Kamis, 27 Juli 2017

Berada di Pintu Masuk Sumbar Padang Pariaman Jadi Target Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Berada di Pintu Masuk Sumbar
Padang Pariaman Jadi Target Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Parit Malintang--Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman gelar Workshop Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KMM), Kamis (27/7). Acara ini merupakan tindak-lanjut dari hasil sosialisasi KKM Provinsi Sumatera Barat yang diadakan beberapa hari yang lalu.
    Kepala Dinas Kesehatan, Aspinudin mengajak para peserta untuk melakukan upaya pencegahan kedaruratan kesehatan, dengan cara menyusun rencana kontijensi ini.
    Dia menerangkan, pesatnya mobilitas antar negara serta globalisasi, berimplikasi pada meningkatnya secara drastis jalur perdagangan barang dan hewan, yang akan meningkatkan faktor patogen (penyakit) di seluruh dunia. Maka untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan kesiap-siagaan pemerintah pusat dan daerah.
    Menurut Aspinuddin, perlu disusun suatu dokumen rencana kontijensi secara terintegrasi, baik di wilayah kabupaten maupun di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Hal ini penting karena upaya penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari jalur bandara.
    Ali Akbar, nara sumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat meyampaikan, dipilihnya Kabupaten Padang Pariaman sebagai daerah tanggap darurat kesehatan dikarenakan wilayah ini memiliki pintu masuk; bandara yang menampung kedatangan orang dari berbagai penjuru dunia.
    "Padang Pariaman merupakan pintu masuk Sumatera Barat. Oleh karena itu, kita antisipasi sejak dini risiko penularan penyakit yang dibawa oleh orang-orang dari daerah atau negara lain," kata dia.
    Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Padang Pariaman, Jasneli mengungkapkan kegiatan rencana kontijensi ini mencakup proses membuat perencanaan atau menyusun strategi dan prosedur dalam menanggapi potensi krisis kedaruratan yang akan terjadi, termasuk mengembangkan skenario untuk mengantisipasi krisis. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar