Kamis, 30 Agustus 2018

Bupati Ali Mukhni Antarkan Sumbangan Gempa ke Lombok

Padang Pariaman--Didorong rasa kemanusiaan melihat derita sesama saudara dan karena memiliki pengalaman serupa, Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni datang ke Lombok mengantarkan bantuan PNS Pemkab dan masyarakat, Sabtu (25/08) lalu.
Bantuan sebesar Rp205 juta itu diperoleh dalam tiga hari mengumpulkan dari PNS Pemkab Padang Pariaman serta mitra kerja Pemkab, khususnya di bidang Pekerjaan Umum. "Saya telepon Dinas PUPR untuk mengajak rekanan untuk ikut menyumbang. Alhamdulillah, disambut baik dan mereka ikut berpartisipasi aktif menyumbang," kata Ali Mukhni didampingi Kabag Humas dan Protokol, Andri Satria Masri dan Bendahara Bagian Kesra Setdakab Padang PAriaman, Romer Makrius.
Sumbangan juga banyak datang dari tenaga pendidik yang dikumpulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman. Bantuan itu diserahkan langsung Bupati Ali Mukhni kepada Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Rosiady H. Sayuti, di Posko Bencana Gempa Bumi Provinsi Nusa Tenggara Barat, di depan Gedung Sangkareang, disaksikan Asisten II Setdaprov NTB Chairul Mahsul, Kasat Pol PP Lalu Dirjaharta, Kabiro Umum H. Fathul Gani.
"Alhamdulillah, semangat saling membantu ternyata masih sangat tinggi di Padang Pariaman. Buktinya, tiga hari kita bisa mengumpulkan dana Rp205 juta untuk disalurkan kepada saudara kita yang terkena musibah di Lombok, NTB ini," ujar Ali Mukhni kepada Sekdaprov NTB. Kepada Rosiady, Bupati dua periode itu mengisahkan bagaimana gempa yang terjadi di Sumatera Barat khususnya di Padang Pariaman tahun 2009 silam.
"Dahulu kita juga pernah mendapat musibah gempa tahun 2009. Dari berbagai sumber mengatakan bahwa kekuatan gempa yang melanda Sumbar tahun 2009 adalah 7,6 Skala Richter. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang paling parah mendampat dampak gempa," kisah Ali Mukhni. Alhamdulillah, lanjut Ali Mukhni, kondisi kita cepat pulih karena kita mendapat bantuan dari seluruh daerah di Indonesia bahkan hampir 80 negara asing mengirimkan relawan dan bantuannya.
"Sekarang, kami melakukan hal yang serupa dengan cara membantu semampu kami untuk saudara kami di Lombok ini," jelas Ali Mukhni. Kemudian Ali Mukhni pun mengisahkan bagaimana penanganan pemerintah daerah terhadap masyarakat terkena dampak gempa bumi. Ali Mukhni menyarankan kepada masyarakat Lombok untuk mensiap siagakan lampu penerangan mandiri (senter) mengantisipasi gempa yang terjadi malam hari dan penerangan listrik mati.
"Senter menjadi alat yang sangat dibutuhkan apalagi Lombok setiap saat masih digoyang gempa. Pengalaman kami begitu dahulu," pesan Ali Mukhni. Selama di Mataram, Ali Mukhni sempat melihat kondisi warga di Kota Mataram yang banyak tinggal di tenda karena semua warga kuatir dengan gempa yang terjadi setiap waktu.
Dia berharap agar masyarakat NTB yang terkena musibah dapat menghadapi cobaan dengan tabah. Sebab dia yakin, cobaan bukti kuatnya iman masyarakat di Lombok ini. "Kita berharap, saudara-saudara kita di Lombok tabah dan mendapat perhatian dari seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Menurut Sekda, psikologi warga memang agak terganggu dengan durasi gempa yang selalu terjadi dalam jangka panjang. Terhitung sejak akhir Juli sampai akhir Agustus, gempa dengan skala di atas 5 tetap terjadi. Dari Pemprov NTB diperoleh informasi bahwa sudah 555 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok selama Agustus 2018. Korban meninggal tersebar di Kab. Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 9 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 2 orang. (501)

Amanbasa Cup IV Lubuak Napa vs Asampulau Bertemu dalam Final Hari Ini

Kayutanam--Bertanding dalam guyuran gerimis yang membasahi lapangan sepak bola INS Kayutanam, tak sedikitpun menyurutkan semangat kedua kesebelasan untuk merebut tiket final Amanbasa Cup IV. Kesebelasan Korong Sipisang Sipinang yang diatas kertas diunggulkan dari lawannya; kesebelasan Korong Lubuak Napa, sang Ibu Kota Nagari Anduriang tampak lebih siap menghadapi pertandingan babak semifinal ini.
Benar saja, sejak peluit tanda pertandingan dimulai, Sipisang Sipinang mengambil inisiatif menyerang melalui Ilham, Iqbal Bhal, Warman dan Adi, namum kokohnya tembok pertahanan Lubuak Napa yang dikawal Danny Milanisty, sang wali korong bersama Ar Ridho Shiamul Hamdan, Taufik dan Arizon Putra Sikumbang membuat setiap serangan Sipisang Sipinang jarang sampai ke area gawang Lubuak Napa yang dijaga Fajri.
Seakan merasa nyaman dengan pertahanannya, Rabu petang itu gelandang lincah Lubuak Napa Ahmad Dusri leluasa menyerang walaupun peluang yang didapat tak seberapa, namun bisa dimaksimalkannya, ditambah lagi kurang komunikasinya barisan belakang Sipisang Sipinang yang dikomandoi Pir, Ikbal dan Herdi dengan penjaga gawang Andra membuat satu sontekan cantik dari Ahmad Dusri yang terlepas dari pengawalan mereka bergulir datar kedalam gawang kosong Sipisang Sipinang. Beruntung kebobolan yang sudah di depan mata berhasil di gagalkan oleh air yang sedikit menggenang di mulut gawang Sipinang Sipisang, selamatlah gawang Andra Nakhieppess dari kebobolan.
Tak berselang lama dari kejadian tersebut, anak-anak Sipisang Sipinang seperti kehilangan semangat juang. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Iseh, pemain senior Lubuak Napa ini memberikan umpan terukur kepada Ahmad Dusri, dengan kecepatannya menggiring bola dan kontrol yang baik, Ahmad Dusri berhasil melepaskan sepakan tajam yang menghujam deras ke dalam gawang Andra yang telah terlebih dahulu mati langkah, 1-0 Lubuak napa memimpin.
Di babak kedua, Sipisang Sipinang mencoba bangkit. Maneger Herman Hunter menarik Herdi keluar dan memasukan Yogi, penyerang jangkung ini menambah fariasi serangan, dengan formasi 3-4-3, Sipisang Sipinang berhasil mengurung pertahanan Lubuak Napa. Peluang demi peluang pun tercipta, yang terbaik adalah sepak pojok melengkung yang dilakukan Iqbal Bhal mengenai mistar gawang Lubuak Napa. Bola muntah pun jatuh ke kaki Warman, namun kontrol yang kurang baik membuat bola terlebih dahulu di sapu Danny dari areal pertahanan Lubuak Napa.
Di penghujung babak kedua, serangan sporadis Sipisang Sipinang semakin gencar. Hampir ke seluruhan pemain Lubuak Napa terlibat dalam pertahanan. Namun satu kemelut di depan gawang Fajri dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Warman, sontekan dinginnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di penghujung laga. Ratusan suporter Sipisang Sipinang yang hadir langsung berhamburan dalam hujan menyambut gol yang dinantikan akhirnya datang jua itu.
Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tetap bertahan. Pertandingan pun dilanjutkan dengan adu pinalti, dari ke lima algojo masing-masing kesebelasan. Cuma Iqbal Bhal dari Sipisang Sipinang dan Ahmad Dusri dari Lubuak Napa yang mampu membuat gol. Skor masih sama kuat 1-1 (AP).
Panitia, wasit serta kedua manejer dan kedua kapten sepakat melanjutkan adu pinalti cukup masing-masing 1 algojo lagi, dan kalau masih seri pemenang akan ditentukan dengan pengundian coin. Fikar dan Warman berhasil menjalankan tugasnya dengan baik untuk timnya. Di pengundian Coin yang sudah dalam suasana adzan Magrib, Lubuak Napa memilih gambar dan Sipisang Sipinang memilih angka. Lubuak Napa berhasil keluar sebagai pemenang, dan berhak melaju ke final untuk menantang Asampulau, Jumat (31/8). (501)

Selasa, 28 Agustus 2018

Taruna SMK Maritim Nusantara Ikuti Simulasi Pemadaman Kebakaran

Sungai Limau--Peristiwa kebakaran merupakan musibah paling banyak terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. Dinas Satpol PP dan Damkar daerah itu mencatat lebih dari seratusan peristiwa ini terjadi dalam setahun. Untuk itu, sosialisasi pemadaman kebakaran penting dilakukan, agar semua masyarakat tahu bagaimana cara yang baik menjinakkan api.
Selasa (27/8), SMK Maritim Nusantara menggelar simulasi pemadaman api di komplek sekolah yang terletak di Sungai Limau tersebut. Diikuti seluruh taruna dan taruni sekolah itu. "SMK Maritim Nusantara merupakan sekolah kejuruan yang berbasis pondok pesantren. Siswa atau taruna pada umumnya tinggal di asrama di komplek sekolah. Dengan ini, kerawanan kebakaran amat dekat dengan siswa," kata AS Edi, Ketua Yayasan yang menaungi SMK tersebut.
Menurut AS Edi, simulasi yang dilakukan hampir satu hari itu cukup memberikan pelajaran yang amat berharga dalam penanggulangan bencana kebakaran. "Terima kasih Dinas Satpol PP dan Damkar Padang Pariaman yang telah meluangkan waktu, serta memberikan ilmunya untuk keluarga besar SMK Maritim Nusantara ini," ungkapnya.
Katanya lagi, kegiatan simulasi tentu menjadi ilmu yang sangat berharga. Dengan ini pula, taruna SMK ini tak sekedar melahirkan insan-insan yang tangguh di laut, tetapi juga mahir dalam menjinakkan kebakaran. Dan ternyata, setelah adanya simulasi, betapa sebuah musibah bisa dikelola secara baik dan benar.
"Dengan sebuah komplek, layaknya satu pesantren, tak menutup kemungkinan kompor meledak atau konsleting listrik bisa terjadi," kata AS Edi. Tetapi, lanjutnya, yang namanya musibah sama-sama tidak diinginkan datangnya. SMK Maritim Nusantara juga mengajarkan nilai-nilai rohani, relegius, yang diwujudkan dengan adanya shalat berjamaan secara rutin.
Bahkan, katanya, sekolah ini juga mengelola para hafidz Quran. "Lewat pondok Quran Al-Ma'arij yang ada di komplek sekolah ini, kita akan perbanyak para hafidz Quran di Padang Pariaman dan Sumatera Barat," ujar dia. (501)

Objek Wisata Ikan Larangan Aua Malintang Dipercantik Pemnag Membangun Lubuk Tempat Bermain Ikan dan Seluncuran Anak-anak

Aua Malintang--Keberadaan objek wisata ikan larangan di Nagari III Koto Aua Malintang Selatan, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Padang Pariaman dipercantik. Sebelumnya hanya alami, kini dibuatkan lubuk atau tempat bermain ikan, serta tempat mandi dan selucuran buat anak-anak dan masyarakat yang kian ramai mengunjungi objek tersebut. Pemnag setempat sengaja mengalokasikan Rp90 juta lebih anggaran untuk memperindah tempat itu.
Walinagari III Koto Aua Malintang Selatan, Edi Kusasih bersama Sekretarisnya, Armontoni kepada Singgalang, Rabu (29/8) kemarin menyebutkan, dibuatkannya lubuk atau tempat ikan bermain ini agar ikan larangan tak lagi berpindah tempat, atau hanyut ke bagian bawahnya. Kemudian, kata dia, Sungai Batang Gasan yang menghidupi ikan larangan ini juga punya pengaturan air di bagian atasnya, sehingga kalau terjadi air bah atau banjir, lubuk yang dibuat ini tak ikut punah.
"Alhamdulillah, setiap musim libur, lokasi objek wisata ikan larangan ini selalu ramai oleh pengujung atau peminat wisata keluarga," kata dia. Makanya, ujarnya lagi, tempat mandi dan berselucuran bagi anak-anak perlu dibuatkan khusus. Kehadiran objek ini secara alami telah lama, dan itu perlu ditingkatkan nuansanya agar pengunjung merasa betah dan senang saat berada di sini.
Armontoni menambahkan, anggaran pembangunan tempat bermain ikan larangan itu sepenuhnya berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) Nagari III Koto Aua Malintang Selatan. "Kita berharap, pengerjaannya sesuai jadwal, dan lebih bermanfaat pada pengembangan objek wisata yang satu-satunya paling dikenal di nagari ini," ungkapnya.
Dia menyebutkan, untuk pengerjaan, baik tukang maupun buruhnya merupakan anak nagari. "Dengan adanya tempat ikan bermain, masyarakat pengunjung akan dengan mudahnya memberi makannya lewat kacang-kacang yang juga dijual murah di tepi sungai. Sebab, ikan tak lagi berkeliaran bebas seperti yang sudah-sudah," ujar Armontoni.
Menurutnya, adanya pengendalian air sungai di bagian atasnya, sangat memungkinkan, lubuk yang dibangun ini bisa bertahan lama. "Jadi, Sungai Batang Gasan ini juga difungsikan untuk saluran irigasi. Sehingga ada pintu pengaturan air. Dan itu juga dijaga dengan baik oleh masyarakat. Dengan perbaikan ini pula, kemasukan buat nagari diharapkan meningkat dari objek wisata ikan larangan yang lebih bagus dari yang biasanya," ujar dia. (501)

Penderita TBC Cenderung Meningkat Tiap Tahun di Padang Pariaman

Pariaman--Tuberculosis (TBC) masih dianggap penyakit turunan dan kutukan. Padahal penyakit TBC tersebut termasuk menular dan dapat disembuhkan bila dilakukan pengobatan sesuai petunjuk dokter.
Demikian terungkap dari pertemuan Capacity Building of Civil Society Organitation (CSO) 1-2 Advocacy Skill dan Fundraising (Peningkatan Kapasitas CSO untuk keahlian advokasi dan penganggaran) bersama SSR TBC-HIV Care Aisyiyah Padang Pariaman, Selasa (28/8) di salah satu hotel di Pariaman. Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari, Senin- Rabu (27-29/8).
Menurut Koordinator Program SSR TBC-HIV Care Aisyiyah Padang Pariaman Dasril, perkembangan penyakit TBC di Padang Pariaman memprihatinkan. Hal ini terbukti penderita TBC setiap tahun cenderung meningkat. “Target dari pertemuan ini agar semua pihak menyadari pentingnya penanggulang penyakit TBC. Pencegahan dan pemberantasan TBC tidak bisa diserahkan kepada satu pihak saja. Harus semua pihak di tengah masyarakat turut memberantas TBC,” kata Dasril.
Umumnya penderita TBCC dari keluarga miskin. Sehingga sulit untuk pengobatan karena butuh biaya transportasi dan makan pendamping sebagai tambahan gizi selama minum obat. Aisyiyah selama 2017 sudah menyalurkan  bantuan transport sebesar Rp 30.000 per terduga TBCC. Selain itu, bantuan Rp 500.000 pada pasien TBCC kebal obat. Ada 11 orang yang dibantu periode April – Desember 2017. Tahun ini sudah dihentikan. 
Dasril menyayangkan, anggaran pemberantasan TBC di Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sangat minim. Informasi dari Dinkes, tahun ini hanya tersedia Rp 90 juta untuk 12 jenis penyakit menular, termasuk TBC. Penyakit menular 12 jenis tersebut adalah TBC, HIV, kusta, filariasis/kaki gajah, frambusia/puru, ISPA, diare, rabies, DBD, malaria, hepatitis dan ILI (influenza). Bayangkan dengan anggaran sebanyak itu, bagaimana mencegah penyakit TBC.
Wakil Supervisor (Wasor) TBCC Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Yuli Afrida menyebutkan, Januari – Juni 2018 sudah ditemukan 318 penderita TBC. Penderita TBC juga berkaitan dengan penderita HIV. Penderita HIV sekitar 38,8 persen menderita TBC. Sebaliknya, penderita TBC yang terkena HIV sebesar 1,2 persen.
Menurut Yuli, penderita TBC kategori pertama bisa diobat dengan 4 jenis obat selama 6 bulan. Kategori kedua, jika penderita TBC lalai minum obat, atau kembali terkena TBC, maka dibutuhkan 5 jenis obat ditambah suntik selama 8 bulan. Yang berbahaya adalah penderita TBC yang sudah kebal obat atau resisten. “Kebal obat ini harus ditangani sampai 2 tahun. Biaya yang dibutuhkan minimal Rp 200 juta per pasien,” kata Yuli yang juga  Staf Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman
Sepanjang tahun 2014 hingga 2018 sudah ditemukan 44 kasus TBC kebal obat. Tahun 2014 sebanyak 5 kasus, 2015 sebanyak 11 kasus, 2016 sebanyak 9 kasus, 2017 sebanyak 10 kasus dan tahun 2018 sebanyak 8 kasus. “Jika ditemukan penderita TBC, diobati sampai sembuh, hanya membutuhkan biaya Rp 1 – 2 juta per pasien. Jadi untuk menekan biaya pengobatan TBC, harus dicegah jangan sampai pasien TBC masuk kategori kebal obat,”  tambah Yuli. Tampil juga narasumber  dari Badan Perencana Keuangan Daerah Soni Ekaputra dan Kabag Organisasi Sekretariat Pemkab Padang pariaman Azwarman. (501)

Amanbasa Cup IV Duel Panas Final Kepagian Porpas FC Asampulau Melangkah ke Babak Penghujung

Kayutanam--Semifinal pertama turnamen Amanbasa Cup IV mempertemukan dua tim kuat dan langganan juara antara kesebelasan Kampuang Tangah (Anjas Fc) versus Korong Asampulau (Porpas Fc), Selasa petang di lapangan INS Kayutanam. Anjas Fc adalah juara dua kali di edisi pertama dan kedua Amanbasa Cup. Sedangkan Porpas Fc adalah juara bertahan saat ini yang menjuarai Amanbasa Cup edisi ketiga.
Dari susunan pemain yang diturunkan, jelas tercium "aroma" balas dendam Anjas Fc. Dengan formasi menyerang dan menurunkan pemain-pemain berpengalaman membuktikan bahwa Anjas Fc ingin segera menuntaskan laga dengan kemenangan. Tak mau kalah dengan lawannya, Porpas Fc juga menurunkan squad terbaik untuk menggagalkan niat balas dendam lawan, layaknya musuh bebuyutan, seperti Real Madrid dan Barcelona di tanah Spanyol, laga yang bertajuk "final kepagian" ini berjalan menarik dan sedikit keras.
Sejak peluit babak pertama ditiup wasit, jual beli serangan sudah mulai terlihat melalui empat gelandangnya; Aris Munandar Koto, Ringgo, Fikran dan Riki beberapa kali menyuplai umpan berbahaya kepada striker tunggalnya Deni. Namun ketangkasan barisan pertahanan Porpas Fc yang dikomandoi Joni Neville, Ari, Tungki dan Yuda masih dapat mengamankan pertahanannya.
Laga berjalan sedikit memanas, pergerakan lincah Fajri Marta harus dihentikan dengan pelanggaran oleh Talib. Wasit terpaksa mengganjar Talib dengan kartu kuning. Gelombang serangan Porpas Fc makin berfariasi. Deretan gelandang lincah Wahyu, Aldo Rizaldo Alfaro, Amaik dan Aceng memporak-porandakan pertahanan Anjas Fc yang dikawal Zola, Salim, Dodi dan Talib.
Petaka datang untuk Anjas Fc. Solorun cantik Aldo kepada Amaik yang sudah berdiri bebas harus dijatuhkan oleh Yudi penjaga gawang Anjas Fc dalam kotak terlarang. Wasit pun dengan pasti menunjuk titik putih. Joni yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, 1-0 Porpas memimpin.
Serangan Anjas Fc di sepertiga akhir babak pertama cukup memberi kejutan pada Porpas Fc. Pergerakan lincah Fikran harus dipatahkan oleh Tungki dengan tekel keras. Wasit pun mengganjar Tungki dengan kartu kuning. Beberapa peluang tercipta dipenghujung babak pertama, namun selalu mentah di tangan Rifki, kiper Porpas Fc Asampulau.
Di babak kedua, Anjas Fc melancarkan serangan siang dan malam. Jatuh bangun kiper Porpas Fc menyelamatkan gawangnya menjadi bukti keganasan penyerang Anjas Fc. Pergerakan Riki di sisi kanan pertahanan Porpas Fc harus dihentikan paksa oleh Inyiak, pemain senior Porpas Fc yang baru masuk ini. Inyiak pun diganjar kartu kuning.
Di penghujung babak kedua, beberapa kemelut di depan gawang Porpas Fc membuat pendukung kedua kesebelasan menahan nafas. Umpan datar Haris berhasil dikontrol Talib dengan baik. Sepakan berputar Talib berhasil membobol gawang Rifki, namun hakim garis terlebih dahulu mengangkat bendera pertanda Talib terlebih dahulu Offset, skor pun tak berubah, sampai peluit panjang dibunyikan masih tetap 1-0 untuk kemenangan Porpas Fc.
Anjas Fc Kampuang Tangah harus mengakui kemenangan lawan. Bak pemain liga profesional, selesai pertandingan semuanya kembali bersalaman, menyatu dan larut dalam kebersamaan sesama anak Nagari Anduriang yang cinta nagari. Sekiranya inilah gambaran profesional dan sportivitas yang disematkan dalam tajuk "merekat silaturrahim dengan olahraga" yang dikedepankan dalam turnamen ini.
Dalam haru bahagia, Ketua Panitia, Hardi Candra menyampaikan terima kasih kepada semuanya. Porpas Fc Asampulau melangkah ke babak Final, menunggu pemenang antara Sipisang Sipinang VS Lubuak Napa yang akan main, Rabu sore. "Layak kita nantikan siapakah yang akan menjadi lawan sang juara bertahan, apakah akan ada juara baru di edisi Amanbasa Cup IV ini? Mari bersama kita saksikan," ungkap Candra. (501)

Senin, 27 Agustus 2018

Kurban Adalah Kepedulian Sosial

Padang Pariaman--Ibadah kurban bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa serta mendekatkan diri pada Allah SWT. Berkurban berarti melakukan apa yang diperintah-Nya sehingga meningkatkan keimanan dan menghindarkan diri dari nafsu.
Hal tersebut diungkapakan, Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Syafrizal, Tk. Sidi Sati, Kamis (23/8), di sela-sela pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di samping Kantor Kemenag Padang Pariaman, Jl. Raya Padang-Bukittinggi, KM 44, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
Menurut H. Syafrizal, Berqurban adalah salah satu perintah Allah yang jelas di cantumkan dalam Al-qur’an Surah Al Kautsar, Ayat 2 yang artinya: Maka dirikanlah shalat demi Tuhanmu dan berkurbanlah.
"Selain itu, tujuan ibadah qurban juga merupakan mewujudkan rasa syukur kita sebagai hamba Allah dan untuk mempererat jalinan tali silaturahmi antar sesama kita umat beragama, baik itu antara ASN maupun antara ASN dengan masyarakat sekitar Kankemenag Padang Pariaman," terang Kasubbag TU tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Penyembelihan Hewan Qurban, Masrizal mengatakan, pada Hari Raya Idul Adha 1439 H, keluarga besar Kemenag Kabupaten Padang Pariaman menyembelih lima ekor sapi dengan 35 orang peserta yang terdiri dari Kepala Kankemenag Padang Pariaman H. Helmi, Kasubbag Tu H. Syafrizal, Kasi Pais, Epi Mayardi, Kasi PD dan PP H. Firtrison Effendi, Kasi PHU Irsyad dan tiga orang ASN Kemenag Padang Pariaman.
"Kemudian delapan orang kepala KUA dan delapan orang kepala madrasah serta lima orang ASN lainnya," terang Masrizal. Ia juga mengatakan, hikmah di balik berkurban adalah melatih diri untuk memiliki sikap kepedulian sosial. Selama ini kita memiliki kelebihan harta maka sudah seharusnya menyisihkan sebagian untuk di korbankan dalam wujud hewan ternak.
"Saat kita berkurban, hal ini merupakan salah satu upaya untuk menjadikan harta benda yang kita miliki menjadi berkah dengan menggunakannya untuk ibadah kurban," tutup Penyelenggara Syariah Kankemenag Padang Pariaman.
Prosesi penyembelihan kurban tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala Kantor Kemenag Padang Pariaman, H. Syafrizal, Tk. Sidi Sati, Kasi, Kepala KUA, Kepala Madrasah dan ASN di lingkungan Kemenag Padang Pariaman serta warga sekitar kantor. (501)

Bupati Ali Mukhni Momen Idul Adha Mari Saling Mendoakan Untuk Kebaikan Bersama

Parit Malintang--Tahun ini daerah kita sedang diuji oleh Allah dengan bencana banjir bandang dan abrasi pantai. Sama dengan daerah lain yang juga sedang diuji banjir, angin kencang dan gempa yang hampir tiap hari di beberapa daerah lain, seperti yang terjadi di Lombok.
Hal ini disampaikan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni pada saat memberikan sambutan penyelenggaraan Idul Adha 1439 di halaman kantor bupati di Parit Malintang, Rabu (22/08). Ikut hadir dalam penyelenggaraan Idul Adha tahun ini, Wakil Bupati Suhatri Bur, Ketua DPRD Faisal Arifin, Kapolres Padang Pariaman dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Padang Pariaman.
Lebih lanjut Bupati Ali Mukhni menyampaikan, sudah sepatutnya kita ikut prihatin dan peduli dengan bencana yang terjadi dengan cara ikut membantu memberikan sumbangan apa yang bisa disumbangkan. Dimana kita merasakan bagaimana cobaan gempa, kesulitan dan derita yang mereka rasakan, seperti kita rasakan sebelumnya.
Terkait dengan bencana abrasi pantai di Ulakan, banjir di Pasar Sungai Limau dan banjir bandang di Nagari Anduriang Kayu Tanam, Ali Mukhni menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan tindakan secepatnya dengan berkoordinasi dengan Gubernur Sumbar, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS) dan BNPB di Jakarta.
"Kepada instansi tersebut kita meminta bantuan sebesar Rp800 Milyar untuk Anduring Kayu Tanam, Rp560 Milyar untuk Pasar Sungai Limau dan abarasi di Ulakan lebih dari Rp1 triliun," jelasnya.
Ali Mukhni mohon doa semua warga Padang Pariaman, agar usahanya menangani pasca bencana mendapat perhatian dari instansi tersebut. "Untuk itu, mari kita saling mendoakan agar daerah kita terhindar dari bencana apa saja dan kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik," ujar Ali Mukhni.
Salah satu upaya dari doa itu juga tidak terlepas dari upayanya mengganti nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi Bandara Internasioal Syekh Burhanuddin. "Mudah-mudahan niat kita mengganti nama bandara dengan tokoh ulama di Sumatera Barat menjadikan daerah kita daerah selalu didoakan keselamatan dan keberkahan oleh ulama yang sudah mendahului dan masih hidup bersama kita. Sehingga daerah kita terhindar dari bencana," harapnya.
Ali Mukhni juga mengajak jemaah shalat Id untuk ikut memberikan sumbangan, infaq dan sadaqah untuk saudara kita di Lombok yang sedang diuji bencana gempa bumi. "Saat ini, Pemkab Padang Pariaman sudah berhasil menghimpun sumbangan sebesar Rp100 juta. Insya Allah dalam dua hari ini kami akan mengantarkan sumbangan ke Lombok sambil bersilaturahim dan menghibur warga Lombok yang sedang kesusahan," katanya lagi.
Ali Mukhni masih memberi kesempatan bagi warga yang ingin ikut menyumbang untuk dapat menghubungi Sekda Jonpriadi. Bupati Ali Mukhni juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan jemaah karena pelaksanaan sholat Idul Adha 1439 H belum bisa menggunakan Masjid Raya Padang Pariaman yang berada di komplek IKK, karena kondisi pelaksanaan pembangunan masjid yang belum selesai.
"Saat ini kita sedang upaya menyempurnakan penyelesaikan pembangunan Masjid Raya Padang Pariama yang setiap tahun dianggarkan untuk menuntaskan pembangunannya," paparnya. Ali Mukhni mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD yang sangat membantu dalam penganggaran masjid berapa pun diminta.
"APBD Padang Pariaman setiap tahun selalu naik. Mungkin karena setiap tahun kita selalu menganggarkan pembangunan masjid sehingga APBD kita selalu naik, ini adalah balasan dari Allah," katanya senang. Ali Mukhni menjelaskan kondisi Masjid Raya Padang Pariaman yang akan memiliki luas 80 x 90 m dengan akan menelan anggaran Rp50 miliar.
"Insya Allah, tahun besok, pelaksanaan shalat Idul Fitri sudah bisa menggunakan Masjid Raya Padang Pariaman jika terjadi hujan. Jika tidak hujan sebaiknya dilaksanakan di lapangan. "Selamat Idul Adha 1439 H, mohon maaf lahir bathin, semoga segala semangat pengorbanan selalu menjadi amalan dan kebaikan dalam hidup kita dalam berbangsa dan bernegara, ujar Ali Mukhni menutup sambutannya.
Bertindak sebagai khatib Prof Duski Samad. Usai shalat Idul Adha, Bupati menyerahkan hadiah pertama kepada Kecamatan Lubuk Alung sebagai pemenang Lomba Tabuh Bedug pada Malam Takbiran Idul Adha malam sebelumnya. (501)

Di Pasie Laweh 5000 Lebih Warga Ramaikan Takbir Akbar Idul Adha

Lubuk Alung--Objek wisata Lubuak Cimantuang Bendungan Anai Pasie Laweh Lubuk Alung dipadati warga memeriahkan perayaan malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 H, Kamis malam (23/08). Lebih 5000 warga dari tujuh korong di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Lubuk Alung ditambah dari Korong Asam Pulau dan Rimbo Kalam, Nagari Anduring Kecamatan 2x11 Kayutanam, memenuhi pelataran objek wisata Lubuak Cimantuang.
Malam itu, atas kesepakatan seluruh warga difasilitasi Pemerintah Nagari, diadakan perayaan Malam Takbir Akbar sekaligus merayakan HUT RI ke-73. Acara dimulai dengan pawai obor/colok yang dibawa dari masing masing-masing korong. Sehingga suasana malam itu Pasie Laweh terang benderang oleh api obor ditingkahi dentuman tabuh tassa dan mercon kembang api di udara.
Wakil Bupati Suhatri Bur yang didampingi empat Kabag (Humas, Kesra, Hukum dan PUM), Camat Lubuk Alung dan Kabid Kebudayaan itu terlihat antusias dan senang dengan kemeriahan acara. Dalam sambutannya, Suhatri Bur mengatakan sangat senang dan bahagia dengan diselenggarakannya acara yang baru pertama kali ada di Kabupaten Padang Pariaman itu.
"Atas nama pemerintah daerah, kami mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas terlaksananya acara yang spektakuler ini," sahut Wabup senang. Ini, sambungnya, satu satunya nagari di Padang Pariaman yang melaksanakan Malam Takbiran Akbar dihadiri lebih 5000 warga. Nagari lain belum bisa buat. Harap dipertahankan, kalau perlu ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya.
Lebih jauh mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu menjelaskan bahwa di Lubuk Alung banyak terbentuk kelompok remaja yang berjuluk gang. Kegiatan mereka membuat rusuh, meresahkan ketenangan dan ketentraman warga. "Semoga melalui acara ini bisa menjadi salah satu cara membawa anak-anak gang itu pada kegiatan Islami dan berguna untuk pendidika pribadinya," harap Suhatri.
Sementara, Walinagari Pasie Laweh Lubuk Alung Fery Adinur Dt Rajo Bulan mengisahkan bagaimana kegiatan malam takbiran akbar itu bisa terlaksana. "Setelah melalui kesepakatan dengan seluruh masyarakat, shalat Id diputuskan dilaksanakan Jumat besok. Maka malam ini kami memgadakan Malam Takbir Akbar. Acara ini dilaksanakan selain memeriahkan perayaan Idul Adha, HUT RI ke 73 juga menjalin silaturahim antar anak nagari," paparnya.
Walinagari juga menyampaikan harapan masayarakat Pasie Laweh terhadap lampu jalan sejumlah 100 titik akan yang akan dipasang Pemkab Padang Pariaman bisa berjalan sesuai rencana sehingga bisa menerangi jalan dan lalu lintas nagari. "Kami juga berharap perhatian pemerintah terhadap pembangunan sarana prasarana fasilitas umum di Nagari Pasie Laweh seperti jalan yang sudah banyak yang rusak," tukasnya.
Dalam laporan Ketua Panitia, Zeki menyebut bahwa acara ini diprakasai oleh pemuda dan disambut serta difasilitasi dengan baik oleh Wali Nagari. "Kita berharap tahun depan lebih meriah dan bermacam festival agama dan budaya yang bisa ditampilkan. Kami berharap pemuka masyarakat dan perangkat nagari mendukung serta membimbing pemuda dalam meninkatkan kreativitas pemuda. Pemuda adalah calon pemimpin nagari dan bangsa ini, sehingga kita harus mempersiapkan pemuda dengan pendidikan karakter dan agama," pungkasnya panjang lebar. (501)

Pasca Banjir Bandang Anduriang Cegah Agar tak Lagi Menghantam Pemukiman Warga Dinding Sungai Batang Anai Ditinggikan

Anduriang--Berselang satu hari setelah hari Raya Idul Adha 1439 H, utusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS V) meninjau lokasi bekas banjir bandang di Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Di lokasi, rombongan disambut Wakil Bupati Suhatri Bur Datuak Putiah, legislator Sumbar asal Kayutanam Endarmy, Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Kabid di Dinas PUPR Padang Pariaman Arman, Walinagari serta tokoh masyarakat setempat.
Kepada rombongan Kementerian PUPERA, Wabup menyampaikan aspirasi bupati dan masyarakat korban bencana terkait percepatan penangangan penanggulangan bencana agar penanganan dilakukan secara maksimal sehingga ancaman bencana yang mungkin akan datang bisa diminimalisir dampaknya. "Dulunya lebar sungai ini tidak sebesar ini. Akibat banjir bandang membuat lebarnya membesar sehingga mengancam lahan dan pemukiman warga," jelas Suhatri Bur.
Bupati, katanya, berharap tebing sungai ini bisa dikembalikan ke asalnya sehingga ancaman terhadap beberapa lahan pertanian dan pemukiman warga dapat dikurangi. "Bupati berharap secepatnya dibangun batu bronjong di tepi-tepi sungai sehingga aliran sungai dapat ditahan dan tidak liar menerjang pemukiman warga," kata wabup menyampaian pesan bupati kepada Sri Hartono, utusan Kementerian PUPERA.
Sri Hartono didampingi staf dari BWS V memahami apa yang menjadi harapan dan keinginan bupati dan warga Padang Pariaman terkait penanganan pasca bencana banjir bandang di Anduriang. "Kami memahami dengan baik harapan pak Bupati, maka hari ini kami datang untuk mensurvey, meninjau kemudian menghitung dan merencanakan tindakan selanjutnya terhadap kondisi ini," jelas Sri Hartono.
Berdasarkan pengamatan awal, Sri Hartono mengatakan bahwa kondisi sekarang yang bisa dilakukan adalah melakukan penanganan sementara dengan menormalkan alur sungai kemudian meninggikan dinding sungai. "Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah penanganan sementara agar alur sungai kembali normal, kemudian meninggikan dinding sungai. Menormalkan itu bukan dengan cara meluruskannya tetapi menyesuaikan dimana titik kekuatan hantaman sungai yang kuat di sana dinding kita perkuat," jelasnya.
Dia juga berharap, peran Pemkab Padang Pariaman untuk memperbaiki jembatan Anduriang dengan cara memperpanjangnya agar arus sungai dapat leluasa mengalir di bawahnya.
Menjawab hal tersebut, Wabup menjelaskan bahwa rehabilitasi jembatan itu membutuhkan dana yang sangat besar maka sudah sejak tahun 2009 diajukan permohonan kepada pihak provinsi dan pusat. Namun sampai sekarang belum mendapat tanggapan. Wabup Suhatri Bur kemudian mengajak rombongan untuk meninjau lima titik lokasi paling rawan dari lokasi banjir bandang Anduriang. Empat berada di Korong Kampung Tangah dan satu di Korong Balah Aia. (501)

Perdana di Padang Pariaman Nagari Tapakis Kembangkan Produksi Pertanian Kubis.

Padang Pariaman--Masyarakat Korong Parik, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, takjub melihat tanaman kubis atau kol (lobak) tumbuh subur di daerah tersebut. Biasanya, tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah dingin dan dataran tinggi, seperti Alahan Panjang dan Bukittinggi.
Walinagari Tapakis, Soni Aprison menyebutkan kegiatan tersebut dilakukan oleh seorang pengusaha pertanian yang bekerjasama dengan seorang penggiat bibit dari PT. Panah Merah untuk mengolah lahan kosong di Korong Parik. "Kami awalnya tidak percaya sejenis tumbuhan kol atau kubis, dapat tumbuh subur di daratan panas dan rendah ini. Setelah dibuktikan pengusaha bersama pihak PT. Panah Merah, akhirnya kami percaya dan menakjupkan hasilnya," kata Soni.
Saat ini, lanjutnya, ada ratusan hektare lahan kosong yang dapat diolah dan dikembangkan di sini. Dan akan mengembangkan daerah ini menjadi area produksi pertanian holtikultura sekaligus agrowisata nantinya. "Kami akan memanfaatkan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) untuk pengembangan pertanian holtikultura ini. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat nantinya," ungkap Walinagari Tapakis tersebut.
Sementara itu, Tranti Afandi selaku pengusaha pertanian menyebutkan peluang lahan kosong untuk ditanami beragam pertanian holtikultura di Ulakan Tapakis sangat luas. "Biasanya, masyarakat di sini hanya menanami jagung. Setelah melihat peluang yang ada, akhirnya kami memberanikan diri untuk menanami kubis hasil riset PT. Panah Merah dari Purwokerto. Hasilnya luar biasa, seperti yang kita lihat saat ini," tutur Afandi.
Ia mengatakan, untuk penanaman kubis di area dataran rendah ini perdana di Padang Pariaman. Sebelumnya di Pesisir Selatan juga baru mulai dikembangkan. "Dan hasil sayur ini tidak kalah saing dengan yang diproduksi di Alahan Panjang dan Bukittinggi. Selain kol, ada lagi bibit lainnya yang akan kami tanami. Seperti buah melon, labu kuning dan bawang merah," terangnya.
Guntur Gumilang, distributor bibit unggul holtikultura dari PT. Panah Merah mengatakan, bibit ini cap Panah Merah variatas sehati F1, prodak promotor. Tanaman yang biasanya ditanam di daerah dataran tinggi dan dingin, sekarang sudah bisa ditanami didataran rendah dan panas.
"Masyarakat tidak lagi kebingungan memilih tanaman holtikultura. Ladang usaha mata pencaharian perekonomian mereka semakin banyak, sehingga memudahkan peningkatan kesejahteraan mereka nantinya ," tutupnya. (501)

Perang Bantal Guling dan Sepeda Melintasi Kolam Warnai HUT RI di Sikucur

Padang Pariaman--Keceriaan dan kebahagiaan anak-anak terasa sangat saat mengikuti permainan perang bantal guling di atas kolam duduk di sebatang pohon pinang. Mereka mengikuti lomba dengan penuh gembira serasa menikmati hiburan yang disuguhkan panitia.
Kegiatan itu digelar pemuda-pemudi Korong Bungo Tanjuang, Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, Padang Pariaman, Minggu (26/8). Mereka menggelar beragam perlombaan bersarana kolam ikan atau bekas sawah. Seperti perang bantal guling di atas batang pinang, bersepeda melintasi jalur membentang kolam dan pacu makan kerupuk menggunakan tali dan kaki.
Aprinaldi, selaku tokoh masyarakat sekaligus Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Padang Pariaman mengapresiasi kegiatan tersebut. Selaku putra daerah setempat, ia sangat senang atas kegiatan itu. "Meski HUT RI Ke-73 sudah berlangsung seminggu lalu, namun rasa cinta tanah air masih kuat dan terasa dalam acara ini. Sehingga kami masih merasakan meriahnya kemerdekaan republik ini," kata Aprinaldi.
Pemuda-pemudi, lanjutnya, sangat senang melihat anak-anak ceria dan bahagia mengikuti berbagai rangkaian perlombaan ini. "Namun jangan anggap sepele, perlombaan ini memiliki beragam nilai skill dan moril. Pada perlombaan sepeda saja contohnya, si anak melintasi jalur yang sangat sulit. Melalui jalan kecil melintang di atas kolam berisikan air. Butuh keseimbangan dan konsentrasi tinggi untuk melaluinya," ungkap Aprinaldi.
Ia melanjutkan, sama halnya dengan perang bantal guling di atas batang pinang yang sudah direbahkan. Bantal agak berat karena sudah basah, ditambah licinya pohon pinang. "Anak-anak harus berhati-hati bertarung satu lawan satu dengan sportif, dan menjaga keseimbangan. Apalagi saat hendak memukul lawannya. Jangan sampai si anak itu sendiri yang jatuh akibat tidak imbang memukul atau kenak pukulan bantal tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek V Koto Kampung Dalam, Iptu Ali Gusra Said selaku pembina dan pengaman kegiatan turut apresiasi perlombaan itu. Selain menjadi sarana hiburan dan keceriaan anak-anak, permainan tersebut juga melatih mental dan keseimbangan anak-anak. "Keseimbangan itu tidak hanya berupa fisik semata. Seperti terhindar dari kejatuhan di saat melalui jalan kecil dan berbahaya. Atau tubuh kita yang berada di atas batang yang licin. Keseimbangai itu juga berupa rohani atau nilai-nilai sosial dan budaya. Seimbang dalam berprilaku, berfikir dan bertutur kata juga bagian terpenting dalam kehidupan," tegas Iptu Ali Gusra Said.
Kapolsek melanjutkan, permainan atau perlombaan tersebut merupakan gagasan dari Babinkamtipmas Nagari Sikucur, Aiptu Firdaus. Ide cemerlang ini langsung disetujui pemuda diketuai Ronal Baron dan Kawan-kawan. "Saya turut senang ide dan gagasan Babinkamtibmas Aiptu Firdaus itu diterima baik Pemuda-pemudi Sikucur tersebut. Bahkan pelaksanaannya sangat meriah dan disenangi anak-anak," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana, Ramael Dessena mengklaim kegiatan melintas di atas kolam serta perang bantal guling itu satu-satunya digelar Sumatera Barat. Untuk peserta Lomba Sepeda melintasi jalur di atas kolam hingga sore mencapai 50 orang. "Lomba perang bantal guling di atas batang pinang diikuti 24 orang anak. Sedangkan lomba makan kerupuk dengan kaki diikatkan ke tali berjumlah 20 orang," tutur Ramael.
Dia menyebutkan, kegiatan berlangsung satu hari ini saja. "Kegiatan meriah karena anak-anak sangat antusias mengikuti lomba dengan beragam hadiah menarik. (501)

Amanbasa Cup IV Adu Gengsi Dua Walikorong, Lubuak Napa Kalahkan Balah Aie

Kayutanam--Pada pertandingan lanjutan liga antar korong se Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam yang dihelat Karang Taruna Amanbasa nagari setempat, dengan tajuk Amanbasa Cup IV, Senin petang mempertemukan kesebelasan Korong Lubuak Napa versus Korong Balah Aie. Laga yang menjadi adu gengsi kedua walikorong ini, karena keduanya ikut bermain untuk korong masing-masing, Danny Milanisty, Walikorong Lubuak Napa bermain sebagai bek untuk kesebelasannya, sementara Andre Nasriko, Walikorong Balah Aie bermain sebagai penyerang untuk kesebelasan korongnya pula.
Babak pertama berjalan menarik. Beberapa serangan Balah Aie yang dimotori Rama, Johan dan Angga Aquariuz membahayakan gawang Lubuak Napa yang dijaga Fajri. Kemelut di kotak pinalti Lubuak Napa membuat Hakim Jolah dan Fikri, pemain bertahan Lubuak Napa ini jatuh bangun. Lubuak Napa sesekali melakukan serangan balik melalui kerjasama Ahmad dan Taufik di sisi lapangan, tapi kuatnya pertahanan Balah Aie yang digalang Putra Irwan, Rauf Doank dan Anggi Kharamboel seakan membuat semua serangan Lubuak Napa sirna tak berbekas. Babak pertama berakhir dengan skor kacamata alias 0-0.
Di babak kedua, Balah Aie menarik Hendra keluar dan memasukan Peri, pemain kecil nan lincah ini memberi warna tersendiri untuk serangan Balah Aie. Kerjasama apiknya dengan Johan membuat beberapa kali peluang yang hanya bisa diselamatkan oleh tiang gawang, dewi fortuna masih berpihak pada Lubuak Napa.
Keasyikan menyerang membuat pertahanan Balah Aie tidak stabil. Serangan balik cepat yang di motori Hakim dan Ahmad berhasil mengelabui pemain Balah Aie. Assist terukur Hakim kepada Taufik yang sudah berdiri bebas di sisi kanan pertahanan Balah Aie dapat dimaksimalkan Taufik menjadi gol. Sepakan kerasnya tak mampu dihalau Ismet, kiper Balah Aie. Papan skor berubah 1-0, Lubuak Napa memimpin.
Seakan terlecut dan tak menyangka dengan gol yang terjadi, Balah Aie memasukan Jefri dan Rafi untuk menambah daya gedor. Sayang masuknya kedua pemain yang bersepupu ini seakan terlambat. Penyerang Balah Aie Johan sudah terlihat kelelahan. Beberapa umpan bersih tak dapat dikonfersi menjadi gol oleh Johan. Tendangannya lemah dan acap melenceng di sisi gawang Lubuak Napa.
Hingga peluit tanda akhir permainan dibunyikan, skor 1-0 untuk kemenangan Lubuak Napa tak berubah, dan Lubuak Napa berhasil menyusul Sipisang Sipinang ke babak semifinal. Sementara itu, hari ini akan bertanding di babak semifinal antara Korong Asam Pulau vs Kampuang Tangah
merupakan pertandingan ulangan final Amanbasa Cup III di gersing setahun yang lalu. Waktu itu Asampulau berhasil menggagalkan keinginan Kampuang Tangah menjadi juara tiga kali beruntun dengan merebut piala bergilir untuk pertama kalinya. (501)

September PTSP Kankemenag Padang Pariaman Siap Beroperasi

Padang Pariaman--Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kementerian Agama merupakan suatu upaya transformasi pelayanan publik guna mewujudkan Kementerian Agama sebagai instansi yang bersih dalam melayani.
    Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Syafrizal, Senin (27/8) ketika menjadi pembina apel pagi di halaman Kemenag setempat, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
    "Insya Allah September nanti, PTSP Kankemenag Padang Pariaman siap dioperasikan dan bisa melayani masyarakat lebih cepat, transparana dan akuntabel," tegas Kasubbag TU itu.
    Menurutnya, kehadirian PTSP ini akan mempermudah akses publik terhadap layanan yang ada di Kankemenag Padang Pariaman. Pemberian layanan didasarkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dan jangka waktu pelayanan yang jelas. "Pengelolaan PTSP juga mengacu pada standar mutu pelayanan prima. Kita akan melayani dengan profesional, terukur dan cepat serta tidak berbelit-belit", tambah mantan Kasi Penmad Kankemenag Padang Pariaman tersebut.
    Ia juga mengatakan, PTSP Kankemenag Padang Pariaman akan aktif dan berfungsi secara bertahap. Untuk tahap pertama, PTSP akan melayani empat jenis pelayanan, di antaranya; Constumer Service (CS), pelayanan legalisir dokumen, menerima berkas permintaan pelayanan dari masyarakat dan konsultasi.
    "Untuk legalisir ijazah, surat nikah dan izin studi bisa mamakai waktu paling lama satu jam (one hour one service)," terangnya.
    Pada kesempatan tersebut, Syafrizal menyerahkan 14 Surat Keputusan (SK) Pelaksana (Plt) Kepala Kantor Urusan Agama yang tersebar di Kabupaten Padang Pariaman. (501)

Mahasiswa dan Siswa Jangan Mudah Terprovokasi Oleh Media tak Jelas

Pariaman--Mahasiswa dan siswa harus hati-hati menyikapi informasi berita-berita yang disajikan berbagai media sosial, media online dan lainnya. Jangan mudah terprovokasi dari media yang tidak jelas, apalagi menshare berita dan informasi yang belum tentu kebenarannya.
    Demikian diungkapkan Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman Armaidi Tanjung, Sabtu (25/8) saat memberikan materi pada pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman. Narasumber lain tampil praktisi media Zakirman Tanjung. Pelatihan dibuka Walikota Pariaman diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kanderi, diikuti mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin, STIE Sumbar Pariaman, siswa SMA, SMK dan MAN di Kota Pariaman.
    Menjawab pertanyaan siswa SMA, Armaidi menyebutkan isu-isu agama dan politik sangat mudah menarik perhatian publik. Sentimen agama yang disajikan media sosial dan siber sangat mudah memancing untuk disikapi. Apalagi nama medianya cenderung bernuansa agama, sangat mudah menjadi perhatian publik. Padahal informasi yang disampaikan sesungguhnya adalah hoaks.
    “Secara pribadi sudah beberapa kali menemukan berita hoaks yang menyesatkan. Faktanya bertolak belakang dari peristiwa sesungguhnya. Namun karena ada kepentingan pihak tertentu, informasi tersebut sengaja dibelokkan agar sentimen agama mudah dipercaya publik,” tutur Armaidi yang juga Pemimpin Redaksi Sitinjausumbar.com.
    Data dari Dewan Pers menyebutkan, kata Armaidi, ada 47 ribu media di Indonesia. Sekitar 2.000-2.500 tercatat sebagai media cetak, 44.300 media online, 600 media televisi dan 400 media radio. Dari semua media tersebut, ternyata masih sangat sedikit yang terverifikasi di Dewan Pers.
    “Agar terhindari dari berita-berita hoaks, setidaknya bisa dilihat dari pengelola media tersebut. Standar Dewan Pers setidaknya harus ada lembaga berbadan hukum (PT, yayasan atau koperasi) yang mengelola/menayangkan. Harus ada penanggungjawab, alamat, struktur, nomor kontak yang  pengelola jelas. Jika hal tersebut tidak lengkap, informasi yang disampaikan jangan mudah dipercaya. Bila perlu abaikan saja informasinya. Jangan-jangan berita/informasi yang disampaikan hoaks,” kata Armaidi, yang sudah mengikuti uji kompetensi wartawan utama ini.
    Jika media tersebut dikelola atau berafilisasi dengan organisasi tertentu, maka harus jelas organisasinya. Sehingga informasi terkait organisasi tersebut dapat dipercaya, kata Armaidi yang juga pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Barat ini.
    Praktisi media Zakirman Tanjung menyebutkan, laporan/berita hendaklah ditulis secara komprehensif agar pembaca memperoleh informasi yang lengkap alias tidak menyisakan tanda-tanya. Selain itu, wartawan dituntut berpacu dengan waktu, menyajikan hasil liputan pada kesempatan pertama. Dengan kata lain, haram bagi wartawan menunda-nunda pekerjaan.
    “Cara belajar efektif menulis berita adalah dengan metode ATM BRI (amati, tiru, modifikasi, belajar rajin dan intensif). Metode ini  dikenal jika belajar dengan autodidak. Seperti pengalaman saya menulis artikel, puisi, cerpen dan berita yang dilakukan semenjak sekolah dasar,” kata Zakirman. (501)

PMII Pariaman Diminta Ikut Meramaikan Magrib Mengaji

Pariaman--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus siap menjaga dan menangkal Kota Pariaman dari berkembangnya paham radikalisme, ekstrimis dan teroris yang merusak generasi muda. PMII selalu menekankan kadernya untuk mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjalankan nilai-nilai keislaman.
    Demikian diungkapkan Ketua Bidang Akreditasi Pengurus Besar PMII Alfi Hafidh Ishaqro, saat melantik PC PMII Kota Pariaman masa khidmat 2017-2018 dan pelatihan jurnalistik, Sabtu (24/8) sore di aula STIT Syekh Burhanuddin, Kota Pariaman.
    Menurut Alfi, sebagian masa depan Kota Pariaman berada dipundak kader PMII ini. Untuk itu, pengurus yang dilantik harus serius mengurus dan membesarkan PMII. PMII yang sejak awal berdiri tetap berasaskan Pancasila sebagai bentuk kecintaan dan kewajiban menjaga keutuhan NKRI.
    “Pengurus yang dilantik harus bekerjasama dalam menjalankan roda organisasi. Jangan biarkan ketua terpilih sendirian menjalankan organisasi. Jangan sampai pengurus minta diurus pula oleh sang ketua,” kata Alfi.
    Walikota Pariaman diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kanderi yang membuka acara tersebut menyebutkan, tantangan terberat generasi muda saat ini adalah dampak perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi generasi muda saat ini. Bagaimana teknologi bisa bermanfaat bukan menjadi bencana bagi generasi muda.
    Menurut Kanderi, Pemko Pariaman sudah mengeluarkan Perda tulis baca Alqur’an dan mengeluarkan kebijakan Magrib mengaji untuk meramaikan masjid dan surau. Kebijakan ini sudah memasuki tahun kedua. “Dalam kegiatan Magrib mengaji ini, memang kalangan generasi muda masih sangat minim kehadirannya. Dengan demikian, banyak harapan terhadap kader PMII turut menyukseskan Magrib mengaji ini,” kata Kanderi.
    Dikatakan Kanderi, dengan mendukung program Magrib mengaji tersebut, berarti  PMII turut hadir di tengah masyarakat. Peran PMII dalam meramaikan Magrib mengaji yang digelar di berbagai masjid patut ditingkatkan.
    Pengurus PC PMII Pariaman yang dilantik diketuai Rizka Adilla dan sekretaris Mulya Rizki. Pelantikan dihadiri Tim Kaderisasi PB PMI Satria Effendi Tuanku Kuning, Ketua Umum PKC PMII Sumatera Barat Defi Mulyadi, mantan Ketua PC PMII Kota Pariaman antara lain Hendri, Ory Sativa Sakban, Jupmaidi Ilham, Masrizal, Pendiri PMII Kota Pariaman Armaidi Tanjung dan kader PMII di STIT Syekh Burhanuddin dan STIE Sumbar. (501)

Rabu, 22 Agustus 2018

Berdayakan Sungai Batang Surantiah Darmon Berikan Bibit Ikan Nila Larangan 6.000 Ekor

Lubuk Alung--Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat, H. Darmon bangkitkan kembali semangat masyarakat Korong Surantiah, Nagari Lubuk Alung untuk menghidupkan kembali ikan larangan di sungai yang ada di korong tersebut. Diawali dengan pemberian bibit ikan nila sebanyak 6.000 ekor, Selasa lalu, secara resmi ikan larangan di Sungai Batang Surantiah resmi dimulai.
"Kita tahu, ikan larangan merupakan cara nagari dan korong dalam membangun perekonomiannya," kata anggota dewan dari PAN ini. Dia minta seluruh masyarakat Surantiah untuk bersama-sama menjaga ikan itu dari hal-hal yang tak diingini. Lewat panen ikan ini, pembangunan kampung bisa dilakukan.
Mantan Walikorong Surantiah, Syafrizal bersama Walinagari Lubuk Alung, Hilman H menyampaikan terima kasih pada anggota dewan yang peduli terhadap kemajuan kampungnya.. "Ikan larangan di sungai ini terhenti sejak 2008 silam. Alhamdulillah, lewat Darmon kembali digelorakan ikan larangan. Semoga menjadi berkah dan bermanfaat buat pembangunan Surantiah," katanya.
Syafrizal menyebutkan, Sungai Batang Surantiah merupakan sungai yang hulunya bersumber dari dua sungai, yakni Sungai Batang Katiak dan Batang Babang. Yang dibuat ikan larangan sepanjang 10 kelometer. Di bagian atasnya berbatasan dengan Korong Sikabu Bukik, Nagari Sikabu. Sedangkan di bagian bawahnya berbatasan dengan Salisikan, Nagari Sungai Buluah Timur, Kecamatan Batang Anai.
"Lazim dulunya, ikan larangan ini dibuka sekali dalam dua tahun. Tepatnya pada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang selalu diadakan setiap bulan Maulid di masjid," ujarnya.
Hasil tangkapan ikan larangan yang dibuka secara bersama inilah, kata dia, dilanjutkan pembangunan masjid serta pembuatan sarana umum lainnya. "Ada yang dibuka secara pakai inset, yang diikuti banyak orang dan ada pula yang hanya diborongkan kepada seseorang dengan harga yang disepakati. Itu tergantung pada kesepakatan korong pada saat tiba masanya membuka ikan larangan," ujar Syafrizal. (501)

Jadikan Masjid Nurul Mukmin sebagai Tempat Pembangunan Mental Anak Nagari

Katapiang--Kehadiran Masjid Nurul Mukmin di Korong Tabek, Nagari Katapiang diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat, serta bisa pula dijadikan sebagai tempat membangun nagari dan korong. Besarnya korong, semakin banyaknya jumlah penduduk, sewajarnya ditegakkan sebuah masjid di kampung ini.
Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni menyampaikan hal itu, Selasa lalu saat peletakan batu pertama pembangunan masjid yang menjadi impian masyarakat Korong Tabek tersebut. "Pembangunan masjid ini butuh kebersamaan. Lewat budaya badoncek, pengerjaan masjid ini tak akan memakan waktu lama," ujar Ali Mukhni.
Menurut Ali Mukhni, masjid adalah lambang kekuatan syarak dan adat dalam nagari. Masjid juga tempat pembangunan mental spritual masyarakat. Kehadiran era globalisasi yang merambah kehidupan saat ini, butuh bimbingan agama yang kuat dari pelaku masjid dan surau. "Kemajuan zaman tak pelak lagi, segala yang bertentangan dengan adat dan agama kian marak terjadi. Anak muda dihinggapi kecanduan narkoba, pergaulan bebas, dan kenakalan remaja," ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, penting syiar agama digelorakan di seluruh masjid dan surau. Masjid merupakan tempat berkumpulnya para niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai yang menjadi tauladan di tengah masyarakat nagarinya.
Ketua Pengurus Masjid Nurul Mukmin, Syamsul Bahri Palito Sampono Basa bersama Pemegang Ulayat Katapiang, B. Rangkayo Rajo Sampono dan Bagindo Rosman Palito Rajo Endah menyebutkan, masjid yang akan dibangun ini mencapai 25x25 meter besarnya. Tanahnya merupakan hibah dari almarhum Datuak Syamsuddin yang luasnya mencapai 2.750 meter persegi.
"Kita berharap, almarhum yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid ini diberikan pahala yang berlipat ganda oleh Yang Maha Kuasa," kata dia. Pada momen alek batu pertama pembangunan masjid, terkumpul sumbangan sebanyak Rp53 juta. Dia minta dukungan seluruh masyarakat Tabek dan Katapiang, baik yang di kampung maupun yang tinggal di rantau untuk bersama-sama membangun masjid tersebut. (501)

Naik 50 Ribu dari Pemilu 2014 DPT Padang Pariaman untuk Pemilu 2019 Mencapai 282.851

Parit Malintang--Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Padang Pariaman menggelar Rapat Pleno Terbuka (RPT) guna menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) daerah itu untuk dapat mengikuti Pemilu 2019. DPT yang ditetapkan itu sebanyak 282.851 orang, di Hall IKK Parit Malintang, Kamis lalu. Hadir lengkap seluruh Komisioner KPUD, Komisioner Bawaslu, Kepala OPD di lingkungan Pemkab, Forkompinda, Ketua PPK se Padang Pariaman, Camat dan Pengurus Partai Politik.
Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur Datuak Putiah mengapresiasi kinerja KPUD di bawah kepemimpinan Zulnaidi yang bisa melaksanakan RPT penetapan DPT satu hari sebelum waktu tenggat. Suhatri Bur mengatakan, kinerja KPUD ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang ikut aktif membantu upaya KPUD dalam melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) dalam pendaftaran pemilih.
"Kita sudah instruksikan Dinas Dukcapil untuk membantu KPU melakukan pencoklitan dalam pantarlih, sehingga KPUD dapat bekerja lebih akurat dan cepat. Dengan KTP El, insya Allah tidak ada lagi KTP ganda. Diharapkan lagi tidak ada warga yang tidak bisa memilih," jelasnya. Di mulai dari KPU menerima DP4 17 April 2018, dilakukan pencoklitan, selanjutnya penetapan DPS, DPS HP, DPT, dan pada hari ini final sudah pendataan tersebut.
Menurut Suhatri Bur, suksesnya Pemilu berawal dari DPT yang valid dan akurat. "Apa yg telah dilakukan KPU hari ini harus ditingkatkan setidaknya dipertahankan. Kita senang dan bangga, tidak ada riak yang berarti di Padang Pariaman seperti daerah lain. Antara KPU, Bawaslu dan peserta Parpol saling berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik," katanya.
Ketua KPUD Padang Pariaman Zulnaidi mengatakan, hari ini adalah momen penting terkait Pemilu 2019. "Lebih kurang 4 bulan 4 hari sejak 17 April 2018 coklit dimulai. Kita mengalami berbagai dinamika dalam melaksanakan coklit, DPS, DPT. Proses panjang itu memhutuhkan energi, butuh dukungan semua pihak, tenaga, biaya dan waktu," katanya.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu usaha mendata pemilih ini sehingga bisa ditetapkan lebih cepat satu hari dari batas waktu yang disediakan. Hal ini tidak terlepas dari bantaun Bupati Padang Pariaman melalui Dinas Dukcapilnya," jelasnya. Katanya lagi, komitmen data pemilih adalah data yang valid dan akurat. Untuk itu pihaknya turun langsung ke lokasi memastikan coklit itu melakukan pantarlih. Tidak ada lagi coklit berdasarkan di atas kertas.
Zulnaidi mengapresiasi partai politik yang juga ikut aktif memantau pantarlih. Pemilu ini adalah milik bersama, bukan hanya milik KPUD saja. Dari laporan Ketua PPK seluruh kecamatan, jumlah DPT Kabupaten Padang Pariaman 282.851 pemilih. Ada kenaikan sekitar 50 ribu dari pemilu 2014. Pemilu 2019 akan memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, anggota DPR RI, anggota DPD RI, angoota DPRD Provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota. (501)

Tim Kecamatan Lubuk Alung Juara Satu Lomba Gema dan Tabuh Bedug Takbiran

Parit Malintang--Syiar gema takbir Hari Raya Idul Adha tahun 2018 di Padang Pariaman terasa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan pelaksanaan malam takbir menyambut Idul Adha dimeriahkan dengan lomba gema dan tabuh bedug takbir di Hall IKK Parit Malintang, Selasa malamnya.
Malam itu, Hall IKK dipadati tim gema dan tabuh bedug takbir dari 13 kecamatan. Masing-masing dipimpin Camat dan rombongan pendukungnya.
Turut hadir menyaksikan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan itu, Bupati Ali Mukhni, Wabup Suhatri Bur, Kapolres Rizky Nugroho, Sekda Jonpriadi, Asisten, Kabag, Kepala OPD, Ketua GOW dan tokoh masyarakat lainnya.
Bupati Ali Mukhni menyambut baik dan senang dengan kemeriahan malam takbiran ini. "Kegiatan lomba ini merupakan saran pendapat dari Kepala Kantor Kemenag Padang Pariaman, Dr. Helmi. Kita menyambut baik dan menyelenggarakannya malam ini. Alhamdulillah, malam takbiran kita tahun ini terasa beda dan lebih meriah," katanya senang.
"Kita harapkan, kegiatan ini dapat lebih mensyiarkan dan menyemarakkan malam takbiran di Padang Pariaman," sambungnya. Bupati juga mengajak jemaah malam takbiran dan masyarakat untuk meningkatkan ibadah, infaq dan sadaqah serta selalu memanjatkan doa agar Padang Pariaman selalu diberkahi dan dihindari oleh bencana.
Ali Mukhni meginformasikan rencana dirinya untuk mengunjungi Lombok guna mengantarkan sumbangan masyarakat dan PNS Pemkab Padang Pariaman. Untuk itu, dia masih membuka kesempatan bagi yang ingin membantu masyarakat Lombok yang sedang terkena bencana gempa bumi. "Saat ini sudah terkumpul sumbangan sebesar Rp100 juta. Kita masih menunggu sampai Kamis bagi masyarakat yang ingin ikut menyumbang," ajaknya.
Ali Mukhni menjelaskan, kondisi yang dialami Lombok pernah dirasakan Padang Pariaman sebagai daerah terparah mengalami musibah gempa bumi 2009 lalu. Untuk itu dia mengetuk hati semua yang ikut prihatin dan peduli pada masyarakat Lombok, seperti juga yang dilakukan daerah lain terhadap Padang Pariaman 2009 lalu.
Dalam laporan Ketua Pelaksana, Irsyaf Bujang yang juga Kabag Kesra menjelaskan bahwa kegiatan malam takbiran yang dirangkai dengan lomba tabuh bedug itu diikuti 13 utusan dari kecamatan. "Minus empat kecamatan, yaitu Ulakan Tapakis, Padang Sago, VII Koto Sungai Sariak dan 2x11 Kayutanam," paparnya.
Irsyaf Bujang menjelaskan, kegiatan tersebut didukung oleh Baznas Padang Pariaman dalam penyediaan hadiah untuk pemenang. "Kita ucapkan terima kasih kepada Baznas yang sudah membantu panitia menyediakan hadiah untuk pemenang," katanya menutup.
Penampilan peserta malam itu cukup variatif dalam menampilkan kreasi gema takbir dan tabuh bedug. Seperti yang ditampilkan oleh Tim Kecamatan Lubuk Alung. Pembacaan takbirnya diberi sedikit kreasi ditambah instrumen musik pada tabuhan bedug. Penampilan Tim Kecamatan Lubuk Alung mendapat perhatian khusus dari penonton hingga akhirnya ditetapkan sebagai juara 1. Berturut-turut juara 2 dan 3; Kecamatan Enam Lingkung dan Batang Anai.
Pada kesempatan lain, tokoh masyarakat Padang Pariaman yang juga guru besar UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Duskli Samad mengapresiasi lomba yang digelar Pemkab Padang Pariaman memeriahkan malam takbiran. "Saya apresiasi dengan kegiatan lomba gema dan tabuh bedug takbiran yang digelar Pemkab. Kegiatan ini turut mensyiarkan agama Islam sehingga lebih menyemarakkan malam takbiran," katanya. (501)

Senin, 20 Agustus 2018

Panjat Batang Pisang Jadi Tontonan Masyarakat Gadur

Enam Lingkung--Momen 17 Agustus disemarakkan dengan panjat pinang, agaknya menjadi hal yang lumrah dan telah terbiasa dilakukan di banyak tempat. Melibatkan banyak komponen, sejak dari orang dewasa, hingga anak-anak. Namun, memanjat pohon pisang, ini baru luar biasa sekaligus jadi tontotan yang mengasyikan.
Itulah pemandangan unik yang terjadi di Korong Kampuang Dalam, Nagari Gadur, Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman, Minggu lalu. Sama halnya dengan memanjat batang pinang. Panjat pohon pisang juga ada banyak hadiah yang akan diperebutkan oleh para pemanjat. Hadiah digantungkan di bagian atas pohon tersebut.
Unik memang. Batang pisang tidak ditebang, melainkan dibongkar dengan umbi uratnya. Setelah dibersihkan, batang pisang dengan panjang delapan meter digantung secara terbalik, disangga menggunakan dua pohon pinang di dua sisinya. Setelah itu, batang pisang dilumuri "grease" atau gomok. Berbeda dengan aksi panjat batang pinang bagomok kebanyakan. Menaklukan atau mencapai puncak batang pisang bagomok jauh lebih sulit, bila dibandingkan dengan batang pinang umumnya. Batang pisang yang digantung, berayun ketika dipanjat. Di sanalah kesulitannya.
Yang menjadi uniknya panjat batang pisang ini, adalah menjadi tontonan tersendiri. Tidak hanya masyarakat setempat, atraksi ini mengundang pengunjung dari daerah lain yang menyaksikan.
Walikorong Kampuang Dalam, Adek Gusrinaldo mengatakan, panjat batang pisang bagomok telah dimulai sejak tahun 1990 an. Atraksi panjat batang pisang bagomok masih diselenggarakan tiap momen HUT RI. "Meskipun sulit, kelompok pemuda setempat selalu mencapai puncaknya," ujarnya.
Selain batang pisang bagomok, dua batang pinang juga ikut memeriahkan HUT RI di tempat tersebut. Namun, batang pinang yang memiliki ukuran panjang yang berbeda, pesertanya khusus diikuti anak-anak saja. "Kami juga adakan panjat batang pinang bagi anak-anak," ulasnya.
Di momen HUT RI, ia mengajak generasi muda setempat untuk mengisinya dengan hal yang positif. Melakukan hal positif sekecil apapun, bisa dilakukan sebagai bentuk sikap cinta terhadap tanah air. (501)

Setiap Sore Masyarakat Padati Jembatan Lubuak Tano

VII Koto--Walaupun belum 100 persen tuntas, namun tidak menyurutkan animo masyarakat untuk melihat langsung pekerjaan finishing jembatan tersebut. "Kami tak menyangka jembatan sebagus ini yang dibangun pak bupati. Di bawahnya ada taman bunga dan tempat rekreasi. Tempat kami sudah jadi kota," ujar Dewi, warga VII Koto, Sabtu lalu.
Diketahui setiap sorenya, Jembatan Lubuk Tano dipenuhi warga untuk rekreasi keluarga baik dewasa maupun anak-anak. Aila (7) dan Andre (10), mengaku setiap sore bermain di sekitar jembatan yang menghubungkan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dengan Padang Sago tersebut. Mereka senang ada areal permainan anak-anak di jembatan tersebut.
"Di sini tempat bermain kami yang baru. Kalau hari libur sangat ramai orang datang," kata Andre yang berkesempatan bersalaman dengan Bupati Ali Mukhni yang berkunjung ke Jembatan Lubuak Tano saat itu.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengatakan, Jembatan Lubuk Tano adalah kebanggaan anak nagari akan kemegahannya. Ada tiga jembatan lagi yang memiliki disain serupa, yaitu Jembatan Campago di Kampuang Dalam, Jembatan Kampuang Galapuang di Ulakan dan Jembatan Guguak di Kecamatn 2x11 Kayutanam.
"Kita bangun jembatan dengan konsep kekinian. Ada lampu hias, taman bunga dan rekreasi keluarga. Jadi ekonomi kreatif diharapkan juga menggeliat di sini," kata Ali Mukhni yang didampingi tokoh masyarakat Piaman, H. Wiztian Yoetri.
Diketahui bahwa Jembatan Lubuak Tano sepanjang 80 meter lebar 8 meter itu menghubungkan dua kecamatan; Padang Sago dan VII Koto Sungai Sariak. Peletakan batu pertama jembatan tersebut, kata Ali Mukhni, dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur pada 28 April 2017 yang lalu.
“Jembatan ini adalah kebanggaan Padang Pariaman. Mimpi yang menjadi kenyataan, salah satu jembatan yang terindah di Sumatera Barat,” kata Bupati Ali Mukhni yang diminta masyarakat menjadi Gubernur Sumbar mendatang itu.
Pembangunan Jembatan Lubuk Tano terdiri dari dua tahap penganggaran. Untuk tahap satu dialokasikan dana sebesar Rp6.170.129.000 pada 2017. Sementara pada 2018 ditambah anggarannya sebesar Rp12 miliar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. (501)

Kembalikan Kekuatan Adat Salingka Nagari Balah Hilia Lubuk Alung Gelar Pelatihan Pasambahan

Lubuk Alung--Era globalisasi yang sedang menggilas kehidupan masyarakat, tak pelak lagi ikut pula melemahkan eksistensi adat istiadat di tengah masyarakat itu sendiri. Para pemuda dan generasi milineal sudah tak pandai lagi bersitinah, berpetatah-petitih, sebagaimana lazimnya hal itu pada kalangan yang tua-tua dulunya dalam setiap berbagai kegiatan.
Berangkat dari realita demikian, Pemnag Balah Hilia Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman sengaja menggelar pelatihan pasambahan bagi generasi muda. Acara yang diadakan di Aula Kantor Walinagari setempat, melibatkan unsur pemuda dan kapalo mudo, serta walikorong yang ada di sembilan korong di nagari itu.
Edi Yanto, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Balah Hilia yang sekaligus Tim Pengelola Kegiatan (TPK-nya) kepada Singgalang menyebutkan, pelatihan dasar-dasar adat istiadat ini amat penting, karena semakin menipisnya budaya dan tradisi pasambahan di nagari. "Edisi perdana, Jumat malam lalu kita sengaja datangkan narasumbernya dari orang sepuluh Lubuk Alung, yakni Bustami Datuak Rangkayo Mulie, dan Ketua PWI Padang Pariaman, A. Damanhuri," kata dia.
Menurut Edi Yanto, setiap korong ada lima orang utusannya. Setelah pemaparan sekilas tentang sejarah Lubuk Alung dan adat salingka nagari, acara dilanjutkan dengan prosesi pasambahan, dengan membagi kelompok. Ada kelompok kapalo mudo, kelompok urang sumando, kelompok niniak mamkak, serta kelompok singok bagisia, laman salalu.
"Sebagai anak nagari yang suatu saat akan jadi niniak mamak dan urang sumando, pemuda Balah Hilia harus mampu menjawab dan mendatangkan rundiangan dari manapun datangnya," ungkap Edi Yanto.
Sementara, Bustami Datuak Rangkayo Mulie, salah seorang tokoh Lubuk Alung menilai kekuatan adat memang di salingka nagari. "Warih bajawek, pusako batarimo, Lubuk Alung tak bisa dilepaskan dari Ampek Lingkuang. Yang disebut Lubuk Alung, adalah Ampek Lingkuang sebagai pusek jalo, pumpunan ikan," ungkapnya.
Ketua PWI Padang Pariaman, Damanhuri menjelaskan, kekuatan Minangkabau itu terletak pada adatnya. Bahkan, lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak terlepas dari kekuatan rundingan yang dilakukan tokoh urang awak. Sebutlah Bung Hatta, Syahrir, Agus Salim serta tokoh lainnya.
"Tanpa rundingan yang kuat, kita tak bisa bayangkan entah ada negara ini entah tidak," ungkapnya. Jadi, katanya, perlu kiranya anak nagari menguasai kembali kekuatan adatnya sendiri. Kuncinya adalah kebiasaan. Sekecil apapun acara yang dibuat, harus ditegakan pasambahan, sehingga lidah anak muda tak merasa kaku untuk mengungkapkannya. (501)

Sabtu, 18 Agustus 2018

Inovasi Pelayanan dan Administrasi Kependudukan DPMPTP dan Disdukcapil Padang Pariaman Nomor Satu di Sumbar

Padang Pariaman--Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Padang Pariaman menerima penghargaan dari Gubernur Sumatera Barat.
DPMPTP ditetapkan sebagai peringkat 1 Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik tingkat Sumbar. Sedangkan Disdukcapil sebagai peringkat 1 penilaian pelaksanaan Administrasi Kependudukan. Penghargaan diserahkan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit sebelum upacara penurunan bendera di lapangan Kantor Gubernur Sumbar, Padang, Jumat (17/8).
"Selamat kepada Kabupaten Padang Pariaman yang menerima dua sekaligus penghargaan tingkat Sumbar. Jadikan ini motivasi dalam bekerja dan membuat lebih baik untuk masyarakat," kata Wagub Nasrul Abit. Penghargaan tersebut, kata Nasrul Abit, berdasarkan Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 065-651-2018 tentang Penetapan Pemenang Kompetisi Pelayanan Prima dan Lomba Inovasi Pelayanan Publik.
Kepada pemenang, DPMPTP menerima Piala dan sertipikat serta uang tunai Rp10 juta. Sedangan Disdukcapil menerima piagam dan satu uni kendaraan roda dua. Bupati Ali Mukhni mengatakan, adanya apresiasi pemerintah Provinsi Sumbar menjadikan daerah kabupaten dan kota akan berloma-lomba dalam memberikan pelayanan publik.
"Alhamdulillah, inovasi DPMPTP dan Disdukcapil dapat penghargaan dari Bapak Gubernur. Artinya, pemerintah komitmen dalam pelayanan publik yang cepat bersih dan konsisten. Dua OPD kita ukir prestasi yang membanggakan daerah. Keduanya menjadi pelayanan publik terbaik di Sumbar," kata Bupati Ali Mukhni usai rapat sidang Paripurna di Aula DPRD, Pariaman, Kamis (16/8).
Kadis PMPTP Hendra Aswara mengatakan, Bapak Bupati selalu memotivasi agar selalu berinovasi dalam layanan publik. Layanan harus cepat, mudah dan tanpa pungutan. "Bapak Bupati sering menyampaikan jadikan masyarakat itu raja, kita yang jadi pelayannya. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan ridho-Nya," kata Hendra meniru ucapan Ali Mukhni.
Jebolan STPDN itu mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan yang tertuang dalam inovasi layanan Antar Jemput Perizinan (AJEP). Masyarakat cukup menunggu di rumah, maka petugas perizinan akan datang memproses berkas dan kemudian diantar kembali jika sudah selesai. "Jika harus datang ke kantor, masyarakat habiskan biaya dan makan sekitar 50-100 ribu. Jika kami yang datang ke rumahny, uang itu bisa digunakan tuk biaya sekolah dan rumah tangga," kata Kadis termuda itu.
Bagi Hendra, penghargaan tingkat provinsi adalah yang ketiga kalinya. Sebelumnya Hendra meraih peringkat pertama penghargaan keterbukaan informasi publik tahun 2015 dan 2016. "Kami bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapakan terima kasih atas kerja tim jajaran DPMPTP serta pelaku Usaha dan masyarakat," kata Kadis yang pernah menjabat Kabag Humas itu.
Kadis Dukcapil M. Fadhly mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan merupakan urusan yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Sedikitnya 300-350 orang yang datang untuk mengurus atau memperbaiki dokumen kependudukan. "Sesuai arahan Bapak bupati, Disdukcapil berupaya tingkatkan layanan baik dalam kantor maupun luar kantor," ujar Kadis yang selalu meraih penghargaan sejak tahun 2012 itu.
Layanan luar kantor, kata Fadhly, dinamakan Pedang Saber atau Petugas Datang Segala Administrasi Beres. Petugas Disdukcapil merekam e-KTP hingga pelosok nagari dan daerah perbatasan. Kemudian melakukan perekaman ke sekolah-sekolah yang ditujukan kepada siswa yang berumur 17 tahun. "Inovasi-inovasi ini sangat diapresiasi masyarakat. Kita melayani hingga ke pintu rumah," kata jebolan STPDN itu. (501)

Kamis, 16 Agustus 2018

Masyarakat Ingin Ada Tugu Perjuangan Peristiwa Heroik Surau Bantu Sintuak Patut Dikenang

Sintuak--Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman menilai sudah sepatutnya Pemkab setempat mendirikan tugu peringatan peristiwa Surau Batu Sintuak yang menewaskan 40 orang anggota TRI/TNI, pemuda pejuang kemerdekaan dan penduduk Nagari Sintuak, Toboh Gadang, Pakandangan, Koto Tinggi, Pauh Kamba, Bintungan Tinggi dan sekitarnya. Mereka merupakan korban penembakan oleh tentara Belanda pada Selasa 7 Juni 1949 silam.
Demikian ditegaskan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Jumat (18/8) saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT RI ke-73 di Korong Simpang Empat, Nagari Sintuak. Upacara dilaksanakan persis di lokasi pembunuhan keji yang dilakukan tentara Belanda dihadiri Walikorong Simpang Tigo Satria Naldo, kader Ansor, tokoh masyarakat Sintuak, mahasiswa KKN Unitas dan masyarakat sekitarnya.
Zeki Aliwardana sangat prihatin tidak adanya kepedulian pihak terkait terhadap pembangunan tugu yang dibangun untuk mengenang peristiwa tragis tersebut. Hingga kini masih terbengkalai dan dipenuhi semak belukar. Karena dilaksanakan upacara peringatan 17 Agustus, lokasinya dibersihkan,” kata Zeki sembari menunjuk ke tugu yang berada di sampingnya. 
”Kita ingin mengingatkan semua pihak bahwa di lokasi ini pernah terjadi pembunuhan puluhan orang akibat mempertahankan kemerdekaan RI dari serangan tentara Belanda. Mudah-mudahan dengan pelaksanaan upacara ini, mengingatkan kita terhadap peristiwa tragis tersebut,” kata Zeki Aliwardana.
Dikatakan Zeki, jika ada tugu peringatan peristiwa Surau Batu ini, setidaknya mampu memberikan inspirasi dan semangat juang bagi generasi muda di Sintuak dan Padang Pariaman. ”Jadi wajar saja generasi muda sekarang semakin jauh dari nilai-nilai nasionalisme dan semangat juang 1945, karena memang perhatian terhadap peninggalan peristiwa yang bersejarah juga sangat minim,” kata Zeki.
Penulis buku Sejarah Perjuangan Rakyat Padang Pariaman Dalam Perang Kemerdekaan RI 1945-1950), Armaidi Tanjung yang turut hadir dalam upacara tersebut menambahkan, peristiwa penembakan 40 orang di Surau Batu ini merupakan penembakan yang stragis dan memilukan. Dalam sejarah perjuangan rakyat Padang Pariaman mempertahankan kemerdekaan RI dari serangan Belanda, peristiwa ini yang paling banyak menelan korban dalam waktu yang singkat.
”Jadi memang pembangunan tugu sangat penting. Tugu tersebut dapat membangkit semangat mengenang terhadap peristiwa masa lalu yang berkesan dalam sejarah. Saat menulis buku sejarah perjuangan rakyat Padang Pariaman tersebut, saya kaget menemukan data adanya peristiwa Surau Batu. Buku tersebut diterbitkan dan didanai Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sepuluh tahun lalu, 2008,” tutur Armaidi yang juga menulis buku sejarah Kota Pariaman.
Di arena upacara juga ditampilkan sebanyak 21 buah foto perjuangan kemerdekaaan RI yang terjadi di Sintuak dan Lubuk Alung yang dicari Rio Tampati Putra, warga korong Simpang Tigo. Rio berhasil mendapatkan foto-foto tersebut di Museum Belanda melalui internet. Foto tersebut semakin mengharukan peserta upacara.

40 Orang Korban Pembunuhan Belanda

Gencarnya perlawanan pemuda dan pejuang TRI/TNI di Sintuak Tobohgadang sekitarnya membuat Belanda kalap dan melakukan serangan membabi buta. Rakyat biasa, petani, saudagar jadi sasaran. Pagi 7 Juni 1949, satu kompi serdadu Belanda melakukan penyisiran ke arah Barat dari Lubuk Alung. Operasi dipimpin Kapten Backer Komando Markas Teritorial Belanda yang bergerak dari tiga jurusan, yaitu dari Selatan melalui Pungguang Kasiak, dari Utara melalui Pakandangan dan Koto Tinggi serta dari Barat melalui Bintungan Tinggi, Pauh Kamba, dan Toboh Gadang.
Ketiga rombongan menyatu dan bertemu di pasar Sintuak, tepat di lapangan dekat stasiun kereta api Sintuak. Pada pukul 09.00 WIB, ketiga rombongan membawa orang-orang tangkapannya. Tujuan penyisiran menangkap gerilya pemuda pejuang kemerdekaan dan anggota TNI. Namun, setiap laki-laki dewasa yang ditemui digiring.
Di stasiun kereta api Sintuak, semua tangkapan dikumpulkan, dibagi tiga kelompok. Pertama, 20 orang dibawa ke Lubuak Aluang untuk diperiksa. Kedua,  35 orang disuruh pulang. Ketiga,  40 orang dibawa Belanda ke Surau Batu Sintuak. Kelompok ini  di halaman Surau  Batu mula-mula  disuruh duduk melingkar  mendengarkan tuduhan sebagai gerilya, ekstrimis, penghianat, perampok dan sebagainya. Walaupun ada diantaranya  berteriak menyatakan bahwa ia petani, tidak tahu apa-apa,  tidak dihiraukan oleh serdadu Belanda. Kemudian digiring ke pinggir sungai Batang Tapakih berbaris  membelakangi kepada serdadu Belanda dan menghadapi aliran sungai. Tiga senapan mesin siap memuntahkan peluru. Tiba-tiba terdengar komando tembak! Door… door….door. Sebanyak 37 orang tewas.  Mayatnya  dihanyutkan  Batang Tapakih yang waktu itu tengah banjir. 
Peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Masyarakat setempat tidak ada yang menyaksikan langsung, hanya bunyi tembakan dari jauh. Tiga orang terhindar dari maut. Ketiganya, saat letusan senjata api musuh terdengar, mereka  cepat terjun ke sungai. Lalu menghanyutkan diri bersama air banjir. Masing-masing Zakaria alias Buyuang Gati, ditangkap di Toboh Lua Parik. Setelah hari gelap, baru berani  keluar dari sungai dan pulang. Kedua, Hongkong yang dibangunkan ketika masih tidur pukul 05.30 WIB di Bayua Koto Tinggi. Ketiga, Nasir Labai Buyung Itik, ditangkap tentara Belanda di Surau Buluah Apo Sawah Mansi, ketika selesai shalat Subuh.
Nasir Labai Itik malam harinya sampai di Balai Usang Sintuak. Ia menceritakan kejadian pada masyarakat setempat. Informasinya dengan cepat tersebar luas dan malam itu juga masyarakat Sintuak bersama-sama membawa lampu petromak mencari korban. Karena Sungai Batang Tapakih  banjir, masyarakat kesulitan mencari jenazah korban. Tidak semua korban dapat ditemukan. Hanya beberapa korban dapat ditemukan. Enam korban yang tidak dikenal dikuburkan di tepi Batang Tapakih. Jenazah yang dikenal segera dibawa keluarga dan besoknya dikuburkan di pandam pekuburan masing-masing. Yang dikuburkan keluarga Nazir, Mulek Dodok dan Yusuf Jalang. Namun dapat dicatat hanya 26 orang teridentifikasi. Tiga orang selamat, 6 orang dikuburkan secara massal dan 5 orang lagi tidak ditemukan. (501) 

Jalan Balah Hilia Dipasang Rambu Dilarang Masuk Truk Pengangkut Sirtukil

Lubuk ALung--Dikawal Camat Lubuk Alung Ali Amri, Kaur Bina Ops Satlantas Padang Pariaman Iptu Hamzah, Walinagari Balah Hilia Lubuk Alung Syafruddin, Walinagari Singguliang Jusri Mansyah, dan Seknag Lubuk Alung Landi Effendi, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman Taslim bersama staf memasang rambu lalu lintas truk pengangkut pasir, batu dan kerikil (sirtukil) dilarang masuk, Rabu (15/08).
Rambu dilarang masuk itu dipasang di Simpang Pasar Lubuk Alung menuju Balah Hilia dan Koto Buruak. Jalur jalan ini sudah 1 tahun diaspal licin oleh Pemkab Padang Pariaman. Sebelumnya, jalan ini rusak parah. Jika hujan penuh lobang dan genangan air. Jika matahari panas menyengat, jalan ini menghasilkan debu yang menyesakkan dada.
Pemuda dan masyarakat sepanjang jalan ini pernah melakukan aksi protes kepada Bupati Padang Pariaman dan meminta untuk memperbaiki jalan tersebut.
Pemasangan berlangsung lancar tanpa hambatan dan halangan yang berarti. Menurut Kadis Perhubungan Taslim, pemacangan tersebut merupakan perintah dari Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dalam rangka menjaga agar jalan yang telah diaspal berumur panjang sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat lebih lama.
"Kita diperintah langsung oleh bapak Bupati Padang Pariaman agar menjaga jalan ini dari kerusakan," ungkap Taslim. Menurut Taslim, Dinas Perhubungan adalah dinas yang bertanggungjawab terhadap kondisi jalan. "Sebagai pengguna sarana transportasi, Dinas Perhubungan bertanggungjawab terhadap kondisi jalan," katanya.
Untuk itu, kata dia, memancang plang dilarang masuk bagi truk pengangkut sirtukil karena truk ini bisa mempercepat kerusakan jalan. "Kita berkoordinasi dengan Satlantas Padang Pariaman untuk pemancangan dan dalam mengawasi pelaksanaannya di lapangan," jelas Taslim.
"Jika nanti ada truk truk yang masih bandel memasuki jalan yang sudah dilarang ini, kita akan laporkan kepada Satlantas untuk ditindak," sambungnya.
Pihak kepolisian mendukung upaya pelarangan truk sirtukil memasuki jalan Balah Hilia. "Kalau plang pelarangan ini sudah dipasang maka otomatis truk dilarang untuk masuk. Namun, untuk menindaknya kita beri waktu 30 hari sebagai sosialisasi kepada pengemudi truk sirtukil," jelas Iptu Hamzah.
Ketika ditanyakan apa sangsi bagi truk yang melanggar pelarangan truk memasuki jalan tersebut, Iptu Hamzah mengatakan akan menindak sesuai ketentuan yang berlaku. "Sangsinya adalah akan menindak sesuai ketentuan yang berlaku seperti tilang," tutupnya. (501)