Sabtu, 06 Agustus 2016

PPRN Versi Rosman Kawatir, Pilkada Padang Pariaman Bakal Kacau

PPRN Versi Rosman Kawatir, Pilkada Padang Pariaman Bakal Kacau

Pariaman--Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang Pariaman telah menetapkan seluruh calon bupati/wakil bupati yang akan bertarung pada 30 Juni nanti, namun Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) setempat pimpinan Drs. Rosman, yang diawal-awal mendukung Yobana-Ril, ternyata tidak sah. KPU telah memutuskan, bahwa calon bupati yang didalamnya ada dukungan PPRN, adalah PPRN yang dipimpin Zulkifli, yang mendukungan pasangan HM. Yusuf-Zamzamil.
    Apakah perjuangan demikian berakhir ? Ternyata belum. Rosman bersama Sekretarisnya, Hilman H, A. Md kini melaporkan masalah tersebut ke Ketua Panwaslu Pilkada Padang Pariaman. "Lewat surat DPD PPRN dengan nomor 09/DPD-PPRN/Pd.Prm/IV-2010 tertanggal 28 April 2010, kita telah melaporkan persoalan demikian ke Panwaslu Pilkada daerah ini. Surat tersebut juga ditembuskan pada Panwaslu Provinsi, Kesbangpol dan Linmas Padang Pariaman, Ketua Pengadilan Negeri Pariaman, Kepala Kejari Pariaman, Kapolres Padang Pariaman dan kapolresKota Pariaman," ujar Rosman, Jumat kemarin di Lubuk Alung.
    Menurut Rosman yang juga anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman itu, ini ada semacam permainan antara KPU dengan PPRN versi Zulkifli tersebut. "Betapa tidak, SK yang diberikan kepada saya dengan nomor 027/DPW-PPRN/SK/III/2010 tertanggal 29 Maret 2010. Sekaitan SK demikian, SK sebelumnya yang menyatakan Zulkifli sebagai Ketua DPD PPRN telah dicabut oleh DPP, lewat nomor SK-nya 240/A.1/DPP-PPRN/IV/2010 tentang penegasan DPP PPRN terhadap kepengurusan DPD PPRN Padang Pariaman itu sendiri," tegas Rosman.
    Rosman melihat, SK yang dikantonginya, tidak sekedar SK yang dikeluarkan begitu saja, tetapi juga diperkuat oleh surat Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor AHU.4.AH.11.01-04 tertanggal 16 April 2010 perihal kepengurusan PPRN. "Artinya, secara yuridis formal jelas semua itu ada apanya pihak KPU dengan DPD PPRN versi Zulkifli. Dengan demikian, ada semacam konspirasi politik yang dilakukan KPU itu sendiri. Paling tidak, KPU harus bertindak netral, dengan tidak mengikutsertakan kedua PPRN yang tengah bersiteru," tegasnya.
    Hingga kini, kedua pihak masih saling klaim-mengklaim, tetang kebenaran SK masing-masing. Informasi yang beredar, pihak Zulkifli mengeluarkan ancaman terhadap kubu Rosman, tentang pamakaian atribut PPRN, yang masih melekat pada pasangan Yobana-Ril. "Kita mengkawatirkan Pilkada akan terganggu, akibat persoalan yang tidak ada titik terangnya. KPU sudah tidak mengindahkan lagi hukum yang sebenarnya," kata Rosman.
    "Sebenarnya kita tidak ingin Pilkada Padang Pariaman kacau. Sebab, kita telah sepakat, diantara partai politik bagaimana mengembangkan politik santun selama Pilkada. Namun demikian, akibat ulah yang dilakukan KPU tentang PPRN yang ditetapkannya tetang dukungan pada pasangan calon bupati, maka dikawatirkan Pilkada tersebut akan kacau. Ini tidak main-main. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan restu pada Ketua Umum DPP PPRN Amelia A Yani dan mensahkan Munas I PPRN yang dilakukan di Bandung beberapa waktu lalu," ungkap Rosman.
    Dan lagi, lanjut Rosman, semua KPU diseluruh Indonesia telah menyatakan sikapnya, terkait adanya dukungan PPRN tersebut. Cuman KPU Padang Pariaman saja yang beda sikapnya, terhadap PPRN demikian. "Malah ada salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Utara yang Pilkadanya ditunda, akibat ditetapkannya PPRN yang tidak sah tersebut. Apa mau KPU Padang Pariaman seperti itu pula ? Agaknya sikap KPU perlu ditinjau ulang, dalam masalah ini," tegas Rosman lagi.
    Selanjutnya Rosman menghimbau kepada seluruh DPC PPRN yang ada di seluruh kecamatan di Padang Pariaman, serta pengurus DPD dan simpatisan, agar tetap istiqamah dalam mendukung pasangan Yobana-Ril, terbukti lebih peduli. "Kita berada pada pihak yang benar. Jangan  takut dalam masalah ini. Sang penguasa republik ini telah bersama kita," himbau Rosman pada kadernya. (dam)
---------------------------------------------------------------------------------------  

-Masyarakat Sunua Doakan Yusuf Jadi Bupati
YUZA Berikan Bantuan Buat Rumah Ibadah

Pariaman--Pembangunan kembali rumah ibadah seperti masjid dan surau, aganya menjadi fokus utama oleh pasangan calon Bupati/wakil Bupati Padang Pariaman, HM. Yusuf, S.H, M.H-H. Zamzamil, S.T. Untuk itu pula pasangan yang memiliki jargon YUZA ini, selalu berkeliling didaerah yang telah porak-poranda akibat gempa akhir September lalu, guna melihat mana sarana ibadah yang perlu mendapatkan perhatian utama dalam masalah demikian.
    Kepada Singgalang, kamis (29/4) lalu M. Yusuf yang juga Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Pekanbaru, Riau itu mengaku merasa terharu dan terenyuh melihat banyaknya rumah ibadah yang belum dapat sentuhan dari pihak-pihak yang merasa peduli. "Kita bisa bayangkan, betapa siar agama, akibat gempa jauh berkurangnya. Suara azan yang dulunya saling sahut-menyahut antara surau yang satu dengan surau lainnya, kini nyaris tidak terdengar lagi, lantaran surau itu sudah rata dengan tanah," kata M. Yusuf.
    M. Yusuf bersama timnya, belum lama ini sengaja mendatangi sebuah surau yang terletak di Kenagarian Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, sekaligus memberikan sedikit sumbangan uang sebanyak Rp3 juta, buat kelanjutan pembangunan surau tersebut. "Ini merupakan bantuan yang telah lama digalang di Pekanbaru, lewat PKDP setempat. Dijatuhkannya pilihan pada surau ini, merupakan hasil kajian yang dilakukan Ikkatan Keluarga Nan Sabaris yang ada di kota itu. Merekalah yang memberikan masukan pada PKDP, agar membantu surau yang ada di Ulakan, yang kini tengah dimulai pembangunannya oleh masyarakat setempat," kata M. Yusuf putra kelahiran Padang Bintungan, Sungai Limau pada 1962 itu.
    Disamping itu, lanjut M. Yusuf, calon bupati yang diusung Koalisi Maju Bersama (KMB) yang merupakan gabungan 14 partai politik di Padang Pariaman ini, pihaknya juga ikut meringankan beban masyarakat Kenagarian Sunua, Kecamatan Nan Sabaris, yang rumahnya kini tengah terancam, lantaran terletak ditepi sungai Batang Mangoi, yang akibat hujan membuat terbannya tebing ditepi sungai, yang nyaris menenggelamkam rumah itu. "Secara spontan saya beri uang sebanyak Rp500 ribu. Saya berharap, agar bisa dia pindah dari rumah tersebut. Sebab, ancaman telah didepan mata," kata Yusuf.
    Piak Apuak, sang pimilik rumah yang terancam itu, merasa tersanjung, adanya pihak lain yang begitu peduli terhadap nasibnya. "Terima kasih pak Yusuf. Saya berharap dan berdoa, semoga impian pak Yusuf untuk memimpin Padang Pariaman bisa terwujud dengan baik dan benar. Saya melihat, ditengah pihak lain, termasuk pemerintah masih melihat, apa solusi terbaik terhadap musibah yang tengah mengancam rumah saya, Yusuf langsung minta saya pindah, mencari tempat yang layak," katanya. (dam)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar