Selasa, 25 September 2018

Sempat Diisukan Adanya Penghadangan, Kirab Satu Negeri di Pariaman Sukses

Pariaman--Penolakan terhadap Kirab Satu Negeri (KSN) Gerakan Pemuda Ansor di Sumatera Barat dari beberapa kelompok sejak awal sudah diprediksikan. Beberapa titik yang rencananya menjadi lokasi penyelenggaraan KSN, dijadikan penghadangan oleh kelompok yang mengatasnamakan masyarakat Sumatera Barat.

Pelaksanaan KSN di Kota Pariaman, Senin (24/9/2018), sempat diisukan akan adanya penghadangan sehingga rangkaian kegiatan KSN tidak bisa dilaksanakan. Seperti yang banyak beredar di media sosial, ancaman dan penolakan terhadap kehadiran Ansor dan Banser di ranah Minang.

Menurut Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Selasa (25/9/2018), ternyata kabar penghadangan tersebut bohong besar. Buktinya, rangkaian kegiatan KSN di Kota Pariaman dimulai dengan silaturrahmi dan ramah tamah dengan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman di rumah dinasnya, Kota Pariaman. Walikota Pariaman yang semula juga mendengar pro kontra terhadap KSN yang diselenggarakan Ansor.

“Alhamdulillah, setelah mengikuti rangkaian kegiatan KSN, Walikota Pariaman malah mendukung kegiatan KSN yang hanya mengusung bendera merah putih sebagai lambang kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutur Zeki.

Usai dari pertemuan Walikota Pariaman, rombongan KSN melanjutkan ziarah ke makam Katik Sangko di pulau Angso Dua. Menjelang perjalanan ke pulau Angso Duo, dikabarkan adanya penghadangan oleh kelompok yang sejak awal sudah menyebarkan penolakan di media sosial, kata Zeki.

Keberangkatan ke pulau Angso Duo dari pantai Gandoriah dengan dua kapal berjalan mulus. Sesampai di pulau Angso Duo, rombongan KSN ziarah ke makam Syekh Katik Sangko. Rombongan KSN Ansor melakukan tahlilan dan doa yang dipimpin Alimardi Tuanku Sati. Usai ziarah, peserta KSN melakukan bersih-bersih di seputar makam.

Sebelum meninggalkan pulau Angso Duo, peserta KSN melakukan pengibaran bendera merah putih  sebagai wujud dari kecintaan Ansor terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena belakangan ini muncul kelompok yang ingin menukar bendera merah putih dengan bendera tertentu, ucap Zeki menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar