Sabtu, 18 Maret 2017

Nagari Lubuk Alung Siap Dievaluasi Pemkab Padang Pariaman

Nagari Lubuk Alung Siap Dievaluasi Pemkab Padang Pariaman

Lubuk Alung--Meskipun masih sedang berbenah pasca memekarkan delapan korong menjadi nagari definitif, Kenagarian Lubuk Alung tetap mampu menunjukkan kelasnya dengan berbagai inovasi pembangunan dan pelayanan publik. Tak heran jika nagari ini dipercaya Camat Imran Rafi'i mewakili Kecamatan Lubuk Alung untuk penilaian evaluasi perkembangan nagari tingkat Kabupaten Padang Pariaman.
    Kedatangan Tim Penilai yang dipimpin Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Elfi Delita disambut Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata dan perangkatnya bersama Camat Imran di Panorama Bukit Lubuk Alung, tempat walinagari berkantor, Rabu lalu. Paginya tim mengunjungi Kenagarian Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris.
    Walinagari Harry Subrata dalam eksposnya menyebutkan, ia merasa bangga dan menyambut baik kedatangan tim penilai. Meski masih dalam keadaan berbenah pasca pemekaran delapan korong dan baru beberapa bulan menempati kantor baru, Harry menyatakan siap dievaluasi. "Sebelumnya, selama hampir tujuh tahun kami mengontrak rumah penduduk sebagai kantor walinagari," ujarnya.
    Sedangkan Camat Imran yang baru memimpin Lubuk Alung mengemukakan, setelah melakukan penilaian terhadap sembilan nagari yang ada di kecamatan itu, pihaknya memilih Nagari Lubuk Alung untuk maju ke tingkat kabupaten. Imran pun memaparkan beberapa keunggulan dan prestasi nagari tersebut.
    Selanjutnya, Ketua Tim Penilai Elfi Delita menjelaskan, kedatangannya tidak hanya bermaksud melakukan evaluasi atau penilaian, tetapi sekaligus memberikan arahan dan bimbingan menyangkut bagaimana upaya peningkatan pelayanan administrasi pemerintahan, pengembangan kewilayahan serta dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
    "Dalam hal ini ada tiga kategori desa atau nagari. Yakni kurang berkembang, berkembang dan cepat berkembang. Masing-masing memiliki indikator tersendiri. Oleh karena itu, tim penilai akan melihat profil nagari yang dikunjungi," ujar mantan Sekretaris Dinas Kesehatan ini.
    Ia menambahkan, sesuai target pemerintah pusat, tahun 2017 ini sedikitnya 40 persen desa/nagari sudah harus terhubung dengan sarana teknologi informasi. Dengan kata lain, profil lengkap desa tersebut tersaji secara online yang dapat diakses oleh siapapun, termasuk di dalamnya dokumen-dokumen yang patut diketahui publik seperti peraturan-peraturan nagari.
    Kemudian, tim penilai membentuk tiga kelompok presentasi untuk menggali informasi dari walinagari dan perangkatnya. Saat ini Walinagari Harry Subrata dibantu seorang sekretaris, Landi Effendi, empat kepala urusan dan tiga staf nagari.
    Elfi Delita mengatakan, tahun ini tim penilai mengunjungi 12 nagari yang mewakili 12 dari 17 kecamatan. Berikutnya, Kamis mengunjungi Nagari Sicincin (Kecamatan 2x11 Enam Lingkung), Jumat Nagari Guguak Kuranji Hilie (Sungai Limau) dan Nagari Gasan Gadang (Batang Gasan).
    Senin, Nagari Gunuang Padang Alai (V Koto Timur) dan Nagari Campago (V Koto Kampuang Dalam). Selasa Nagari III Koto Aur Malintang Selatan (IV Koto Aur Malintang) dan Kuranji Hulu (Sungai Geringging) serta Sungai Sariak (VII Koto) dan Buayan (Batang Anai).
    Berdasarkan data tersebut diketahui ada lima kecamatan yang tidak mengirim utusan nagari untuk mengikuti penilaian. Yakni Kecamatan Nan Sabaris, Patamuan, Padang Sago, Ulakan Tapakis dan 2 x 11 Kayutanam. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar