Rabu, 10 Mei 2017

Lewat Bantuan Kemenag RI Rp150 Juta Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Bangun Asrama Putri

Lewat Bantuan Kemenag RI Rp150 Juta
Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Bangun Asrama Putri

Limapuluh Kota--Bermodalkan bantuan dari Kementerian Agama RI sebesar Rp150 juta, Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah membangun asrama putri. Rencananya, pembangunan asrama itu akan dimulai pada awal puasa nanti.
    "Alhamdulillah, impian untuk punya bangunan asrama putri akhirnya terwujud," kata H. Sudirman Syair, Pimpinan Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah, Batu Nan Limo, Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.
    Menurut dia, pesantren yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Islam Assa'adiyah ini telah lama membeli sebidang tanah untuk bangunan asrama putri tersebut. Namun, karena uang untuk memulai bangunan belum ada, makanya hingga sekarang belum jadi. Bantuan Kemenag RI ini jadi pewujud impian yang nyaris terpendam itu.
    Dalam rencana, kata Sudirman Syair, bangunan itu akan dibuat dengan ukuran 24x7 meter berlantai dua. Kira-kira 300 meter sebelah barat lokasi pesantren ini. "Sesuai anggaran yang ada, tahap pertama bangunan ini tentu hanya satu lantai dulu. Namun, kerangkanya tetap dengan kekuatan dua lantai," ungkapnya.
    "Kita ingin, antara asrama putra dan putri terpisah jauh, untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan dalam dunia anak muda," ungkapnya. Katanya lagi, tanah yang seluas itu telah lama dibeli oleh yayasan.
    Sudiman Syair mengetuk hati masyarakat Koto Tangah Simalanggang, baik yang ada di kampung maupun yang sukses di rantau untuk ikut serta dalam pembangunan asrama putri ini. "Dan lagi, pembangunan asrama ini kita kembangkan, sekaitan semakin banyaknya santri putri yang berminat menuntut ilmu di pesantren ini," sebutnya.
    "Pesantren yang mengelola pendidikan sejak dari TK hingga Madrasah Aliyah (MA) ini dari masa ke masa terus dapat tempat di hati masyarakat. Terutama dari kalangan masyarakat luar Koto Tangah Simalangang itu sendiri," katanya.
    Katanya lagi, para lulusan pesantren ini tak kalah bersaing dengan anak-anak lulusan sekolah umum. "Santri kita banyak pula yang di terima di perguruan tinggi favorit. Ini terjadi, tentu tidak terlepas dari peran semua pihak, para majelis guru dan pengelola yayasan," ulasnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar