, tapi juga tidak mau membuat jamban," tutur Armaidi Tanjung.
Dalam pemicuan, kata Armaidi, bagaimana masyarakat yang belum memiliki jamban (WC) terpicu membuat jamban sendiri. Ini memang memutuhkan perubahan perilaku masyarakat agar menyadari dan memahami pentingnya ada jamban.
Walikorong Palembayan Desrial menyebutkan, dari 310 rumah warga Palembayan masih kurang lebih 40 rumah warga yang belum memiliki jamban sehat. Saat ini sudah hadir 23 orang yang mengikuti pemicuan. "Kita berharap dari pemicuan ini ada hasilnya. Dimana warga membuat jamban sendiri tanpa menunggu bantuan yang belum jelas. Toh jamban tersebut juga untuk keperluannya sendiri," kata Desrial.
M. Ikwan menyebutkan, sampai saat ini akses jamban di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 63 persen. Artinya, masih ada sekitar 37 persen warga Padang Pariaman yang belum memiliki jamban sehat. Inilah tugas bersama bagaimana menjadikan 100 persen masyarakat Padang Pariaman sudah memiliki dan mengakses jamban sehat. (501)

Senin, 04 Februari 2019

Pemkab Padang Pariaman Fasilitasi Secara Penuh Alumni SMPN 1 VII Koto Galang Kepedulian untuk Intan Kasih Kirana

VII Koto--Derita yang dialami Intan Kasih Kirana (14), penderita kanker tulang, warga Kampung Tanjung, Korong Kampung Tangah, Nagari Bisati Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, akhirnya mendapatkan simpati dari berbagai pihak.
Seperti Senin kemarin, alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak berinisiatif menghimpun dan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp16,3 juta kepada keluarga Intan, yang diterima langung oleh ibunda Intan , Yulinar (45) di kediamannya.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Datuak Putiah yang turut hadir saat penyerahan bantuan Senin kemarin mengaku sangat mengapresiasi inisiatif mulia yang dilakukan para alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak dalam membantu rekan mereka sesama almamater yang mengalami musibah. “Kita jelas sangat mengapresiasi bantuan yang dihimpun para alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak ini. Bahkan kabarnya bantuan yang akan disalurkan tidak hanya sebatas itu saja, tapi bisa saja jumlahnya lebih banyak dari yang dihimpun hari ini,” terang Suhatri Bur.
Suhatri Bur menambahkan, Pemkab Padang Pariaman sendiri tidak hanya berpangku tangan dalam menyikapi penderitaan yang dialami Intan Indah Kirana, siswa kelas VIII MTsN II Kota Pariaman itu. “Pemkab melalui Dinas Kesehatan sebelumnya telah berupaya menangani masalah kesehatan yang dialami Intan ini, bahkan sebelumnya dia juga sempat dibawa untuk dirawat di RSUD Padang Pariaman, dan kemudian dirujuk ke RS M Djamil Padang,” sebutnya.
Melalui hasil perawatan itulah, lanjut Suhatri Bur, Intan akhirnya bisa mendapatkan layanan kemoterapi sebagaimana diharapkan. Wabup Suhatri Bur ikut menyarankan pihak orangtua Intan agar kiranya Intan bisa kembali mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Dan Pemkab akan memfasilitasinya secara penuh.
"Jika Intan bisa mendapat perawatan di rumah sakit tentu dia akan mendapatkan perawatan semestinya, di samping juga bisa mendapatkan asupan gizi makanan yang memadai,” katanya. Wabup juga tak lupa berharap agar Intan yang juga merupakan anak dari salah seorang alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak itu bisa kembali pulih seperti sediakala, sehingga bisa kembali melanjutkan pendidikannya di MTsN II Kota Pariaman.
Senada dengan itu, sejumlah alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak diwakili Hendri Gusvira, Nasdini Indriani, Zahirman, Lismawati dan yang lainnya juga tak luput menyarankan kepada orangtua Intan agar mau dibawa dan di rawat ke rumah sakit. “Semoga Intan kembali sehat ya setelah nanti berobat ke rumah sakit, sehingga bisa kembali belajar ke sekolah,” ujar Hendri Gusvira yang diamini sejumlah alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak lainnya.
Lismawati, Direktur RSUD Padang Pariaman yang juga Bendahara Alumni SMPN I VII Koto Sungai Sariak sangat berharap Intan mau dirawat di rumah sakit. Menurut Lismawati, penanganan kanker itu harus intensif agar sel-sel kanker dapat ditangani dengan baik. "Kemoterapi dan radiasi adalah satu satunya upaya pengobatan kanker. Kalau dibiarkan sel kanker itu cepat berkembang dan menjalar," jelas Lismawati.
Menurut Lismawati, saat pasien mau dikemo, kondisi fisik tubuh harus berada dalam kondisi sehat dan kuat. Untuk itu, asupan gizinya harus dijaga. "Kalau di rumah asupan gizi tidak bisa terjaga. Untuk itu, saya menawarkan RSUD Padang Pariaman sebagai tempat menunggu jadwal kemo kedua sambil dikuatkan tubuh Intan," kata Lismawati diamini Wabup Suhatri Bur.
Informasi yang dihimpun melalui Yulinar, orangtua Intan diketahui, anaknya itu sebelumnya mengalami gejala penyakit kanker tulang pada tahun 2018 yang lalu. Dan selang empat bulan lamanya Intan sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. “Namun karena perkembangannya tidak kunjung memperlihatkan perkembangan yang berarti, maka kami pihak keluarga bersama suami saya Jhoni Indra memutuskan untuk kembali membawa pulang ke rumah seperti saat ini. Dan saat ini Intan juga sedang menjalani perawatan secara tradisional,” terangnya. (501)

Bantuan Terus Mengalir Iven Amal Untuk Kirana Berhasil Galang Kekuatan Kepedulian

Padang Pariaman--Tidak disangka, rencana aksi kemanusiaan yang akan digelar oleh Forum Batajau Seni Piaman untuk mengumpulkan sumbangan bagi penderita kangker tulang Intan Kirana mendapat respon luar biasa dari warga net. Selain share postingan poster acara yang sudah mencapai 2.000 lebih dari sejumlah akun, sumbangan yang masuk ke panitia juga sudah mengalir hingga jutaan rupiah.
Ribut Anton Sujarwo sebagai koordinator acara mengaku akget. Sebab acara yang ia rancang bersama rekan-rekannya sesama penggerak sanggar seni tradisi yang tergabung di forum Batajau Seni Piaman baru akan berlangsung Sabtu dan Minggu depan. “Saya betul-betul kaget. Poster yang kami bagikan sampai ke luar daerah pengaruhnya. Bahkan yang menelpon saya sampai ada wartawan dari Riau segala,” sebutnya.
Ia mengaku bersyukur dengan respon yang sebanyak dan sebaik itu. "Apapun itu, selama bagi kebaikan acara ini, dan dapat mengumpulkan sumbangan sebanyak-banyaknya bagi adik kita Kirana. Itu patut kita syukuri,” kata dia.
Mengingat tingginya respon, tim Forum Batajau Seni Piaman berinisiatif untuk menerima bantuan yang lebih dulu ingin disalurkan sebelum acara dimulai melalui rekening-rekening sanggar/ pengelolan sanggar yang menjadi anggota organisasi ini. “Kami sudah sepakati itu. Jadi kalau ada di antara sanak saudara yang ingin menyumbang, lalu ia sampaikan itu kepada pihak sanggar yang tergabung di sini, kami persilakan pihak sanggar menerimanya dulu. Nanti di laporkan di grup forum lalu diakumulasi dengan hasil yang di dapat pada acara Sabtu-Minggu depan,” katanya.
Anas Yude, Walikorong sekaligus mewakili pihak keluarga Intan mengaku sangat bersyukur adanya kesadaran para seniman yang tergabung di Forum Batajau Seni Piaman ini. “Kami selaku warga masyarakat Nagari Bisati Sungai Sariak sangat berterima kasih karena ini membantu bagi adik atau kemenakan kita yang sekarang sedang tertimpa penyakit berat,” sebutnya.
        Hakum Astajabul dari Sanggar Rangkiang Palito yang sekaligus menjabat sebagai bendahara Forum Batajau Seni Piaman mengatakan, saat ini bantuan yang mengalir ke rekening anggota forum sudah mencapai Rp2 juta. Dan sejumlah pihak juga sudah menjanjikan hari ini akan mengirim lagi ke sejumlah sanggar.
Sanadi, sebagai Ketua Sanggar Durga, salah satu sanggar yang tergabung di Batajau menambahkan, selain bantuan yang sudah mulai mengalir, semangat sejumlah pihak untuk bergabung dalam aksi batajau amal pada Sabtu-Minggu depan sudah sangat banyak. “Sejumlah kelompok penghobi vespa, pecinta alam dan lain-lain sudah menyatakan kesiapannya untuk menyokong acara pertunjukan kesenian ini,” katanya.
Sementara itu, Wendy dari Sanggar Baringin Sati berinisiatif pula untuk menggelar penggalangan dana di sekitar sanggar masing-masing anggota Forum Batajau Seni Piaman menjelang hari H. “Menjelang Sabtu depan, kami berencana sudah tampil secara terpisah di sanggar masing-masing. Nanti hasilnya akan digabung ke seluruh aksi di Pariaman,” katanya.
Sementara itu, ketua Forum Batajau Seni Piaman Muhammad Fadhli mengatakan, kegiatan amal ini adalah kegiatan spontan dari kehendak para anggota forum yang ia pimpin. “Ini semua merupakan respon dari kawan-kawan yang sifatnya sangat spontan. Meskipun sekarang iven ini menjadi cukup populer bahkan sebelum digelar, tapi bukan berarti ini sudah cukup. Yang terpenting itu kita berbuat sebisa kita untuk membantu adik kita Kirana,” katanya.
Dijelaskannya, penggalangan bantuan yang akan digelar Forum Batajau Seni Piaman pada Sabtu-Minggu depan akan menampilkan kesenian tradisi di lima titik di Kota Pariaman. “Titik-titik itu akan sangat gampang terpantau di lokasi-lokasi pariwisata di Kota Pariaman. Jadi, sembari menikmati wisata, para pengunjung dapat menonton seni tradisi, dari situ kami berharap mereka juga tergerak untuk menyumbang bagi Kirana,” katanya.
Penyelenggaraan iven ini berlangsung secara mandiri, tanpa sponsorship dari pihak manapun. "Bahkan untuk keperluan tim, misalnya konsumsi itu kami tanggulangi sendiri. Tak sepeserpun bantuan untuk Kirana boleh di ganggu untuk kepentingan ini. Hasilnya semua harus jatuh ke tangan Kirana dan keluarga,” katanya.
Kasih Intan Kirana menderita kangker tulang sejak beberapa waktu trerakhir. Siswa salah satu MTsN di Kota Pariaman ini berasal dari keluarga tidak mampu, sehingga dikhawatirkan tidak akan tertolong tanpa sokongan dana dari donatur. Warga Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman ini menjadi perhatian warga net setelah sejumlah fotonya beredar selama 3 hari terakhir. (501)

DPMPTSP dan Naker Kabupaten Solok Studi Tiru ke DPMPTP Padang Pariaman

Padang Pariaman--Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Padang Pariaman dikunjungi oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Solok. Diakui DPMPTP Padang Pariaman menjadi pusat studi tiru karna meraih penghargaan. Di antaranya peringkat 2 Innovative Government Award 2018 dari Kemendagri RI, Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Sangat Baik dari KemenPAN&RB, Peringkat 1 Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik dari Gubernur Sumbar.
Adapun rombongan studi tiru dari DPMPTSP dan Naker Kabupaten Solok sebanyak empat orang yang terdiri dari Kasi Perencanaan; Nurhasti Yenni, Kasi Promosi; Roza Yulanda Syahril, Kasi Regulasi; Refif Syofra dan Yesi Andesta. Rombongan diterima langsung oleh Kepala DPMPTP Hendra Aswara didampingi Kabid Penanaman Modal; Jon Eka Putra dan Kabid Perizinan dan Non Perizinan; Heri Sugianto.
“Maksud kunjungan kami untuk sharing informasi inovasi perizinan dan penerapan PP 24 tentang Online Single Submission produk-produk hukum yang berkaitan dengan pelayanan perizinan,” ujar Nurhasti mengawali pertemuan di Ruang Layanan DPMPTP, Pariaman, Senin, (4/2).
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) yang sudah dijalankan di Padang Pariaman. Bahkan telah ada inovasi yang diberi nama Papa Joss atau Padang Pariaman Jemput OSS. Inovasi yang pertama di Sumatera Barat dan diapresiasi pelaku usaha dalam layanan jemput bola dan konsultasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Padang Pariaman sudah lebih dulu dalam penerapan OSS sesuai amanat PP 24 tahun 2018, bahkan sudah ada inovasi yang diluncurkan,”  tambahnya.
Sementara Kepala DPMPTP Padang Pariaman, Hendra Aswara mengatakan studi tiru dari DPMPTSP dan Naker Kabupaten Solok dijadikan ajang silaturahmi dan tentunya saling berbagi pengalaman di bidang penanaman modal dan perizinan. “Yang baik di sini bisa direplika maupun sebaliknya. Artinya kita saling berkolaborasi untuk layanan prima kepada masyarakat,” kata Mantan Kabag Humas itu.
Hendra menjelaskan, pihaknya memang sudah menjalankan program OSS. Bahkan, katanya, sudah 816 permohnan izin masuk melalui OSS. Sedangkan yang sudah ditindaklanjuti pihaknya sebanyak 474 dokumen. “Kita lahirkan program yang namanya Papa Joss, pertama di Sumbar. Tujuannya untuk asistensi pelaksanaan program OSS ini. Jadi, inovasi program kita itu dapat langsung memandu pihak investor atau pelaku usaha dalam pengurusan izin melalui OSS,” ujar Hendra.
Jebolan STPDN itu menambahkan bahwa program itu mampu berjalan dengan maksimal lantaran didukung program inovasi yang terkonsep dan manajerial dengan baik. Inovasi Papa Joss, kata Hendra, akan dilombakan pada tahun 2019 untuk Sinovik Kemenpan. Inovasi yang ada di DPMPTP Padang Pariaman akan direplika oleh DPMPTSP dan Naker Kabupaten Solok. Seperti Ajep Papa (Antar Jemput Perizinan), Sejati (Sehari Jadi Gratis), Panter Darat (Pengaduan terintegrasi dengan Inspektorat), Terasi (Tracking Izin Onlie, Besan Pos (Bekerjasama dengan PT Pos), Sinaro (Sistim perizinan berbasis android), dan Tamu Kece (Konsultasi Bisnis Pemula dan Weekend Service). (501)