Minggu, 02 September 2018

Tiga Titik Jalan Rabat Beton Pemnag Lareh Nan Panjang Sungai Sariak Alokasikan 280 Juta

VII Koto--Pembangunan jalan rabat beton di Korong Bari Kampuang Pagang dan Korong Padang Limau, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman sedang dalam tahapan pengerjaan. Tiga titik jalan di dua korong itu memakan anggaran Rp280 juta berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikelola nagari tersebut.
Walinagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Agus Salim Rasyid kepada Singgalang menyebutkan, pembangunan jalan rabat beton itu sesuai keinginan masyarakat korong terkait yang diputuskan dalam Musrenbang beberapa waktu lalu. "Untuk Korong Bari Kampuang Pagang ada dua titik jalan rabat beton. Sedangkan Padang Limau ada satu titik," ungkapnya, Senin (3/9) kemarin.
"Khusus untuk Padang Limau, menurut masyarakatnya baru kali ini adanya jalan rabat beton. Sebelumnya hanya jalan tanah," kata Agus Salim Rasyid. Dia minta Tim Pengelola Kegiatan (TPK) bekerja secara maksimal, sesuai jadwal yang ditentukan.
Menurut dia, di tempatkannya dua titik jalan itu di Bari Kampuang Pagang, karena korong yang satu ini besar. Dibelah oleh Sungai Batang Mangoi. Sehingga satu titik di Bari dan satu lagi di Kampuang Pagang. Dengan jalan rabat beton ini pula, barangkali kemudahan bagi masyarakat terwujud.

Pemberdayaan

Di samping pembangunan fisik berupa jalan rabat beton, Pemnag Lareh Nan Panjang Sungai Sariak juga melakukan pembangunan yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat, sesuai tugas pokok dan fungsinya. "Untuk pemberdayaan tahun ini mencapai Rp435 juta anggarannya. Disebarkan hampir di seluruh korong yang ada di nagari ini," kata Agus Salim Rasyid.
"Ada tiga kelompok kesenian masyarakat yang kita berikan bantuan berupa gandang tambua tassa, yakni di Sungai Langkok, Cimpua dan Pasa Duyan. Kemudian juga ada bantuan sound system yang digunakan untuk pengeras suara oleh kelompok kesenian tersebut," katanya.
Selain itu, ujar dia, juga ada bantuan pakaian silek, bibit padi, kedelai, pupuk buat petani. "Kita tahu, sebagian besar masyarakat Lareh Nan Panjang hidup dari pertanian sawah dan ladang. Lewat bantuan bibit dan pupuk ini, kita ingin tak ada lagi sawah yang terbengkalai atau lahan terlantar," ungkapnya.
Agus Salim Rasyid menyebutkan, kelompok kesenian yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat butuh diberdayakan. Keberadaannya harus pula aktif melakukan kegiatan setiap kali ada momen penting dalam nagari. Tentunya, kesenian gandang tambua tassa ini mampu meminimalisir lajunya kesenian barat yang cenderung merusak tatanan masyarakat itu sendiri.
"Kelompok kesenian merupakan saluran bakat bagi anak muda agar dia punya kesibukan, dan mengalihkan pandangannya pada dunia lain yang bertentangan dengan adat istiadat Minangkabau itu sendiri," harap Agus Salim Rasyid. Sebab, ujarnya lagi, pengaruh narkoba, pergaulan bebas dan perbuatan melawan lainnya mayoritas terjadi di kalangan anak muda. Nagari mencoba membalik keadaan dengan menggalakkan kesenian urang awak sendiri, berupa gandang tambua tassa dan silek, serta kesenian lainnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar