Kamis, 27 September 2018

Mitra Foundation Lubuk Alung Gelat Diklatsar Ilmu Pecinta Alam

Lubuk Alung--Mitra Foundation Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Ilmu Kepecinta Alaman awal Oktober nanti. Diklatsar ditujukan bagi anak muda dan masyarakat pecinta alam yang ada di berbagai belahan nagari. Bertempat di Tong Blau, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Diklatsar itu telah mulai dibanjiri calon peserta.
Direktur Mitra Foundation, Jasman Jay kepada Singgalang, Jumat (28/9) kemarin menyebutkan target peserta hanya 50 orang. "Alhamdulillah, Diklatsar yang akan diadakan pada 4-7 Oktober itu telah tertdaftar 30 orang lebih calon peserta. Bahkan ada calon peserta dari Provinsi Riau dan Jambi," kata dia.
Menurut Jasman Jay, dalam kesuksesan acara demikian, pihaknya memungut biaya bagi peserta Rp100 ribu. "Lewat uang sebanyak itu, peserta nantinya dapat fasilitas berupa baju kaos lengan panjang, kacu/scraf, Diklat, sertifikat, peta, transportasi dan kosumsi selama acara. Sedangkan fasilitas materi kegiatan berupa filosofi pecinta alam dan manajemen organisasi, manajemen perjalanan, manajemen perlengkapan, perbekalan, navigasi darat, survival dan bozo, serta SAR dan PPGD," ungkapnya.
Pihaknya sengaja menggandeng sejumlah lembaga, seperti Himpunan Pecinta Alam Piaman Laweh (HPAPL) dan Sekber PA Sumbar. "Insya Allah, pembukaan acara dilakukan di lapangan Sungai Abang Lubuk Alung oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni," sebut Jasman Jay.
Dia melihat, calon peserta yang akan ikut Diklatsar kali ini umumnya anak muda dari luar daerah. Sementara, kader muda dari Padang Pariaman dan Kota Pariaman sendiri masih kurang. Untuk itu, mumpung peluang pendaftaran peserta masih terbuka hingga akhir bulan ini, maka dihimbau anak muda daerah ini untuk ikut.
Jasman Jay menyebutkan, banyak hal yang bisa diberikan kepada pemerintah dan masyarakat lewat dunia pecinta alam. "Salah satunya, lewat dunia ini kita bisa membuka kawasan wisata baru, melihat potensi kampung yang belum tergarap, dan tentunya yang tak bisa kita hindari, adalah mensyukuri nikmat Yang Maha Kuasa terhadap indah dan luasnya alam ciptaan-Nya," katanya.
Katanya lagi, lewat ini pula para insan pecinta alam bisa mencegah praktek illegal logging terhadap hutan. Apalagi terhadap hutan lindung yang saat ini dikelola oleh nagari. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar