Dengan Penataran Pelatih dan Wasit Lisensi C
Perbasi Padang Pariaman Telah Mencetak Mesin Bolabasket
Lubuk Alung--Penataran pelatih dan wasit lisensi C, Sabtu (26/8) malam berakhir. H.
Darmon, Ketua Perbasi Kabupaten Padang Pariaman secara resmi menutup
rangkaian acara yang diadakan sejak Kamis di Panti Sosial Bina Remaja
Sumatera Barat di Lubuk Alung tersebut.
"Penataran ini langkah awal yang kita lakukan, dan akan terus berlanjut
di masa yang akan datang," kata Darmon yang juga anggota Komisi V DPRD
Sumatera Barat ini.
Bagi Darmon, penataran
pelatih dan wasit adalah penciptaan sebuah mesin olahraga bola basket.
"Dari pelatih inilah nantinya akan lahir kader dan bibit unggul basket
yang akan mewarnai percaturan olahraga di Sumbar, bahkan sampai SEA
Games sekalipun," ujar anggota dewan asal PAN ini.
Darmon mengharapkan, para pelatih yang telah menghabiskan waktunya
selama tiga hari di Lubuk Alung ini, demi untuk sebuah legalitas resmi
hendaknya mampu berbuat yang terbaik nantinya. Paling tidak, satu orang
pelatih akan menangani satu atau dua klub basket di tempatnya.
Penataran pelatih dan wasit lisensi C yang bekerjasama dengan Kemenpora
RI itu, tidak saja diikuti oleh peserta dari Padang Pariaman. Tetapi
juga ada peserta dari daerah lainnya di Sumbar, bahkan hadir pula
peserta dari Muaro Jambi.
"Kita terus
lakukan pengkaderan basket lewat dunia pendidikan. Umumnya, semua SMA
atau sederajat sudah punya yang namanya lapangan basket. Tinggal lagi,
bagaimana Perbasi Padang Pariaman memanfaatkan momen ini dengan baik,"
ungkap dia.
Di sisi lain, Darmon sangat
menyayangkan ada sekolah yang tidak memperkenankan masyarakat ikut
latihan di lapangan basket yang ada di sekolah terkait. "Ini
keterlaluan. Kita tahu, besarnya sebuah sekolah adalah karena faktor
lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah. Ke depan, hal ini harus di
buang jauh-jauh. Sekolah harus memasyarakat, dan dan melekat dengan
lingkungannya," tegas Darmon.
Pada malam
penutupan itu, Darmon juga memberikan apresiasi kepada empat orang
peserta; dua dari pelatih dan dua pula dari wasit. Untuk pelatih,
Perbasi Padang Pariaman dibawah kendali Darmon memberikan sebuah bola
basket dan untuk wasit diberikan sebuah pluit. "Bola dan pluit tentu
beriringan. Bola masuk, pluit harus berbunyi. Jangan sampai tak berbunyi
pula," ungkapnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar