Minggu, 13 Agustus 2017

Amir Hosen, Petani Organik Nan Hebat Meneliti Sumber dan Sifat Rahasia Alam

Masyarakat Lubuk Alung Senang
Pengukuran Tanah Pembangunan Main Studion Dimulai

Lubuk Alung--Keseriusan pembangunan Main Studion untuk pelaksanaan PON tahun 2024 nanti di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman semakin memperlihatkan titik terang. Pembebasan lahan sekitar 40 hektare yang terletak di Nagari Sikabu dan Lubuk Alung ini tidak mengalami kendala yang berarti.
    Ketua KAN Lubuk Alung, Suharman Datuak Pado Basa, Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata dan Walinagari Sikabu, Hidayat sedikit merasa lega karena tahapan pembangunan Main Studion yang berskala nasional itu akan dibangun di wilayah mereka.
    "Alhamdulillah, sekarang sedang berjalan pengukuran tanah persil yang memiliki tanah yang terletak di Korong Kampung Tangah, Sikabu dan Surantiah Koto Buruak, Lubuk Alung tersebut. Tentunya, ini selangkah lagi tujuan itu berjalannya," kata mereka.
    Memang, soal pembebasan tanah oleh Pemkab Padang Pariaman, dari 17 kecamatan dan 60 nagari, di Kecamatan Lubuk Alung paling berkesan. Tidak pakai lama, semuanya selesai dengan baik dan benar. Mungkin ini pula alasan, kenapa Main Studion sebesar itu ditempatkan di kecamatan yang terkenal dengan panasnya itu.
    Baik Datuak Pado Basa, Wali Harry Subrata dan Hidayat hampir tiap hari melihat petugas BPN Padang Pariaman yang sedang mengukur semua lahan itu. Untuk koordinasi dan penanggungjawab lapangan, hal itu dibebankan kepada Khaiyar, seorang tokoh masyarakat Sikabu yang juga salah seorang walikorong dalam kampung itu.
    Menurut Datuak Pado Basa, dalam proses pembebasan tanah, pihaknya bersama dua walinagari, camat Lubuk Alung Azminur dan masyarakat pemilik tanah melakukan proses itu dengan transparan. Tidak ada yang ditutupi. Sehingga, semua pemilik tidak ada yang dirugikan.
    "Kita ingin, proyek besar ini bisa selesai dengan baik. Atas nama masyarakat Lubuk Alung, kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang memberikan kepercayaan pembangunan Main Studion ini," katanya. (525)
-------------------------------------

Amir Hosen, Petani Organik Nan Hebat
Meneliti Sumber dan Sifat Rahasia Alam

Pariaman--Siang itu cuaca lumayan terik. Amir Hosen, seorang petani organik yang sudah meraih sertifikat pangan organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Sumatera Barat tampak lagi santai. Pensiunan PNS yang sudah berusia 80 tahun lebih ini baru saja bekerja sambil mengeluarkan peluhnya.
    Dia terkenal dengan petani segala macam buah-buahan, sayur-sayuran, sampai kepada budi daya ikan di kolam anti gempa yang penuh di sekeliling rumahnya. Di sela-sela kolam yang dibikinya dari traval inilah segala jenis tanaman buah dan sayur dia tanam, dan tumbuh dengan baik dan rancak.
    Ditemui di rumahnya, Padusunan, Kota Pariaman tampak dia senang dengan aktivitas yang memanfaatkan hari tuanya itu. Kondisi umurnya, tampak sedikit beda dengan usia yang dia pakai saat ini. Amir Hosen tampak muda dan enerjik, meskipun berusia diatas 80 tahun.
    "Resepnya itu tadi. Organik. Diolah sendiri dari alam. Tidak belajar melalui buku, atau dibangku pendidikan laksana sarjana pertanian yang menimba sekian tahun ilmu. Banyak orang menyebutkan markisah tak bisa tumbuh di kampung awak. Tapi saya coba, dan itu tumbuh, dan sudah berbuah pula," kata dia.
    Amir Hosen adalah Ketua Kelompok Tani Terpadu Messra. Nama messra dia artikan sebagai; meneliti sumber dan sifat rahasia alam. "Sangat banyak rahasia alam yang masih belum bisa kita ketahui. Semua yang ditumbuhkan alam punya rahasia dari Yang Maha Kuasa. Kita harus menggali dan mengetahui itu, agar bisa dimanfaatkan dengan sebenarnya," sebut Amir.
    Amir Hosen tak ingin jadi petani robot yang hanya terpaku pada buku pentunjuk. Dia menjadikan dirinya sebagai petani inovasi. Disamping bermanfaat untuk dirinya, juga banyak orang yang menumpang hidup dengan ilmu yang dikembangkannya itu. Malah di tempat itu juga telah dijadikan sebagai Pusat Pelatihan Pertanian Perikanan Pedesaan (P4S). Lembaga ini punya lisensi dan serifikat, dan ditetapkan sebagai P4S wilayah Sumatera.
    Tak heran, para petani dari berbagai daerah di Sumatera datang ke kampungnya, Padusunan untuk belajar dan menimba ilmu pertanian organik. "Khusus kolam ikan traval ini dikembangkan gurami dan ikan patin. Kalau disini traval plastik ini bisa tahan 16 tahun. Dan itu telah dibuktikan," ungkapnya.    
    Pekan depan, ditempat Amir Hosen ini dilakukan kemah selama seminggu bagi gelanggang alam petani organik. Tentunya, para petani dari berbagai daerah yang ada di Sumbar dan luar Sumbar akan berkumpul bersama. "Sejak awal soal pertanian dan perikanan ini, saya cuma mencoba. Rancak dan bisa berkembang, ya, diteruskan dan dilanjutkan saja. Tidak ada yang terstruktur seperti juklak juknis yang dikembangkan secara sistematis oleh pihak Dinas Pertanian," katanya. (damanhuri)
----------------------------------

Kota Pariaman
Pemilik Orgen Tunggal Minta Revisi Nota Kesepahaman

Pariaman--Nota kesepahaman antara Polres, Pemko dengan pemilik orgen di Kota Pariaman, tentang pertujukan hiburan musik dalam kota itu hanya dibolehkan sampai pukul 24.00 Wib, yang kemudian di edarkan Satpol PP kota itu sebagai bagian dari Pemko Pariaman digugat kembali oleh pemilik orgen.
    Adalah Edwar, pimpinan orgen Uncu Lawega yang mengatakan bahwa nota kesepahaman itu perlu diperbaiki, agar tidak terjadi salah terima di tengah masyarakat. "Hebatnya, dari 40 lebih pemilik orgen di Kota Tabuik ini, hanya sebagian saja yang meneken itu. Tentunya kurang elok, dan harus direvisi," kata dia pada Singgalang, kemarin di Pariaman.
    Menurut Edwar, dalam nota kesepahaman nomor 500/286/Satpol PP-2014, tertanggal 21 April 2014, bila terjadi pelanggaran, yakni adanya permainan orgen lewat pada jam yang disepakati demikian, maka pemilik orgen harus membayar sanksi.
    "Poin ini benar yang kami pertanyakan. Bayangkan sajalah, kalau terjadi keributan diantara preman dan anak muda yang tengah berhibur pada saat orgen dihentikan. Siapa yang bertanggungjawab. Apa kuat Satpol PP membendungnya," tanya Uncu, sapaan akrap Edwar.
    Dia menilai, bagi pemilik orgen peraturan yang ditetapkan itu boleh-boleh saja. Tapi kalau terjadi pelanggaran, jangan pemilih orgenlah yang dikasih sanksi. Masyarakat atau perorangan yang sedang melakukan hajatan itu mestinya yang didenda.
    "Pemilik orgen hanya orang yang terundang. Dan perlu pula dikaji, kalau orgennya dari Padang sana, atau dari luar Kota Pariaman. Dia main disini atas permintaan hiburan sekelompok anak muda. Tentu akan jadi preseden buruk bagi kita warga Kota Pariaman, bila ini jadi cemohoan bagi orang luar," ungkapnya.
    Sebelumnya, Satpol PP Pariaman membuat hal itu guna menindak-lanjuti Perda nomor 10 tahun 2013, agar bisa berjalan sesuai aturan main yang berlaku dalam peraturan yang dibuat oleh eksekutif bersama wakil rakyat tersebut.
    Dan juga ditekankan dalam kesepahaman itu, setiap artis yang tampil harus sopan alias tidak memakai pakaian yang tak elok menurut adat dan budaya Pariaman itu sendiri. (525)
--------------------------------------------

Yulteknil Puji Bupati Ali Mukhni
Persiapan Lokasi Pembukaan Star TdS di Pantai Tiram Dimatangkan

Tapakis--Persiapan Kabupaten Padang Pariaman sebagai lokasi pembukaan dan grand star Tour de Singkarak (TdS) mendapat perhatian khusus dari Ketua DPRD Sumatera Barat Yulteknil, yang melakukan kunjungan kerja ke Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis, Selasa lalu.
    Kunker tersebut dilakukan usai menerima kedatangan KSAD Jendral TNI Budiman di Ruang VIP Bandara. Siang itu Yulteknil didampingi Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni melihat persiapan sarana dan prasarana pendukung untuk kelancaran malam pembukaan di Pantai Tiram.
    Yulteknil sangat mendukung pelaksanaan grand opening TdS  dan berharap momen ini dijadikan sebagai ajang promosi wisata di mata internasional. "Saya mendukung Padang Pariaman sebagai tuan rumah pembukaan dan grand star TdS. Jadikan TdS sebagai ajang promosi wisata di mata internasional," kata politisi Partai Demokrat ini.
    Ia juga sempat melihat lokasi pameran, pentas, toilet, mushalla dan akses jalan di kawasan Pantai Tiram. Pada kesempatan tersebut Yulteknil memberikan apreasiasi pada Bupati Ali Mukhni yang secara serius menyiapkan penyelenggaraan TdS.
    Yulteknil mengaku ketika melakukan perjalanan dari bandara menuju Pantai Tiram sangat takjub dengan perubahan terhadap pembangunan Padang Pariaman.
    Dijelaskannya, infrastruktur pembangunan Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dan Pelabuhan Tiram yang menjadi kebanggaan Sumatera Barat. Diharapkan mega proyek ini akan meningkatkan SDM di bidang pelayaran, dan pada faktor ekonomi tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
    "Luar biasa. Padang Pariaman semakin tacelak dengan kegigihan Bupati Ali Mukhni. Banyak mega proyek triliunan rupiah mengalir disini, dan sering juga diadakan event skala nasional maupun internasional berlangsung," ujarnya. 
    Bupati Ali Mukhni mengatakan, banyaknya pembangunan infrastruktur di daerah ini di karenakan telah terbangunnya jembatan hati antara pemerintah dengan masyarakat, baik ranah maupun rantau, khususunya dalam pengadaan tanah. Disamping itu, Pemrov Sumbar mendukung penuh pula.
    "Saya sering mengatakan, pembangunan di Padang Pariaman karena eratnya jembatan hati pemerintah dengan masyarakat. Terima kasih juga kepada Bapak Gubernur dan Ketua DPRD Sumbar yang sangat komit memajukan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar