Rabu, 25 Juli 2018

Setelah 20 Tahun tak Berprestasi Nasional KUA Enam Lingkung Berhasil Membangkit Batang Tarandam

Enam Lingkung--Dalam sejarahnya, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Padang Pariaman yang pernah melaju ke tingkat nasional adalah H. Ahmad Umar Datuak Sinaro pada 1998. Saat itu dia menjabat Kepala KUA Kecamatan Lubuk Alung. Setelah itu lenyap. Daerah ini tak lagi terdengar bunyinya ikut ke tingkat nasional.
    Setelah 20 tahun, tepatnya tahun ini 2018, sejarah itu terulang kembali. Adalah Kasmir, Kepala KUA Kecamatan Enam Lingkung yang telah diputuskan juara satu teladan Sumatera Barat, dan dipastikan ikut kompetensi Kepala KUA di tingkat nasional.
    Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat, H. Darmon menilai keberhasilan KUA Enam Lingkung adalah sebuah prestasi yang amat luar biasa. "Pemkab Padang Pariaman dan Sumbar wajib memberikan reward kepada Kasmir yang telah mampu membangkitkan kembali batang tarandam, yang sudah lama hilangnya dari Ranah Minang," kata anggota dewan dari PAN ini.
    Warga Sumbar, kata Darmon, ikut mendoakan dan berharap Kasmir biasa juara satu pada tingkat nasional yang akan dilakukan awal Agustus ini.
    Menurut Darmon, Kepala KUA adalah tauladan ummat di tengah komunitasnya. "Jadikan teladan nasional ini untuk penyemangat dalam menjalankan tugas pokok. Wujudkan impian menjadikan Enam Lingkung, Padang Pariaman sebagai "kota santri", yang setiap saat bergema nilai-nilai agama," ujarnya.
    Dia melihat, Enam Lingkung memang selama ini dijuluki sebagai "Serambi Mekkah-nya" Padang Pariaman. Masyarakatnya heterogen, mau menerima perbedaan dalam paham keagamaan. Nah, tentunya hal ini menjadi barometer tersendiri oleh Kasmir dalam menjalankan tugasnya di kecamatan tersebut.
    Dan sejarah ini, sebut Darmon, sama halnya Prancis meraih piala dunia kemarin, yang siklusnya juga 1998. "Kepala KUA harus jadi penyelamat masyarakat dari berbagai pengaruh yang saat ini bersileweran di tengah kehidupan di dunia globalisasi saat ini," ungkapnya.
    Pasangan pengantin Afdhal Hafiz, warga Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang dan dan Rabiatul Adawiyah, warga Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung mengaku senang atas pelayanan yang diterimanya saat melangsungkan akad nikahnya. "Ada sejumlah dokumen yang kami terima, yakni KK kami berdua, perubahan KK mertua dan orangtua, perubahan status KTP kami berdua dalam satu acara dan momen," kata mereka.
    "Program Pelayanan Admninistrasi Nikah Terintegrasi (Panter) yang digagas secara bersama dengan lembaga lainnya oleh KUA Enam Lingkung sangat meringankan masyarakat," sambung Masri Tuanku Mudo, orangtua Afdhal Hafiz. Dan ini, kata dia, sekaligus juga diberikan perubahan KK-nya selaku ayah mempelai laki-laki, yang telah mengeluarkan anak dari KK ini.
    Bagi Masri dan sejumlah orangtua anak lainnya, program Panter dalam melangsungkan akad nikah tersebut amat sangat membantu. "Sebab, bagi kami yang orang kampung berurusan soal dokumen ini sangat melelahkan. Apalagi jalurnya banyak pula. Ini hanya langsung jadi di tempat. Sungguh program yang patut diteruskan, demi kemudahan bagi masyarakat," ungkapnya. (501)
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar