Senin, 30 Juli 2018

Kehadiran Kereta Api Semakin Menambah Kemacetan

Lubuk Alung--Kereta api adalah rajanya transportasi. Tak ada yang bisa menghentikannya kecuali saat sampai di stasiun. Sebagai raja transportasi, bila kereta lewat, semua transportasi lain harus berhenti, dan menunggu lewatnya kereta api.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Datuak Putiah menyampaikan hal itu, Selasa (31/7) saat sosialisasi keselamatan kereta api di Lubuk Alung. Bertemakan; Wujudkan Kesadaran Berlalu Lintas Demi Keselamatan Pada Perlintasan Sebidang Jalur Kereta Api, acara itu diadakan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat.
Menurut Suhatri Bur, perlintasan sebidang yang tak pakai penjaga masih banyak di Padang Pariaman. Ini harus jadi perhatian serius, agar bisa mengurangi sekaligus menghindari kecelakaan maut oleh kereta api. "Perlintasan tanpa penjaga ini sepertinya kurang perhatian oleh Dinas Perhubungan," ungkapnya.
"Sekarang bertambah satu lagi lokasi kemacetan di daerah ini, setelah Lubuk Alung dan Sicincin yang belum bisa dihindari macet akibat belum bisa jalan lingkar di manfaatkan," kata dia.
Kemacetan yang satu itu, kata Suhatri Bur, adalah kehadiran jalan kereta api ke BIM. Tepatnya di Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai. Bahkan, kemacetannya jauh lebih parah dari kemacetan Lubuk Alung dan Sicincin yang selama ini terjadi. Dan kemacetan itu terjadi tiap hari. Bukan hanya pada saat lebaran saja.
Sebagai kepala daerah, Suhatri Bur mengaku tiap sebentar dapat kritikan dari masyarakat akibat kemacetan jalur kereta ke BIM tersebut. "Solusinya, perlintasan di Duku haru pakai ply over. Apakah itu untuk jalur mobil atau untuk jalur kereta itu sendiri. Sebab, hal ini sudah amat luar biasa dan harus dicarikan solusi terbaiknya," ujar Wabup yang juga Ketua DPD PAN Padang Pariaman ini.
Sosialisasi yang diperuntukan bagi walinagari, camat, walikorong yang wilayahnya dilewati jalur kereta api tersebut, juga dihadiri Jasa Raharja, Ditlantas Polda Sumbar, Kadis Perhubungan Padang Pariaman. Di Padang Pariaman, kecamatan yang dilewati perlintasan kereta, mulai dari Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuak Toboh Gadang, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung dan 2x11 Kayutanam.
Indra Mulyadi, panitia pelaksana menyampaikan, perjalanan kereta api hingga kini masih jadi prioritas utama. "Kecelakaan di jalur kereta terjadi, lantaran masih rendahkan kesadaran masyarakat," kata dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar