Minggu, 28 Agustus 2016

Harapan Masyarakat Pada Ali Mukhni Jangan Biarkan Ketaping Tertinggal

-Harapan Masyarakat Pada Ali Mukhni
Jangan Biarkan Ketaping Tertinggal

Ketaping--Luar biasa. Agaknya ini kesan yang timbul ditengah masyarakat Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman ketika melihat kondisi nagarinya yang semakin tertinggal, dari nagari lainnya dalam memacu berbagai pembangunan didaerah tersebut. 10 Tahun kepemimpinan Muslim Kasim di Padang Pariaman, tidak sedikitpun kemajuan yang bisa dibanggakan di nagari itu.
    Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman asal Ketaping, Bagindo Rosman Jumat (20/8) lalu saat buka bersama dikediamannya, Batang Sariak dengan berbagai tokoh masyarakat setempat dan wakil bupati, H. Ali MUkhni merasakan betul, betapa jalan-jalan yang ada di Ketaping hanya jalan swadaya masyarakat. "Kendatipun Bandara Internasional Minangkabau (BIM) beroperasi di Ketaping, tetapi masyarakatnya hanya melihat dan menyaksikan saja. Sementara, nagari lain terus maju dan berkembang," katanya.
    Menurutnya, kedepan hal ini harus menjadi catatan tersendiri bagi Ali Mukhni, sebagai calon bupati yang akan memimpin Padang Pariaman lima tahun kedepannya. "Kita tidak ingin nagari yang jadi gerbangnya Sumatra Barat ini, justru masih tertinggal disegala bidang. Hingga kini, sebagian besar sawah-sawah masyarakat masih banyak yang dialiri dengan tadah hujan, lantaran belum adanya irigasi. Tak heran, masyarakat turun kesawah manakala musim hujan datang. Namun, kalau musim kemarau melanda kampung tersebut, sawah itu bagaikan lahan tidur," ujar Ketua DPD PPRN Padang Pariaman ini.
    Begitu juga, tegas Rosman, pembangunan SMK Batang Anai yang rencananya bakal dibangun di Ketaping ini, belum juga direalisasikan dengan baik. Pemkab Padang Pariaman harus bertegas-tegas dalam masalah demikian, terutama bidang pertanahan, sehingga proyek itu bisa dilanjutkan dalam melihat arti penting dunia pendidikan dikampung itu. "Kita ingin, nagari yang menjadi pintu gerbangnya Minangkabau ini, juga maju sehingga bisa mengimbangi ketika pihak luar atau para investor menginjakkan kakinya di Ketaping, merasakan betul betapa Sumbar sebuah daerah yang layak untuk berinvestasi," ungkap Rosman.
    Pada pertemuan dalam buka bersama, sekaligus pelaksanaan arisan persatuan Suku Sikubang Ketaping yang dihadiri walinagari setempat, Yulisman, sejumlah walikorong dalam kenagarian tersebut, serta sejumlah tokoh masyarakat itu juga disampaikan oleh Rosman bersama masyarakat, bahwa dia bersama masyarakat yang hadir menyatakan komitmennya untuk memenangkan Ali Mukhni-Damsuar pada Pilkada putaran kedua 22 September yang akan datang.
    Ali Mukhni, lanjut Rosman, adalah pemimpin yang dinilai layak untuk mengendalikan Padang Pariaman lima tahun kedepan. Betapa tidak, disamping dikenal dengan santun, merakyat, dia juga seorang tokoh yang sangat dekat dengan masyarakat. "Apapun kegiatan yang dilakukan masyarakat, Ali Mukhni selalu hadir dan bertatap muka dengan masyarakat. Apakah itu dalam bentuk alek baiak dan alek buruak, seperti kematian misalnya, dia tetap hadir.
    Sementara, Ali Mukhni tidak ingin memberikan janji-janji kepada masyarakat Ketaping. "Memang, Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Lubuk Alung adalah dua kecamatan yang harus dipacu pertumbuhannya. Ketika orang lain mau datang ke Sumbar ini, pertama kali yang dia lihat adalah Batang Anai dan Lubuk Alung. Untuk itu, pemerintah mendatang harus memberikan skala prioritas terhadap kedua kecamatan dimaksud, dalam melihat Padang Pariaman yang lebih baik lagi," katanya.
    Disamping itu, Ali Mukhni juga menghimbau kepada masyarakat dan pemuda untuk kembali mengaktifkan pos ronda malam. Sebab, menjelang suasana lebaran banyak hal-hal yang mesti menjadi perhatian bersama. "Cukup banyak peristiwa kehilangan ternak masyarakat dan lainnya, lantaran tidak adanya pos ronda dalam kampung tersebut. "Yang tidak kalah pentingnya, adalah kebersamaan dari segenap masyarakat Ketaping untuk menyukseskan pesta Pilkada putaran kedua nanti. Bagi yang punya hak pilih harus datang ke TPS, untuk memberikan haknya sebagai warga masyarakat yang baik," harap Ali Mukhni. (dam)
---------------------------------------------------------------------------------------

Menanamkan Nilai Karakter, Lewat Pesantren Ramadhan

Sintuak--Pesantren Ramadhan tahun ini yang diselenggarakan di Masjid Nurul Iman, Korong Palembayan, Kenagarian Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman cukup punya arti tersendiri bagi masyarakat setempat. Hal itu terbukti, betapa anak-anak dan orangtua  dalam kampung itu bersemangat sekali dalam mengikuti kegiatan yang pertama kali diadakan di masjid tersebut, sejak program pesantren Ramadhan digulirkan oleh Pemkab setempat beberapa tahun yang silam.
    Menurut Zeki Aliwardana, Sekretaris pelaksana pesantren Ramadhan, kegiatan itu sungguh berkesan dalam menyemarakkan suasana bulan yang penuh berkah itu. "Para orangtua yang selama ini tidak pernah bangun Subuh, kini semuanya, terutama yang punya anak harus bangun Subuh, untuk Shalat Subuh berjamaah, sekaligus mengantarkan anaknya ke masjid," ujar Zeki Minggu, (22/8).
    Zeki bersama panitia lainnya, memang sengaja memulai waktu pelaksanaan pesantren itu usai Shalat Subuh, hingga Shalat Zuhur. "Kini, Alhamdulillah semua kegiatan mendapat sambutan dari masyarakat. Pesantren Ramadhan yang sedang berjalan, tinggal lagi program untuk pelajar SMA yang ada di kampung itu. Terakhir nantinya, kita lakukan muhasabah yang diikuti seluruh peserta yang berjumlah 100 santri lebih itu. Mengingat, muhasabah atau introspeksi diri, melihat kedepannya dampak yang ditimbulkan terhadap karakter dari peserta pesantren Ramadhan itu sendiri," katanya.
    "Kita berharap, nilai-nilai yang telah diberikan oleh sejumlah pemateri selama kegiatan ini, mampu memberikan warna terhadap masa depan anak. Sebab, selama kegiatan berlangsung peserta diajarkan berbagai disiplin ilmu keagamaan, seperti akhalkul kharimah, peningkatan keimanan, dan lain sebagainya. Persoalan yang melilit selama ini dikalangan remaja kita seperti narkoba, pergaulan bebas, serta persoalan lainnya, hendaknya mampu menjawab hal itu semua, lewat sentuhan pesantren Ramadhan ini," ungkap Zeki.
    Untuk lebih memaknai dan melekatnya semua materi yang telah diajarkan tersebut, pihak panitia juga menggelar berbagai perlombaan, terkait bidang materi yang diberikan. "Hal itu mengingat, betapa materi yang pada hakikatnya untuk memotivasi remaja dan pelajar itu mampu memberikan yang terbaik terhadap masa depan anak," tambahnya. (dam)
------------------------------------------------------------------------------------------

-Agenda Tahunan H. Sagi
Ribuan Masyarakat Aur Malintang Terima Zakat

Aur Malintang--Sejak dari pagi hingga malam hari, Minggu (22/8) pasar Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman penuh sesak oleh ribuan masyarakat setempat yang antrian menerima zakat dari H. Sagi, saudagar kaya dan terkenal di kampung itu. Tidak tanggung-tanggung, Rp5-6 miliar setiap tahunnya sang saudagar emas di Jakarta tersebut membagikan zakatnya di Aur Malintang, kampung halamannya sendiri.
    Kepada sejumlah wartawan H. Sagi menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut dilakukannya sejak tahun 1978. Pembagian zakat ini tidak saja di Aur Malintang saja. Tetapi banyak kampung lain, seperti Sungai Limau, Sungai Geringging, bahkan di lura Padang Pariaman dia juga membagikan hak fakir miskin tersebut. Baginya, melihat kedatangan banyak orang yang sangat ikhlas menerima apa yang diberikannya itu, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, dalam menunaikan kewajiban dalam beragama.
    "Dulu, pembagian zakat itu dilakukan di Masjid Istiqamah. Namun, sejak masjid itu dihancurkan gempa tahun lalu, maka terpaksalah banyak masyarakat yang berdesakkan dilokasi rumah yang memang sedikit agak sempit dari masjid. Mekanisme pembagian diatur oleh panitia yang telah dibentuk sejak awal, yakni adanya kupon yang harus dibawa untuk mengambil zakat dimaksud. Namun, yang tidak pakai kupon juga berlaku, terutama bagi anak-anak dan keluarga dekat," katanya.
    Begitu juga, pembagiannya tidak semua merata. Jatah setiap yang menerima berpariasi, sesuai dengan tingkat perekonomian masyarakat itu sendiri. Mulai dari Rp40 ribu, hingga ada yang menerima Rp1 juta. "Kita ingin, lewat pembagian zakat ini, hendaknya mampu meringankan beban masyarakat, yang memang banyak membutuhkan uluran tangan dari orang lain. Apalagi pascagempa, masyarakat merasakan betul, betapa tingkat ekonomi masyarakat juga ikut merosot," ujar H. Sagi.
    Sementara, Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni yang hadir pada momen tersebut melihat hal itu sebuah potensi kampung yang harus dikembangkan kearah yang lebih baik lagi. "Ini bukti nyata dari kepulian dari seorang H. Sagi, terhadap nasib masyarakat Padang Pariaman. Kita ingin, terlahir H. Sagi-H. Sagi lain untuk melanjutkan kegiatan keagamaan yang bernilai sosial tinggi ini," harap Ali Mukhni.
    Ali Mukhni tahu betul, betapa masyarakat Padang Pariaman yang berada di perantauan lainnya masih banyak lagi yang punya kekayaan yang seperti H. Sagi ini. Tetapi, lantaran yang bersangkutan sudah lama tidak pulang kampung, sehingga tidak lagi punya akses untuk mensejahterakan masyarakat dikampungnya, lewat momen seperti ini. "Kedepan, Pemkab akan mewujudkan sebuah lembaga yang mengatur hal tersebut, sehingga potensi urang awak yang berada dirantau, merasa terakomodir," kata Ali Mukhni.
    "Kita hakkul yaqin, apabila zakat dari pengusaha sukses asal Padang Pariaman dikelola dengan baik, punya manajemen profesional, transparan, jelas akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri. Kita telah jalin komunikasi dengan seluruh perantau daerah ini dimanapun mereka berada, untuk memberikan yang terbaik buat perbaikan kampung halaman," ungkap Ali Mukhni. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar