Minggu, 08 Juli 2018

Luapan Sungai Batang Anai Nyaris Menghanyutkan Penggembala Ternak Terkurung, Surau Sikumbang Hanyut

Anduriang--Hingga pukul 21.00 WIB Minggu, (8/7) Eko masih terkurung di Pulau, Korong Lubuak Napa, Nagari Anduriang. Sejak pukul 16.00 WIB, pria berusia sekitar 30 tahun itu menggembalakan ternak kerbaunya di Pulau tersebut. Baru saja dia sampai di Pulau itu, secara tiba-tiba air Sungai Batang Anai meluap dengan amat besarnya.
Sementara, Son bersama keluarganya di Korong Kampuang Tangah, Nagari Anduriang terpaksa diusingkan ke tempat yang jauh dari rumahnya. Pasalnya, rumah yang dia diami selama ini nyaris dibawa air bah Batang Anai. "Ada kemungkinan dua kepala keluarga lagi yang akan diungsikan, lantaran ancaman hanyut oleh sungai," kata Hardi Candra, salah seorang tokoh pemuda Anduriang pada Singgalang.
Menurut analisa Candra, besar aliran Sungai Batang Anai, lantaran hujan lebat sejak Minggu petang. Dan lagi, besar kali ini amat luar biasa. Ini mungkin yang disebut orang besar Sungai Batang Anai sekali dalam delapan tahun. "Hingga saat ini, Eko belum bisa dievakuasi. Kita masih menunggu pihak BPBD Padang Pariaman yang punya kelengkapan perahu karet," ujarnya.
Sementara, kata Candra, Surau Sikumbang di Kampuang Tangah yang sebagian bangunannya telah hanyut akibat hempasan sungai beberapa waktu lalu, Minggu kemarin itu hanyut semuanya. "Jadi, peralatan yang ada dalam surau itu lenyap semua. Tak ada yang bersisa," ujar dia.
Bersama pemuka masyarakat Anduriang dan walinagari serta sejumlah pemuda, Candra tampak sibuk dengan persoalan banjirnya Sungai Batang Anai tersebut. Tiap sebentar dia menghubungi pihak terkait, termasuk Wabup Suhatri Bur Datuak Putiah, menyampaikan laporan perkembangan kondisi yang terjadi terhadap masyarakat nagarinya.
Kata Candra, tidak ada korban jiwa dalam musibah demikian. "Kita berharap, Eko bersama ternaknya bisa diangkut pulang," harpnya.
Sekitar pukul 21.30 WIB, petugas BPBD Padang Pariaman sampai di Anduriang. Serine mobilnya mengheningkan suasan masyarakat yang tengah diselimuti kegalauan. Dengan sigapnya para petugas itu menurunkan peralatannya. Mereka langsung terjun menyisiri aliran Sungai Batang Anai. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar