Selasa, 08 Agustus 2017

Membangun Lubuk Alung dengan Kebersamaan

-Harry Subrata
Wujudkan Pilwana Badunsanak, Hindari Kampanye Hitam

Lubuk Alung--Salah seorang calon Walinagari Lubuk Alung, Padang Pariaman, Harry Subrata mengajak semua pihak untuk mentaati aturan main yang diberlakukan oleh panitia pemilihan walinagari (Pilwana) itu sendiri. Seiring dengan telah ditabuhnya gendang kampanye calon walinagari pada Minggu (11/9) lalu, maka sesuatu yang baik, mesti dimulai dengan langkah baik pula, sehingga menghasilkan pemimpin yang dicintai oleh masyarakatnya sendiri.
    "Kita semua anak nagari. Untuk itu, Pilwana badunsanak yang telah dicanangkan, hendaknya dijadikan acuan terbaik dalam menjadikan Pilwana Lubuk Alung ini sebagai percontohan bagi Pilwana lainnya di Padang Pariaman ini. Dengan demikian, tidak adalagi kampanye hitam diatara para calon yang maju. Mari hidupkan lampu kita, dengan tidak mematikan lampu calon lainnya," kata calon Walinagari Lubuk Alung dengan nomor urut satu ini pada Singgalang, Selasa (13/9).
    Dia melihat, kampanye hitam adalah cerminan buruk, yang mesti dihindari oleh masing-masing tim sukses, maupun calon itu sendiri. Apalagi, diantara semua calon yang maju adalah putra terbaik Lubuk Alung. Bagi Harry Subrata, kampanye terbaik adalah saling menguatkan diantara visi misi calon tersebut. Ini sebuah komitmen yang sangat patut dikemukakan.
    Harry Subrata melihat, kalah menang dalam sebuah pemilihan adalah mutlak terjadi. Diantara empat calon yang maju, hanya seorang calon yang akan dilantik nantinya. Namun, siapa dari yang satu itu tentu terpulang kepada masyarakat Lubuk Alung itu sendiri. Kini, bola panas tersebut terlerak pada tangan masyarakat. Mau dikemanakan Lubuk Alung enam tahun mendatang, itulah yang akan dibangun oleh walinagari terpilih bersama masyarakatnya.
    Kepada segenap masyarakat Lubuk Alung, Harry Subrata berharap, disamping melakukan pencoblosan pada hari yang telah ditentukan, hendaknya masyarakat juga berperan sebagai pengawal dari alek nagari yang diadakan enam tahun sekali ini. "Artinya, perubahan yang diawali dengan langkah baik, kita yakin akan menghasilkan para pemimpin yang baik pula," kata dia.
    Disamping itu, calon walinagari termuda ini juga mengajak para tokoh masyarakat Lubuk Alung untuk bisa berperan sebagaimana mestinya. Alangkah baiknya komitmen untuk menjadikan Lubuk Alung bertambah bagus itu bersama-sama dilakukan, yang tentunya diawali dengan Pilwana yang berkualitas. (dam)
------------------------------------------------------------------

-10 Rajo Tiga Nagari Terus Maju
Bangun Adat dan Syarak Lewat Tablig Akbar

Ketaping--Pemegang ulayat Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Bahrum Ryk. Rajo Sampono bersama 9 rajo lainnya dalam Kenagarian Tapakis dan Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis terus melakukan yang terbaik ditengah masyarakat tiga nagari tersebut. Mereka (para rajo yang 10) demikian, sangat ingin kembali kenagari yang telah lama dimulai itu bisa berjalan dengan baik dan benar.
    Kepada Singgalang, Selasa (13/9) di Ketaping Rajo Sampono menyebutkan, rangkaian kegiatan safari Ramadhan kemarin yang dilakukan oleh rajo yang 10 (B. Rky. Rajo Sampono, S. Rky. Rajo Mangkuto, J. Rky. Majo Basa, N. Rky. Batuah, J. Rky. Rajo Sulaiman, J. Rky. Rajo Dahulu, R. Rky. Tambasa, B. Rky. Malako, Z. Rky. Malekewi, Rky. Amai Said) dalam tiga nagari tersebut, perlu ditindak-lanjuti. "Mulai bulan depan dan seterusnya, kita akan menggelar tablig akbar, yang diadakan sekali dalam sebulan. Nanti dilakukan juga secara bergiliran dalam wilayah kekuasaan rajo dimaksud," kata dia.
    Menurut dia, rencana tablig akbar tersebut tercetus, saat melihat begitu antusiasnya sanak kamanakan menyaksikan kegiatan Ramadhan yang dilakukan secara bersama. Masyarakat sangat ingin, disamping telah kembalinya kekuatan niniak mamak yang selama ini dianggap terpecah-pecah, para ulama juga ikut bersama dalam rangkaian acara yang sangat mulya itu, yang insya Allah dimulai bulan depan di Ketaping.
    "Kita melihat, potensi niniak mamak dan ulama dalam Nagari Ulakan, Ketaping dan Tapakis cukup besar. Boleh dikatakan, setiap tahun anak nagari yang tiga itu selalu ada yang jadi tuanku. Mereka menamatkan pengajian diberbagai pondok pesantren yang tersebar di Padang Pariaman ini. Nah, tablig akbar yang akan dilakukan nantinya itu juga mengembangkan potensi para ulama itu sendiri, baik ulama muda, maupun ulama sepuh yang hingga kini terus berkiprah ditengah jamaahnya," kata Rajo Sampono.
    Rajo Sampono yakin, kekuatan niniak mamak dan ulama dalam tiga nagari demkikian adalah kekuatan yang sangat luar biasa. Itu merupakan tonggak nagari yang mesti dilestarikan. Mereka itulah yang akan mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai adat dan agama ditengah masyarakat. "Untuk itu, para ulama dan niniak mamak harus sejalan dalam membangunan tatanan adat dan syarak yang lebih bagus lagi terhadap generasi yang akan datang," katanya.
    Untak harus disatukan
    Kenagarian Ketaping yang telah menjadi bagian dari administrasi pemerintahan Kecamatan Batang Anai, menurut Rajo Sampono akan dikembalikan keasalnya, yakni Untak (Ulakan, Tapakis dan Ketaping). "Dulu, nagari yang tiga itu satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Baik dari segi adat, maupun dari administrasi pemerintahan. Ketiganya berada dalam wilayah Nan Sabaris," sebut Rajo Sampono.
    Bersama kekuatan rajo yang 10, yang akhir-akhir ini mulai menggalang kekuatan, Rajo Sampono berharap ketiga nagari itu tetap disatukan kembali. Paling tidak, yang tiga nagari itu jadi satu kecamatan, yakni Kecamatan Ulakan Tapakis Ketaping (Untak). "Kita ingin, kekuatan adat yang disatukan oleh rajo 10 sejak nagari itu ada, harus kembali bersatu dalam segala hal saat ini. Hal itu dimaksudkan, agar mereka yang akan memegang tongkat estapet dikemudian hari tidak kehilangan sejarah yang sangat berharga," ungkapnya. (dam)
------------------------------------------------------------

IKEL Harus Mampu Melakukan Terobosan Baru

Pariaman--Potensi sebuah lembaga seperti IKEL (Ikatan Keluarga Enam Lingkung) sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat. Adanya kebersamaan di dalam wadah merupakan modal dasar bagi para anggotanya untuk bisa lebih maju lagi.
    "Sebab, dengan kebersamaan itulah segala permasalahan bisa teratasi. Jika kita hanya berjalan sendiri-sendiri, maka sangat sulit rasanya untuk memecahkan segala persoalan yang terjadi," ucap pelindung IKEL Kota Padang yang juga Wakil Gubernur Sumbar, H. Muslim Kasim Datuak Sinaro Basa, Minggu (11/9) di Malibou Anai, saat halal bi halal IKEL.
    Hadir pada acara tersebut sejumlah tokoh Enam Lingkung. Diantaranya, Tuaku Bagindo M. Letter, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Sumbar, Syamsurizal, Walinagari se Enam Lingkung, dan pengurus serta anggota IKEL lainya.
    Kata Muslim Kasim, selama ini IKEL hanya bisa melakukan bentuk kegiatan seperti arisan saja. Kedepan IKEL harus lebih bisa melakukan terobosan baru ketahap yang lebih luas lagi, yang lebih menyentuh ke tengah-tengah masyarakat. Misalnya, melakukan kerjasama dengan pihak walinagari yang ada di kampung halaman.
    "Termasuk melakukan pendekatan dan kerjasama dengan para perantau daerah lain, melakukan dan membantu anggota yang terkena musibah, IKEL merupakan mediasi dengan pemerintah. Jika semua itu telah dilakukan dengan baik, maka semua yang ada dalam organisasi IKEL akan merasakan manfaatnya," tambah Muslim Kasim.
    Sementara itu, Ketua Umum IKEL Kota Padang, H. Sutan Zaili Asril mengatakan, program kerja yang telah dilakukan IKEL selama ini, selain melakukan arisan, juga telah melakukan pembuatan buku yang di dalamnya memuat tentang sejarah IKEL, data pengurus dan anggota, juga di dalamnya lengkap berisi sejarah dan aktivitas pengurus dan anggotanya.
    "Hal ini sangat penting bagi segenap keluarga IKEL. Paling tidak dapat memberikan informasi kepada para anggota, apa saja kegiatan anggota tersebut. Disamping itu, IKEL harus bisa membentuk sebuah badan usaha," ujarnya.
    Pada acara tersebut juga dilakukan badoncek, untuk membantu pendanaan buku IKEL tersebut. Terkumpul dana sebesar Rp6 juta lebih. Disamping itu IKEL juga membantu sebanyak Rp450.000 untuk acara MTQ tingkat Kecamatan Enam Lingkung.
    "Kita mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan IKEL buat kesuksesan MTQ yang akan digelar pada 24-25 September ini. Harapan kita, semoga MTQ itu berjalan lancar dan sukses," ucap Walinagari Pakandangan, Musa Karim yang hadir pada acara demikian. (dam)
------------------------------------------------------------

-Firdaus Ongga
Membangun Lubuk Alung Dengan Kebersamaan

Lubuk Alung--Firdaus Ongga, salah seorang calon Walinagari Lubuk Alung, Padang Pariaman yang ingin mengembangkan ilmu dan pengalamannya selama dirantau, untuk kampung halamannya sendiri, Lubuk Alung. Dia dikenal cukup lama tinggal dikampung orang, tentu punya banyak pengalaman yang dia dapatkan, dan selanjutnya siap ditelorkan buat Lubuk Alung kedepannya.
    Kepada Singgalang, Selasa (13/9) di Lubuk Alung, calon walinagari dengan nomor urut tiga ini ikut maju menjadi calon walinagari, setelah melewati berbagai pertimbangan dan masukkan yang dia minta kepada berbagai pihak dikampung itu. "Dengan niat yang tulus, kita coba kembangkan berbagai pengalaman tersebut, buat membangun kampung yang dikenal punya banyak potensi ini," kata dia.
    Pria kelahiran 1964 asli Lubuk Alung ini merasa terpanggil, setelah dia pulang kampung dari rantau sejak 2009 lalu. Dimana, Lubuk Alung dulu dia lihat cukup bagus, dan rancak, kini telah centang parenang. Pasar Lubuk Alung yang dulunya bagus, kini bagaikan pasar yang tidak tahu sudutnya.
    Menurut Firdaus Ongga, membangun Lubuk Alung kedepan harus dengan kebersamaan. Walinagari akan tidak punya arti apa-apa, bila tidak ada sokongan dari semua stakeholder yang ada. "Untuk itu, sejak dari proses pencalonan, hingga saat ini telah dimulai masa kampanye, kita telah melakukan berbagai pertemuan dengan semua pihak, untuk menyatukan visi misi kedepan," kata alumni SMP YPP Lubuk Alung itu.
    Sementara, Djamaluddin, salah seorang tokoh masyarakat setempat yang selalu mendampingi Firdaus Ongga, melihat visi misi yang diusung calon jagoannya itu cukup bagus dan sangat relefan dengan tuntutan zaman. "Ada tiga hal yang menjadi prinsip, yakni urang nagari, yang terdiri dari niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai. Selanjutnya, anak nagari, baik yang tinggal dikampung, maupun mereka yang hidup dirantau. Diluar sana, masyarakat Lubuk Alung sangat banyak yang punya potensi, dan yang terakhir jemput bola, mengedepankan kepentingan masyarakat diatas segla-galanya," kata Djamaluddin.
    "Nah, prinsip itulah yang saya dilihat dalam diri Firdaus Ongga. Dia akan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. Saya yakin, bila ini yang dia lakukan, maka Lubuk Alung akan menjadi jaya. Apalagi, dia punya banyak pengalaman tentang hal itu," katanya. (dam)
--------------------------------------------------------------

Kepala Kemenag Kota Pariaman Bakal Dijabat Orang Luar ?

Pariaman--Beredarnya informasi tentang Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pariaman yang akan dijabat oleh salah seorang pejabat di Kanwil Kemenag Sumatra Barat akhir-akhir ini, sama sekali belum diketahui oleh Plt. Kepala Kemenag setempat, Yosef Khairul. Harap-harap cemas yang selama ini terjadi dikalangan sejumlah pejabat dilingkungan Kemenag Kota Pariaman, yang disebut-sebut akan diangkat jadi Kepala Kemenag agaknya pupus sudah.
    Menurut informasi yang beredar, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Darwas bakal menempatkan salah seorang pejabat dilingkungan Kanwil, yang dinilai layak untuk menjabat di Kota Pariaman. Namun, siapa orangnya akan dilantik oleh Kepala Kanwil itu, Yosef Khairul mengaku tidak tahu soal itu.
    "Yang jelas bukan saya, dan bukan pula orang dalam lingkungan Kemenag Kota Pariaman lainnya. Dulu beredar kabar tentang itu akan dijabat oleh orang dari Pesisir Selatan. Kini, kabarnya orang Batusangkar lagi. Entahlah. Sebab, persoalan Kepala Kemenang, itu wewenangnya Kepala Kanwil Kemenag. Saya, sebagai orang yang diberi amanah untuk menlanjutkan jabatan Plt, telah saya lakukan dengan sebaik mungkin," kata dia pada Singgalang, selasa (13/9)
    Selaku pejabat Kemenag di Kota Pariaman, Yosef Khairul juga telah diminta oleh induk semangnya untuk berkoordinasi dengan Walikota setempat, tentang orang yang telah diputuskan oleh Kepala Kanwil. Namun, hingga saat ini Yosef Khairul belum bisa bertemu dengan Walikota H. Mukhlis Rahman.
    "Kita berharap, siapapun orangnya yang akan diletakkan di Kota Pariaman ini oleh Kanwil, hendaknya mampu menyambung hubungan baik yang telah kita bina dengan pihak Pemko Pariaman selama ini. Hal itu dimaksudkan, agar tugas dan kewajiban bisa berjalan dengan baik, serta sesuai dengan tujuan dari instansi yang mengurusi soal agama demikian," tegas Yosef Khairul.
    Sementara, sumber informasi tersebut menilai persoalan Kemenag Kota Pariaman kedepan, bakal seperlu dulu lagi. Dimana tidak atau kurangnya koordinasi dengan pihak Pemko. Apalagi, orang yang akan dilantik itu atas persetujuan dan kemauan dari Kanwil itu sendiri, yang sama sekali tidak atau belum pernah bersua dengan orang nomor wahid di Kota Tabuik tersebut.
    Sebelum ini beredar juga informasi, bahwa yang akan menjabat Kepala Kemenag Kota Pariaman itu adalah orang dalam itu sendiri. Muncul nama Yosef Khairul, yang kini menjabat Plt. Kepala Kemenag, menggantikan Ridwan By, yang meninggal dunia setahun yang lalu. Kemudian juga muncul nama H. Ali Anis, yang kini menjabat Kasi Mapenda. Selanjutnya muncul juga nama H. Muhammad Nur, serta sejumlah nama lainnya. Agaknya, untuk periode ini mereka harus bersabar lagi, karena belum bisa ditetapkan oleh induk semangnya sendiri, untuk menjabat dikampung halamannya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar