Selasa, 09 Agustus 2016

Menanamkan Rasa Kepedulian Sosial Bersama Anak Panti Asuhan

Rangkaian HAB ke-67 Kota Pariaman
Menanamkan Rasa Kepedulian Sosial Bersama Anak Panti Asuhan

Pariaman--Usai pelaksanaan upacara peringatan HAB Kemenag ke-67, Kamis (3/1), Kepala Kantor Kemenag Kota Pariaman, H. Hendri beserta isteri memboyong seluruh pejabat, Kepala Madrasah dan jajarannya melakukan anjangsana ke seluruh panti asuhan yang ada di kota tabuik itu. Kegiatan yang sudah menjadi tradisi tahunan Kemenag ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian sosial dan amal bhakti, serta mengenali spirit juang pengasuh dan pembina panti, untuk ditularkan dalam peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Kemenag itu sendiri.
    Panti yang dikunjungi, adalah Panti Asuhan Mardhatillah Aisyiyah, Desa Nareh III, Kecamatan Pariaman Utara, Panti Asuhan Aisyiyah, Taratak, Pariaman Tengah, Panti Asuhan Yatim Miskin Muhammadiyah, Kurai Taji, Pariaman Selatan dan Panti Asuhan Cahaya Suci Nahdlatul Ulum, Kajai, Pariaman Timur.
    Hendri memuji pengasuh dan pembina panti yang dengan ikhlas mau mendedikasikan hidupnya untuk sosial kemasyarakatan. Bahkan ada yang sudah diusia senja, masih saja bersemangat dalam mengasuh dan membina anak yatim, dengan motivasi ibadah dan mengharap pahala dari Allah SWT.     "Sebagai pekerja sosial tantangan sangat banyak. Kita banyak dikritik, dihujat, dianggap korupsilah. Padahal, pekerjaan sosial itu tanpa pamrih. Motivasinya hanya mengharap ridho Allah dan Rasulnya, hingga kita terus berbuat sampai saat ini. Kita terdorong dengan sabda Rasul SAW; 'manusia yang baik, adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya’. Kita berharap, semoga saja pekerjaan ini bernilai ibadah dan tentunya mendapat balasan pahala dari Yang Maha Kuasa," Hj. Hasnah Aliasar, pensiunan Kemenag sekaligus pembina dan pengasuh Panti Asuhan Mardhatillah Aisyiyah.
    "Kita sangat senang dan berterima kasih atas kunjungan keluarga Besar Kemenag Pariaman. Semoga Pegawai Kemenag selalu berada dalam lindungan-Nya, ditambah rezki dan dilimpahkan kesehatan dan kekuatan  dalam menjalankan aktifitasnya, serta dalam menjalankan visi misi Kemenag, dan semoga menjadi manuasi yang bermanfaat bagi lingkungannya," harap Jauhar Muiz, pembina Panti Asuhan Yatim Miskin Muhammadiyah, Pariaman Selatan.
    Menurut Hendri, anjangsana ke panti asuhan, selain untuk bersilaturrahmi, juga merupakan aplikasi cinta dan amal bhakti Kemenag, dengan menumbuhkan kepedulian sosial. Salah satunya dengan mencintai dan menyantuni anak yatim, piatu dan anak terlantar.
    Dia berharap semoga semangat dan motivasi pembina, pengasuh panti asuhan yang dikunjungi dapat menjadi inspirasi bagi pegawai dilingkungan Kemenag Kota Pariaman dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Spirit sekaligus menjadi manfaat bagi anak yatim, piatu dan anak terlantar.
    Hal ini, tambah Hendri, hendaknya menjadikan PNS Kemenag sebagai manusia yang bermanfaat bagi lembaga dalam menjalankan visi dan misinya. Bagi masyarakat luas, kalangan agamawan, nusa dan bangsa tentunya sekaligus.
    Pada kunjungan tersebut, Hendri beserta isteri dan jajarannya menyerahkan bantuan kepada masing-masing panti asuhan sebesar Rp1 juta dan dua karung beras, serta sumbangan pribadinya sebanyak Rp2juta. (525)
------------------------------------------------------------

Menjadikan Ritual Basafa Sebagai Iven Pariwisata Andalan

Ulakan--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni menyebutkan ritual keagamaan yang sedang terjadi di komplek makam Syekh Burhanuddin, Ulakan disebut dengan basafa. Karena wafat Syech Burhanuddin pada pertengahan bulan Syafar. Menurut sejarahnya, awalnya basafa berupa takziah biasa yang dilakukan oleh muridnya yang tersebar di wilayah Sumatra Barat.
    "Muridnya tersebut diwaktu melakukan takziah, juga membawa jamaahnya. Jadi, disaat basafa gadang ini biasanya dilakukan secara berombongan, dimana ada imam atau dikenal disini dengan sebutan guru, dan sejumlah makmum. Kegiatan takziah itu dilakukan setiap tahun, sehingga menjadi tradisi secara turun temurun," kata Ali Mukhni saat menghadiri ritual Safa Gadang bersama Kepala BNPB, Syamsul Maarif.
    Ali Mukhni melihat kegiatan agama dalam kegiatan ritual basafa ini, berupa sholat berjemaah, zikir dan doa bersama dilokasi makam Syech Burhanuddin. Selain basafa, pada hari biasa makam ini juga ramai dikunjungi jamaah aliran Tarekat Syatthariyah. Mereka ada yang hanya datang untuk berkunjung ziarah. Namun ada pula yang melakukan kegiatan agama, dengan menginap dikawasan makam ini.
    Tak heran, disekitar makam ini dikelilingi oleh puluhan surau dari masing-masing daerah yang tersebar di Sumatra Barat ini. "Disaat Safa Gadang ini, puluhan surau dipenuhi oleh ribuan jamaah yang berasal dari berbagai daerah. Selain dari Sumbar, juga ada yang datang dari Jambi, Riau dan Bengkulu. Bahkan, ada yang dari negara jiran, Malaysia," kata dia.
    Basafa dilakukan Rabu pada minggu kedua dan ketiga bulan Syafar setiap tahunnya. Minggu kedua dikenal dengan Safa Gadang. Biasanya jamaah yang datang kebanyakan dari luar Padang Pariaman. Sementara, Safa Ketek kebanyakan jamaah yang berkunjung berasal dari Padang Pariaman. 
    "Ritual basafa adalah kegiatan yang cukup menjanjikan, bila ditinjau dari jumlah kunjungan peziarah setiap tahunnya, karena selalu ada progres peningkatannya. Diperkirakan, lebih dari 50.000 peziarah secara bergantian memadati makam Syekh Burhanuddin ini. Peningkatan jumlah pengunjung ini, tentu saja mendatangkan berbagai dampak positif bagi lingkungan sekitarnya," ujar Ali Mukhni. 
    Pedagang lokal yang berjualan disekitar lokasi acara Basafa jelas ketiban rezeki tersendiri. Diperkirakan sekitar Rp2,5 milar uang beredar dalam waktu singkat di Ulakan ini. Beberapa usaha kecil yang berkembang di Ulakan, turut menikmati manfaat dari acara basafa setiap tahunnya. Diantaranya usaha keripik (rakik udang), sala lauak, pedagang nasi dan kerajinan tikar pandan. Begitu juga pedagang yang sengaja datang dari daerah lain, yang sengaja datang untuk berjualan disekitar lokasi acara.
    Disamping itu, lanjutnya, ritual basafa juga potensi Padang Pariaman di sektor wisata religius yang telah terbukti mampu menyedot ratusan ribu pengunjung tiap tahunnya. Hal ini dapat dikembangkan dan dikemas dengan baik. Oleh karena itu, Pemkab Padang Pariaman mulai tahun ini akan menjadikan ritual basafa menjadi salah satu iven pariwisata andalan. (525)
---------------------------------------------------------------
Bupati Ali Mukhni Bantu Balita Gizi Buruk

Lubuk Alung--Arindu, bayi berusia delapan bulan yang baru saja sembuh dari penyakit gizi buruk yang dideritanya, Kamis (3/1) langsung didatangi oleh Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni. Balita yang asli dari Padang Baru, Koto Buruak, Lubuk Alung itu baru saja beberapa hari yang lalu diangkut pulang dari RSUD Pariaman oleh kedua orangtuanya.
    Pada kesempatan itu, Bupati Ali Mukhni memberikan sumbangan sebanyak Rp2,5 juta. Maklum, Murniati dan Dasril, orangtua Arindu berasal dari keluarga miskin pula. Senang benarlah hatinya ketika menerima pitih dari bupati pilihan masyarakat pada Pilkada 2010 silam itu. Bupati Ali Mukhni menyarankan kepada Murniati, agar selalu memerhatikan makanan anaknya tersebut, agar jangan terulang lagi penyakit serupa.
    "Menjaga pola makan bagi balita sangat pentin artinya. Begitu juga bagi orangtua. Apalagi sang anak sedang erat menyusu. Ini pola makan orangtuanya akan sangat mempengaruhi terhadap perkembangan anak demikian," kata Ali Mukhni.
    Kehadiran Bupati Ali MUkhni, disamping didapingi sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Padang Pariaman, juga diikuti oleh Walinagari dan Camat Lubuk Alung, Harry Subrata dan H. Azminur. Sebelumnya, camat dan walinagari telah berupaya, bagaimana penanganan anak tersebut bisa dilakukan dengan baik dan benar. Berbagai upaya penyembuhan terhadap anak keluarga miskin itu terus dilakukan, sehingga membuahkan hasil yang maksimal pula.
    Murniati menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Ali Mukhni, yang telah memberikan bantuan. "Mokasi pak. Bantuan bapak sangat berarti sekali dalam kehidupan kami yang selalu dapat musibah," katanya. (525)
---------------------------------------

Hanura Sumbar Optimis Targetkan 90 Kursi Legislatif 2014

Pariaman--Aljufri, Wakil Ketua Bapilu (Badan Pemenang Pemilu) DPD HANURA Provinsi Sumatra Barat mengatakan, bahwa partainya telah dinyatakan memenuhi persyaratan 100 persen sebagai Parpol peserta Pemilu 2014. Dari 16 Parpol yang dinyatakan lolos, di Sumbar hanya 3 Parpol yang benar-benar sempurna memenuhi persyaratan, yakni Hanura, PAN, NasDem. Selebihnya, kurang lengkap kuota 30 persen perempuan pada kepengurusan di kabupaten/kota.
    "Ini adalah berkat keseriusan para pengurus Partai Hanura, baik ditingkat DPD, DPC maupun ditingkat Ranting. Kita mengucapkan terima kasih kepada tim KPU yang sudah melakukan verifikasi faktual. Bagi Hanura, hasil ini amat sangat memuaskan sekali," kata dia pada Singgalang, Jumat kemarin.
    Menurut Aljufri, dengan posisinya yang lolos terbaik, Hanura Sumbar untuk Pemilu 2014 mendatang optimis meraih 90 kursi legislatif. Diantaranya; 2 kursi DPR RI, 12 kursi DPRD Provinsi dan 76 kursi DPRD kabupaten/kota. Sebelumnya, 2009 - 2014 Partai Hanura Sumbar menempatkan kader-kader terbaiknya di 5 kursi DPRD Sumbar, dan 34 kursi DPRD kabupaten/kota. Dan target ini yakin tercapai, karena adanya penambahan kursi legislatif di beberapa kabupaten/kota, termasuk juga di DPRD Sumbar sendiri.
    Aljufri yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi Partai Hanura Sumbar, serta Ketua Umum BPC Hipmi Padang Pariaman ini menyampaikan, bahwa mesin Partai Hanura sudah berjalan optimal, baik sampai ke gras road. "Kita sudah menyiapkan langkah dan strategi, serta program untuk memenangkan Pemilu 2014 yang akan datang. Program nyata berjuang atas nurani rakyat merupakan modal utama bagi kita untuk mencapai target. Partai Hanura merupakan partai masa depan, pro perubahan, responsif dan terdepan memperjuangkan kepentingan rakyat, karena suara rakyat adalah suara Hanura, sesuai dengan motto; 'Hanura tak akan khianat, hidup mati untuk rakyat'," katanya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar