Kamis, 24 Maret 2016

Masyarakat Goro Membuka Jalan, Aie Tajun Lubuk Alung Butuh Perhatian

Masyarakat Goro Membuka Jalan, Aie Tajun Lubuk Alung Butuh Perhatian

Lubuk Alung--Masyarakat Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman Minggu (19/6) melakukan gotong royong, membuka jalan sepanjang 3 kilometer. Jalan yang telah lama dirintis secara swadaya itu kini telah dipenuhi semak belukar, dan saatnya dibuka kembali, agar akses antara masyarakat Aie Tajun dan Pungguang Kasiak yang akan memanfaatkan jalan itu bisa lancar.
    Taufik Hidayat, salah seorang tokoh masyarakat setempat kepada wartawan menyebutkan, jalan demikian dibangun sejak 1998 silam, lewat gotong royong bersama. Dibukanya jalan itu dulu, agar lahan pertanian, baik ladang maupun lahan sawah yang sangat luas yang ada di Aie Tajun dan Pungguang Kasiak terbuka secara mantap dalam membangkitkan perekonomian kedua masyarakat tersebut.
    Sekaitan Aie Tajun Lubuk Alung sebagai kenagarian yang baru saja dimekarkan, banyak hal yang harus dibenahi. "Kini, jalan yang sedang dibuka kembali itu, merupakan jalan menuju lahan pertanian yang sangat produktif. Lahan yang sedemikian luas itu telah banyak dilirik petani, guna mengembangkan berbagai produk unggulan. Dan sudah selayaknya Pemkab Padang Pariaman memberikan perhatian serius terhadap pembangunan jalan dari Simpang Kamboja, Aie Tajun ke Kampung Baru, Pungguang Kasiak itu," katanya.
    Untuk itu pula, kata Ketua Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Padang Pariaman ini, jalan itu dulunya dirintis oleh Kelompok Tani Karya Murni Aie Tajun. Hal itu dilakukannya, mengingat agar jangan lahan pertanian yang luas yang telah dirambah oleh yang tua-tua dulunya tidak sia-sia belaka.
    Butuh jembatan permanen
    Disamping itu, lanjut Taufik Hidayat, jembatan yang menghubungkan Korong Kampuang Tangah, Aie Tajun dengan Korong Kampuang Baru, Pungguang Kasiak yang dibangun pada 1998 silam dengan swadaya, juga tidak lagi layak dipakai. Kondisi jembatan yang dibangun dengan batang kelapa itu, kini telah lapuk dan banyak yang berlobang-lobang. Akibatnya, jangankan mobil, sepeda motor saja tidak bisa lagi melewatinya.
    Untuk itu, pihaknya sangat menginginkan adanya perbaikan jembatan demikian dari Pemkab lewat APBD Perubahan tahun ini. "Kita sedang ajukan permohonan itu. Semoga bisa diresponi oleh yang diatas. Itu kebutuhan ril masyarakat, agar tidak terputusnya akses jalan ditengah masyarakat," sebut Taufik.
    Menjadikan Aie Tajun sebagai sentra jagung
    Bersama 17 kelompok tani dan satu Gapoktan yang ada di Aie Tajun Lubuk Alung, Taufik Hidayat ingin menjadikan kenagarian yang baru saja dimekarkan itu sebagai sentra jagung di Padang Pariaman. "Keinginan demikian sangat tepat sekali. Sebab, arah menuju kesana telah banyak yang memulainya. Sejak setahun terakhir, telah banyak jagung yang keluar dari kampung ini," katanya.
    Katanya lagi, ada sekitar 100 hektare lebih lahan yang layak dijadikan sebagai tanaman jagung. Dia berharap, pemerintah bisa memfasilitasi nantinya, terutama dalam soal pasar jagung yang baik dan  benar. "Kita ingin, tanaman yang telah mulai dikembangkan itu bisa menjawab tantangan, dalam soal pengadaan jagung. Semua kelompok tani yang ada telah bersepakat, untuk mengembangan tanaman itu," ujar Taufik.
    Sementara, Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung, Nasrizal sangat mendukung sepenuhnya, apa yang dirintis masyarakat tersebut. Apalagi, Pemkab Padang Pariaman juga telah memulainya secara bergiliran disetiap nagari yang ada. "Pemerintahan nagari selalu mendukung program-program yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan itu," katanya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar