Sabtu, 04 Maret 2017

PKBM Cahaya Jadikan Pemuda Putus Sekolah Berjiwa Enterpreneur

Akibat Gempa, Peristiwa Nikah Berkurang

Nan Sabaris--Peristiwa gempa akhir 2009 lalu, tidak sekedar merusak ribuan rumah masyarakat di Padang Pariaman. Tetapi, akibat itu juga dinilai menurunnya peristiwa pernikahan. Buktinya di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Nan Sabaris sepanjang tahun ini hanya tercatat sebanyak 196 peristiwa nikah. Padahal, tahun-tahun sebelum jumlah tersebut mencapai 300 an peristiwa.
    Menurut Zul Azmi, Kepala KUA Nan Sabaris, agaknya peristiwa gempa juga menghalangi orang rantau yang biasanya nikah dikampung halamannya, kini lebih memilih untuk nikah dikampung orang. "Apalagi, bagi pengantin perempuan yang akan nikah, keberadaan rumah mutlak adanya. Sementara, gempa banyak memunahkan rumah masyarakat itu sendiri, sehingga tidak layak kalau melakukan pesta nikah dikampung," kata dia padang Singgalang, Rabu (14/9).
    Dia melihat jumah penduduk terus bertambah. Tetapi kok jumlah peristiwa nikah yang masuk jadi berkurang. Jadi itulah paktor x yang tengah terjadi di Kecamatan Nan Sabaris ini. Sesuai prosedur, pihaknya juga tetap melakukan penataran bagi calon pengatin, yang telah tercatat yang langsung dilakukan di kantor KUA tersebut.
    "Jadwal penataran yang dilakukan itu hanya dua kali dalam sepekan, yakni Selasa dan Kamis. Namun, ada juga pengecualian bagi calon suaminya yang dari daerah luar Padang Pariaman. Mereka sudah datang diluar jadwal yang ditetapkan. Mengingat pertimbangan demikian, maka pihak KUA tetap melakukan penataran terhadap yang bersangkutan," kata Zul Azmi.
    Katanya lagi, sejak dua tahun terakhir Pegawai Pembantu Pencatat Nikah (P3N) sudah tidak adalagi. Lembaga itu dihapuskan berdasarkan surat edaran dari Dirjen Bimas Islam Menteri Agama RI. "Dengan demikian, kita langsung menerima setiap peristiwa itu dari orangtua calon pengantin, yang ditandatangani oleh walikorong, dan ada rekomendasi dari walinagari terkait. Dan ada juga yang langsung walikorong itu yang mengurusnya ke Kantor KUA ini. (dam)
------------------------------------------------------------------

-Lewat Budidaya Lele
PKBM Cahaya Jadikan Pemuda Putus Sekolah Berjiwa Enterpreneur

Lubuk Alung--Ternak ikan lele yang sejak setahun terakhir dikembangkan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman cukup bagus dan berkembang dengan pesat. Kini, permintaan bibit oleh konsumen lokal saja, PKBM itu merasa kewalahan untuk memenuhinya.
    Menurut Harry Subrata, Pimpinan PKBM setempat, perikanan lele ini sebenarnya cukup menjanjikan bagi dunia usaha. "Dan itu telah kita rasakan sendiri. Dari hanya sebagian kecil lahan sawah yang dijadikan kolam untuk ternak lele ini. Saat ini baru yang kita garap konsumen lokal. Nyaris, lele-lele ini tidak bisa berdiam lama dikolam. Baru saja sudah mulai besar, para konsumen sudah berdatangan," kata dia pada Singgalang, Rabu (14/9).
    Calon Walinagari Lubuk Alung ini menjelaskan, kesuksesan pertama ini tidak terlepas dari faktor Lubuk Alung yang punya potensi air sungai yang sangat melebihi, dan ditambah dengan keberadaan irigasi yang sehat pula. "Kolam yang ada ini, baik kolam untuk pembibitan, maupun untuk pemisahannya, itu adalah murni karya warga belajar PKBM Cahaya, yang terdiri dari anak muda kampung sekitar Lubuk Alung," kata Harry Subrata.
    Katanya lagi, bulan depan pihaknya bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat akan melakukan pelatihan pembudidayaan lele lagi. Sebab, pengembangan lele yang ada ini dinilai bagus dan bisa menjadikan para pemuda kurang mampu serta putus sekolah termotivasi untuk menjadi enterpreneur. "Insya Allah, persiapan untuk 40 pemuda dan pemudi dengan kriteria putus sekolah, dan kurang mampu, serta mendapatkan rekomendasi dari walikorong dan walinagari yang bersangkutan sudah hampir matang," ujarnya.
    "Kita ingin, semua permintaan konsumen lokal bisa terpenuhi. Hal itu tentunya membutuhkan tenaga dan lahan yang lebih banyak dan luas lagi. Disamping itu, untuk pengembangan yang lebih luas lagi, kita juga tengah menggalang kekuatan dengan pengusaha, seperti yang tergabung dalam organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Padang Pariaman. Sebab, Hipmi lebih tahu soal pasar yang baik, dan bisa pula mengembangkan perekonomian warga belajarnya sekalian," ungkap calon walinagari dengan nomor urut satu ini. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar