Minggu, 11 Juni 2017

Rajo Sampono Minta Pemerintah Segera Selesaikan Tanah Pepabri

-Perluasan BIM Terancam
Rajo Sampono Minta Pemerintah Segera Selesaikan Tanah Pepabri

Ketaping--Perpanjangan landasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) terancam gagal. Pasalnya, ganti rugi tanah terhadap Persatuan Purnawirawan Abri (Pepabri) oleh Pemrov Sumbar dan Pemkab Padang Pariaman hingga saat ini belum ada kejelasannya. Pihak Pepabri pun mempertahankan hak tanahnya hingga perjuangan terakhir, yang dikabarkan terkena oleh perluasan demikian.
    Bahrum Ryk. Rajo Sampono, selaku pemegang ulayat Ketaping, tempat beroperasinya BIM mendukung sepenuhnya, kalau persoalan ganti rugi tanah tersebut harus diselesaikan dulu secara baik-baik. Sebab, hal itu akan menjadi batu sandungan tersendiri oleh pemerintah.
    Kepada Singgalang, Minggu (24/4) kemarin Rajo Sampono melihat kesabaran dari Pepabri selaku pihak yang punya tanah agaknya sudah habis. Dan ini perlu dicarikan solusi dan jalan keluarnya, terutama yang berhubungan dengan terpakainya tanah milik Pepabri tersebut. "Selaku yang memegang ulayat, dan kekuasaan adat Ketaping, saya tidak ingin adanya kekerasan terhadap hal demikian. Memang, perluasan yang dilakukan pemerintah, akan membawa manfaat tersendiri dalam melihat arti penting kemajuan BIM itu sendiri," kata dia.
    Untuk itu, Rajo Sampono minta Pemrov Sumbar dan Pemkab Padang Pariaman agar secepatnya memberikan jalan terbaik. "Kita tidak ingin, lantaran habisnya kesabaran Pepabri terhadap haknya dilokasi BIM itu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Itu adalah persoalan hak milik yang tidak boleh dirugikan oleh pihak lain, termasuk dari pemerintah yang ingin menjadikan BIM itu jauh lebih bagus lagi, tetapi dengan merugikan orang lain," tegas Rajo Sampono.
    Menurut Rajo Sampono, pihaknya dan masyarakat Ketaping tidak ingin melihat, ketika pekerja tengah melakukan pengerjaannya ada saja pihak-pihak yang menghalangi, lantaran persoalan tanah tersebut. Ini tidak boleh terjadi. Apa kata banyak orang lain nantinya, kalau pemerintah dianggap tidak mampu menyelesaikan hal demikian. (dam)
-----------------------------------------------------------------

PCNU Padang Pariaman Desak Pemkab Membuat Aturan Pembukaan Warnet

Pariaman--Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Padang Pariaman merasa prihatin terhadap nasib sebagian besar pelajar dan anak muda daerah itu yang kian merajalela dengan kegiatan mubazir, seperti berlama-lama di warnet, berjudi dan lain sebagainya, yang pada akhirnya menjerumuskan masa depannya yang masih panjang.
    Menurut Abdul Hadi Tuanku Rajo, Ketua PCNU setempat, kebiasaan demikian harus dirubah dengan tangan besi Pemkab Padang Pariaman, dan nilai-nilai adat dan agama yang dilakukan secara tersistematis. Sebab, kelakukan yang merusak mental pemuda dan pelajar tersebut tidak lagi sekedar candu di warnet, tetapi juga keluyuran malam yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
    Kepada Singgalang, Jumat kemarin, Abdul Hadi mengaku telah memberikan surat kepada Pemkab dan DPRD Padang Pariaman, sebagai kepedulian dan keprihatinan NU terhadap nasib anak muda daerah bekas gempa dimaksud. "Kita mendesak Pemkab dan DPRD, agar mampu melahirkan Peraturan Daerah (Perda), terkait pelaksanaan orgen tunggal yang kian marak, dan bahkan melampaui batas-batas adat istiadat yang berlaku," katanya.
    Abdul Hadi melihat, hampir diseluruh pelosok nagari, warnet buka 24 jam. Aktivitas penuh dan diisi oleh anak muda dan pelajar. Ini tidak kuat, kalau hanya dilakukan razia sesaat oleh petugas Satpol PP, tetapi harus dibarengi dengan aturan yang kuat dari pemerintah, terhadap keselamatan generasi yang akan datang.
    Lewat suratnya dengan nomor 012/PC-NU/pdprm/IV/2011 tertanggal 9 April 2011, Abdul Hadi bersama seluruh jajaran PCNU Padang Pariaman juga mendesak agar diberlakukan Perda pandai baca tulis Quran terhadap anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang SMP. Sebab, selama ini baru sebatas surat edaran yang dianggap belum kuat.
    "Hal itu dimaksudkan, agar semua lembaga pendidikan surau yang senantiasa terhadap pengembangan Quran, bisa berjalan dengan baik dan benar, penuh dengan semangat. Selama ini kita melihat, pendidikan surau belum apa-apanya. Belum ada perhatian yang signifikan dari Pemkab. Padahal, mengajar di surau lebih berat dari mengajar di sekolah. Butuh kesabaran dan ketabahan yang tinggi dari tenaga pengajarnya," kata guru SMPN 5 Lubuk Alung ini. (dam)
--------------------------------------------------------------------

PMII Kota Pariaman Kembali lakukan Mapaba

Pariaman--Selama dua hari, Kamis dan Jumat (21-22/4) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Pariaman menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Kegiatan rutin itu dilangsungkan di Kajai, Sungai Rotan, Kecamatan Pariaman Timur.
    Ketua Umum PMII Kota Pariaman, Ory Satifa Sakban kepada Singgalang, Minggu kemarin melihat Mapaba yang dilakukan kali itu, merupakan yang ke-7 kalinya, sejak dirinya dipercaya sebagai Ketua Umum PMII Kota Pariaman. Dengan demikian pula, anggota PMII daerah itu terus bertambah.
    Menurut dia, kegiatan tersebut sengaja tidak mengundang pemateri dari luar PMII. Kalaupun ada pemateri dari luar, seperti dari Nahdlatul Ulama (NU), itu harus didaur ulang. Sebab, Ahlussunnah wal jamaah PMII dengan Ahlussunnah nya NU agak berbeda cara pengembangannya. "Kita sengaja memafaatkan pemateri dari pengurus PMII itu sendiri, yang dinilai telah punya kemampuan yang sangat teruji, dan telah pernah mengikuti Pendidikan Kader Lanjutan (PKL), dilingkungan PMII, seperti Zeki Aliwardana, Ilham Sikumbang dan lainnya.
    Ory Satifa melihat, pelaksaan Konfercab PMII Kota Pariaman yang akan diadakan Juni nanti, bakal seru dan meriah. Sebab, anggota PMII Pariaman yang tercatat hingga kini telah mencapai 200 lebih. Anggota yang sebanyak itulah yang akan melakukan pemilihan Ketua Umum dalam Konfercab demikian.
    "Hal ini tentunya sebuah kebanggaan bagi kita selaku pengurus sebuah organisasi ekstra kampus. Selama kepengurusan saat ini, mampu membentuk dua Komisariat, yakni di STIT Syekh Burhanuddin dan STIE SB Pariaman. Kita ingin kedepannya, PMII Kota Pariaman ini jauh lebih baik dan bagus dari saat ini. Hal itu tentunya sangat bergantung pada siapa yang akan mengendalikan organisasi tersebut," ungkapnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar