Kamis, 28 April 2016

15 Saksi Yobana-Ril, Ungkapkan Kecurangan Pilkada

Hari Ini Lewat Vidio Conference di Unand
15 Saksi Yobana-Ril, Ungkapkan Kecurangan Pilkada

Pariaman--Upaya gugatan hukum yang dilakukan calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman, Yobana-Ril ke MK, terhadap temuan-temuan sejumlah kesalahan di Kecamatan Sungai Limau, terus berjalan. Hari ini, Jumat (30/7) sebanyak 15 saksi dihadirkan dari Sungai Limau, yang bicara langsung terkait temuan dimaksud. Mereka bicara kesaksian terhadap MK dari Fakultas Hukum Unand, Padang yang dibacakan lewat media vidio conference.
    Sekretaris Umum tim relawan Yobana-Ril, Hilman kepada Singgalang, Kamis kemarin mengakui bahwa pihaknya tengah memperkuat kesaksian yang langsung diambilkan dari masyarakat, yang memang menyaksikan langsung terhadap sejumlah kecurangan yang terjadi saat Pilkada putaran pertama 30 Juni lalu. "Hal ini merupakan sidang yang ketiga yang digelar MK dalam masalah tersebut. Kita ingin, persoalan hukum Pilkada yang terjadi itu betul-betul bisa ditegakkan dengan tegas, sehingga masyarakat dalam masalah memilih pemimpinnya tidak lagi merasa dikibuli," kata Hilman.
    "Gugatan yang kita layangkan kepada MK tersebut, merupakan gugatan hukum yang mesti diluruskan. Pilkada adalah ajang berdemokrasi ditingkat lokal, yang tidak boleh diciderai oleh siapapun, termasuk dari kompetitor itu sendiri. Lewat kuasa hukum, Zulkifli, Zainuddin Paru dan Defri, upaya ini terus kita kita galang, dalam mewujudkan Pilkada yang betul-betul sesuai dengan pilihan masyarakat itu sendiri," ujar Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Padang Pariaman ini.
    Isu Negatif Tentang Yobana-Ril
    Sekaitan hasil Pilkada putaran pertama, pasangan Yobana-Ril memperoleh peringkat ketiga dari perolehan suara, yang telah ditetapkan KPU setempat, yang menurut banyak orang sangat tidak sepantasnya terjadi hal demikian, maka isu-isu negatif terhadap pasangan ini terus bergulir didaerah yang telah hancur akibat gempa pada akhir September tahun lalu itu. Diantara isu tersebut, ada yang menyebutkan bahwa seorang Yobana Samial, sang calon bupati usai Pilkada langsung melarikan diri. Ada juga isunya, bahwa Yobana Samial jatuh sakit, setelah melihat perolehan suara yang dia peroleh.
    Menurut Hilman, semua isu tersebut bohong belaka. Hal itu barangkali sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Semuanya, baik Yobana Samial, maupun Dasril sendiri, alhamdulillah sehat walafiat. Malahan, sehari pascaga pencoblosan, yang hasilnya telah diketahui banyak orang, Yobana Samial langsung turun menemui konstituennya, disejumlah nagari yang ada di Dapil IV, yang meliputi Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Sebab, bagi pasangan ini kalah dan menang adalah bagian dari proses sebuah dinamika Pilkada itu sendiri.
    Hingga kini, kata Hilman, komunikasi pasangan ini dengan masyarakat, terutama dengan konstituennya tetap berjalan sebagaimana biasanya. Posko tetap seperti biasa, yang punya kesibukan. Tetap ada canda dan gurauan bagi tim relawan yang pernah bekerja saat Pilkada lalu. Seluruh masyarakat yang pada putaran pertama, sepenuhnya memberikan dukungan kepada pasangan ini, tetap memberikan perhatian yang khusus pada calonnya. "Sebab, hubungan yang kita bina tidak sekedar hubungan menjelang Pilkada saja. Tetapi punya proses yang sangat panjang, dan hubungan ini insya Allah terus berlanjut, kapanpun dan dalam kondisi apapun," tegas Hilman. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar