Kamis, 26 Juli 2018

Armaidi Tanjung Merasa Dibonsai DPW PKB Menyebut Gagal dalam Caleg Bukan Penzaliman

Padang Pariaman--Calon anggota legislatif (caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Armaidi Tanjung yang mendaftarkan diri di Daerah Pemilihan Sumbar 2 (Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman), akhirnya dibonsai. Tanpa sepengetahuan Armaidi, DPW PKB Sumbar melalui DPC PKB Kota Pariaman mendaftarkannya ke Dapil 2 Pariaman Utara diurutan 2.
    Armaidi Tanjung kepada wartawan, Jumat (27/7) menyebutkan, dirinya baru mengetahui jika berkas pendaftaran calegnya diberikan DPW PKB ke DPC PKB Pariaman dua hari lalu. Hal ini terkait dengan perbaikan berkas caleg. Sekretaris DPC PKB Kota Pariaman Akiardi yang menghubungi via telepon seluler untuk melengkapi berkas dan pengurusan caleg di KPU Kota Pariaman. Saat menjelang pendaftaran Caleg ke KPU Selasa (17/7) lalu, Ketua PKB Sumbar Febby Dt. Bangso dan Sekretaris Firdaus menolak Armaidi. Sesaat menjelang penutupan pendaftaran di KPU, nama Armaidi langsung dikirimkan ke Kota Pariaman.
    Menurut Armaidi, dari pesan singkat yang dirilis Sekretaris DPW PKB Sumbar Firdaus di salah satu group WA dua hari setelah penolakan menyebutkan, nama bacaleg PKB Sumbar 2 (Padang Pariaman/Kota Pariaman) adalah Firdaus (Sekretaris DPW PKB Sumbar), Syafri (pengurus DPW PKB Sumbar/Anggota DPRD Padang Pariaman 2014-2019), Ali Nusir (Kader PKB/Anggota DPRD Padang Pariaman 2014-2019), Dedi Edwar (mantan Ketua Hanura Padang Pariaman/rekomendasi Sekjen DPP PKB, Abdul Karding), Suheri (pr), Hartini Zahar (Pr) dan Eva Wardani (pr).
    Di grup tersebut Firdaus juga menulis, ijin senior-senior. Mohon maaf, saya Firdaus Sekretaris DPW PKB Sumbar (Ketum PMII Padang 2009-2010). Ijin, mengklarifikasi terkait gagalnya Armaidi Tanjung dicalonkan sebagai Bacaleg PKB Sumbar. Bahwa diinternal DPW PKB Sumbar ada berbagai pertimbangan berdasarkan kajian dan analisis yang alot untuk menentukan Bacaleg yang akan bertarung di 2019. Tidak hanya PKB, mungkin seluruh partai juga akan melakukan hal yang sama demi menjaga peluang untuk mendapatkan kursi di parlemen. Kalau pun ada yang tidak lulus (gagal), itu bukanlah penzaliman. Apapun kondisinya kita yakin pasti ada hikmahnya. Sebagai kader (alumni) PMII, saya pribadi mohon maaf kalau keputusan ini membuat senior tidak nyaman.
    Armaidi menyebutkan dirinya dibonsai PKB Sumbar. “Saya mendaftar untuk provinsi, ternyata dipaksa maju di tingkat kota di dapil yang sama sekali minim aksesnya. Ini taktik saja agar DPW PKB bisa berkilah. Kami tidak membuang atau menyingkirkan Armaidi sebagai kader PKB menjadi caleg. Buktinya tetap didaftarkan sebagai caleg walaupun di level yang lebih rendah,” kata Armaidi.
    Tersingkirnya Armaidi diperkirakan masuknya mantan Ketua Hanura Padang Pariaman Dedi Edwar. “Adanya rekomendasi dari Sekjen DPP PKB Abdul Karding untuk memasukkan Dedi Edwar dan  menyingkirkan kader PKB sendiri patut dicurigai. Jangan-jangan hanya akal-akalan untuk meloloskan Dedi Edwar saja. Kepastiannya  kami akan berupaya melakukan komunikasi dengan Sekjen DPP PKB,” kata Armaidi menambahkan.
    Syafri  dan Ali Nusir anggota DPRD Padang Pariaman 2009-2014. Syafri dari Partai Pelopor dan Ali Nusir dari Partai Pelopor. Pemilu 2014 diajak bergabung oleh Ketua DPC PKB Padang Pariaman Zulhelmi sehingga keduanya kembali jadi anggota DPRD dari PKB. Karena komunikasi yang tidak jalan, keduanya enggan mendaftar kembali di DPC PKB Padang Pariaman, tapi mendaftarkan di tingkat provinsi.
    Upaya Armaidi untuk maju di tingkat provinsi, membantu memenuhi kuota perempuan. Dua orang caleg perempuan diantarkan langsung Armaidi ke DPW PKB. Satu diterima Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Iswandi Mukhtar atas nama Hartini Zahar dan satu lagi Sekretaris DPW PKB Firdaus atas nama Eva Wardani.
    Dibagian lain Armaidi menjelaskan, dari empat orang laki-laki yang diusung tersebut semuanya dari Kabupaten Padang Pariaman. Firdaus dari Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintoga, Syafri dari Kampung Dalam, Ali Nusir Batang Gasan/Sungai Geringging dan Dedi Edwar Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung.
    “Jika saya diloloskan, dapat mewakili Kota Pariaman. Saya sendiri lahir dan besar di Desa Sungai Pasak, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman. Selain itu, juga beraktifitas di kota itu. Tentunya kader, simpatisan PKB Kota Pariaman dan akses yang sudah dibangun bakal mendukung perolehan suara PKB untuk Sumatera Barat,” kata Armaidi. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar