Sabtu, 15 September 2018

Meminimalisir Kenakalan Remaja Kelompok Penggiat Kesenian Tradisional Perlu Diperhatikan Bersama

Toboh Gadang--Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Padang Pariaman Munafestoni mendukung penuh tumbuh dan berkembangnya kelompok penggiat kesenian tradisional gandang tambua tassa di tengah masyarakat nagarinya. Tentu, kesenian demikian bagian dari upaya pembendung kencangnya pengaruh kesenian luar yang datang di masyarakat.
"Alhamdulillah, tahun ini dan itu akan diberikan Senin ini tiga kelompok penggiat gandang tassa di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga). Dua kelompok di Toboh Gadang dan satu kelompok di Nagari Sintuak," kata Munafestoni, Minggu (16/9) kemarin.
Menurutnya, bantuan lewat APBD Padang Pariaman melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bernilai Rp50 juta yang langsung berupa peralatan gandang tambua tassa. "Tiga kelompok yang dapat, yakni gandang tassa Toboh Palak Pisang, Toboh Kandang Gadang dan gandang tassa Tanjung Pisang, Nagari Sintuak," ungkapnya.
Sesuai informasi yang diberikan Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bantuan langsung diserahkan Senin ini. "Kelompok yang tiga ini dinilai aktif melakukan berbagai kegiatan, dan terus membuat pengkaderan, sehingga keseniannya jalan terus. Untuk itulah, kelompok itu perlu diberikan bantuan, agar semua peralatannya kembali bagus," sebut anggota dewan dari NasDem ini.
Dia melihat, pertumbuhan kesenian urang awak di kalangan anak muda ini patut diberikan sokongan secara bersama. "Dengan aktif melakukan kegiatan serta latihan, paling tidak akan mampu mengurangi penyakit yang lagi marak di kalangan anak muda kita. Sebut saja pergaulan bebas, narkoba, dan kenakalan remaja dan anak muda yang kian memprihatinkan saat ini. Jadi, mari kita semangatkan kembali nyanyian gandang tambua tassa," ungkapnya.
Seiring dengan itu, kata dia pula, sarana tempat melestarikan budaya gandang tambua tassa dan alek nagari juga di tambah di tengah masyarakat Toboh Gadang. "Alhamdulillah, peletkana batu pertama pembangunan laga-laga di Toboh Apa, langsung dilakukan Bupati Ali Mukhni seminggu yang lalu. Diharapkan, lewat partisipasi semua pihak yang ada di Toboh Gadang, pembangunan laga-laga itu cepat selesainya," harapnya.
"Toboh Gadang terkenal dengan alek nagarinya. Tiap tahun ada saja kegiatan alek nagari yang diadakan di laga-laga dalam korong di nagari ini," ujar dia. Saat alek nagari inilah, lanjutnya, adanya upaya melestarikan kesenian lama, berupa silek, uluambek, pasambahan, gandang tambua tassa. Laga-laga berdiri adalah dengan budaya gotong royong. Lahir dari ide masyarakat, terutama olah kalangan niniak mamak dan cadiak pandai dalam kampung.
Alek nagari, kata Munafestoni, tidak hanya melibatkan masyarakat Nagari Toboh Gadang saja. Melainkan, harus pula diikuti oleh nagari tetangga. Itulah yang kalau istilah urang awak, laman salalu, singok bagisia, terutama nagari terdekat wajib duduk dalam pembukaan dan selama alek berlangsung.
Dalam alek nagari, komunikasi masyarakat berlangsung, ekonomi berkembang. "Dan alek nagari berlangsung di Toboh Gadang sudah sejak zaman saisuak. Warih bajawek, pusako batarimo. Kita hanya melanjutkan serta menjalankan apa yang dinilai baik dari tradisi lama tersebut," ungkap anggota dewan yang sekaligus putra Toboh Gadang tersebut. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar