Minggu, 21 Mei 2017

Satu Ramadhan di Padang Pariaman Muzakarah Ulama Syatariyah Memutuskan Sabtu Melihat Bulan

Satu Ramadhan di Padang Pariaman
Muzakarah Ulama Syatariyah Memutuskan Sabtu Melihat Bulan

Padang Pariaman--Ulama Syatariyah Padang Pariaman yang difasilitasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama setempat memutuskan, bahwa maniliak (melihat) bulan 1 Ramadhan 1348 H, jatuh pada Sabtu (27/5) mendatang. Bila bulan sudah terlihat sebelumnya, Jumat (26/5), secara mutawatir dapat diterima. Kemudian bulan yang dilihat dimusyawarah pada Kadhi di masing-masing daerah dimana domilisi dengan yang melihat bulan tersebut.
    Demikian antara lain keputusan muzakarah ulama Syatariyah Padang Pariaman tentang ru’yatul hilal penentuan awal Ramadhan 1438 H, Sabtu (20/5) di Pondok Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan. Muzakarah ulama Syatariyah itu diadakan PC Nahdlatul Ulama daerah itu, dihadiri lebih dari 60 ulama, termasuk Ketua Syatariyah Sumbar, Riau dan Jambi; Ismet Ismail Tuanku Mudo, Ketua MUI Padang Pariaman Syofyan Tuanku Bandaro, sejumlah pimpinan pondok pesantren di Padang Pariaman.
    Muzakarah yang dimoderatori Ali Munar Tuanku Mulie dari pesantren Luhur Ampalu Tinggi itu menyebutkan, hasil musyawarah Kadhi tersebut disampaikan kepada jamaah agar besoknya berpuasa. Selain itu, hasil musyawarah tersebut juga boleh disampaikan melalui hape.
    "Kalau bulan masih tidak kelihatan pada petang Sabtu tersebut, maka 1 Ramadhan sebagai awal puasa langsung dilaksanakan saja pada Senin-nya (22/5)," kata Ali Munar membacakan keputusan muzakarah.
    Sebelum diputuskan, peserta muzakarah melontarkan tiga hari yang berbeda waktu melihat bulan. Masing-masing pada Kamis, Jumat dan Sabtu. Masing-masing pengusul memberikan argumentasi kapan melihat bulan dilaksanakan. "Setelah mendengarkan berbagai pendapat, komentar dan pandangan dari peserta, ulama-ulama senior, pimpinan pesantren, akhirnya kita sepakat melihat bulan pada Sabtu tersebut," kata Ali Munar.
    Ketua PCNU Padang Pariaman Masrican Tuanku M Basa menyebutkan, belajar pada peristiwa memulai 1 Ramadhan tahun lalu, melihat bulan dilaksanakan pada Selasa, sedangkan Senin petang bulan sudah terlihat.
    "Dari saran dan masukan sejumlah ulama kepada kami, agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Maka menjelang pelaksanaan melihat bulan 1 Ramadhan tahun ini, PCNU menyelenggarakan muzakarah ini," kata dia.
    Melalui muzakarah ini, katanya, dapat disepakati kapan pelaksanaan melihat bulan. Alhamdulillah, keputusan muzakarah sudah disepakati. Menurut Masrican, muzakarah ini juga mempererat silaturrahmi di antara ulama Syatariyah di Padang Pariaman. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat dilanjutkan pada masa mendatang. (501) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar