Kamis, 13 September 2018

Guru PAI Dituntut Juga Memecahkan Persoalan di Tengah Masyarakat

Lubuk Aluang--Kegiatan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan agama Islam di sekolah dan masyarakat. Untuk itu program kegiatan harus membawa kesejukan terhadap warga sekolah dan terjauh dari kegaduhan.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Padang Pariaman, Dr. H. Helmi dihadapan peserta KKG PAI tingkat Kabupaten Padang Pariaman di SDN 22 Lubuk Alung, Kamis (13/9).
Menurut Helmi, program dan kegiatan KKG PAI harus menyentuh terhadap peningkatan kompetensi diri guru PAI untuk menunjang kegiatan di aekolah. Di antaranya pembuatan bahan ajar, pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Sehingga GPAI mampu menambah kompetensi dan wawasan dalam melaksanakan tugasnya.
Di samping itu, ujar Helmi, keberadaan guru PAI memberi pencerahan terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. Beragam permasalahan muncul di tengah-tengah ummat. Terutama masalah keutamaan tanggungjawab menjaga dan mengasuh orangtua berusia lanjut. "Sebaiknya kita belajar kasus memperebutkan hak mengasuh orangtua renta seperti di Mekkah sana. Mereka beradik kakak berselesih untuk memperbutkan pahala. Nah, di daerah kita, jauh berbeda berselisih memperbutkan harta orangtua. Kasus seperti ini, patut menjadi pembelajaran buat Guru PAI," ujar Helmi.
Dalam kesempatan itu, ikut memberikan materi Kasi PAI Kankemenag, Epi Mayardi. Dia menekankan persoalan yang berkaitan dengan karakter GPAI terus dibenahi. Guru PAI menjadi sosok panutan oleh warga sekolah dan masyarakat. Mempunyai karakter dan pribadi yang sportif, menjadi diri sendiri, menyadari kekurangan diri. Sehingga memperbaiki dan terus belajar menambah kemampuan diri," kata dia.
"Jangan ada sikap saling menyalahkan, apalagi gagal paham terhadap sesuatu kebijakan dari pimpinan baik yang dari Kemenag maupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman. Bersyukur dan berbangga GPAI karena diayomi oleh dua instansi," ujar Epi Mayardi.
Kasi PAI itu juga mengajak agar guru PAI tetap melanjutkan program unggulannya, seperti Program Tahfiz. "Kita menargetkan melahirkan dua orang Tahfiz setiap sekolah dalam setahun untuk Juz 30 minimal, dan akan di Wisuda Tahfidz serentak tingkat Padang Pariaman 2019 nantinya," harap Epi Mayardi.
Ia juga mengevaluasi beberapa kegiatan perlombaan PAI, seperti lomba kemah Rohis dimana Padang Pariaman belum berhasil meraih prestasi. "Namun kita tetap berbenah diri untuk menghadapi event berikutnya," ungkapnya.
KKG PAI dihadiri oleh Pengawas Sekolah, Kepala SDN 22 Lubuk Alung, Pengurus KKG PAI Kabupaten Padang Pariaman, Pengurus KKG PAI Kecamatan se-Kabupaten Padang Pariaman (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar