Senin, 29 Agustus 2016

Perilaku Masyarakat yang Berisiko Terhadap Kesehatan Masih Banyak

Di Padang Pariaman
Perilaku Masyarakat yang Berisiko Terhadap Kesehatan Masih Banyak

Padang Pariaman--Masih banyak perilaku masyarakat yang perlu pembenahan bersama terkait dengan membangun pola pikir dalam menjaga kesehatan lingkungan, baik kebiasaan jamban yang tidak memenuhi kesehatan, kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat dan belum adanya pemilahan jenis sampah hingga prilaku tidak sehat lainya.
    Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur saat membuka konsultasi Publik Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP), dalam rangka menghimpun aspirasi dari kecamatan dan nagari, di Hal IKK Parit Malintang, Senin (29/08).
    Suhatri Bur menyampaikan, melalui studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) kebiasaan lama yang kurang tepat dalam menjaga kesehatan lingkungan dan kesehatan pribadi bisa mulai berubah. Sehingga tingkat kesehatan masayarakat semakin meningkat.
    "Masih banyak perilaku masyarakat yang berisiko bagi kesehatan mereka sendiri dan lingkungannya," kata dia. Oleh karena itu, melalui studi EHRA ini semua masyarakat Kabupaten Padang Pariaman memulai perilaku yang higienis, seperti BAB pada tempatnya, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah rumah tangga.
    Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi mengatakan, setiap minggu pihaknya melakukan rapat monitoring dan evaluasi. Dan telah pula menyelesaikan pemetaan profil sanitasi, yang meliputi sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat sesuai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
    "Melalui konsultasi publik ini, kita tinggal menghimpun masukan dan penyempurnaan untuk menghasilkan study dan melahirkan rekomendasi yang akan kita lakukan untuk menyusun buku putih sanitasi dan strategi sanitasi," ujarnya.
    Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Jasneli melaporkan tujuan studi EHRA adalah memberikan advokasi kepada pemangku kepentingan dan masyarakat, akan pentingnya layanan sanitasi, mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan, menyediakan informasi dasar yang valid. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar