Rabu, 12 September 2018

Kontrak Pembangunan BIM Ditandatangani Ali Mukhni tak Ingin yang Didemo Padang Pariaman yang Dapat Nama Kota Padang

Batang Anai--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni hadir dan menjadi saksi penandatanganan kontrak pembangunan terminal Bandara Internasional Minangkabau (BIM) antara PT. Angkasa Pura II dengan PT. Waskita Karya, Rabu (12/09). Ali Mukhni juga diminta memberikan sambutan mewakili Gubernur Irwan Prayitno yang berhalangan hadir karena ada agenda di kantor gubernur.
Turut hadir dalam penandatangan tersebut, Director Of Engineering & Operation PT. Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo, Director Of Operation I PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Didit Oemar Prihadi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Heri Nofiardi, juga lengkap dihadiri wakil dari seluruh instansi yang berkantor di lingkungan BIM Angkasa Pura II, antara lain Otoritas Bandara Wilayah VI Padang, wakil Perum LPPNPI (Airnav) Padang, Kantor Imigrasi BIM, Kantor Bea Cukai BIM, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang, Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Padang, Kantor Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman.
Sementara dari pihak Waskita Karya turut hadir Senior Vice President Division I PT. Waskita Karya (Persero) Tbk., Septiawan Andri Purwanto, Pimpinan KSO, PT. Ciriajasa Cipta Mandiri - PT. Konsultan Penerbangan Indonesia (Manajemen Konstruksi), Senior Vice President Of Internal Audit, Senior Vice President Of Corporate Secretary, Executive General Manager Of Airport Design Division, Agus Wialdi, Executive General Manager Of KC BIM, Dwi Ananda Wicaksana, Deputy Executive General Manager Of Project Area II, Muchrodin, Vice President Of Airport Engineering Development, Senior Manager Of Project Procurement & Legal Contract, Suparlan, Senior Manager Of Qc Area II, M. Hendra Irawan.
Bupati Ali Mukhni menyatakan kegembiraannya karena informasi dari Presiden RI, Joko Widodo ketika peresmian stasiun Kereta Api di BIM beberapa waktu lalu tentang rencana pengembangan fasilitas BIM teralisir pada pertengahan September ini. "Kami mengucapkan ribuan terima kasih atas kelanjutan pengembangan pembangunan terminal BIM ini," ujarnya.
"Ini sesuai dengan janji Bapak Presiden sewaktu meresmikan stasiun Kereta Api BIM Mei lalu," katanya melanjutkan. Insya Allah, katanya, Pemkab Padang Pariaman siap membantu pengembangan pembangunan BIM. Selalu berada di depan jika ada kendala yang dihadapi.
Bupati yang berpengalaman dalam pekerjaan konstruksi itu menyatakan keyakinannya terhadap mutu pekerjaan PT. Waskita Karya. "Kalau soal mutu kita tidak ragu lagi dengan Waskita Karya karena sudah berpengalaman dalam berbagai bidang pekerjaan konstruksi. Tidak hanya beroperasi di dalam negeri, tapi juga berkembang di luar negeri," pujinya.
Ali Mukhni juga meminta bantuan otoritas BIM untuk mengingatkan maskapai penerbangan untuk ikut mengenalkan daerah Kabupaten Padang Pariaman kepada penumpang yang akan turun dari pesawat. "Kami mohon agar maskapai penerbangan diingatkan untuk memberitahukan kepada penumpang bahwa mereka turun di BIM di wilayah Kabupaten Padang Pariaman bukan di Kota Padang," harap Ali Mukhni.
Hal ini memang selalu menjadi kegusaran bupati dua periode itu, karena menurutnya, penumpang pesawat harus diberitahu hal sebenarnya soal wilayah keberadaan BIM yang berada di Kabupaten Padang Pariaman. "Kalau ada masalah di BIM, Bupati Padang Pariaman yang didemo, tapi kalau nama Kota Padang yang dapat, ini kan nggak fear," kata Ali Mukhni bercanda.
Sementara itu, Director Of Engineering & Operation PT. Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo menjelaskan bahwa penandatangan kontrak kerja dilakukan sebagai tanda dimulainya perluasan BIM. "Sejak dibangun tahun 2005 sampai sekarang, tercatat jumlah penumpang sudah mencapai 4 juta," paparnya.
"Selama itu, kita hanya melakukan pengembangan baru sebatas apron, ruang tunggu, dan fasilitas di dalam saja," jelasnya lagi. Menurut Djoko, AP II akan mengembangkan BIM yang sekarang luasnya 22.000 m2 menjadi 49.000 m2 dengan kapasitas menampung penumpang sampai 6 juta orang.
Sekarang, kata dia, antara terminal dengan stasiun Kereta Api belum terhubung. Dia berharap dengan perluasan gedung terminal bisa tersambung dengan stasiun. Djoko optimis bahwa pengembangan BIM sesuai dengan pertumbuhan penumpang setiap tahun yang selalu meningkat. "Di AP II pertumbuhan penumpang bisa mencapai 13 persen," katanya menunutup.
Pada kesempatan yang sama, Director Of Operation I PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Didit Oemar Prihadi menceritakan bagaimana perusahaannya ditunjuk melalui tender sebagai pemenang pembangunan terminal BIM. "Waskita Karya punya pengalaman yang lama membangun bandara termasuk Bandara Soekarno Hatta. Sehingga kami senang dipercaya menjadi perusahaan pengembang pembangunan BIM ini," katanya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar