Rabu, 29 Juni 2016

Akibat Memaksakan Kehendak, Banyak Hasilnya Terbuang Begitu Saja

Kinerja Pemkab Padang Pariaman
Akibat Memaksakan Kehendak, Banyak Hasilnya Terbuang Begitu Saja

Lubuk Alung--Pilkada padang Pariaman sudah tidak lama lagi. Kini seluruh calon bupati/wakil bupati tengah menyampaikan mimpi dan harapannya diseluruh pelosok kampung dan nagari. Disamping sang calon terjun langsung ketengah masyarakat, yang tidak kalah serunya, KPU setempat selaku pihak yang menyelenggarakan Pilkada, juga menggelar debat kandidat yang menghadirkan seluruh calon yang berhadapan langsung dengan panelis yang ahli dibidang persoalan isu yang sedang diangkat.
    Pertanyaan, apakah mimpi yang telah banyak disampaikan seluruh kandidat itu mampu diwujudkan dengan baik dan benar, terutama yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan kurang lebih 400 ribu lebih masyarakat Padang Pariaman. "Bicara soal kesejahteraan, tidak bisa dilepaskan dari pasar sebagai sentra ekonomi. Kita semua tahu, nyaris seluruh pasar yang ada didaerah ini, tidak berkembang sebagaimana layaknya sebuah sentra ekonomi daerah. Apalagi sejak Kota Pariaman menyatakan berdiri sendiri, otomatis pasar kabupaten tidak ada lagi," kata Dr. Ir. Irwandi Sulin Datuak Gadang, M. Si, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Alung, Padang Pariaman kemarin di Lubuk Alung.
    Irwandi Sulin yang juga Sekretaris forum orangtua mahasiswa IPB Bogor ini melihat sungguh sangat dilematis, upaya Pemkab Padang Pariaman untuk membangun sebuah pasar hanya mimpi lewat 9 kawasan strategis. Buktinya, dua sentra pasar yang dibangun swasta, pasar Duku, Kecamatan Batang Anai oleh PT Gramindra dan pasar Raya Lubuk Alung oleh PT Adikarya bersama KSU Anak Nagari, tidak berjalan dengan baik lantaran kurangnya perhatian dan dukungan maksimal dari Pemkab Padang Pariaman itu sendiri.
    "Bupati mendatang yang terpilih secara demokratis, lewat momen Pilkada 30 Juni harus menyadari bahwa sentra ekonomi adalah titik tolak, bertumbuhnya ekonomi masyarakat dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Sebab, pasar mampu memutar keuangan masyarakat dalam bentuk transaksi jual beli, dan menarik banyak orang berkumpul dan bertransaksi di pasar dimaksud," kata Irwandi Sulin yang didampingi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Lubuk Alung, Drs. Ruswan Tanjung itu.
    Bahkan, lanjut Irwandi Sulin, secara eksplisit hal itu akan menumbuhkan sarana ekonomi lain, seperti transportasi misalnya. "Seyogyanya bupati mendatang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi baru, sehingga uang yang beredar di Padang Pariaman tidak berpindah ketempat lain. Dengan kondisi PAD daerah ini yang hanya Rp16 miliar harus disadari, bahwa kemampuan kita untuk mendukung ekonomi masyarakat diluar APBD, hanya Rp1.000 perhari dan perkapita. Apa yang dapat dilakukan dengan uang yang hanya segitu ? Maka beban berat bupati kedepan beserta perangkat daerah, adalah mencari sektor pertumbuhan ekonomi baru bagi Padang Pariaman, sehingga dapat meningkatkan PAD tersebut," katanya.
    Menurutnya, banyak sektor yang dapat dilakukan. Menjual air dalam bentuk PDAM ke Kota Padang, dengan hanya mengambil Rp250 setiap meter kubiknya, maka keuntungan setiap bulannya akan mencapai miliaran rupiah. "Disamping itu, Pemkab harus mampu menarik investor swasta, seperti di sektor pengelola pertambangan, pariwisata, dan sektor pertumbuhan perumahan, khusus di batas kota, Batang Anai sana," ujarnya.
    "Kita berharap banyak pada bupati mendatang, harus mampu berpikir secara heterogen dalam mendorong  pertumbuhan ekonomi daerah. Dan tidak lagi menjadikan APBD sebagai tumpuan harapan untuk kesejahteraan masyarakat, melainkan mampu menggali lebih dari itu. Kemudian meletakkan pembangunan ekonomi pada titik sentra pertumbuhan daerah, bukan diletakan pada tempat-tempat sepi. Betapa TK/SD model internasional di Limpato yang jelas-jelas tempat sepi, sama sekali tidak termanfaatkan dengan baik alias tidak dipakai. Hal ini boleh dikatakan sebuah pemborosan yang nyata dilakukan Pemkab. Kedepan, bupati bersama DPRD harus berani mencarikan pembangunan yang terintegrasi, lewat metode multi year, dapat digunakan lebih cepat, lebih bermanfaat dan langsung dirasakan masyarakat banyak," ungkap Irwandi Sulin.
    Irwandi Sulin mengajak bupati mendatang, untuk tidak lagi memaksakan kehendaknya, dalam menciptakan titik pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Sejarah membuktikan, setiap kali titik pembangunan yang dipaksakan alias tidak didukung dengan nilai-nilai kebersamaan, hasilnya sia-sia belaka. Peranserta tokoh masyarakat, swasta, Pemkab kedepan sebaiknya lebih terbuka, sehingga dana yang dianggarkan bermanfaat bagi banyak orang yang masih hidup dengan garis kemiskinan dan ketertinggalan. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------------          

Debat Kandidat Ala KPU
Penempatan Ibu Kabupaten di Parit Malintang Masih Dipertanyakan

Pariaman--Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa, Sabtu (19/6) malam ketika berlansungnya debat kandidat bupati yang diadakan KPU setempat di gedung Saiyo sakato Pemkab setempat. Betapa tidak, disamping terjadi sedikit alot dan menegangkan diatara massa pendukung masing-masing kandidat, akibat peran yang dimainkan calon yang mereka jagokan, juga ada kesejukan, ketika dua dari enam calon bupati, yakni Ambia B Boestam dan Yobana Samial ketika sama-sama memberikan dukungan, dan saling berangkulan saat visi misinya yang berhubungan dengan nuansa Islami di Padang Pariaman.
    Yang namanya massa, memang susah diatur ketika kandidatnya memberikan jurus yang sangat bersentuhan dengan substansi dari visi misi yang bersangkutan. Apalagi selama debat berlangsung dibawah panelis, Dr. Badrul Mustafa Kamal dan Yuslim, S.H, M.H pakar hukum Unand yang sengaja didatangkan dari praktisi masalah yang tengah diperdebatkan malam itu, tampak kebanyakan kandidat masih saling serang-menyerang, ketika persoalan pananganan gempa, pemindahan ibu kabupaten ke Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung. Ambia B Boestam dalam visi misinya yang telah disebar ditengah masyarakat, memang sengaja akan memindahkan ibu kabupaten kelokasi lain, akibat tidak cocoknya lokasi itu untuk sebuah ibu kabupaten.
    Ali Mukhni, calon bupati dengan nomor urut satu menanyakan langsung kepada Ambia B Boestam, apa dasar hukum dan pemikirannya untuk memindahkan ibu kabupaten yang telah diproses dengan sangat matang, dilakukan oleh pihak yang berkopeten, tanpa adanya intervensi dari Pemkab sebelumnya. Menurut Ali Mukhni, calon bupati yang berpasangan dengan Damsuar itu, penetapan ibu kabupaten dulunya, setelah melakukan kajian bersama seluruh masyarakat Padang Pariaman. Dengan santainya, Ambia B Boestam sang politisi ulung dari PAN itu menjawab dengan jantan dan bertanggungjawab. "Pemindahan ibu kabupaten yang telah saya buat dalam visi misi, merupakan tanggungjawab moral yang harus saya tegakkan, ketika memimpin daerah ini. Dasar demikian, setelah melihat dan datang langsung bersama tim tentang kondisi ibu kabupaten tersebut. Betapa sangat tidak cocok, akibat labilnya tanah, ratusan sawah masyarakat terbuang sia-sia, tanpa ada kejelasan sama sekali," katanya.
    Calon bupati lainya, HM. Yusuf juga tidak kalah serunya menyerang calon bupati incombent, Ali Mukhni dan Sudirman Gani tentang penetapan ibu kabupaten dimaksud. M. Yusuf dan Ambia B Boestam juga punya pandangan yang sama perihal kesalahan besar yang dilakukan Pemkab, dalam melihat arti penting sebuah daerah untuk ibu kabupaten yang representatif. Cuman, M. Yusuf tidak menyebutkan akan memindahkan ibu kabupaten yang telah ditetapkan lewat proses peraturan pemerintah tersebut.
    Yang lebih menyejukkan itu, calon bupati dengan nomor urut lima, Yobana Samial. "Siapa yang akan jadi Bupati Padang Pariaman mendatang telah tersurat di luah mahfudz sana. Kita hanya berusaha dan berikhtiar. Tak heran, ketika calon bupati lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kandidat lain, Yobana Samial malah banyak memberikan masukan, dan ingin menitipkan gagasan besarnya kepada bupati terpilih pada 30 Juni. Saya masih melihat sejumlah baliho ditengah masyarakat, banyak yang dirobek. Ini merupakan sebuah dinamika, yang perlu menjadi catatan bagi kita selaku calon bupati," katanya dengan penuh senyum khasnya. (dam)
----------------------------------------------------------------------

Wirya Fansuri Terancam  Di-PAW-Kan
Kemelut KPU Padang Pariaman Terus Berlanjut

Pariaman--Anggota KPU Provinsi Sumatra Barat, Drs. HM. Mufti Syarfie melihat proses terhadap mantan Ketua KPU Padang Pariaman, Wirya Fansuri telah ditangani langsung oleh Badan Kehormatan (BK) KPU itu sendiri. Tinggal lagi melakukan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap yang bersangkutan, akibat berbagai hal yang terjadi di KPU daerah itu, yang berhubungan dengan Wirya Fansuri dimaksud.
    Kepada Singgalang, Sabtu (19/6) malam Mufti Syarfie di Pariaman menyebutkan hal itu, ketika menyikapi problem KPU Padang Pariaman yang hingga kini masih belum menemukan titik terang, mengenai kekosongan seorang anggota. "Sesuai petunjuk dan mekanisme yang berlaku, BK KPU telah melakukan tugasnya terhadap persoalan Wirya Fansuri. Kita tunggu saja nanti. Apa yang akan dilakukan BK, terhadap anggota KPU itu," katanya singkat.
    Divisi hukum KPU Padang Pariaman, Vifner, S.H mengakui telah menerima kabar tentang PAW Wirya Fansuri tersebut. "Tetapi prosesnya tidak sekarang. Sebab, tahapan Pilkada tengah berlangsung saat ini. Sangat tidak mungkin hal itu terjadi, ditengah peristiwa besar yang sedang kita gelar. Mungkin hal itu setelah usai Pilkada," katanya.
    Sementara, Ketua KPU Suhatri Bur, S.E, M.M ketika dihubungi mengaku belum menerima informasi tentang hal itu. "Memang persoalan KPU Padang Pariaman yang telah terjadi selama ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab KPU Provinsi. Sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 2008 tentang pelaksanaan Pemilu. Secara administrasi, kita telah berikan berbagai upaya untuk memperbaiki hal itu semua. Soal PAW atau tidak, memang telah menjadi kewenangan dari KPU Sumbar, sesuai apa yang diamanatkan undang-undang tersebut," katanya.
    Wirya Fansuri dalam menjawab Singgalang, Minggu kemarin mengaku belum pernah menerima teguran dari BK KPU tersebut, tentang kesalahan apa yang dia lakukan selama ini. Dan lagi proses yang disampaikan KPU Sumbar itu, sama sekali belum ada, bahkan sesuai ketentuan ketika polemik itu terjadi, tentu BK telah bekerja menangani persoalan demikian, sebelum menjatuhkan sebuah kebijakan.
    Menurut Wirya Fansuri, proses PAW anggota KPU itu dalam Tatib KPU Padang Pariaman nomor 01 hanya bila terjadi dengan dua hal. Pertama mengundurkan diri dan yang kedua meninggal dunia. "Hingga kini saya masih diberi kesempatan untuk hidup, dan belum pernah mengundurkan diri. Mengenai ketidak hadiran saya setiap kali momen yang diadakan KPU, itu hanya mengingat kepentingan yang jauh lebih besar lagi di daerah tersebut," katanya. (dam)
------------------------------------------------------------------------------------

Menangkan Pilkada
Masyarakat Ketaping Dukung Yobana-Ril

Ketaping--Pelaksanaan Pilkada 30 Juni, hanya tinggal hitungan hari. Dukungan terhadap pasangan H. Yobana Samial, S.H-Dasril, S. Pd, M.M terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat di seantero Padang Pariaman ini. Sabtu (19/6) malam, di kediaman anggota Komisi I DPRD setempat, Drs. Rosman, Korong Batang Sariak, Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai seluruh lapisan masyarakat Ketaping, mulai dari niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, tokoh masyarakat, generasi muda dan bundo kanduang secara resmi menyatakan dukungannya untuk siap memenangkan pasangan calon bupati yang dipopulerkan dengan Yobana-Ril, terbukti lebih peduli itu.
    Lebih dari 150 orang masyarakat tampak memadati rumah Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman itu. Mereka semua sangat sepakat, untuk memenangkan pasangan dengan nomor urut lima tersebut. Hal itu mereka lakukan, setelah melihat berbagai perkembangan terhadap semua kandidat calon bupati/wakil bupati yang dinilai paling layak dapat dukungan penuh dari masyarakat. Untuklah dukungan itu dititipkan lewat wakil masyarakat Ketaping yang ada di dewan terhormat, Rosman. Mereka sangat ingin, Ketaping sejak adanya seorang anggota dewan tersebut, telah mulai berubah dari berbagai aspek pembangunan, yang tentunya dengan kepedulian seorang Rosman terhadap kampung halamannya, terus berlanjut, lewat bupati/wakil bupati lima tahun mendatang.
    H. Sudirman Datuak Bandaro Perak, salah seorang anggota Bamus Ketaping bersama Ja'far Tuanku Sidi yang juga anggota Bamus memberikan apresiasi dan berharap banyak agar Yobana Samial betul-betul menang dan meraih simpati banyak orang nantinya. "Komitmen untuk memenangkan Yobana-Ril ini terus digalang, menjelang dilangsungkanya Pilkada tersebut. Kita mengajak dan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, yang telah mempunyai hak pilih, untuk bersama-sama melihat kepentingan yang jauh lebih besar lagi, dibawah pimpinan Yobana-Ril itu, yang juga telah didukung penuh oleh pimpinan Syathariya Padang Pariaman, H. Zubir Tuanku Kuniang, H. Ashabal Khairi Tuanku Mudo, H. Anas Tuanku Sinaro," katanya.
    Sementara Rosman menyampaikan terima kasih atas dukungan ini. "Artinya, pembangunan yang telah kita lakukan, sejak saya menjadi anggota dewan, harus terus dilanjutkan dengan baik, lewat momen Pilkada. Saya ingin dukungan ini menjadi kenyataan pada Pilkada nanti. Sebab, kebangkitan daerah pascagempa, memang harus dipimpin oleh bupati yang betul-betul punya kepedulian dan kemapuan yang telah teruji. Kita semua tahu, bahwa pasangan yang tengah kita jagokan ini, meletakan kepeduliannya diatas segala-galanya. Baginya, hidup harus bermanfaat untuk banyak orang yang saat ini masih membutuhkan bantaun banyak pihak dimaksud," katan Rosman sang vokalis DPRD Padang Pariaman ini.
    Disamping dukungan moral yang telah diberikan masyarakat Ketaping itu, Rosman juga minta kepada seluruh jajaran PPRN, mulai dari DPD di tingkat kabupaten hingga pengurus Ranting ditingkat nagari, untuk bersama-sama bahu membahu dalam memenangkan Yobana-Ril ini. "Pilihan demikian sudah sangat tepat, dan tidak diragukan lagi, apa dan bagaimana Padang Pariaman ini kedepannya, dibawah kepemimpinan Yobana-Ril nantinya," ujar Rosman. (dam)    

Komite Sekolah Harus Membantu, Bukan Mintak Bantuan

Dibangun Dengan Biaya Rp18,6 Miliar
Kota Pariaman Segera Miliki Spor Centre

Pariaman--Kota Pariaman segera memiliki sarana olahraga yang representatif. Hal itu ditandai dengan telah dimulainya peletakan batu pertama pembangunan spor centre oleh Deputi IV Menegpora RI, Dr. RPM Junusul Hairy, MS Kamis (6/5) lalu. Prosesi peletakan batu pertama tersebut cukup mengundang banyak pihak, terutama pelaku olahraga di Kota Tabuik itu.
    Pembangunan spor centre itu cukup besar dan bakal menghabiskan dana sekitar Rp18,6 miliar. Dana yang sebanyak itu telah dirangkum dalam sebuah proposal yang telah lama dibuat Pemko setempat, dan telah diterima oleh Menegpora RI. Jadi, kedatangan Deputi IV tersebut, disamping melihat langsung lokasi yang akan dibangun spor centre, juga sekaligus menjawab kegelisahan masyarakat, yang selama ini selalu mempertanyakan pada Pemko, soal pembangunan sarana tersebut.
    Menurut Junusul Hairy, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga selalu merespon apa yang menjadi kebutuhan dalam meningkatkan prestasi atlit didaerah. "Sebagai orang yang pernah lama di Sumbar, saya sangat mengerti dan tahu prestasi olahraga yang ada di Minangkabau ini. Memang, kemunduran olahraga yang terjadi atau tidak sesuai dengan aturan yang ada, disebabkan oleh kurangnya pembinaan yang dilakukan. Apalagi dukungan moral dari orangtua anak itu sendiri yang tidak ingin anaknya terlalu jauh memasuki dunia olahraga dimaksud," katanya.
    Kini, lanjut Junusul Hairy, para insan yang dianggap punya prestasi di dunia olahraga, cukup mendapatkan perhatian yang luar biasa. Ada pemberian rumah siap huni, terhadap atlit yang berhasil. "Pembina olahraga harus tahu betul, tentang apa yang seharusnya mereka lakukan, demi untuk meningkatkan prestasi olahraga dimaksud," ujarnya.
    Sementara Walikkota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M dalam siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal merasakan, bahwa kehadiran Deputi IV yang mewakili Menteri, cukup membawa arti tersendiri, dalam membangun spor centre ini kedepannya. Betapa tidak, daerah belum merasa sanggup melakukan pembangunan yang dibiayai dengan miliaran rupiah itu.
    "Tabuik Piaman pusaka budaya, mainan anak dalam nagari. Kota Pariaman amat terbuka, banyak peluang berinvestasi. Sulaman Nareh berlapis benang, disulam gadis sambil bercanda. Kami sepakat bangun gelanggang, demi memasyarakatnya olahraga," kata Wako Mukhlis dalam memulai sambutannya, yang disambut gelak dan tawa para tamu yang hadir saat itu.
    Menurut Wako Mukhlis, sejak terpisahnya Kota Pariaman dari induknya kabupaten Padang Pariaman, otomatis daerah ini memulai dari babak baru. Termasuk didalamnya sarana olahraga, meskipun terletak dalam kawasan kota, namun itu belum sepenuhnya diserahkan oleh Pemkab Padang Pariaman ke Pemko. "Namun demikian, kita tetap melakukan ikhtiar, bagaimana Kota Pariaman memiliki sarana olahraga yang bisa dibanggakan, dalam meningkatkan prestasi generasi kota yang mulai tumbuh dan berkembang dengan dinamikanya," kata Wako Mukhlis.
    "Kita berharap, kedatangan Deputi IV ini, mampu menjawab apa yang selama ini menjadi tuntutan insan olahraga di kota ini. Paling tidak, pembangunan sarana telah kita mulai. Untuk mewujudkan sarana ini, tentu butuh bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri," ujar Wako Mukhlis.
    Wako Mukhlis melihat, kekuatan daerah baru mampu menyediakan anggaran sebanyak Rp3,8 miliar, dan pembangunan sarana untuk pengembangan olahraga lainnya, seperti lapangan tenis empat ban dengan standar nasional, lapangan basket dua unit, dalam spor centre yang akan dilengkapi tersebut. "Untuk itu butuh dana sekitar Rp14,8 miliar lagi, baru bisa semua tuntas dengan baik," katanya.
    Selanjutnya, Deputi IV Menegpora melakukan temu ramah dengan guru olahraga yang ada di Kota Pariaman. Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam itu, cukup membawa arti tersendiri dikalangan guru olahraga, untuk meningkatkan prestasi olahraga dikalangan pelajar. Pertemuan yang berlangsung di gedung SMA 2 Kota Pariaman itu di pasilitasi Dinas Pendidikan dan Olahraga setempat. (dam)

Terungkap Dalam Wirid Bulanan Pemko Pariaman
Komite Sekolah Harus Membantu, Bukan Mintak Bantuan

Pariaman--Wirid bulanan yang dilakukan Pemko Pariaman Jumat kemarin di Surau Nurul Islam, Kelurahan Jalan Kereta Api, Kecamatan Pariaman Tengah yang menghadirkan penceramah kenamaan, Zainul Tuanku Datuk Sutan Sati dari Gasan Gadang, Padang Pariaman itu cukup mendapat sambutan antusias dari pejabat dan pegawai dilingkungan Kota Tabuik itu.
    Dalam siaran persnya Walikota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal mengajak para pejabat untuk selalu memaknai apa yang telah disampaikan ustadz. Banyak pesan moral, yang harus diambil dalam ceramahnya, demi untuk perbaikan kehidupan dimasa yang akan datang. "Hikamh demikian, merupakan sebuah keharusan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt, serta loyalitas pada tanggungjawab sehari-hari dalam mengabdikan diri sebagai aparat negara," katanya.
    "Hati yang bersih akan menimbulkan kejujuran, akan berjalan dan berbuat dengan baik. Secara nasional UN yang baru saja dilaksanakan, hasil agak menurun. Untuk itu, butuh kerja keras dari Dinas Pendidikan dan Olahraga untuk melakukan evaluasi sesegera mungkin. Hal itu sangat penting, mengingat perbaikan dan peningkatan dimasa yang akan datang," kata Wako Mukhlis.
    Menurut Wako Mukhlis, setiap sekolah agar melakukan pembatasan nilai nem dalam menerima siswa baru. Hal itu dimaksud, agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan siswa baru dari satu sekolah terhadap sekolah lainnya. "Kemudian yang lepih parah itu, adanya orang yang ingin jadi Ketua Komite di setiap sekolah. Padahal, komite itu dibentuk untuk membantu pemerintah, bukan mintak bantuan sarana prasarana kepada pemerintah," ujar Wako Mukhlis.
    Sementara Zainul Tuanku Sutan Sati dalam ceramahnya banyak menyinggung, tentang pentingnya menyempurnakan amal ibadah dalam keseharian. Hal itu terkait hidup yang tengahdijalani hanya sementara. Hidup yang paling panjang dan lama itu adalah hidup di kampung akhirat. "Untuk itu butuh pembekalan yang banyak, yakni amal ibadah guna membentengi diri dari azab yang akan ditimpakan oleh Yang Maha Kuasa nantinya," katanya.
    Menurut Zainul, otak dalam artian, olah, teliti, analisa dan kesimpulan. "Itulah makna dari otak yang diberikan Tuhan kepada kita, dalam melihat arti penting kehidupan di akhirat nanti. Kita harus mampu mengolah, menganalisa, serta menyimpulkan apa yang terbaik untuk dilakukan, dan apa pula yang terburuk yang mesti dibuang jauh-jauh," katanya.(dam)
   

Masyarakat Sungai Durian Bangun Kantor Walinagari

Masyarakat Sungai Durian Bangun Kantor Walinagari

Patamuan--Masyarakat Nagari Sungai Durian, Kecamatan Patamuan segera memiliki kantor walinagari yang lebih repsentatif. Pembangunan kantor yang dipusatkan di Korong Kampuang Tanjung tersebut ditandai dengan peletakan batu pertamanya oleh Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, Kamis (12/03) lalu.
    Pada peletakan batu pertama pembangunan Kantor Walinagari tersebut, Bupati Ali Mukhni didampingi Wakil Ketua DPRD Mothia Aziz Datuak Nan Basa, anggota DPRD Basir, Alfa Edison, Nasdini Indriani, Kepala SKPD di lingkungan Pemkab, Camat Patamuan Zaldi Arnas, walinagari se Kecamatan Patamuan, serta pemuka masyarakat.
    Bupati mengakpresiasi kerja keras niniak mamak Nagari Sungai Durian beserta walinagari. Dengan kebersamaan, pembangunan kantor walinagari yang lebih repsentatif akan dapat diwujudkan. "Pemkab Padang Pariaman berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pembangunan kantor ini, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan," katanya.
    Seharusnya, pembangunan kantor walinagari ini tanggungjawab Pemkab. Namun, karena terbatasnya anggaran daerah, Pemkab hanya bisa membantu dengan dana yang tidak memadai. "Peran serta masyarakatlah pembangunan kantor walinagari ini dapat diwujudkan," jelas Bupati Ali Mukhni.
    Sementara itu, Walinagari Sungai Durian Nusirwan Nazar mengatakan kantor walinagari yang dipakai sekarang, adalah bekas kantor Kepala Desa Kampung Tanjung. Kepindahan kantor walinagari dari Pasar Koto Mambang ke Kampung Tanjung, karena kantor lama terkena pelebaran jalan Koto Mambang-Balingka.
    Melalui kesepakatan niniak mamak dan pemuka masyarakat Kampung Tanjung, ditetapkanlah kantor ini sebagai kantor Walinagari. "Karena kondisinya kurang memadai, kantor ini diperbesar. Jika selesai nantinya, disamping dimanfaatkan sebagai pusat pemerintahan nagari juga akan dimanfaatkan untuk Kerapatan Adat Nagari (KAN). Atas bantuan dari berbagai pihak, dalam waktu tidak terlalu lama kantor yang lebih representatif akan dapat diwujudkan," tambah Nusirwan.
    Usai peletakan batu pertama pembangunan kantor Walinagari Sungai Durian, Bupati Ali Mukni bersama rombongan juga berkesempatan meletakan batu pertama los lambuang Pasar Koto Mambang. Pembangunan los lambuang tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta mempercepat gerak nadi Pasar Koto Mambang yang selama ini mati suri. (525)

Baznas Padang Pariaman Cairkan Hak UPZ Semester II

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh Unit Pengumpul Zakat (UPZ), atas usaha dan kerja kesrasnya dalam mengmumpulkan zakat profesi Aparat Sipil Negara (ASN) daerah itu, di unit kerja mereka masing masing.
    Hal Itu disampaikan Bupati Ali Mukhni yang diwakili Sekdakab Jonpriadi, pada acara sosialisasi kepada Bendahara gaji dan penerima UPZ se Padang Pariaman, di Hall IKK Parit Malintang.
    "saya ucapkan terimakasih dan apresiais yang sedalam-dalamnya kepada bapak/ibu (UPZ). Tanpa upaya, kegigihan dan pembinaan yang bapak/ibu lakukan, tidak akan membuahkan hasil dan target dari Baznaz Padang Pariaman," kata dia.
    Jonpriadi menamhahkan harapannya kepada Baznas, agar target tahun 2015 ini bisa tercapai, sehingga masyarakata miskin bisa menikmati zakat.
    Ketua Baznas Padang Pariaman Suhatri Bur, menjelaskan bahwa Baznas yang sejak tahun 2012 mulai mengumpulkan zakat profesi bagi PNS, sampai sekarang sudah melaksanakan program unggulannnya, dalam mengelola zakat.
    "Seperti zakat fitrah, zakat maal, dan zakat profesi bagi PNS.
Setidaknya, sampai tahun 2014 lalu telah dilaksanakan enam program penyaluran dana umat ini kepada para mustahik; mulai dari program Padang Pariaman Sehat, Padang Pariaman Peduli, Padang Pariaman Cerdas, program bedah rumah, Padang Pariaman Taqwa, Padang Pariaman Makmur," kata dia.
    "Dan pada tahun 2015 ini, kita menambah satu program lagi sehingga menjadi tujuh program; ZCD (Zakat Komunity Development).
Program ini akan menyentuh berbagai komunitas masyarakat miskin. Ada empat pilar yang dikenal dengan catur daya dalam pelaksaan program ini; ekonomi, kesehatan, pendidikan dan agama," ujar Suhatri Bur.
    Suhatri Bur menjelaskan, UPZ merupakan perpanjangan tangan  Baznas. Berhak menerima apa yang seharusnya menjadi hak UPZ atas jerih payah yang dilakukan. Pada kesempatan itu diserahkan hak UPZ sebagai amil oleh Baznas periode II (Juli- Desember 2014) sebanyak Rp67.500.000,- kepada 148 orang UPZ. (525)

MAZIS Antisipasi Pengaruh  ISIS di Padangpariaman

Padang Pariaman--Majelis Zikir Istiqamah Syatariah (MAZIS) Kabupaten Padang Pariaman mulai antisipasi pengaruh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di daerah itu. Langkah awal yang dilakukan, adalah mengadakan temu ramah dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat Syamsul Bahri Khatib. Temu ramah bakal diikuti para tuanku (ulama), pengurus dan jamaah MAZIS.
    Ketua MAZIS Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam mengungkapkan hal itu, Minggu, di Toboh Gadang. Temu ramah tersebut digelar dalam rangka peringatan HUT MAZIS ke-11 pada Rabu (18/3/) mendatang, di Pesantren Syekh Abdul Rahman, Toboh Gadang. Acara direncanakan dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, pengurus dan jamaah MAZIS.
    Menurut Syafri, semakin merebahnya pergerakan ISIS di dunia belakangan ini yang sangat mudah diakses melalui dunia maya (internet), informasi yang disampaikan tidak bisa disaring. Mereka yang mentah-mentah menelan informasi yang diperolehnya, bisa jadi ada masyarakat di Padang Pariaman terpengaruh oleh tawaran yang disampaikan pengikuti ISIS. Apalagi tawaran tersebut terkait dengan masuk surga, membela agama Islam dan seterusnya. Mereka yang pengetahuan agamanya terbatas, bisa dengan mudah tergiur.
    "MAZIS menghimbau masyarakat harus hati-hati jika ada orang dilingkungannya  yang menunjukkan perubahan tiba-tiba. Terutama anak-anak remaja, anak-anak muda," kata Syafri.
    Dikatakan Syafri, Ketua MUI Sumbar sebagai pimpinan ulama di Sumatera Barat dapat menyamakan persepsi dan langkah-langkah menyikapi gerakan ISIS ini sehingga tidak sampai merusak ketenangan umat beragama di Padang Pariaman. "Selain itu, berbagai informasi terkini perkembangan Islam yang penting disampaikan tuanku kepada umat sangat dibutuhkan. Tuanku yang berhadapan langsung dengan umat di grassroot (akar rumput) perlu terus diberikan informasi terkini," kata Syafri.
    Menurut Syafri, Ketua MUI Sumbar sudah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri acara tersebut. Ini momen penting bagi MUI Sumbar bersilaturrahmi langsung dengan umat yang butuh dakwah dan informasi terkini tentang Islam.
    Selain temu ramah, HUT ke-11 MAZIS ini dimeriahkan pula dengan Salawat Dulang dari Arjuna Minang, Badai Tornado, Sintoga Jaya dan Sarafal Anam (Maulud Nabi). (525)

Terkumpul Sumbangan Rp247 Juta
Ponpes Al-Munawarah Surau Gadang Batagak Kudo-Kudo

VII Koto--Acara batagak kudo-kudo Surau Gadang, Sungai Langkok, Nagari Sungai Sarik, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman yang berlangsung, Minggu dan Senin lalu berhasil menghimpun dana sebesar Rp247 juta lebih, dan 50 kodi seng.
    Sekretaris Pengurus Surau Gadang Syamsini didampingi pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwarah Sungai Langkok Budi Romizal Tuanku Mudo, disela-sela acara menyebutkan, sebanyak 5.000 lebih undangan disebarkan pengurus Surau Gadang Pondok Pesantren Al-Munawwarah dalam pelaksanaan batagak kudo-kudo tersebut. Pembangunan kembali surau Gadang yang kini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp450 juta, murni swadaya masyarakat.
    Sumbangan tersebut termasuk dari Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni sebesar Rp1,5 juta, Wakil Bupati Damsuar, sumbangan masyarakat, dan perantau yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
    Dikatakan, kondisi bangunan Surau Gadang saat ini sudah mencapai 40 persen. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sampai selesai bisa mencapai Rp1,5 miliar. "Kita terus berupaya menghimpun dana dari sumbangan masyarakat baik yang berada di kampung, maupun di perantauan," kata Syamsini.
    Dibagian lain Syamsini menambahkan, di Sungai Langkok sendiri terdaftar sebanyak 40 orang berprofesi sebagai PNS. Masing-masingnya diminta menyumbang sebesar Rp1 juta per orang. Sehingga terkumpul dana sebanyak Rp40 juta setahun.
    Sedangkan bagi jamaah Surau Gadang atau masyarakat Sungai Langkok sendiri juga diminta bersedekah sebesar Rp100 per hari setiap kepala keluarga. Itu berarti setahun setiap keluarga mampu menghimpun dana sebesar Rp36.000. Sistem ini sudah berjalan satu tahun. Sekarang sudah memasuki tahun kedua.
    Budi Romizal, pimpinan surau yang dibangun berukuran 14 X 24 meter berlantai 2 ini menyebutkan, pembangunan sudah berlangsung 18 bulan. Selama tujuh bulan pertama menyelesaikan bangunan di lantai dasar.
    "Pembangunan surau Gadang yang masih satu bangunan dengan Pondok Pesantren Al-Munawwarah. Namun Surau Gadang dikelola oleh masyarakat sendiri. Antara Pesantren Al-Munawwarah dengan Surau Gadang ibarat aua jo tabiang (betung dengan tebing). Satu sama lain tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan sehingga selalu bergandengan dalam menjalankan fungsi masing-masing," kata Budi Romizal menambahkan.
    Tokoh masyarakat Sungai Langkok Akiruddin menyebutkan, Surau Gadang pertama kali dibangun tahun 1901 dari kayu dengan ukuran 9 X 9 meter. Akibat perkembangan penduduk yang makin banyak, Surau Gadang dibangun dengan permanen (batu) tahun 1980 dengan ukuran 10 X 10 meter.
    "Sejak tahun 2014 lalu, Surau Gadang kembali mengalami renovasi dengan ukuran 14 X 24 meter berlantai dua. Diharapkan Surau Gadang ini semakin dapat menampung jamaah, termasuk kegiatan santri pondok pesantren Al Munawwarah yang terus berkembang," tutur Akiruddin.
    Pada papan data penyumbang, terlihat nama-nama yang berasal dari berbagai perantau. Ada yang dari Jakarta, Bengkulu, Curup, Pekanbaru dan sebagainya. (525)

Jajaran Kemenag Diminta Untuk Tidak Melakukan Kesalahan

Padang Pariaman--Kepala Kemenag Padang Pariaman, H. Masrican Tuanku Maharajo Basa meminta jajaran untuk melakukan kerja sesuai aturan main yang berlaku di lingkungan institusi tersebut. Kesalahan yang pernah terjadi tahun lalu, jangan lagi terulang dalam pelaksanaan tugas tahun ini.
    Masrican menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi dengan seluruh pejabat strukturan dan fungsional di lingkungan Kemenag, Senin lalu. "Kita tahu, pejabat Kanwil Kemenag Sumbar baru saja melakukan tugasnya saat ini. Tentunya, sampai kebawah harus kita sambut dengan suasana baru pula," kata dia lagi.
    Bersama Kasubag TU Ali Anis, Masrican menyebutkan, bahwa untuk mensingkrobkan perencanaan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sangat penting artinya dilakukan di masing-masing seksi.
    "Kita tidak ingin adanya kesalahan bekerja dalam tahun dan selanjutnya. Untuk itu, disiplin bagian dari upaya kita selaku abdi negara dalam memberikan yang terbaik buat masyarakat," ungkapnya.
    Apalagi, kata Masrican, tugas PNS bernasis kinerja yang menuntut setiap yang dikerjakan itu dicatat secara baik dan benar. Dalam acara itu masing-masing Kepala Seksi menyampaikan program dan kegiatan, serta masukan demi lancarnya dan terlaksananya kegiatan untuk tahun 2015 dengan baik dan tepat waktu, serta mencapai sasaran. (525)

Dari Dapil III dan IV
Enam Tokoh Berebut Tiket Calon Bupati dan Wabup Padang Pariaman

Pariaman--Sebanyak enam orang bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman yang telah ditetapkan DPD Partai NasDem daerah itu berasal dari Dapil III dan II. Mereka ditetapkan lewat rapat pleno partai yang diikuti oleh semua pengurus DPC NasDem yang ada di tingkat kecamatan.
    Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman Alfikri Mukhlis kepada Singgalang, kemarin menyebutkan keenam orang itu, tiga orang tokoh untuk bakal calon bupati, dan tiga orang tokoh lagi untuk bakal calon wakil bupati.
    "Tiga orang bakal calon bupati; Ali Mukhni yang saat ini juga Bupati Padang Pariaman. Dia satu-satunya tokoh yang berasal dari Dapil II daerah itu yang ditetapkan, dari sekian banyak yang mendaftar dulunya ke partai yang dipimpin Surya Paloh demikian. Kemudian, dua lagi bakal calon bupati berasal dari Dapil III, yakni Endarmy dan Usman Labai," kata Alfikri.
    Sedangkan yang untuk calon wakil bupati, lanjut Alfikri, juga ditetapkan tiga orang tokoh. Mereka; Alfikri Mukhlis yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai NasDem, Mothia Azis Datuak Nan Basa, Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman dari Partai NasDem, dan Suhatri Bur yang saat ini menjadi Ketua Baznas Padang Pariaman.
    Ketiga calon wakil bupati demikian berasal dari Dapil III Padang Pariaman. "Disamping melalui rapat pleno partai, mereka ditetapkan lewat elektabilitas yang cukup tinggi di tengah masyarakat. Artinya, keenam tokoh itu mempunyai peluang yang besar untuk memenangkan Pilkada nantinya," ungkap Alfikri lagi.
    Menurut Alfikri, DPD NasDem Padang Pariaman hanya mengusulkan nama itu ke DPP NasDem lewat rekomendasi DPW NasDem Sumbar. DPP nantinya menurunkan satu nama untuk bakal calon bupati, dan satu nama pula untuk bakal calon wakil bupati. Siapa yang akan diturunkan DPP NasDem nantinya, itulah satu nama yang akan diusung ke KPU. (525)

Menurut Peraturan PDI Perjuangan Herry Syahnil Tidak Pantas Di-PAW

Pariaman--Anggota DPRD Padang Pariaman Herry Syahnil menyayangkan sikap partainya, PDI Perjuangan yang dengan seenaknya melakukan proses Penggantian Antar Waktu (PAW) atas dirinya. Selaku kader partai yang terpilih kembali jadi anggota dewan terhormat, dia belum pernah dapat teguran atau pemanggilan oleh partainya sendiri, terkait kasus hukum yang menimpanya.
    "Syarat PAW itu ada tiga hal. Pertama meninggal dunia, kedua mengundurkan diri, dan ketiga terpidana diatas lima tahun. Terdapat salah satu atau ketiganya terhadap anggota dewan dari PDI Perjuangan, itu harus dilakukan PAW," kata Herry Syahnil pada Singgalang, kemarin.
    Anehnya, kata Ucok - sapaan akrap Herry Syahnil - surat rekomendasi untuk PAW terhadap dirinya yang dikabarkan telah diterima pihak DPRD Padang Pariaman sampai saat ini belum dia terima, selaku objek yang akan diganti.
    Oleh partainya sendiri, Ucok dibatasi kegiatannya di dewan, selaku lembaga tempat dia mengabdikan diri yang terpilih dan telah dilantik kembali sebagai anggota. "Saya tidak mengerti cara-cara seperti itu. Dalam kunjungan anggota dewan ke luar daerah, saya tak dibolehkan," ungkap dia.
    "Seharusnya, Badan Kehormatan partai memanggil saya. Mereka melakukan pertanyaan terkait persoalan yang sedang menimpa saya. Sejak awal kejadian, hingga saat ini hal itu belum saya terima dari partai. Sedangkan pengabdian saya ke partai luar biasa," sebut Ucok.
    Bayangkan saja, lanjutnya, periode lima tahun lalu hanya tiga kursi PDI Perjuangan di dewan. Tetapi mampu mendapatkan jabatan strategis. Sekarang, empat kursi, Presiden RI Joko Widodo juga berasal dari kader PDI Perjuangan, namun tak satupun jabatan politik yang didapatkan kader di dewan.
    Ucok yang akan mengakhiri masa hukumannya itu, sebenarnya sulit dibilang terlibat dalam kasus korupsi. Sebab, yang dinamakan korupsi, disamping memperkaya diri juga merugikan negara. Kedua hal demikian tiadak bersua dalam kasus yang menimpa dirinya. Dia tidak memperkaya diri, dan tidak pula merugikan negara.
    Hanya saja kesalahan administrasi terhadap Bansos yang diperuntukkan buat sekolah SMA di Lubuk Alung pascagempa akhir 2009 itu, yang dinilai pihak penegak hukum. Semisal, Bansos yang turun itu untuk rehab sekolah. Namun, oleh Ucok yang punya wewenang di sekolah tersebut dialihkan Bansos ini untuk pembangunan yang lain di lingkungan sekolah itu juga. (525)

Masyarakat Ulakan Ingin Rajang Dibangun Secepatnya


-Akses Jalan Satu-Satunya Itu Telah Diputus
Masyarakat Ulakan Ingin Rajang Dibangun Secepatnya

Ulakan--Pembangunan kembali jembatan gantung alias rajang yang menghubungkan Korong Kampuang Galapuang dengan Korong Tanjuang Medan, Kenagarian Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman kembali mengalami kendala yang cukup serius. Gotong royong yang dimulai kedua masyarakat setempat Minggu (11/4) lalu, akhirnya tidak jadi berlanjut, lantaran pihak Pemkab Padang Pariaman, dalam masalah ini Dinas PU setempat, minta untuk dihentikan, lantaran anggaran pembangunan kembali rajang itu telah masuk kedalam APBD tahun ini.
    Martin, salah seorang tokoh masyarakat Kampuang Galapuang bersama walikorong setempat, Ali Tukar serta Walikorong Tanjuang Medan, Zaidin kepada Singgalang Selasa (13/4) mengaku perbaikan rajang dimaksud dilakukan, mengingat telah banyaknya korban yang berjatuhan di rajang tersebut. "Nyaris setiap hari ada saja yang jatuh ke sungai. Kalau tidak orangnya, ya kendaraannya. Jadi saatnya rajang tersebut direnovasi total," katanya.
    Dan lagi, lanjut Martin yang didampingi Ketua Asosiasi Beras Tani (ABT) Padang Pariaman, Ali Nurdin M. Nur rajang itu satu-satunya rajang yang menghubungkan Kampuang Galapuang dengan Tanjuang Medan. "Kini, dengan adanya penghentian yang tidak jelas kapan dimulai pembangunannya oleh pemerintah, masyarakat jadi bingung, mau lewat kemana untuk pergi dan keluar dari Kampuang Galapuang tersebut," kata Martin.
    Menurut Martin, pembangunan kembali rajang tersebut telah banyak melalui proses yang tidak jelas. Awalnya, bakal dikucurkan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) kecamatan, dengan model bangunan permanen. Namun, hingga kini tidak jadi juga dilakukan, entah dimana kendalanya. Lalu masuk lagi informasi bahwa Pemkab, lewas Dinas PU juga telah menganggarkan bangunan kembali rajang dimaksud. Tapi kapan dimuali, juga tidak ada kejelasan yang pasti dari Pemkab itu sendiri.
    "Mengingat kebutuhan terhadap rajang dimaksud merupakan kebutuhan yang sangat vital, dan tidak ada kejelasan dari pihak pemerintah, baik ditingkat nagari, kecamatan dan kabupaten sendiri, maka langkah yang diambil bersama masyarakat, adalah merombak langsung rajang itu, dengan sumber dana swadaya dari masyarakat kedua korong itu, termasuk juga sumbangan dari para pedagang dan donatur yang dianggap peduli terhadap perbaikan rajang tersebut. Total sumbangan yang berhasil dipungut mencapai Rp10 juta, yang telah dibelikan kepada sejumlah bahan, seperti pohon batang kelapa, paku, baut dan lain sebagainya," ujar Martin lagi.
    Sumbangan demikian, kata Martin, hingga kini terus mengalir, mengingat masyarakat sangat menginginkan bangunan kembali rajang itu dilakukan sesegera mungkin. "Kita ingin kejelasan dari Pemkab, kalau memang bangunan itu telah dianggarkan. Kita minta semua pihak, baik Pemkab, maupun anggota dewan mau melihat keadaan yang sebenarnya terjadi, ketika rajang ini tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Martin.
    Sementara Ketua DPRD Padang Pariaman, Eri Zulfian, S. Pt minta pada Pemkab, dalam masalah ini Dinas PU agar secepatnya mengambil tindakan, sehingga masyarakat tidak terganggu. "Dengan telah dimulainya pembangunan hal itu oleh masyarakat, sementara tidak ada kelanjutannya, maka sangat mengganggu stabilitas perekonomian masyarakat itu sendiri. Kita tahu, kos yang dikeluarkan akibat beralihnya jalan ketempat lain, menuju Kapuang Galapuang, cukup besar, dan tentunya sangat menyusahkan masyarakat banyak. Ini tidak boleh terjadi," katanya.
    Eri Zulfian yang juga calon Wakil Bupati Padang Pariaman itu menilai sudah saatnya Pemkab berfikir secara cepat, tegas, sehingga pembangunan berjalan dengan baik kembali. "Jalan dan jembatan merupakan akses yang sangat menentukan sumber perekonomian masyarakat. Kalau hal itu telah terganggu, maka seluruh sektor ekonomi dikampung itu tentu menjadi terganggu pula," ujar Eri Zulfian lagi. (dam)

ABT Padang Pariaman Jawab Masa Depan Petani

Pariaman--Sejak dilantiknya kepengurusan Asosiasi Beras Tani (ABT) Padang Pariaman beberapa waktu lalu, hingga kini konsolidasi organisasi yang dilakukan ABT dikalangan kelompok tani terus terjadi. Tak ayal lagi keberadaan ABT diharapkan nantinya mampu menjawab tantangan masa depan beras yang dihasilkan oleh petani yang ada di daerah itu. ABT agaknya sangat tidak ingin, beras yang begitu bermutu yang keluar di daerah ini, justru daerah lain yang menikmatinya.
    Ketua ABT Padang Pariaman, Ali Nurdin M. Nur kepada Singgalang, Selasa (13/4) melihat antusias kelompok tani yang ada untuk membesarkan ABT ini cukup tinggi. Hal itu terlihat, sejumlah kelompok telah tergabung dalam ABT, untuk bersama-sama menopang kekuatan ini, dalam meningkatkan hasil panen para petani nantinya, terutama masalah beras. "Kita ingin masalah pertanian, sebagai sumber yang cukup potensi di daerah ini, kedepannya menjadi perhatian tersendiri oleh pemerintah mendatang," katanya.
    "Potensi petani yang dianggap besar di Padang Pariaman, agaknya hingga kini belum menjadi perhatiann yang maksimal oleh pemerintah, dalam melihat arti penting hasil pertanian yang berkualitas tinggi. Nah, momen untuk menangkap itu telah kita tancapkan, lewat seminar sehari belum lama ini, terhadap seluruh kekuatan petani yang ada di daerah ini. Hasilnya, mereka sama-sama memiliki komitmen tinggi, bahwa hasil pertanian Padang Pariaman harus tampil kedepan, menjawab tantangan pangan daerah, bahkan pangan negara yang sangat kita cintai ini," katanya.
    Untuk mengembangkan organisasi dimaksud, lanjut Ali Nurdin, disetiap zona telah ditempatkan koordinatornya. Padang Pariaman yang dibagi menjadi empat zona itu, juga ditetapkan empat koordinator ABT, yang langsung bersentuhan dengan para petani dikampung tersebut. "Koordinator tersebut dalam melakukan tugas-tugasnya juga mengacu pada aturan yang telah disepakati bersama dalam ABT kabupaten. Disamping bekerjasam dengan Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP3KP) Padang Pariaman, ABT juga bergandengan dengan Dinas Pertanian, hingga ketingkat kecamatan," ujarnya. (dam)

Berikan Perlindungan Pada Masyarakat Lewat Operasi Ramadniya Singgalang

Wakil Ketua DPRD, Mardison Mahyuddin
Penanganan Korban Gempa Harus Transparan

Pariaman--Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Drs. Mardison Mahyuddin, M.M melihat penanganan korban gempa, terutama rumah masyarakat yang mengalami rusak berat dan hancur, yang telah ditetapkan lewat Kelompok masyarakat (Pokmas) nantinya , agaknya perlu dikawal sehingga tidak menimbulkan persoalan baru ditengah masyarakat, ketika saat pembagian uang bantuan tersebut.
    Kepada Singgalang, Kamis (22/4) lalu, Mardison Mahyuddin yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Pariaman itu mengaku optimis penanganan korban gempa yang telah dan akan dilakukan Pemko bisa berjalan dengan baik. "Namun demikian, kita harus lakukan hal itu dengan transparan. Pokmas yang dibentuk, sesuai dengan juklak dan juknis yang telah ditetapkan bersama itu tidak boleh diciderai, hingga ketingkat akar rumput, paling bawah. Kepala desa dan kelurahan yang ada, harus mampu mengakomodir seluruh masyarakat dengan baik dan benar," katanya.
    Mardison Mahyuddin sangat tidak ingin persoalan demikian membuat masyarakat korban gempa terlunta-lunta. "Saya sangat setuju dan sependapat dengan statemen yang telah dikeluarkan Walikota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M, tentang tidak adanya pontong-memotong dalam persoalan bantuan gempa nantinya. DPRD siap untuk mengawal hal ini nantinya, hingga ketingkat masyarakat. Kita ingin persoalan demikian, betul-betul tepat sasaran," ujar Mardison.
    "Untuk itu, semua korban gempa yang ada di desa dan kelurahan, harus menjadi perhatian yang serius oleh pemimpin yang bersentuhan langsung dengannya. Jangan sampai dibeda-bedakan dalam penanganan musibah tersebut. Masyarakat korban gempa tidak boleh merasa asing, ketika menerima perlakukan dari kepala desa atau kelurahannya. Semuanya, baik yang ada hubungan sanak famili dengan kepala desa, atapun tidak sama sekali, tidak boleh merasa tidak terakomodir dalam masalah demikian," tegas Mardison.
    Pemko Pariaman, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lanjut Mardison bersama pemerintah desa nantinya, jangan sampai menjadi sasaran masyarakat korban gempa. Persoalan yang sangat tidak diingini itu, harus diantisipasi sedini mungkin. "Masyarakat harus mendapatkan informasi yang valid, terkait bantuan yang memang diperuntukan bagi masyarakat. Cukup sudah gempa akhir September lalu membuat banyak masyarakat yang menderita. Jangan lagi tambah penderitaan itu dengan persoalan baru saat pendistribusian bantuan demikian," kata Mardison lagi. (dam)

Pemerintah Harus Mampu Membuat Terobosan Baru
Lulusan Perguruan Tinggi Tidak Lagi Terfokus pada CPNS

Pariaman--Persoalan lapangan pekerjaan di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman memang menjadi persoalan yang sangat krusial. Melihat potensi kedua daerah itu, untuk memciptakan lapangan pekerjaan, terutama untuk pencari kerja itu sendiri sangat tidak memungkinkan. Apalagi para pencari kerja baru saja menyelesaikan kuliah atau tamatan SMA. Untuk kedua daerah itu, para pencari kerja seperti demikian sangat tidak tepat untuk diminta menciptakan terobosan baru tentang menciptakan lapangan pekerjaan.       
    HM. Sa'ban, S.E, salah seorang perantau sukses di Tangerang, Banten melihat komentar Pemko Pariaman, yang disampaikan Kabag Humasnya, Jose Rizal, tentang perlunya terobosan baru bagi pencari kerja, lewat sejumlah media massa beberapa waktu lalu, sangat belum patut hal demikian, bagi para pencari kerja yang ada di daerah itu. "Seharusnya, Pemko dan Pemkab Padang Pariaman mampu membuat terobosan baru, bagaiaman anak-anak daerah itu yang begitu banyak dan punya potensi diberbagai pekerjaan, untuk dapat mencarikan solusi terbaik, agar mereka tidak terfokus pada CPNS belaka," kata Sa'ban, Jumat (23/4).
    "Apa mungkin mereka yang baru tamat kuliah atau SMA mampu membuat hal demikian ? Agaknya untuk ranah Piaman, belum saatnya hal itu dilakukan. Kecuali bagi anak yang betul-betul punya modal yang cukup. Sebab, lapangan pekerjaan membutuhkan berbagai kematangan, yang saat ini baru bisa dilakukan oleh mereka yang hidup dan tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya dan lain sebagainya. Apa yang akan dan tengah diwujudkan Pemko Pariaman, tentang kota perdagangan dan jasa, pemimpin harus membuat kebijakan lain, yang mampu mengakomodir seluruh potensi yang dimilikinya," ujar Sa'ban yang juga Dewan Pembina Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman itu.
    Itulah, kata Sa'ban, kegiatan pemerintah kita masih banyak yang bersifat serimonial belaka. Membuka kegiatan inilah itulah. Sementara, terobosan lain yang membuat anak-anak Piaman tertampung selain dari CPNS, sama sekali masih jauh dari harapan. "Kedepan hal itu harus menjadi buah pemikiran, bagaiman anak-anak Piaman tidak lagi susah-susah mencari kerja keluar daerah. Kapan perlu, dengan kota perdagangan dan jasa yang tengah kita dengungkan, Pariaman sanggup dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak," ungkapnya.
    "Sungguh persoalan demkikian, sebuah persoalan yang tidak bisa dianggap angin lalu. Butuh pemikiran dari pejabat kita yang kini tengah memimpin dan yang akan memimpin, lewat penentuan tanggal 30 Juni nanti. Bagaimana kepala daerah mampu menempatkan pejabatnya pada posisi yang sangat tepat. Saya melihat, untuk yang sifatnya serimonial, cukup hal itu ditangani dinas tekhnis. Walikota/bupati harus membuat dan menciptakan terobosan baru, agar anak-anak Piaman tidak lagi merasa kurang terayomi oleh pemerintahnya," sebut Sa'ban.
    Misalnya, lanjut Sa'ban, potensi Piaman yang kaya dengan sumber kalautan dan perikanan, terobosan apa kira-kira yang patut ditempatkan dipotensi itu, yang membuat pencari kerja daerah itu bisa terakomodir dengan baik. Lalu untuk lahan pertanian yang cukup terbilang luas dan banyak yang belum tergarap dengan maksimal, apa pula terobosan yang bisa menyelamatkan tenaga tenaga kerja. "Dengan demikian, CPNS tidak lagi menjadi tujuan utama bagi lulusan perguruan tinggi yang ada di kampung itu. Sebagai urang rantau, yang selalu melihat dan mengamati perkembangan kampung halaman Piaman, lewat berbagai media komunikasi, saya sangat berharap banyak hal itu bisa di wujudkan dengan maksimal. Baik di Kota Pariaman maupun Padang Pariaman," harap Sa'ban.
    "Apalagi pascagempa akhir September lalu yang tidak saja menghancurkan ribuan rumah masyarakat, tetapi ikut mengguncang perekonomian masyarakat itu sendiri. Peran strategis demikian, agaknya menjadi skala prioritas bagi Pemko dan Pemkab kedepannya, dalam melihat arti penting mengembangkan potensi yang ada dikampung itu sendiri," ungkapnya. (dam)  

Berikan Perlindungan Pada Masyarakat Lewat Operasi Ramadniya Singgalang

Parit Malintang--Kapolres Padang Pariaman AKBP Roedy Yoelianto mengatakan, Operasi Ramadniya Singgalang 2016 bertujuan untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, dalam pemeliharaan keamanan guna menjamin stabilitas Kamtibmas yang kondusif pada saat menjalani ibadah puasa dan perayaan Idul Fitri 1437 H.
    Roedy Yoelianto menyampaikan hal itu, Selasa kemarin saat rapat gabungan bersama yang dihadiri berbagai pihak di wilayah hukum Polres setempat. Katanya lagi, operasi itu juga untuk terwujudnya Kamseltibcarlantas yang aman, tertib dan lancar, baik sebelum, pada saat maupun sesudah Idul Fitri.
    "Serta giat arus mudik yang melewati wilayah hukum Polres Padang Pariaman," katanya. Operasi Ramadniya 2016 ini diharapkan nantinya masyarakat merasa terlayani oleh Polri serta dapat menekan terjadinya kasus laka lantas dan tindak pidana lainnya.
    Kapolres menambahkan, dalam Operasi Ramadniya Singgalang 2016 ini, seluruh instransi dan stakekholder yang terkait mengatakan kesiapannya bersama-sama Kepolisian khususnya Polres Padang Pariaman untuk menyukseskan operasi kemanusiaan ini.
    Dalam Operasi tersebut, Polres Padang Pariaman menurunkan 1/3 kekuatan personil yang jumlahnya lebih kurang 250 yang tersebar di lapangan, seperti pos Pam, tim urai macet dan sniper.
    "Khusus sniper disiapkan untuk mengantisipasi aksi-aksi kejahatan jalanan," tegas dia. Tim ini akan banyak bergerak cepat, melumpuhkan pelaku kriminal. Personil Polres Padang Pariaman ditempatkan di delapan pos. Mulai dari Pos Pelayanan Selasar BIM, Pos PAM Simpang Bandara BIM, Pos PAM Simpang Lintas, Pos PAM Pasar Lubuk Alung, Pos PAM Simpang Tiga Sicincin, Pos PAM Malibau Anai, Pos PAM Simpang Empat Pauh Kambar, dan Pos PAM Tiram.     Operasi Ramadniya kali ini merupakan perubahan dari operasi ketupat yang di laksanakan di tahun-tahun sebelumnya. Operasi ini merupakan kemanusiaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melaksanakan lebaran. Maka negara hadir sesuai program Presiden RI "Nawacita".
    Pihak Polres juga sudah mempetakan lokasi rawan laka, rawan macet dan rawan bencana. Di antaranya longsor dan banjir. Dan sudah pula disiapkan jalur-jalur alternatif bila terjadi kemacetan lengkap dengan papan petunjuk yang mencantumkan estimasi jarak dan waktu tempuh.
    Kapolres menghimbau masyarakat, agar tetap tertib lalu lintas, patuhi rambu-rambu yang ada serta petunjuk dan petugas, siapkan kesehatan. Kalau merasa kurang sehat jangan berkendara, jangan bawa barang-barang mewah/perhiasan berlebihan, untuk hindari aksi kejahatan. Pastikan rumah dalam kondisi aman. Sebab, rumah kosong rawan pencurian, waspadai pula kebakaran rumah. (501)

Selasa, 28 Juni 2016

Polres Padang Pariaman Kembali Menangkap Pemakai dan Pengedar Narkoba

Pariaman, Singgalang
    Kebijakan yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman, terkait pengurusan kartu Tanda Penduduk (KTP), akte kelahiran serta persoalan lainnya, yang berhubungan dengan Kantor Catatan Sipil setempat terus membuat kesusahaan bagi masyarakat yang berurusan terhadap hal demikian. Malah kini, nyaris disetiap nagari didaerah yang telah hancur akibat gempa itu mulai banyak berkembang calo-calo yang mengurus KTP tersebut.
    Tak tanggung-tanggung, kalau mengurus KTP lewat calo dimaksud, biayanya tergantung kemauan dari masyarakat yang tengah memerlukan KTP. Kalau cepat siapnya, ya besar pula uang yang harus dikeluarkan. Besar uang yang harus keluarkan mencapai Rp100 ribu untuk sebuah KTP, siap satu hari. Itu jasa yang dutawarkan para calo yang langsung mengurus KTP tersebut.
    Ahmad, salah seorang warga Lubuk Alung kepada Singgalang, Kamis (22/4) mengaku terkejut ketika mau mengurus KTP baru buat orangtuanya, yang juga korban gempa. "Saya diminta uang waktu itu Rp200 ribu, untuk KTP dan Kartu Keluarga (KK) baru, dengan catatan KTP itu siap besoknya. Lantaran hal itu sangat dibutuhkan oleh orangtua saya, dan kesibukan saya yang sangat tidak bisa melakukan antirian yang tidak ada kepastian, maka dengan terpaksa saya bayar uang sebanyak itu," katanya.
    "Memang bagi masyarakat kebanyakan, uang yang sebanyak itu sangat besar. Hebatnya lagi, pihak kantor walinagari justru membiarkan masalah calo-calo yang berkeliaran dilingkungannya, yang seharusnya pihak nagari bertanggungjawab untuk hal itu. Seolah-olah ada kerjasama yang baik antara calo dengan aparat di kantor walagari tersebut," ujar Ahmad lagi.
    Menanggapi demikian, Ketua Komisi II DPRD Padang Pariaman, Reflites, A. Md ketika dihubungi juga telah banyak menerima keluhan yang sama. Namun, keluhan tersebut belum ada yang sifatnya secara tertulis, sehingga sangat menyulitkan ketika membahas dilembaga wakil masyarakat tersebut. "Kita telah anggarakan dalam APBD tahun ini sebanyak Rp250 juta buat beli kendaraan operasional Capil untuk melakukan pembuatan KTP keliling ke nagari-nagari. Ditambah lagi adanya bantuan mobil dari pusat, terkait dengan kelancaran masalah data penduduk dimaksud," katanya.

Polres Padang Pariaman Kembali Menangkap Pemakai dan Pengedar Narkoba


VII Koto--Satresnarkoba bersama Unit Reskrim Polsek VII Koto Sungai Sarik, Polres Padang Pariaman kembali berhasil menangkap satu orang tersangka penyalahgunaan narkotika jenis shabu. Yang ditangkap itu berisial SH, 41 tahun, adalah warga Padang Nonang, Korong Lareh Nan Panjang, Nagari Sungai Sarik, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik.
    Kejadian Pada Minggu lalu itu, SH ditangkap di kampungnya sendiri, Padang Nonang. Tepatnya, dia sedang berada di rumah saudaranya. Kejadian berawal, adanya informasi dari masyarakat, bahwa SH akan melakukan pesta narkotika jenis shabu di rumah tersebut.     Berdasarkan informasi tersebut, petugas Satresnarkoba bersama Unit Reskrim Polsek VII Koto Sungai Sarik langsung bergerak ke lapangan, dan berhasil menangkap SH. Selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan rumah. Ditemukan barang bukti berupa lima paket kecil, diduga narkotika jenis shabu yang dibungkus dengan plastik optik warna bening, satu paket menangah shabu yang dibungkus dengan plastik optik warna bening.
    Berikutnya, dua pak plastik optik warna bening pembungkus shabu, dua buah plastik pipet warna bening, satu buah pipet besar warna putih sebagai sendok sabu, satu buah kaca pirek, satu set alat hisap shabu, dan satu unit Hp merk samsung warna putih. Kemudian tersangka dan seluruh barang bukti dibawa dan diamankan di Mapolres Padang Pariaman, di Parit Malintang untuk pengusutan lebih lanjut.
    Kapolres Padang Pariaman AKBP Roedy Yoelianto didampingi Kasat Resnarkoba IPTU Gusnedi mengatakan, penangkapan yang dilakukan bersama Unit Reskrim Polsek VII Koto Sungai Sarik terhadap SH berdasarkan informasi dari masyarakat.
    Kapolres kemudian memerintahkan Satresnarkoba untuk melakukan kegiatan penyelidikan terhadap informasi yang diperoleh, dari hasil penyelidikan Satresnarkoba tersebut diperoleh informasi bahwa benar yang berinisial SH adalah pengguna dan pengedar narkoba jenis shabu dan merupakan residiviskasus narkoba.
    Kapolres mengucapkan terima kasih atas informasi tersebut. Dia menghimbau masyarakat, agar tidak segan-segan memberikan informasi sekecil apapun kepada pihak kepolisian, agar bisa segera ditindak-lanjuti, apalagi masalah kriminalitas seperti narkoba ini.
    Dia mengatakan, walaupun operasi bersinar telah berakhir, namun jajaran Polres Padang Pariaman tetap menindak tegas pengedar dan pemakai narkotika. "ini keberhasilah yang ke sekian kalinya. Narkotika jenis shabu sudah masuk ke seluruh kalangan," kata Roedy Yoelianto. (501)

Senin, 27 Juni 2016

Pesatnya Pembangunan, Sintuak Toboh Gadang Semakin Tacelak

Masyarakat Kampuang Dalam Inginkan Ali Mukhni Kembali Jadi Bupati

Kampuang Dalam--Bupati Ali Mukhni mengajak umat Islam berperilaku sesuai ajaran yang diamanahkan Nabi Besar Muhammad SAW. "Tingkatkan amal ibadah agar mendapat rahmat Allah SWT, dengan menegakkan shalat lima waktu sehari semalam," kata dia.
    Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Taqwa, Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Senin lalu.
    "Mari kita jalankan ajaran islam dengan sebaik-sebaiknya. Contohnya tegakkan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Jangan kebalikannya, hanya sekali shalat dalam lima hari," kata Bupati Ali Mukhni yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Padang Pariaman itu.
    Ia berharap, masjid kebanggaan Nagari Campago itu bisa selesai menjelang masuknya bulan Ramadhan yang akan datang, agar para perantau yang pulang kampung bisa langsung menikmati dan beribadah di masjid tersebut.
    Terkait pemilihan Walinagari Campago pada tanggal 15 Februari 2015 yang akan datang, Bupati Ali Mukhni tegaskan, bahwa ia akan bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu calon manapun, dan silahkan berkompetisi merebut hati masyarakat sesuai dengan aturan berlaku.
    Pengurus masjid setempat Firdaus mengatakan, pembangunan masjid Nagari Campago tidak terlepas dari perhatian Bupati Ali Mukhni. Pada tahun 2014 yang lalu, masjid ini mendapat bantuan hibah sebesar Rp25 juta, dan telah digunakan untuk kelanjutan kebutuhan pembangunan masjid.
    "Alhamdulillah, perhatian Bupati Ali Mukhni terhadap kelanjutan pembangunan masjid ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Tahun 2014 yang lalu kita dibantu sebesar Rp25 juta," ujarnya.
    Pada kesempatan tersebut, masyarakat Nagari Campago dan jamaah majelis taqlim bertekad mendukung kembali Bupati Ali Mukhni untuk menjadi Bupati Padang Pariaman periode kedua kalinya. Sebagaimana diketahui, Ali Mukhni adalah putra kebanggaan wilayah V Koto Kampuang Dalam.
    Peringatan Maulid Nabi itu juga dihadiri anggota DPRD daerah itu Syafri CR, Kepala Kemenag Masrican, Kepala BP3KP Yuniswan, Camat V Koto Kampuang Dalamp Syafril beserta jamaah majelis taqlim Kampuang Dalam.
    Anggota DPRD Syafri CR apresiasi Bupati Ali Mukhni dalam memotivasi masyarakat dalam peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ia
pun berpesan kepada generasi muda agar rajin membaca Quran sebagai pedoman dalam menjalani hidup. (525)

Festival Kesenian Anak Nagari Sungai Durian Patut Dicontoh

Patamuan--Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Padang Pariaman Jonpriadi mengapresiasi festival kesenian anak nagari yang digelar Karang Taruna Beringin Sakti Koto Mambang, Kenagarian Sungai Durian, Kecamatan Patamuan yang bekerjasama dengan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Sabtu (24/01) malam, di aula Reno Sari Koto Mambang.
    "Festival kesenian anak nagari ini hendaknya dapat menjadi contoh bagi nagari lain di Kabupaten Padang Pariaman. Karena festival kesenian anak nagari seperti ini sudah sangat jarang digelar oleh nagari lain," kata Jonpriadi.
    Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya, kata Jonpriadi, akan terus mendorong kegiatan-kegiatan kesenian anak nagari, sehingga kesenian anak nagari terus berkembang di tengah masyarakat.
    Untuk itu diminta camat dan walinagari untuk terus melakukan pembinaan. Kesenian anak nagari ini, harus bisa dikembangkan di tengah masyarakat.
    Festival kesenian anak nagari yang berlangsung cukup meriah tersebut, membuat Sekdakab Jonpriadi bersama rombongan terkesima menyaksikan kebolehan aneka kesenian yang ditampilkan malam itu.
    "Luar biasa meriahnya. Untuk menambah semangat adik-adik, saya bantu demi suksesnya acara ini sebesar Rp1,5 juta," kata Jonpriadi.
    Ketua Panitia Pelaksana Donal Efendi yang juga sekretaris Karang Taruna Beringin Sakti Koto Mambang mengungkapkan, kegiatan ini sebenarnya tanpa didukung dana yang memadai.
    "Alhamdulillah, berkat dukungan Bapak Camat, Ketua KNPI Padang Pariaman Vifner, Walinagari, Ibu Nasdini Indriani, anggota DPRD Padang Pariaman, serta dukungan masyarakat Koto Mambang, kegiatan seni ini dapat digelar," katanya.
    Kegiatan kesenian, tambah Donal, didukung penuh oleh mahasiswa ISI Padang Panjang. "Adik-adik dari ISI ini mau datang ke Koto Mambang tidak kita bayar sepersenpun. Untuk itu saya ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Mahasiswa ISI Padang Panjang," tambah Donal yang sehari-hari juga Ketua KNPI Kecamatan Patamuan tersebut. (525)

Lawan Kenakalan Remaja Dengan Budaya Kesenian Sendiri

Toboh Gadang--Bupati Ali Mukhni memotivasi anak Nagari Toboh Gadang yang telah mendirikan sanggar untuk membentuk karakter generasi muda, agar terhindar dari segala bentuk kenakalan remaja, seperti bahaya penyalahgunaan narkoba, tawuran, seks bebas, balap liar dan lain sebagainya.
    Demikian itu dilakukannya Hal pada peresmian Sanggar Saghantak Sadagam (SS) di Korong Toboh Parupuak, Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Senin lalu.
    Acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Padang Pariaman asal nagari itu, Suryadi, Kadispora Syafriwal, Camat Fakhriati, Walinagari Toboh Gadang Yasman, niniak mamak dalam Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Ulakan Tapakis dan Batang Anai.
    Pada kesempatan tersebut, Ali Mukhni memberikan bantuan awal sebesar Rp2 juta. Ia pun meminta pengurus untuk membuat proposal bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk operasional sanggar. Adapun dana bantuan yang akan diberikan sebesar Rp10 juta.
    "Untuk bantuan awal kita bantu sebesar Rp2 juta. Kemudian kita akan tambah Rp10 juta lagi, dan kepada pengurus sanggar agar segera melengkapi administrasi ke dinas terkait," kata Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Anggota DPRD Padang Pariaman, Suryadi sepakat dengan Bupati Ali Mukhni yang fokus dalam mewadahi generasi muda untuk berkreatifitas dalam berlatih dan belajar kesenian Minang sejak dini. Ia menegaskan, bahwa pemerntah bersama DPRD telah menganggarkan bantuan sarana dan prasarana kesenian pada Dinas Pemuda Olahraga Seni Budaya dan Pariwisata.
    Niniak mamak Kenagarian Toboh Gadang, Datuak Putiah mengatakan, komitmen pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan yang dipelopori generasi muda di nagari cukup dirasakan, dan harus dilanjutkan.
    "Kehadiran Bupati Ali Mukhni pada peresmian sanggar ini sebagai wujud nyata kepedulian dan komitmen pemerintah dalam mendukung kreatifitas anak nagari. Selaku niniak mamak Toboh Gadang, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya," kata Datuak Putiah.
    Dikatakannya, keberadaan sanggar ini kedepannya bertujuan untuk menggali seni budaya Minang, yang semakin lama semakin langka dipelajari oleh generasi muda. Seperti Seni ulu ambek, indang, gandang tassa, randai dan lain sebagainya.
    Sementara itu, Ketua Sanggar SS Halimas mengatakan, sanggar dimaksud berdiri karena kemauan keras anak nagari yang didukung oleh Pemda. Sanggar ini juga didukung oleh niniak mamak se-kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Ulakan Tapakis dan Batang Anai.
    Ia berharap, generasi muda di tiga kecamatab itu dapat saling berlatih bersama dan menimba ilmu kesenian Minang. "Alhamdulillah, Sanggar Saghantak Sadagam telah diresmikan Bapak Bupati Ali Mukhni," ungkapnya. (525)

Pesatnya Pembangunan, Sintuak Toboh Gadang Semakin Tacelak

Toboh Gadang--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengekspos pembangunan yang telah menggerakkan perekonomian masyarakat yang terletak di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, akhir-akhir ini yang membuat kecamatan itu semakin tacelak saja.
    "Sejak empat tahun terakhir, pembangunan infrastruktur telah dipacu di kecamatan ini. Diantaranya, pembangunan Irigasi Anai II yang akan mengairi sawah seluas 7000 hektare. Pembangunan Irigasi Anai II membelah dua wilayah Padang Pariaman, mulai dari Lubuk Alung, Sintuak Toboh Gadang hingga Kecamatan Nan Sabaris. Pembangunan itu diharapkan akan menambah produksi beras dan surplus beras di Sumatera Barat," kata dia.
    Kemudian, lanjut Ali Mukhni, juga ada pembangunan mega proyek di bidang pendidikan, yaitu MAN Insan Cendikia seluas 10 hektare, dengan dana Rp60 miliar, terletak di Nagari Sintuk. Saat ini telah selesai pembangunan asrama, dan ruang kelas berlantai dua. Sekolah yang sepenuhnya dibiayai pemerintahnya ini akan mencetak calon ulama besar dan hafiz Alquran. Penerimaan siswa pada tahun 2016, melalui seleksi ketat secara online se-Indonesia. Salah satu syaratnya, adalah calon siswa harus hafal Alquran minimal satu juz.
    Sekaitan dengan peningkatkan seni dan budaya, kata Ali Mukhni, direncanakan pembangunan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) di Kanagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Telah disediakan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan empat fakultas. Pengembangan Kampus ISI tersebut, sebagai persiapan menjadi Institut Seni dan  Budaya Indonesia (ISBI).
    Ali Mukhni mengatakan, pesatnya pembangunan Padang Pariaman secara tidak langsung, Ibukota Provinsi Sumatera Barat telah pindah ke Kabupaten Padang Pariaman. Apalagi didukung oleh pemerintah pusat melalui RPJMN 2014-2019, yang menetapkan Kabupaten Padang Pariaman sebagai Kota Metropolitan bersama Kota Padang.
    Walinagari Toboh Gadang Yasman menyampaikan ucapkan terima kasih, atas pembangunan bertaraf internasional di Sintuak Toboh Gadang. Ia mengakui, pembangunan tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan tumbuhnya ekonomi kretlatif untuk kesejahteraan masyarakat. Ia juga mendoakan Bupati Ali Mukhni selalu sehat dalam memipin Padang Pariaman.
    "Kita akui, sejak kepemimpinan Bupati Ali Mukhni banyak sekali program pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat. Atas nama masyarakat, kami ucapkan banyak terima kasih atas pesatnya pembangunan bertaraf internasional di nagari dan kecamatan ini," ungkapnya. (525)

SMA N 1 Lubuk Alung Gelar Lomba Malamang dan Makan Bajamba

Lubuk Alung--Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lubuk Alung, gelar lomba Malamang dan lomba Bajamba antar SMA/SMK tingkat Kabupaten Padang Pariaman. Perlomba dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar Syamsurizal dihadapan Kepala BPM Sumbar Sudirman Gani, di halam SMAN 1 Lubuk Alung.
    Kepala SMAN 1 Lubuk Alung Dian Mulyati Syarfi mengatakan, lomba Malamang dan lomba Bajamba digelar dalam rangka Peringatan Mualid Nabi 1436 H/2015M.
    Lomba Malamang diikuti siswa mewakili 14 SMA/SMK dan lomba Bajamba diikuti guru mewakili 14 SMA/SMK dan 15 Kelompok Kerja Guru (KKG) SMA/SMK. Bertujuan agar bisa siswa, guru dan pegawai mengembangkan Seni budaya lokal Kabupaten Padang Pariaman di tengah kemajuan zaman.
    Lomba Malamang dan lomba Bajamba diawali dengan pagelaran Pidato Pasambahan dibawakan siswa SMAN 1 Lubuk Alung, disaksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar Syamsurizal, Kepala BPM Sumbar Sudirman Gani, Camat Lubuk Alung Azminur dan Pengurus Komite. 
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar Syamsurizal menyebutkan, pegelaran Pidato Pasambahan, lomba Malamang dan lomba Bajamba merupakan bagian dari karakter bangsa.
    Justeru itu fisik, mental dan otak generasi muda harus diperkuat dengan ilmu senibudaya sejak dini, agar bisa mereka mengembangkan seni budaya lokal Padang Pariaman dimasa yang akan adatang.
    Walau siswa-siswa SMA/SMK dibekali guru dan kepala sekolah dengan Seni budaya lokal Padang Pariaman, namun niniak mamak, penghulu dan cardik pandai dalam nagari diwajibkan memberikan pemantapan ilmu seni budaya kepada generasi muda.
    Ratusan siswa SMA tampak antusias ikuti lomba itu. "Saya dan teman-teman senang sekali bisa ikut lomba malamang dan membuat jamba yang pertama kali diadakan di Padang Pariaman. Kami sudah mempersiapkan perlengkapan lomba jauh-jauh hari, dan berharap hasil yang terbaik," kata Dian, siswi SMA 2x11 Enam Lingkung.
    Kepala SMU 1 Lubuk Alung Dian Mulyati Syarfie mengatakan, ide untuk menyelenggarakan lomba membuat lamang, adalah untuk keutuhan budaya Padang Pariaman, dan Alhamdulillah, dapat resfon positif dari Bupati Ali Mukhni.
    Ia menilai, sekolah juga tempat pengembangan budaya, disamping memberikan ilmu pengetahuan di bidang akademik. "Budaya Padang Pariaman mengutamakan kebersamaan dan gotong royong. Demikian itulah yang tercermin dari budaya membuat lamang dan jamba pada perayaaan agama Islam, yaitu Maulid Nabi Besar Muhammada SAW.
    Bupati Ali Mukhni mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan lomba membuat lamang dan jamba, adalah untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya Minang, khususnya Piaman kepada generasi muda. Ia komit akan tetap menyelenggarakan event-event tradisi Minang ini setiap tahunnya di lokasi yang berbeda-beda.
    "Alhamdulillah, lomba membuat lamang dan jamba berlangsung sukses. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Ibuk Dian, Kepala SMA 1 Lubuk Alung yang memiliki ide dan gagasan penyelenggaraan event ini, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya Minang, khususnya Piaman kepada generasi muda. Kita komit akan adakan event ini setiap tahunnya," kata Bupati Ali Mukhni.
    Lomba membuat lamang dimenangkan SMA 1 Enam Lingkung sebagai peringkat pertama, dan berhak menerima piala bergilir Bupati Ali Mukhni. Juara II SMA 1 Lubuk Alung dan Juara III diraih SMA 1 Batang Anai. (525/527)

Wujudkan Padang Pariaman Zero Penyalahgunaan Narkoba

Wujudkan Padang Pariaman Zero Penyalahgunaan Narkoba

Parit Malintang--Walau hari Minggu dan sedang menjalankan ibadah puasa, tidak menghalangi ASN Padang Pariaman, Polisi dan TNI untuk tetap semangat memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di halaman kantor Bupati setempat, Parit Malintang.
    Dipimpin langsung Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, upacara berjalan tertib dan lancar. Pada awal acara, matahari tertutup awan sehingga membuat peserta upacara terlindungi dari sengatan matahari pagi.
    Wabup Suhatri Bur menyampaikan banyak informasi penting dari BNN terkait penanganan dan pengawasan peredaran narkotika secara illegal.
    "Peringatan HANI ini bukanlah hari jadi BNN," kata dia. Namun, peringatan ini adalah sebagai bentuk keprihatinan terhadap permasalahan narkoba di dunia yang belum dapat di selesaikan dan hanya dapat di tahan, sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
    Tema HANI tahun ini adalah; Mendengarkan Suara Hati Anak-Anak dan Generasi Muda, merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba. Tema ini mengandung makna, bahwa anak-anak dan generasi muda adalah tumpuan harapan bangsa. Oleh karena itu, anak muda harus dijaga agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
    "Peringatan HANI ini diharapkan dapat menggerakkan dan mendorong segenap komponen bangsa sekaligus membangun solidaritas dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang masih menjadi ancaman kehidupan manusia secara global," katanya.
    Berdasarkan hasil survei, penyalahgunaan narkotika menunjukan angka prevalensi di Indonesia cenderung naik dari tahun ke tahun. Pada survei 2015, prevalensi mencapai sebesar 2,20% atau lebih dari 4 juta orang, yang terdiri dari penyalahguna coba pakai, teratur pakai, maupun pecandu.
    Wabup Suhatri Bur juga menyampaikan pesan Bupati Ali Mukhni terkait kasus penyalaghunaan di Padang Pariaman. Dia mengajak masyarakat dan stakeholder untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. "Berdasarkan data, sampai April 2016 ini tercatat 17 kasus penyalahgunaan narkoba di Padang Pariaman," sebutnya.
    Wabup Suhatri Bur berharap, angka penyalahgunaan narkoba dapat ditekan pada bulan selanjutnya, sehingga cita-cita mewujudkan Padang Pariaman zero penyalahgunaan narkoba dapat dicapai.
    "Pencapaian zero narkoba hanya dengan peran serta seluruh tokoh dan elemen masyarakat. Pemkab Padang Pariaman telah melakukan upaya, dimulai dari pencegahan melalui sosialisasi hingga penindakan yang bekerjasama dengan aparat kepolisian," ungkapnya. (501)

Keluhkan Soal Ketimpangan Pembangunan Darmon Tampung Aspirasi Masyarakat Sungai Ibua

Keluhkan Soal Ketimpangan Pembangunan
Darmon Tampung Aspirasi Masyarakat Sungai Ibua

VII Koto--Anggota DPRD Sumatera Barat asal daerah pemilihan Padang Pariaman dan Kota Pariaman, H. Darmon tampung aspirasi masyarakat Sungai Ibua, Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Senin (27/6) lalu dalam acara reses wakil rakyat dari PAN tersebut.
    Pada kesempatan buka puasa dan Shalat Tarawih bersama di salah satu surau di kampung itu, masyarakat banyak mengeluhkan soal ketimpangan pembangunan yang di rasakanya. Terutama tentunya, di Sungai Ibua itu sendiri yang hingga saat ini belum tersentuh oleh pembangunan dari Pemkab Padang Pariaman.
    "Setahu kami, Sungai Ibua seperti ini terus. Belum ada perubahan yang signifikan," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat. Seperti akses jalan yang masih jalan aspal lama yang sebagian besarnya telah terkelupas.
    Sungai Ibua sebenarkan sebuah korong dalam Nagari Sungai Sariak yang punya banyak potensi untuk dikembangkan dengan baik. Seperti menjamurnya usaha pembuatan batubata, yang hingga saat ini masih di kelola dengan cara konvesional, memakai tenaga kerbau dan manusia.
    Masyarakat berharap, Darmon sebagai wakil mereka yang datang langsung pada saat momen puasa Ramadhan bisa menyalurkan aspirasi dan keluhan masyarakat Sungai Ibua ini ke Pemrov Sumatera Barat dan Padang Pariaman. "kami ingin akses jalan lancar. Sebab, demikian itu akan memajukan perekonomian kami yang pada umumnya bertani ini," ungkapnya.
    Darmon sendiri mengakui lambannya pembangunan sarana umum di kampung yang berbatasan dengan Nagari Gadur, Kecamatan Enam Lingkung demikian. "Kita minta Bupati Ali Mukhni dan Wabup Suhatri Bur bisa melihat langsung keadaan ini. Begitu juga seluruh wakil masyarakat, terutama yang berasal dari Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, agar bisa menggiringnya dalam proses penganggaran pembangunan ini," ujar Darmon.
    Darmon memastikan, bila tidak ada tanggapan dari pihak Pemkab Padang Pariaman bersama DPRD-nya, dia akan berjuang sekuat tenaganya di Sumbar. "Ini memang tanggungjawab kita bersama. Kemajuan sebuah kampung menadakan maju dan berkembangkan kehidupan masyarakat," ujar Darmon. (501)

Minggu, 26 Juni 2016

Masyarakat Padang Pariaman Jangan Hanya Jadi Penonton

HMI Pariaman Gelar Konfercab V
Setahun Akan Terasa Sebentar Bila Diisi Dengan Kegiatan Positif

Pariaman, Singgalang
    Diwarnai hujan lebat mengguyur kota Pariaman, Konferensi Cabang (Konfercab) V Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Pariaman, dibuka secara resmi oleh Andri Satria Masri, Sekretaris Umum Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Padang Pariaman/Kota Pariaman, di Aula Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Padang Pariaman, Kamis malam, (23/4) lalu.
    Alek tahunan regenerasi kepengurusan HMI Cabang Pariaman malam itu turut dihadiri Ketua KPU Kota Pariaman, Boedi Satria yang juga Bendahara Umum MD KAHMI Kabupaten Padang Pariaman/Kota Pariaman, Wakil Ketua KNPI Sumbar, Yohanas Permana, Ketua KNPI Kota Pariaman, Ricky Falentino dan anggota KPU Kota Pariaman, Indrajaya.
    Andri Satria Masri menyambut bahagia dilaksanakannya Konfercab malam itu. "Saya mewakili alumni yang lain turut bahagia diselenggarakannya Konfercab ini. Walau kota Pariaman diguyur hujan sejak Maghrib tadi, namun tidak menyurutkan semangat kader HMI Pariaman untuk hadir. Apalagi melihat kehadiran Ketua KPU Kota Pariaman, Ketua KNPI Kota Pariaman dan tak kalah luar biasanya juga dihadiri oleh Wakil Ketua KNPI Prov Sumbar. Ini jarang terjadi," ungkap Andri bangga.
    Semoga, Andri melanjutkan, dengan dibukanya Konfercab V ini semakin memperkokoh peran dan fungsi HMI Pariaman di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
    Andri mengajak anggota HMI Pariaman untuk kembali mengingat dan menegaskan tujuan berorganisasi di HMI agar waktu, biaya dan tenaga yang dicurahkan membesarkan HMI di Pariaman tidak sia-sia.
    "Jika adik-adik paham dan menyadari apa tujuan menjadi anggota HMI maka waktu 24 jam untuk beraktifitas di HMI akan terasa kurang. Namun, jika tidak, waktu 1 jam akan terasa lama," katanya mengingatkan.
    Andri berharap demikian karena dia banyak mendengar keluhan kader-kader HMI baru yang kecewa dengan kenyataan yang mereka alami di HMI Pariaman. Setelah menjadi anggota, tidak mendapatkan apa yang menjadi harapannya. Padahal menurut Andri, aktifitas di HMI itu banyak sekali yang bisa diikuti. Periode 1 tahun kepengurusan akan terasa singkat jika diisi dengan aktifitas yang beragam.
    "Jangan hanya terpaku melaksanakan Latihan Kader 1 saja, tapi lanjutkan dengan kegiatan lainnya seperti up-grading, diskusi, kelompok belajar, seminar, bakti sosial, dll," tutupnya mengakhiri sambutan.
    Ketua Umum KNPI Cabang Pariaman, Ramadoni mengatakan bahwa Konfercab V ini sempat tertunda beberapa waktu karena beberapa hal yang tidak bisa dihindari. "Untuk itu, Pengurus Cabang sangat apresiasi dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Steering Committee dan Organizing Committee yang telah bersusah payah menyiapkan acara ini," katanya disambut tepuk tangan peserta dan undangan.
    Ramadoni menjelaskan alasan Konfercab V menggunakan tema "Menuju HMI yang Lebih Baik". Menurutnya, untuk mencapai prestasi yang lebih baik jangan cepat berpuas diri dengan apa yang telah dicapai. Jika hari ini dirasakan sudah baik maka berusahalah untuk berbuat yang lebih baik di masa depan.
    "Kami menyadari, kepengurusan kami belum bisa menghadirkan yang terbaik bagi warga HMI di Pariaman. Namun, kami berharap apa yang telah kami perbuat pada masa periode kami bisa ditingkatkan lebih baik lagi oleh kepengurusan berikutnya," tutupnya.
    Keua KNPI Kota Pariaman, Ricky Falentino menyatakan bahagia dan bangganya dengan kegiatan HMI malam itu. Menurutnya, OKP yang aktif di Pariaman hanya HMI dan PMII. "Saya sangat berharap, HMI tetap eksis melakukan kegiatan di Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman sehingga bisa menginspirasi OKP lainnya di Pariaman," tutup Ricky yang juga akan mengakhiri periode kepengurusannya di bulan Mei nanti. (501)
--------------------------------------------------------------

Maju Jadi Cawabup
Januar Bakri Gandeng PDI Perjuangan Padang Pariaman

Pariaman, Singgalang
    Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman, Januar Bakri memastikan dirinya maju untuk jadi calon wakil bupati dalam Pilkada Desember mendatang. Sabtu kemarin Ketua DPC Partai Demokrat ini mendaftar ke DPC PDI Perjuangan.
    "Sesuai saran dan harapan banyak orang, kita ikut dalam Pilkada untuk mendampingi calon bupati nantinya. Di pilihnya PDI Perjuangan sebagai alat perjuangan bersama Demokrat nantinya, karena adanya kesamaan visi misi kedua partai tersebut dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata dia.
    Bersama sejumlah orang-orangnya, Januar Bakri diterima Ketua DPC PDI Perjuangan, Salman Hardani, Sekretaris; Mayadi, Wakil Ketua, Jondedi alias Budur dan sejumlah pengurus lainnya. Januar Bakri menyerahkan berkas pendaftarannya berupa curikulum vitae, dan sejumlah kelengkapan lainnya yang diatur oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
    Koalisi semakin kuat dan kokoh
    Menurut Januar Bakri, koalisi Demokrat, PDI Perjuangan, PAN, PKPI akan bertambah dengan partai lainnya. Kemungkinan itu akan terbuka, dan tentunya akan menjadi koalisi besar, kuat dan kokoh.
    "Dari komunukasi politik yang kita bangun dengan lintas partai, PKB punya peluang akan bergabung dengan koalisi yang sudah kita bangun sebelumnya. Bahkan, partai lainnya; Hanura juga telah berkomunikasi untuk menyatukan visi misi pemenangan Pilkada dimaksud," katanya. (501)
--------------------------------------------------------------------

Ali Mukhni Berikan Orasi Ilmiah Dalam Wisuda Tamsis
Geliat Pembangunan Padang Pariaman Semakin Menyejahterakan Masyarakat

Oleh : Irwandi Sulin (Dosen Universita Tamansiswa/Putra Lubuk Alung)

    Pembangunan dan dinamika pembangunan masyarakat berbasis kepada pendidikan dan kesempatan kerja dan berusaha bagi generasi muda, merupakan salah satu pengembangan visi Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, telah mendorong Universitas Tamansiswa Padang Untuk mengundang bupati ini memberikan orasi ilmiah, pada acara wisuda Universitas Tamansiswa, Pada tanggal 25 April 2015, Sabtu ini di Pangeran Beach Padang.
    Disadari atau tidak, Padang Pariaman saat ini tumbuh dan menggeliat dengan cepatnya, setara dengan persiapan Kota Bekasi di tahun 1990-an lalu sampai berkembang sebagai daerah penyangga ibukota pada waku itu. Fenomena ini dibuktikan dengan pertumbuhan dan tingkat kesejahteraan msyarakat dan pembangunan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan keuangan daerah, ditambah dengan maraknya pembangunan bertaraf nasional dari dana APBN.
    Fenomena pembangunan ini sangat terdukung oleh perkembangan pelabuhan udara BIM Padang Pariaman yang dibangun pada zaman Bupati Muslim Kasim (MK), saat berikutnya disadari atau tidak, semua titik pembangunan mengacu pada konsep tata ruang yang dinamis. Salah satunya adalah selesainya badan jalan by pass Duku - Sicincin yang sudah mendekati finalisasi pengerjaan badan jalan guna menghindari faktor kemacetan diruas jalan Pasar Lubuk Alung. Kita berharap dalam waktu dekat pembangunan jalan ini dapat diselesaikan, karena pembangunan jembatan Koto Buruak yang mempunyai rentang hampir 250 meter telah selesai dikerjakan.
    Pengerjaan pembangunan fisik jalan juga didorong dengan pembangunan Sekolah Kelautan dan Pelabuhan Laut Tiram, pengerjaan fisik bangunan ruang belajar pada Sekolah tersebut menunjukan bahwa dinamika daerah tidak saja disektor prasarana jalan tetapi juga disektor pendidikan. Sekolah yang didukung dengan kawasan pelabuhan ini tentu akan memberi arti besar bagi terbuka Kawasan Padang Pariaman bagi daerah diluar Sumatera Barat, kita sadari bahwa pengerjaan areal dan lahan lokasi pelabuhan hampir selesai, cukup menjadi tanda bagi kita bahwa pembangunan akan terus berlangsung, konsepsi ini tentu merupakan isue persiapan Padang Pariaman kedepan dalam mempersiapkan diri menjadi kota perdagangan guna menunjang tataniaga produksi dan pertumbuhan ekonomi sektoral berwawasan sumberdaya seperti  sektor pembangunan pertanian dan insdustri lainnya.
    Kondisi pembangunan wilayah yang semakin dinamis, seakan siap unuk menjadikan Kabupaten ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, faktor ini menjadi dorongan menarik bagi masuknya investasi baik swasta lokal, mapun swasta besar. Sejalan dengan hal ini tentu sangat relevan jika Padang Pariaman akhirnya menjadi kawasan pertumbuhan pembangunan Industri, satu konsep investasi besar yang akan membuka banyak lapangan pekerjaan, sehingga dapat menumbuhkan sektor jasa lain sebagai pertumbuhan antara. Dengan adanya konsep pertumbuhan seperti ini, akan sangat mendorong perlintasan ekonomi antar kabupaten, propinsi dan dapat berbicara secara regional dan nasional, Sektor ini lah yang menarik Universitas Tamansiswa untuk mendengarkan konsep visi pertumbuhan berwawasan ekonomi dari Bupati Ali Mukhni.
    Faktor lain yang menarik dari sisi pembangunan Padang Pariaman tidak saja dari segi pertumbuhan ekonomi berbasis prasarana dimaksud, tetapi juga dari pemikiran Kepala Daerah untuk mengembangkan Sumbardaya Manusia sub sektor pertanian, persiapan pertumbuhan pertanian dikawasan Padang Pariaman diprediksi akan terus menaik sejalan dengan adanya persiapan dan pembagunan irigasi untuk menunjang pertumbuhan pertanian padi sawah.     Sementara itu pada sektor Pembangunan Peternakan, Bupati juga telah mempersiapkan pertumbuhan tenaga pembangun Peternakan, dengan persiapan tenaga terdidik terlatif pada sektor peternakan, konsep ini dikembangkan dengan pembentukan kerjasama sumberdaya disektor pembangunan peternakan dengan Universitas Tamansiswa Padang, pendidikan yang dibiayai dari dana alokasi nagari dan Badan Amil Zakat ini diharapkan mampu untuk mengembalikan Kejayaan Peternakan di Padang Pariaman, kejaan yang pernah diraih diera tahun 1980 sampai tahun 1990 yang lalu dengan istilah pemeliharaan sapi dibawah pohon kelapa.
    Dengan orasi ilmiah ini akan mamperkuat pemikiran kita, akan arah kemampuan dan kerja dari Ali Mukhni untuk masa depan pembangunan daerah, pertumbuhan yang lebih baik bagi Padang Pariaman. Semoga essensi dan kepiawaian Bupati ini akan lebih mendorong pemikiran kita, untuk berkemauan, berpihak  untuk lebih memperhatikan sosok bupati ini. Sebagai putra daerah, tentu kita bangga dan berharap apa yang dilakukan oleh Ali Mukhni telah menunjukan kekokohan sikap, harkat dan harga ilmiah yang tinggi bagi masyarakat Padang Pariaman, dan penghargaan kita bahwa Ali Mukhni mampu berbuat banyak di sektor ilmu keilmuan dan pembangunan, demi masa depan daerah dan kesejahteraan masyarakat, kami masyarakat Padang Pariaman bangga akan dan memberikan selamat kepada Ali Mukhni atas kemauan dan kemampuan dalam dihadapan dunia pendidikan Tinggi. (*)
------------------------------------------------------------------------

Sosok Rendah Hati dan Merakyat dari Seorang Ali Mukhni

Padang Pariaman---Pagi menjelang siang itu, Bupati Ali Mukhni tiba di Hotel Pangeran, Padang dengan tampilan yang sangat sederhana. Turun didepan lobi hotel, tidak pula memakai mobil dinas. Hanya sebuah mobil Avanza, sehingga pihak Universitas Tamansiswa yang menyambutnya agak sedikit tercengang, dan heran.
    Sabtu itu, Ali Mukhni diundang khusus untuk memberikan orasi ilmiah dalam wisuda ke-48 universitas tertua di Indonesia itu. Kalangan Universitas Tamansiswa, awalnya sempat berpikir ulang, dan ada yang merasa pesimis atas kehadiran orang nomor satu di Padang Pariaman itu. Sebab, dari jadwal yang diatur, Ali Mukhni akan tampil perdana, dan sudah harus duduk dalam ruang sebelum prosesi wisuda dimulai.
    Melihat keadaan itu, Irwandi Sulin, dosen Tamansiswa yang mengundang Bupati Ali Mukhni pun salut dan bangga melihat sosoknya yang hadir saat itu. Dengan segera Irwandi Sulin menanggalkan dasi dan jas yang dia pakai, untuk selanjutnya dipakaikan ke Ali Mukhni, yang memang harus tampil pakai jas lengkap sama dasi.
    Meminjam sebuah ruang dipojok hotel, Ali Mukhni memang terlihat orang lapangan betul. Tidak kikuk dengan persoalan protokoler. Bahkan, siang itu dia hadir sendirian. Tidak ada ajudan atau sespri yang mendampinginya. Akhirnya, karena sedikit terlambat datang, Ali Mukhni diberikan kesempatan tampil paling terkahir, setelah Wagub Muslim Kasim memberikan sambutan.
    "Sungguh seorang pemimpin rendah hati, dan merakyat. Inilah sosok asli Ali Mukhni yang saya lihat. Jujur saja, Ali Mukhni merupakan kepala daerah pertama yang diundang resmi untuk memberikan orasi ilmiah dihadapan ratusan wisudawan dan wisudawati. Secara pribadi, saya bangga dan suka dengan tampilan apa adanya yang diperlihatkan Ali Mukhni kepada banyak orang. Dan itulah sosok yang diinginkan masyarakat Padang Pariaman," kata Irwandi Sulin yang juga tokoh masyarakat Lubuk Alung itu.
    Dalam memberikan orasi ilmiah pun, Ali Mukhni yang tampil tanpa membaca teks yang sudah ada itu terkesan tidak mengada-ngada. Dia membaca apa adanya yang tengah menggeliat di daerah yang dia pimpin. Dia selalu menyanjung seniornya, Muslim Kasim. Bahkan, berkali-kali Ali Mukhni bicara dihadapan ratusan orang, kalau Muslim Kasim itu kakak kandungnya, yang selalu dia panggil dengan sebutan Abang.
    Prof Isril Berd yang hadir dan ikut makan bersama dengan Ali Mukhni usai wisuda itu, memuji kehebatan dan kesungguhan Ali Mukhni dalam memimpin daerah. "Setiap kali saya ke sejumlah nagari di Padang Pariaman, saya selalu menanyakan perjalan Bupati Ali Mukhni kepada masyarakat. Umumnya, mereka menjawab positif, dan bahkan Ali Mukhni masih dibutuhkan untuk melanjutkan agenda yang masih terbengkalai," kata Isril Berd yang juga putra Kasang, Kecamatan Batang Anai itu.
    Dalam kesempatan itu, Ali Mukhni menjanjikan pada Tamansiswa untuk meningkatkan kerjasama yang baik. "Tahun lalu ada banyak mahasiswa asal Padang Pariaman di Tamansiswa, dimana mereka dibiayai Pemkab. Tahun depan kita tingkatkan, dengan memberikan kesempatan kepada 60 Sekretaris Walinagari untuk bisa kuliah di Fakultas Ekonomi Tamansiswa," ujar Ali Mukhni.
    Dia melihat, hal demikian sangat penting mengingat akan turunnya anggaran desa dari pusat yang tentunya harus dikelola dengan baik dan benar. "Pelaku pemerintahan terendah itu harus ditingkatkan ilmu pengetahuannya, sehingga dalam mengelola anggaran yang banyak, mereka tidak berurusan dengan penegak hukum," ungkapnya. (damanhuri)
----------------------------------------------------------------------------------

Masyarakat Padang Pariaman Jangan Hanya Jadi Penonton

Padang Pariaman, Singgalang
    Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengakui peran tokoh masyarakat, ranah dan rantau dalam mewujudkan pembangunan sangat luar biasa sekali. Lewat peran itulah, saat dia mendatangi masyarakat yang punya persoalan dengan mudahnya mencarikan solusi. Tentunya, Ali Mukhni bicara dengan bahasa masyarakat itu sendiri.
    "Alhamdulillah, kodisi Padang Pariaman pascagempa 2009 boleh dibilang sebagai ibukota provinsi Sumatera Barat. Betapa pembangunan berskala nasional dan internasional saat ini telah dan sedang dikerjakan," kata dia saat diskusi sambil makan siang dengan Rektor Universitas Tamansiswa, Padang.
    Mewujudkan pembangunan itu, kata dia, bukalan mudah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi, terutama soal pembebasan lahan. "Bahkan, saat pembangunan BP2IP akan dimulai, ada saja pihak-pihak yang membawa senjata tajam sambil mengancam jalannya pembangunan itu," kata dia.
    Begitu juga dengan pembangunan empat jembatan di jalan lingkar Duku - Sicincin. Hampir semua pembebasan tanah mengalami kendala yang cukup krusial. "Berbekalkan dukungan ranah dan rantau, saya coba masuk dengan bahasa masyarakat itu sendiri, sehingga kendala yang tadinya berat jadi ringan.
    Sekarang, katanya, tugas pemerintah bagaimana masyarakat Padang Pariaman merasa memiliki atas fasilitas yang sebentar lagi akan terwujud. Mulai dari MAN Insan Cendikia di Sintuak, BP2IP di Tiram, Tapakis, Main Stadion di Lubuk Alung, bahkan akan diwujudkan pula dekat itu Kawasan Industri, dan sejumlah pembangunan lainnya.
    Masyarakat Padang Pariaman tidak boleh jadi penonton. Ali Mukhni ingin, disamping hal demikian akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak saja dari Sumatera Barat itu, juga menjadi skala prioritas bagi masyarakat anak nagari di daerah ini. Langkah itulah yang sedang dimulai saat ini, sehingga saat akan dimulai nantinya, masyarakat langsung pula menyambutnya, dengan menyerahkan anaknya ke lembaga yang langsung menjamin masa depan anaknya itu. (501)

Seluruh Potensi Nagari Harus Diberdayakan

PAUD Azzahrah Ma’arif Hadir di Lubuk Ipuh

Pariaman--Sekretaris Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatu Ulama (PW LPMNU) Sumatra Barat, Drs. Amiruddin Tuanku Majolelo menyambut baik kehadiran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Azzahrah Ma’arif di Kemuning, Korong Lubuk Ipuh, Kenagari Kuraitaji, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman. Kehadiran PAUD tersebut dapat memacu peningkatan kecerdasaran anak-anak pra sekolah dasar, yang selama ini masih belum menjadi kebutuhan oleh orangtua anak itu sendiri.
    Dalam pertemuan dengan orangtua murid PAUD tersebut, Kamis (3/5) lalu, Amiruddin menyebutkan pentingnya PAUD dalam pertumbuhan dan perkembangan kecerdasaran anak. “PW LP Ma’arif Sumbar sendiri terus mendorong masyarakat untuk mendirikan PAUD, guna meningkatkan kecerdasan generasi mendatang,” kata Amiruddin didampingi Ketua Bidang Data dan Informasi Bagindo Armaidi Tanjung.
    "Tiga bulan lalu salah seorang dari warga Lubuk Ipuh datang dan menyatakan keinginan untuk membuka PAUD dikampung ini. Setelah mendapatkan informasi, dan langkah-langkah yang akan dilakukan, maka dimulailah proses belajar mengajar. Menurut sejumlah orangtua, perubahan karateristik anak yang dididik di PAUD ini cukup memberi arti tersendiri, sehingga mampu menopang untuk masuk SD nantinya dengan yang lebih bagus lagi," kata Amiruddin politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Padang Pariaman ini.
    Sejumlah orangtuapun merasakan betul, betapa pentingnya anak-anak digemleng dalam dunia PAUD dimaksud. “Alhamdulillah banyak perubahan. Pagi-pagi sudah minta mandi untuk berangkat ke sekolah. Minta dibantu untuk membuat PR, mewarnai gambar dan sebagainya. Sebelum berangkat ke PAUD, salaman sama orangtua. Anak-anak sudah berani bergaul dengan teman-temannya. Bisa mengenali huruf, angka dan huruf hijaiyah. Sebelumnya mereka tidak tahu,” demikian antara lain ungkapan rangtua anak asuh PAUD tersebut.
    Menanggapi pengalaman orangtua anak PAUD, Armaidi Tanjung menyatakan, kehadiran PAUD ini sudah memberikan manfaat bagi anak-anak dan masyarakat. Hal ini tentunya harus diteruskan, sehingga terus berkembang dengan dinamikanya.
    “PAUD ini memberi kesan dan pengalaman religius, berakhlak dan bermoral kepada anak-anak pra SD. Pengalaman itu sampai mereka menemui ajal, mungkin akan selalu terekam di memori otaknya. Untuk itu, anak-anak perlu diberikan pengalaman yang baik dan berakhlak. Jangan biarkan anak-anak hanya ”diajarkan” oleh tivi yang kebanyakan tayangannya kurang mendidik, bahkan banyak tidak cocok dengan anak-anak kita,” kata Armaidi Tanjung.
    Sementara pengelola PAUD Rika Panduwinata mengaku proses belajar dimulai pad 26 Februari lalu. Awalnya jumlah murid 36 anak, namun yang bertahan hingga sekarang hanya 26 saja. “Tenaga pengasuh sebanyak 3 orang, Sri Rahayu, Lidia Trisnawati dan Rika sendiri. Sejak berdiri hingga saat ini memang tenaga pengasuh tidak menerima apa-apa. Yang penting kita coba berbuat semampunya,” kata Rika Panduwinata. (dam)

Seluruh Potensi Nagari Harus Diberdayakan

Sungai Limau--Firdaus, sang walinagari Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu, langsung melakukan konsolidasi kepemimpinannya ditengah masyarakat setempat. Amanah masyarakat Kuranji Hilia yang telah diberikan kepadanya, merupakan beban dan tanggungjawab moral terhadap perbaikan nasib nagari enam tahun kedepan.
    "Kita telah melakukan langkah-langkah kongkrit, terhadap berbagai pihak yang terlibat dilembaga nagari. Sebut saja para niniak mamak, alim ulama yang tergabung di KAN, Bamus, generasi muda serta cadiak pandai. Hal itu dilakukan, mengingat kerja yang akan dilakukan harus sesuai dengan visi misi yang telah disampaikan ditengah masyarakat menjelang pemilihan dulunya," kata Firdaus Minggu (6/6) lalu.
    Memang, kata Firdaus, tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan harus ditempatkan pada posisinya dalam membangun nagari ini. Begitu juga pihak lainnya, juga harus punya warna tersendiri, dalam melihat arti penting perubahan yang lebih baik lagi kedepannya. "Artinya, dalam membangun nagari ini kita harus memberdayakan seluruh potensi yang ada. Hal ini sangat penting, mengingat Kuranji Hilia, punya banyak potensi yang harus dikembangkan. Baik potensi yang berada dikampung, apalagi masyarakat yang tengah berdomisili diperantauan sana," ungkap Firdaus lagi.
    "Disamping melakukan koordinasi pertama, kita juga langsung melakukan gontong royong bersama, membersihkan kantor walinagari, sebagai sarana utama dalam menggerakkan roda pemerintahan nagari dimasa mendatang. Sebab, kinerja yang baik sangat bergantung pada baik dan bersihnya tempat melakukan kerja dimaksud. Kita ingin, semua pejabat dan pegawai yang sedang bekerja dikantor ini merasa nyaman dan senang, sehingga berbagai persoalan masyarakat harus tuntas dan selesai dengan baik dan benar, tanpa adanya kesusahan yang dirasakan masyarakat terhadap pelayanan tersebut," kata Firdaus.
    Menurut Firdaus, keberhasilan pembangunan nagari enam tahun mendatang tidak bisa dilepaskan dari peranserta semua pihak. Apalagi pascagempa, banyak fasilitas umum seperti surau, balai pemuda dan lain sebagainya, yang mesti dibangun kembali. Untuk itulah, dalam setiap momen seluruh potensi nagari harus memiliki andil tersendiri.
    Dalam menghadai Pilkada 30 Juni, baik Pilkada gubernur maupun Pilkada bupati, Firdaus mengajak seluruh masyarakat Kuranji Hilia, untuk mampu memberikan yang terbaik, dalam menggunakan hak politiknya selaku warga masyarakat yang baik. "Jangan sampai ada yang tidak memilih, ketika kesempatan diberikan. Silakan pilih sesuai hati nurani. Kedua putra Sungai Limau yang maju jadi calo bupati, HM. Yusuf dan Yobana Samial, adalah potensi Sungai Limau yang sangat luar biasa. Berpandai-pandailah memposisikan diri, sehingga tidak menimbulkan kesan yang tak baik ditengah masyarakat, dari tim dan simpatisan yang ada dalam nagari dan kecamatan ini," ujar Firdaus. (dam)

Pengambilan Nomor Urut Diwarnai Interupsi
Dua Calon Walinagari Sungai Buluah Tidak Mengambil Nomor Urut

Batang Anai--Rapat pleno Badan Musyawarah (Bamus) Kenagarian Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman Sabtu (4/6) lalu yang menetapkan nomor urut calon walinagari setempat, sedikit alot dan diwarnai interupsi dari calon walinagari, dan sejumlah masyarakat yang hadir, mengingat adanya calon yang tidak setuju dengan keputusan panitia untuk melakukan hal itu. Pada rapat yang dipimpin langsung Ketua Bamus, Yonedi, S. Pd bersama Ketua KAN, Bahar Datuak Rajo Putiah dan ketua panitia Mulyadi dikantor walinagari setempat itu, akhirnya tiga dari lima calon langsung memilih kertas nomor yang disediakan panitia, sesuai pentujuk dan keputusan Bamus bersama panitia.
    Adapun ketiga calon yang mengambil nomor urut tersebut, Afrizal alias Eri Gunuang, yang berhasil mendapatkan nomor urut tiga. Usman Fond memperoleh nomor urut dua, dan Dasni Tanjung mendapat nomor urut satu. Sementara dua calon lainnya, Saharuddin tidak hadir. HK Datuak Tampang Hulu, tidak mau mengambil nomor undian, dengan alasan harus ada perbaikan sebelum dilanjutkan pengambilan nomor dimaksud, terhadap calon walinagari yang dianggap bermasalah.
    Memang awalnya sempat terjadi berbagai argumen dari HK. Datuak Tampang Hulu, yang juga calon incombent itu, bahwa dia bersama Saharuddin telah sepakat untuk tidak mengambil nomor urut, dengan alasan yang rusak alias calon yang bermasalah harus diperbaiki. Sementara, tiga calon walinagari, Eri Gunuang, Usman Fond dan Dasni Tanjung berpedoman kepada undangan yang telah dilayangkan panitia, terhadap seluruh calon bahwa agenda hari ini adalah melakukan pengambilan nomor urut. Semua calon harus patuh dan tunduk pada aturan Bamus dan keputusan panitia.
    Menurut Yonedi, Bahar dan Mulyadi selaku pimpinan sidang Bamus tersebut, panitia bersama Bamus telah memberikan tenggang waktu kepada seluruh calon yang merasa dirugikan, untuk segera memberikan rasa keberatan kepada panitia, lewat surat tertulis. Namun, hingga waktu yang ditentukan, tak seorangpun dari calon yang merasa keberatan terhadap seluruh calon yang juga telah di SK kan oleh Bupati Padang Pariaman tersebut. "Apapun alasannya, pengambilan nomor urut harus terlaksan dan tidak boleh lagi terundur. Ini menyangkut kerja panitia bersama Bamus, yang selama ini cukup terkendala hanya karena alasan, adanya seorang calon, Usman Fond yang terlibat dalam partai politik, tanpa mampu dihadirkan bukti-bukti otentik dari calon yang merasa dirugikan," tegas Yonedi.
    Usman Fond, sebagai calon yang merasa dipersoalkan oleh dua kandidat lainnya itu, saat rapat dimaksud dengan tegas mengatakan, bahwa dirinya saat pendaftaran calon walinagari hingga saat ini sedang tidak menjadi ketua partai. "Memang, dulu saya Ketua DPC PKB Padang Pariaman. Dua bulan menjelang dimulainya pendaftaran calon walinagari, SK kepengurusan saya di PKB telah habis masa berlakunya, dan PKB pun segera melakukan pergantian pengurus, lewat Muscab nantinya," kata Usman Fond.
    Baik Usman Fond, Eri Gunuang dan Dasni Tanjung, minta pada panitia untuk segera menggelar tahapan-tahapan pemilihan yang telah ditetapkan bersama. "Ini adalah agenda besar anak nagari. Apalagi keputusan bupati telah ada. Untuk mengubah SK bupati, ya bupati pula yang berhak. Namun, bagi calon yang merasa ada punya bukti, silakan saja lewat jalur hukum sambil berjalan. Dan kalau hukum yang memutuskan menjelang pemilihan, maka yang bersangkutan akan gugur dengan sendirinya," kata mereka. (dam)

Calon Walinagari Sungai Buluah
Dasni Tanjung Siap lakukan Perubahan

Batang Anai--Dasni Tanjung, satu dari lima calon Walinagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman siap untuk melakukan perubahan kearah yang jauh lebih baik lagi. Walinagari bukan lagi dilayani oleh masyarakat. Tetapi sepenuhnya melayani masyarakat dengan sesungguhnya. Tak ayal lagi, masyarakat adalah garda terdepan dalam berbagai pembangunan yang akan dilakukan nantinya, jika dipercaya masyarakat untuk memipin nagari yang cukup besar potensinya itu.
    Kepada Singgalang, Minggu (6/6) lalu di Batang Anai, Dasni Tanjung yang juga Kepala pasar Pasa Usang, sebagai pasar kebanggaan anak Nagari Sungai Buluah itu mengaku maju menjadi calon walinagari adalah desakan dari sejumlah tokoh masyarakat, generasi muda serta pihak lainnya, yang sangat ingin melihat perubahan di nagari tersebut. "Bagi saya pemilihan walinagari yang akan dilangsungkan JUli mendatang, adalah proses yang harus diikuti dalam memaknai sebuah kemajuan dan kebangkitan nagari yang jauh lebih baik lagi," katanya.
    Menurut Dasni Tanjung, tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan, adalah sumber kekuatan dalam membangun nagari yang sesungguhnya. "Semua lembaga nagari, tidak lagi sebagai simbol yang sama sekali tidak ada fungsinya. Melainkan mereka harus berjalan, sesuai peraturan, dan harus diberlakukan dengan aturan yang ada. Begitu juga transparansi dalam kepemimpinan dan pengelolaan aset dan keuangan nagari, merupakan cerminan keberhasilan yang harus diperlihatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam nagari. Tak seorangpun anak nagari yang merasa haknya dikibiri oleh walinagari. Semua harus berjalan, sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku," kata Dasni Tanjung calon walinagari dengan nomor urut satu tersebut.
    "Bagi saya, maju kali ini adalah menyempurnakan pengabdian ditengah masyarakat. Bila dalam pemilihan nantinya belum membawa keberutungan, maka saat inilah terakhir saya maju, dan siap untuk tidak maju lagi pada masa-masa mendatang, mengingat usia yang tidak lagi mengizinkan. Saya siap untuk menerima apapun kondisi yang akan terjadi. Masyarakat Sungai Buluah telah cukup dewasa dalam soal pemilihan. Mereka telah banyak yang tahu tentang memilih yang terbaik dari baik. Sebab, kelima calon tersebut adalah putra-putra terbaik Sungai Bulauh yang merasa punya tanggungjawab moral untuk memajukan nagari ini," kata Dasni Tanjung.
    Dasni Tanjung melihat Sungai Buluah adalah nagari yang kaya akan potensi. Baik potensi alam, maupun potensi masyarakatnya. Namun, semua potensi demikian belum sepenuhnya tergarap secara maksimal. "Kedepan, ini harus kita gali dan lanjutkan kelestariannya, dalam melihat arti penting potensi itu sendiri. Untuk itulah, saya berangkat dan melangkah maju untuk suksesi kali ini, sepenuhnya untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan perubahan itu sendiri. Semua anak nagari tanpa kecuali, harus menikmati hasil pembangunan nagarinya sendiri. Nagari bukanlah milik sang walinagari. Melainkan milik semua masyarakat yang ada dalam nagari tersebut," ujar Dasni Tanjung. (dam)

19 Tahun Wafat Syekh Abdullah Aminuddin, Diwarnai Dengan Zikir dan Ziarah

Lubuk Pandan--Bulan Jumadil Akhir bagi alumni dan keluarga besar pondok pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum, Kenagarian Lubuk Panadan, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman adalah bulan yang penuh dengan sakral. Pada bulan itulah 19 tahun yang silam sang pendiri Ponpes, Hadratus Syekh H. Abdullah Aminuddin menghembuskan nafas terakhirnya. Untuk itu, setiap momen bulan Jumadil Akhir, tepatnya 19 Jumadil Akhir selalu diperingati hari wafat tersebut.
    Jumat (3/6) malam lalu puluhan alumni dari berbagai daerah di Sumbar, serta Padang Pariaman tampak hadir dan memenuhi komplek Ponpes, guna mengikuti kegiatan dimaksud. Rangkaian kegiatan yang dimulai dengan zikir sekaligus ziarah bersama, guna kembali mengenang bersama jasa dan pengabdian yang pernah ditorehkan almarhum dulumnya. "Almarhum wafat pada 1996. Beliau hidup dan menganbdi dari 1908-1996, cukup punya kharisma ditengah masyarakat Lubuk Pandan dan Padang Pariaman," kata H. Marzuki Tuanku Nan Basa, sang pimpinan Ponpes.
    Menurutnya, kegiatan sakral ini merupakan agenda tahunan yang selalu diadakan setiap kali momen hari wafat beliau. "Bagi keluarga besar Madrasatul 'Ulum, beliau adalah sosok guru sekaligus ayah dari santri yang berdatangan dari belahan daerah yang ada di Minangkabau ini. Betapa banyak dulunya santri yang tidak sekedar belajar, tetapi juga hidup bersama beliau. Inilah contoh yang paling besar yang ditinggalkannya untuk generasi yang kini tengah melanjutkan apa yang menjadi perjuangannya, terhadap kemajuan Ponpes dimaksud," ujar Marzuki.
    Selesai kegiatan sakral berupa zikir dan ziarah, para alumni juga menyempatkan diri berdiskusi, terkait kemajuan yang harus dikembangkan di Madrasatul 'Ulum ini. Baik dari segi pola pendidikan, maupun kemajuan yang berhubungan dengan sarana prasarana Ponpes itu sendiri. "Kita ingin, alumni yang telah banyak berkiprah diberbagai latar belakang dunia usaha ini mampu jadi sumber kekuatan yang terus menopang kekuatan Ponpes kedepannya. Banyaknya santri yang belajar saat ini, tidak bisa dilepaskan dari peranserta alumni yang telah berkiprah ditengah masyarakat," ungkap Marzuki lagi.
    Marzuki ingin kebersamaan yang telah lama terbangun antara alumni dengan pihak Ponpes harus terus dibina, dalam melihat arti penting kemajuan pendidikan ala surau tersebut. "Apalagi, pascagempa, sejumlah bangunan Ponpes dan gobah almarhum pendiri, sedikit mengalami kerusakan. Untuk rehabilitasi tersebut, butuh kebersamaan dari alumni. Begitu juga, kesejahteraan guru yang mengajar, mutlak dilakukan secara bersama-sama," kata Marzuki. (dam)