Senin, 16 Juli 2018

Potensi Padang Pariaman Masih Banyak yang Belum Dikembangkan

Pariaman--Setelah mendaftar ke PAN, PKB, Rabu lalu, Kamis kemarin Usman Labai mendaftar ke DPC Partai Demokrat. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Padang Pariaman ini ternyata bakal calon bupati nomor dua yang datang ke partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, setelah Damsuar Datuak Bandaro Putiah.
"Awalnya tidak ada niat dan keinginan untuk maju dalam suksesi Pilkada tahun ini. Namun, karena berbagai pertimbangan dan sokongan banyak pihak, saya datang dan berharap Partai Demokrat yang merupakan kekuatan politik ketiga di Padang Pariaman bisa mengusung nantinya," kata dia dihadapan pengurus dan Tim Lima DPC Partai Demokrat daerah itu di Sungai Laban.
Usman Labai ingin, kekuatan adat istiadat, tungku tigo sajarangan, peran niniak mamak harus dikembalikan seutuhnya. "Pemerintah tak boleh mengintervensi dinamika dikalangan niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai. Dan ini merupakan aset terbesar Padang Pariaman yang harus diberdayakan," kata dia.
Dia melihat, Padang Pariaman sebenarnya punya banyak potensi yang belum tergarap secara maksimal. "11 sungai besar di daerah ini, selama ini airnya dibiarkan saja terbuang kelaut. Tentu sungai demikian butuh sentuhan, agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya," katanya.
Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman Januar Bakri bersama Ketua Tim Lima Basir dan Maryono, anggota DPRD dari Demokrat Pebforil merasa tersanjung, karena partai yang dipimpinnya habis dilanda badai dahsyat dalam Pemilu lalu, masih bisa berharap dalam Pilkada tahun ini.
"Para bakal calon yang datang ini akan diikuti dengan berbagai proses yang berlalu di Demokrat. Proses dimulai dari DPC sampai ke DPP di pusat sana. Kita berharap, calon kepala daerah yang akan diusung nantinya mampu memberikan yang terbaik," ungkap Januar Bakri yang juga Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman tersebut. (525)
--------------------------------------------

Gemstone Lubuk Alung Rancak Bana

Lubuk Alung--Melihat bule berkeliaran di Bukittinggi mungkin sudah tidak asing lagi, karena memang daerah itu Kota Wisata yang ada di Sumatera Barat. Tetapi, ketika bule masuk kampung dalam Nagari Lubuk Alung, baru menjadi luar biasa.
Halo mester! Oi bule, dan segala macam bunyi sorak, ketika dua orang warga Wina, Austria; Andreas dan Anne diajak melihat keindahan alam Lubuk Alung, Rabu kemarin oleh Walinagari Harry Subrata.
Andreas merupakan seorang dosen di kampungnya Austria. Dia punya grup musik yang cukup terkenal. Baginya, Lubuk Alung dan Sumatera Barat bukan lagi daerah baru yang pernah disingahinya. Dia pernah lama, dan sempat mengajar bahasa Ingris di salah satu lembaga kursus di nagari yang terkenal panasnya itu.
"Lubuk Alung rancak bana," kata dia ketika melafaskan bahasa Minang dengan sedikit terbata-bata. Dimata dia, masyarakat Lubuk Alung terkenal ramah dan santun. Tak heran, ketika banyak orang menyoraki dia di tengah Pasar Lubuk Alung, dengan santunya dia ketawa dan mengangkat tangan.
Sebagai seorang dosen dan pemain musik, Andreas dan Anne tak sungkan-sungkan naik mobil box terbuka. Dia santai dan gembira saja menikmati sejuknya hembusan angin di tengah panasnya udara Lubuk Alung dikala senja menjelang malam itu.
Rupanya batu akiak (gemstone) Lubuk Alung yang sudah mulai naik daun tak luput dari amatan Andreas. Dia tahu banyak, karena seringnya dia berkomunikasi dengan Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata lewat dunia maya. Walinagari yang alumni Universitas Bung Hatta Padang itu, rupanya pandai pula bercakap-cakap bahasa asing, meskipun sepotong-sepotong.
Andreas ingin membawa batu akiak Lubuk Alung ke kampungnya, Wina, Austria. Lama dia melihat proses pembuatan batu permata di kediaman Walinagari Harry Subrata di Koto Buruak itu. "Gemstone Lubuk Alung rancak bana," kata dia.
Dia lebih terpana lagi ketika diajak melihat indahnya jembatan Bukuk Lubuk Alung. Sore itu, jembatan jalan lingkar yang menghubungkan Koto Buruak dengan Gantiang itu menjadi pusat keramaian oleh anak muda kampung itu. Dengan senang hati, Andreas suka saja diajak berfoto ria oleh banyak orang.
Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata bersama Jhoni Efendi, guide Andreas dan Anne, kehadiran dua orang turis mancanegara itu tentu menjadi momen yang sangat luar biasa. Kepada Harry Subrata, Andreas ingin diajak ke Lubuk Nyarai, sebuah wisata pemandian alami nan rancak. "Ini saatnya Lubuk Alung dan batu akiaknya menjadi go internasinal. Alhamdulillah," katanya. (damanhuri)
--------------------------------------

Mendaftar ke PKB
Komi Chaniago Ikut Jadi Calon Bupati Padang Pariaman

Pariaman--Komi Chaniago, anggota Komisi I DPRD Sumatera Barat memastikan dirinya ikut dalam pusaran politik Pilkada Padang Pariaman. Rabu kemarin, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) daerah itu mendaftar ke DPC PKB. Sebagai politikus senior di daerah bekas gempa 2009, Komi Chaniago pun diminta mendaftar ke sejumlah partai politik yang telah membuka pendaftaran.
"Alhamdulillah, pendaftaran di PKB sebagai partai yang satu fraksi dengan saya di DPRD Sumbar telah berjalan sesuai rencana. Partai lain, seperti PAN, Demokrat, NasDem telah menghubungi saya untuk segera mengisi formulir pendaftaran. Tentu ini sebuah momen dalam melangkah kedepannya untuk Padang Pariaman yang lebih bagus lagi," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, PKB dan PBB DPRD Sumbar itu.
Komi Chaniago yang telah dua periode duduk di DPRD Padang Pariaman, dan saat ini di DPRD Sumbar, tentu sangat tahu seluk-beluk kampungnya sendiri. "Banyak yang mesti kita perbuat melalui kekuasaan nantinya," kata dia.
Dalam waktu dekat, sebelum masa pendaftaran ditutup oleh partai politik, Komi Chaniago memastikan dirinya sudah terdaftar sebagai calon Bupati Padang Pariaman yang akan diusung nantinya.
Komi Chaniago yang berasal dari Sungai Limau itu, merupakan pilitikus idealias, banyak melakukan gebrakan yang sangat luar biasa semasa dia aktif di DPRD Padang Pariaman. Baginya, banyaknya calon atau bakal calon yang muncul saat ini, menandakan daerah semakin maju, dan dinamika demokrasi berjalan sesuai keinginan masyarakat itu sendiri. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar