Minggu, 13 Agustus 2017

Setahun Banjir Bandang Surantiah Masyarakat Korban Tinggal Berpencar

Setahun Banjir Bandang Surantiah Masyarakat Korban Tinggal Berpencar

Lubuk Alung--Setahun lebih bencana banjir bandang melanda Surantiah, Nagari Lubuk Alung, hingga saat ini para korban masih berselimut duka. Mereka yang rumahnya habis disapu banjir memilih tinggal di rumah keluarganya.
    Walikorong Surantiah, Syafrizal menjelaskan banjir bandang yang terjadi bulan puasa 2016 lalu itu agaknya masih menyimpan kedukaan. Terutama mereka yang rumahnya sudah tidak ada lagi karena hanyut dibawa banjir.
    "Ada empat kepala keluarga yang rumahnya habis dan punah. Yakni, Jaminar, Aliyus, Nurhayati, dan Sulan," kata Bujang, sapaan akrap Syafrizal pada Singgalang, Minggu (13/8) di Lubuk Alung.
    Nurhayati yang orang Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, kata Bujang, sudah pindah lagi ke kampungnya. Rumah yang dihuninya di Surantiah adalah milik keluarga suaminya yang orang Surantiah. Sedangkan Jaminar dan Aliyus sekrang tinggal di Kabun, tak jauh dari Surantiah Hulu, tempat rumahnya yang punah akibat banjir.
    "Mereka yang tinggal di Kabun, di tempat anaknya itu tentu agak bersempit-sempit, lantaran rumah tersebut tidak begitu besar. Jadi, bagaikan masih dalam suasan darurat saja," ungkap Bujang.
    Menurutnya, dari empat keluarga demikian hanya Sulan yang masih tinggal di rumahnya yang sedikit punah akibat hempasan banjir itu. Rumah bagi masyarakat tentu sebuah hal yang mutlak adanya. Dari rumahlah dibangun perekonomian dan keluarga itu sendiri.
    Katanya lagi, beberapa waktu lalu ada program bantuan rumah tak layak huni dari Dinas Sosial Padang Pariaman, tetapi keluarga demikian tak dapat. Sebab, yang namanya bantuan rumah tak layak huni, tentu yang akan dibantu harus punya rumah dulu. Nah, sekarang rumah dia benar yang sudah habis. Tentu tidak lagi bisa dibantu lewat program tersebut.
    Begitu juga di Nagari Lubuk Alung. Tahun lalu, kata Bujang, ada program bantuan rumah tak layak huni. Namun, mereka yang terkena musibah itu tidak kebagian. Entah di mana salahnya, Bujang tidak pula tahu banyak soal demikian.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata Datuak Rangkayo Basa kepada Singgalang mengakui adanya bantuan tahun lalu dari Alokasi Dana Desa (ADD). Namun, sesuai petunjuk tekhnis bantuan itu, korban banjir Surantiah tidak bisa dimasukan.
    "Ada puluhan rumah tak layak huni tahun lalu yang diberikan. Dan alhamdulillah, rumah itu telah menjadi tempat yang idaman bagi keluarga penghuninya saat ini," ungkap dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar