Selasa, 30 Agustus 2016

Mewujudkan Kaderisasi Pramuka Profesional, Punya Nilai Nasionalis

-Pelantikan dan Pelatihan Saka Bhayangkara 2010
Mewujudkan Kaderisasi Pramuka Profesional, Punya Nilai Nasionalis

Lubuk Alung--Pelantikan anggota Saka Bhayangkara Polres Padang Pariaman 2010, Sabtu-Minggu (24-25/7) lalu di lapangan irigasi Lubuk Cimantung, Lubuk Alung cukup meriah dan mendapat sambutan dari berbagai pihak. Sebanyak 84 peserta dari satuan Pramuka se Padang Pariaman ikut ambil bagian dalam masalah demikian. Pelantikan sekaligus pelatihan pra Sabara Pramuka itu dinilai cukup memberikan yang terbaik bagi kalangan siswa didaerah itu.
    Kegiatan yang cukup meriah itu dihadiri langsung Ka Kwarcab 05 Padang Pariaman, H. Ali Mukhni, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, seluruh Kapolsek, Babin Kamtibmas dilingkungan Polres Padang Pariaman, Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Lubuk Alung, Aljufri.
    Ketua panitia kegiatan, Bripka. Marjanuddin menilai kegiatan pelantikan sekaligus pelatihan tersebut cukup memberi nilai tambah kaderisasi Pramuka Saka Bhayangkara yang profesional, dan mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme, dikalangan siswa itu sendiri. "Kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari. Selama pelatihan, peserta dikenalkan dengan sejumlah materi, antara lain, penyalah-gunaan narkoba, latihan halang lintang, motenering dengan menghadirkan narasumber dari kepolisian, pembina masing-masing Gugus Depan (Gudep) Pramuka," katanya.
    "Lewat pelantikan dan pelatihan dimaksud, kita berharap kepada peserta untuk mampu memberikan yang terbaik dilingkungan sekolah dan ditengah masyarakat nantinya. Sebab, disamping banyak ilmu yang berhubungan dengan nilai-nilai disiplin, juga ada penanaman karakter terhadap generasi itu sendiri. Walau bagaimanapun, mereka yang hari ini berstatus siswa dan pelajar bakal menentukan arah kebijakan didaerah ini dimasa mendatang. Untuk itu, butuh ilmu yang banyak, sehingga peluang mereka diberbagai lini bisa terpenuhi dengan baik dan benar," kata Marjanuddin.
    Sementara Kapolres Padang Pariaman, AKBP. Eko Nugrohadi melihat perekrutan anggota Saka Bhayangkara, lewat pelatikan dan pelatihan ini akan mampu nantinya menambah nilai-nilai disiplin, terhindar dari narkoba serta tertib berlalu lintas. "Lewat proses yang sengaja dilakukan ini, kita berharap terlahir generasi penerus yang mampu mengembangkan kemampuannya. Setiap siswa dan generasi muda punya potensi yang harus digali dan diterpa dengan banyak ilmu, sehingga kedepannya, paling tidak bisa menjadi kader yang terbaik dilingkungannya sendiri," kata Eko Nugrohadi.
    "Sesuai dengan apa yang telah disampaikan Kapolda Sumbar, bahwa setiap Polres yang ada dilingkungan Polda harus punya yang namanya Saka Bhayangkara, serta menggiatkan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatkan sumber daya manusianya. Kita ingin, peserta yang hari ini dilantik jadi anggota Saka Bhayangkara, yang sekalian dibekali dengan berbagai ketrampilan yang berhubungan dengan satuan dimaksud, bisa bekerjasama nantinya dengan seluruh elemen masyarakat, dalam memerangi berbagai tindakan yang pada akhirnya merusak masa depan generasi dan daerah itu sendiri," ujar Eko Nugrohadi lagi.
    Ketua FKPM sekaligus tokoh pemuda Lubuk Alung, Aljufri melihat kegiatan tersebut cukup memberi arti tersendiri. "Apalagi lokasi kegiatan yang diadakan di Lubuk Cimantung, sebuah lokasi yang nyaman, bersih dan asri. Kita ingin, kegiatan tersebut bisa dilakukan setiap tahunnya dilokasi yang sama. Sebab, bila momen ini terus dilakukan di lokasi ini, akan mampu nantinya mempromosikan pariwisata alam di Padang Pariaman itu sendiri," kata Ketua Umum BPC HIPMI Padang Pariaman, sekaligus alumni Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta ini.
    Ka Kwarcab Pramuka 05 Padang Pariaman, H. Ali Mukhni merasa senang dan bangga melihat adanya kegiatan dimaksud. "Ditengah derasnya arus informasi dan glonalisasi yang menyentuh sendi-sendi kehidupan, tidak terkecuali dilingkungan pelajar dan siswa itu sendiri, butuh pengetahuan dan ketrampilan yang mampu memberikan nilai tambah terhadap perbaikan daerah ini dimasa yang akan datang," kata Wakil Bupati Padang Pariaman ini. (dam)
---------------------------------------------------------------------------------


-Ditutup Dengan Muhasabah
30 Remaja Putus Sekolah Itu Harus Menunjukkan Kemampuannya

Pariaman--Pelatihan ketrampilan life skill yang diadakan Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Sumatra Barat di Pariaman, selama 40 hari terhadap remaja putus sekolah sebanyak 30 peserta seluruh Sumbar, selesai sudah. Kegiatan tersebut ditutup Jumat malam lalu, dengan muhasabah yang dipandu oleh ustadz H. Azir Amin. Kini, seluruh peserta telah meninggalkan Kota Pariaman, tempat lokasi kegiatan, dan diminta ilmu ketrmapilan dibidang servis sepeda motor dan dinamo yang cukup lama mereka pelajari, mampu menjadi tantangan masa depan dari generasi demikian.
    Kepala UPTD BPKB Sumbar di Pariaman, Rusmita minta dan berharap banyak kepada seluruh Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kabupaten/kota untuk bisa mengawasi serta mencarikan solusi terbaik terhadap remaja yang telah direkomendasikan untuk ikut pelatihan tersebut, mempromosikan diri peserta dengan melakukan magang diberbagai perusahaan yang berhubungan dengan ketrampilan yang telah mereka terima selama pelatihan dimaksud.
    "Menjelang pelatihan angkatan kedua yang akan dilangsungkan Oktober nanti, seluruh peserta yang ikut saat angkatan pertama ini sepenuhnya dievaluasi. Kita ingin, seluruh peserta tersebut mampu berbuat dan mengembangkan potensi diri yang telah mereka pelajari untuk selanjutnya dikembangkan, lewat ilmu instruktur yang ahli dibidangnya. Evaluasi akan dilakukan sepenuhnya oleh SKB yang ada daerah. Untuk itu, SKB nantinya bisa memberikan laporan langsung kepada BPKB, sehingga ada tolak ukur tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah kita lakukan selama sebulan lebih ini," kata Rusmita yang didampingi Madrian, selaku Pejabat Pemegang Tekhnis Kegiatan (PPTK) dan Ruswan Tanjung, Penanggungjawab Diklat dimaksud.
    Sementara, Pastabikul Khairat, salah seorang peserta yang berasal dari Padang Pariaman ketika memberikan kesan dan pesannya terlihat sangat mempesona sekali. "Kita merasakan betul selama pelatihan ini sangat banyak menerima ilmu dan ketrampilan, yang berhubungan dengan masa depan. Disamping itu, ada juga nilai-nilai karakter jiwa yang cukup, sehingga selama kegiatan, kita juga diajarkan cara beragama yang baik," katanya.
    "Terima kasih banyak BPKB Sumbar, yang telah memberikan jalan hidup yang terbaik buat kami, dalam melangkah untuk menentukan masa depan hidup yang jauh lebih baik kedepannya. Kita sadar, ditengah derasnya arus globalisasi dan informasi, betapa sebuah ketrampilan menjadi kebutuhan. Tanpa itu semua, kita yakin masa depan yang sesuai harapan dari orangtua akan sia-sia belaka," ujarnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------------

-PKS Fokus Penanganan Kasus Pilkada
Hampir 50 Persen Warga Tidak Memilih pada Pilkada Lalu

Pariaman--Pilkada Padang Pariaman putaran pertama agaknya menjadi catatan tersendiri bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah itu sendiri, dalam melangkah kedepannya saat putaran kedua. Betapa tidak, hampir 50 persen warga yang punya hak pilih, ternyata tidak menggunakan kewajibannya selaku warga masyarakat yang baik pada putaran pertama, 30 Juni lalu.
    Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni sekaligus calon bupati dengan nomor urut satu sangat merasakan betul, betapa masyarakat daerah itu masih belum merasakan manfaatnya berdemokrasi. "Kedepan, agaknya seluruh elemen masyarakat, seperti niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, tokoh masyarakat serta generasi muda harus ikut melakukan berbagai penguatan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat merasakan betapa satu suaranya sangat menentukan arah kebijakan Padang Pariaman lima tahun mendatang," ujarnya kemarin di Sunua, Kecamatan Nan Sabaris.
    Kepada masyarakat Sunua dan Padang Pariaman yang telah ikut mensukseskan jalannya Pilkada putaran pertama, Ali Mukhni menyampaikan terima kasihnya. "Orang luar melihat, Pilkada Padang Pariaman cukup baik, berjalan sesuai harapan bersama. Tidak ada gejolak yang berarti ditengah banyaknya kompetitor yang ikut saat putaran pertama lalu. Disamping itu, orang lain juga merasakan betapa besarnya wilayah Padang Pariaman, dan berjalannya budaya berdemokrasi dengan sangat demokratis. Didaerah lain, dengan perolehan suara diatas 42 ribu itu, telah bisa duduk dan selesai satu putaran. Kita di daerah ini harus mengulang lagi, lantaran belum cukup dari target yang ditetapkan undang-undang," kata Ali Mukhni, calon yang berpasangan dengan Damsuar ini.
    Menurut Ali Mukhni, kalau saja semua masyarakat pemilih memberikan haknya selaku warga, maka Pilkada bisa terlaksana satu putaran. Namun, itulah yang terjadi yang harus menjadi cambuk dan catatan tersendiri bagi pelaksana Pilkada dan masyarakat itu sendiri, dalam melihat arti penting Pilkada demi perbaikan daerah lima tahun kedepannya.
    Sikap PKS menghadapi Pilkada putaran kedua   
    Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Padang Pariaman, Bagindo Yohanes Wempi kepada Singgalang, Selasa kemarin mengaku partainya belum menentukan pilihan politiknya. Kemana suara konstituennya akan menjatuhkan pilihan politik, hingga kini belum menjadi pemhasan oleh partai berazaskan Islam tersebut. "PKS masih fokus dalam menangani persoalan Pilkada yang menurut PKS banyak meninggalkan persoalan yang mesti diselesaikan dengan baik dan benar. PKS ingin pemilihan ulang di Kecamatan Sungai Limau, yang banyak merusak citra Pilkada itu sendiri," katanya.
    "PKS telah melakukan gugatan tersebut kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta. Kita berharap, MK mampu melihat persoalan ini secara objekti, dan bisa dilakukan perbaikan demi pelaksanaan Pilkada yang berkualitas dan berwibawa. Walau bagaimanapun, Pilkada merupakan proses untuk menentukan pemimpin yang betul-betul diingini masyarakat. Untuk itu, prosesnya harus berjalan sesuai keinginan semua konstituen yang ikut dan undang-undang yang berlaku," ujar anggota DPRD Padang Pariaman ini. (dam)
-----------------------------------------------------------------------------------

-Pengurus Baru KPRI Pendakar Terbentuk
Mengembalikan Citra Koperasi Dalam Arti Sesungguhnya

Pariaman--Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pendakar Kota Pariaman termasuk satu dari sekian banyak koperasi yang sehat, sering mendapatkan prestasi nilai terbaik, baik ditingkat Kota Pariaman maupun ditingkat Provinsi Sumatra Barat. Namun, prestasi demikian sejak dua tahun terakhir sedikit terkendala, sehingga pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2008 lalu, laporan pertanggungjawaban keuangan pengurus tidak dapat diterima oleh anggota.
    Sekaitan kecurigaan anggota terhadap pengurus semakin besar, maka keputusan RAT berubah dengan membentuk tim delapan, yang diketuai oleh Zahirman, guna menelusuri kebenaran terhadap ketidak-percayaan anggota kepada pengurus dimaksud, sekaligus anggota memutuskan untuk memberhentikan sang ketua, Faisal menjelang RAT berikutnya. Selanjutnya, anggota sepakat untuk menunjuk H. Ali Amran, yang telah berpengalaman selama lima periode memimpin  KPRI Pendakar itu untuk menjabat Plt Ketua.
    Dalam RAT yang digelar pada Mei lalu di SDN 22 Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, tahun buku 2009, yang dihadiri pejabat terkait serta seluruh anggota koperasi, maka terpilihlah Hj. Ismaniar sebagai Ketua, H. Marwin Kamar, Wakil Ketua, Husniati, Sekretaris, Harti Rusli, Wakil Sekretaris. Sedangkan Bendahara dipercayakan kepada Jasnimar. Untuk Badan Pemeriksa (BP) diketua langsung oleh H. Ali Amran dengan anggotanya, Syafrizal Nazar, Zuniarti dan ditambah empat dewan pembina, yakni Kepala UPTD kecamatan dalam wilayah Kota Pariaman.
    Ismaniar yang didampingi Wakil Ketuanya, Marwin Kamar kepada Singgalang Selasa kemarin di Pariaman bertekat untuk mengembalikan citra koperasi, sesuai dengan fungsinya, yakni kekuasaan tertinggi di koperasi ada ditangan anggota. "Kita tahu, akhir-akhir ini kepercayaan banyak orang terhadap koperasi mulai menurun, akibat ulah dan tingkah laku sebagian oknum pengurus yang tidak atau kurang berjalan pada aturan koperasi itu sendiri," katanya.
    "Kita berharap kepada semua pihak, tak terkecuali terhadap anggota itu sendiri, untuk bisa memberikan masukan, kritikan yang konstruktif dalam membangun KPRI Pendakar, yang selama ini kita banggakan dimasa mendatang. Hal itu sangat penting. Terhadap temuan yang telah dilakukan tim delapan, tentu pengurus saat ini mempelajarinya secara mendalam dengan bukti-bukti yang lengkap, dan kita selesaikan dengan secara kekeluargaan, sesuai dengan azas koperasi itu sendiri. Kita carikan solusinya. Kalau tidak ada kesepakan bersama, diantara pengurus, anggota dan pihak terkait lainnya, maka tentu hal itu akan ditempuh lewat jalur hukum," kata Ismaniar. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar