Minggu, 19 Juni 2016

Ulakan Tapakis Perlu Disterilkan

Hindari Maksiat
Ulakan Tapakis Perlu Disterilkan

Tapakis--Banyak orang melihat dan menilai bahwa tempat yang dijadikan wisata kuliner di Kenagarian Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman telah mulai keluar dari tujuannya. Akhir-akhir ini tempat yang cukup strategis di tepi pantai itu nyaris dijadikan sebagai ajang bermadu kasih pasangan muda-mudi yang datang dari berbagai penjuru. Hampir setipa hari, apalagi hari Minggu, lokasi demikian dipenuhi oleh pasangan yang tengah dimabuk asmara.
    Ory Satifa Syakban, salah seorang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di daerah setempat menilai sangat tidak elok tempat itu dijadikan sebagai ajang maksiat. Hal itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai kultur budaya yang berlaku di nagari tersebut. "Kita sering melihat kejadian-kejadian yang kadang-kadang telah melampauai batas dari sebuah pergaulan. Sudah saatnya pejabat nagari setempat membuat semacam aturan, untuk meneguhkan kembali tradisi yang kuat dikampung itu," katanya kemarin di Pariaman.
    Menurutnya, lokasi yang dijadikan sebagai tempat berpadu kasih itu tidak saja di tempat wisata kuliner tersebut. Tetapi disepanjang pantai menuju Kenagarian Ketaping, banyak ditemukan pondok-pondok yang dimanfaatkan para generasi muda tersebut, dalam membuat komitmen cinta sejatinya berdua. "Agaknya tempat demikian perlu menjadi cacatan penting bagi semua pihak, dalam melihat arti penting sebuah lingkungan yang bersih dari segala perbuatan maksiat," kata Ory Satifa Syakban.
    Sementara, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Pariaman, Zainal Tuanku Mudo, S. SosI, M. Ag sangat menyesalkan hal itu terjadi ditempat, yang bersentuhan langsung dengan makam Syekh Burhanuddin tersebut. "Perlu ada aturan yang jelas dalam masalah itu dari pihak terkait. Mulai dari pemerintahan nagari hingga Pemkab Padang Pariaman harus memberikan kebijakan yang jelas terhadap hal-hal yang berbau maksiat demikian," kata Zainal yang juga dosen IAIN Imam Bonjol Padang itu.
    Menurut Zainal, harus ada solusi terbaik tentang pelarangan hal itu dilakukan dilokasi tersebut. Artinya, tempat itu harus dikembalikan kepada cita-cita awal yang telah ditorehkan dulunya, sebagai tempat wisata kuliner. Sebab, filosofi adat, budaya dan tradisi yang berlaku di Kenagarian Tapakis dan Ulakan tersebut sangat bertentangan dengan budaya barat, yang jelas-jelas merusak masa depan generasi muda itu sendiri.
    "Apalagi kedua nagari tersebut adalah basis Islam yang jelas. Dari kampung itulah ratusan tahun yang silam, gelora Islam disemburkan ke seantero Minangkabau ini oleh ulama besar, Syekh Burhanuddin. Kapan perlu berlakukan aturan yang khusus untuk nagari itu, terhadap nilai-nilai yang Islami. Hal itu sangat penting, mengingat agar jangan timbul image dari luar, bahwa di nagari itu telah dipenuhi dengan tempat-tempat ajang maksiat," katanya. (dam)

Semua Gejolak Telah Selesai
Walinagari Ketaping Dilantik Usai Pilkada

Pariaman--Kepala Bagian Pemerintahan Nagari Setdakab Padang Pariaman, Syamsuardi Surma, S. Sos melihat berbagai persoalan yang terkait dengan suksesi pemilihan walinagari di sejumlah nagari saat ini sudah boleh dikatan selesai dengan baik. Semuanya berjalan, sesuai arahan dan petunjuk yang diberikan Pemkab terhadap masing-masing pihak terkait yang ada di nagari bersangkutan.
    Menjawab Singgalang Selasa kemarin di Pariaman, Syamsuardi Surma mengakui adanya sejumlah nagari yang akan melakukan pemilihan walinagari, dan ada pula yang tinggal melantik walinagari terpilih. Nagari yang akan melakukan pemilihan diantaranya, Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Sungai Durian, Kecamatan Patamuan. Sementara, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan dan Ketaping, Kecamatan Batang Anai hanya tinggal pelantikan.
    Nagari Tandikek, kata Syamsuardi Surma, yang baru saja menyelesaikan pemilihan beberapa waktu lalu, hanya tinggal menyelesaikan ditingkat panitia. Prosesnya telah berjalan, dan tinggal mengajukan keputusan panitia terhadap walinagari terpilih. "Sementara Kenagarian Ketaping yang telah melakukan pemilihan tahun lalu, ini memang sedikit mempunyai persoalan dikalangan nagari yang bersangkutan. Namun, persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik, sehingga bisa dipastikan usai Pilkada Walinagari Ketaping terpilih, Yulisman segera dilantik," katanya.
    Menurut Syamsuardi Surma, Nagari Sungai Durian yang dianggap belum selesai, dan prosesnya selalu menemui jalan buntu, juga telah ada titik terangnya dari persoalan-persoalan yang dihadapinya. Pihak panitia dan Bamus Sungai Durian telah siap menerima saran yang diberikan Pemkab, tentang perlunya merevisi calon yang dinaikan dulunya. Sebab, pihak Bamus bersama panitia hanya menaikan calon walinagari setempat sebanyak dua calon. "Siap Pilkada 30 Juni, masyarakatnya segera menaikan calon lagi, dengan ketentuan calon yang dinaikan itu lebih dari dua calon, sesuai pentunjuk Pemkab itu sendiri," ujar Syamsuardi Surma.
    Dengan demikian, lanjut Syamsuardi Surma, semua persoalan yang timbul ditengah elit-elit nagari sudah diselesaikan dengan baik dan benar. Tinggal lagi, bagi nagari yang akan melakukan pemilihan, memang tidak dibolehkan saat ini, menjelang berakhirnya Pilkada. Sementara, bagi yang telah lama pemilihan, namun belum juga dilantik, seperti Kenagarian Ketaping pun tidak adalagi masalahnya, kecuali hanya tinggal momen pelantikan yang harus diselesaikan usai Pilkada dimaksud. (dam) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar