Rabu, 12 September 2018

40 Persen Warga Padang Pariaman Masih Melakukan BABS

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman diwakili Asisten I Idarusalam mengungkapkan, hingga bulan ini sudah 60 persen warga Padang Pariaman yang memiliki akses jamban yang sehat. Sisanya, 40 persen masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Bupati menginginkan 100 persen warga memiliki jamban yang sehat. Sehingga tidak ada lagi warga yang melakukan BABS.
Hal itu diungkapkan Idarusalam pada pembukaan Rapat Koordinasi Percepatan Program Nagari ODF serta Peran Lintas Sektor Terkait dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, Senin (10/9), di Masjid Baitul Makmur, Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris.
Menurut Idarusalam, orang yang melakukan buang air besar sembarangan berarti hidup tidak bersih. Padahal hidup bersih tersebut merupakan kewajiban bagi umat Islam. "Kita jangan menyebarkan penyakit pada keluarga, tetangga, kerabat maupun orang lain. Buang air besar sembarangan sangat berpeluang menyebarkan penyakit melalui kotoran yang dihasilkan seseorang,” tutur Idarusalam.
Dampak BABS dapat menyebarkan bakteri yang menyebabkan gizi buruk bagi bayi, stunting, pertumbuhan otak anak tidak cerdas, penyebaran penyakit diare dan sebagainya. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran bersama bahwa BABS adalah perilaku yang tidak sehat. Mari sejak sekarang hentikan BABS di Padang Pariaman, ajak Idarusalam.
Turut memberikan sambutan Plh. Kadis Kesehatan Padang Pariaman Firdaus, Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Armaidi Tanjung, Camat Nan Sabaris Wilson dan Walinagari Kapalo Koto Soni Putra. Tampil memberikan materi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Padang Pariaman Zairil.
Menurut Zairil, saat ini Nagari Kapalo Koto sudah 95 persen warganya yang memiliki jamban sehat. Artinya, tidak lagi melakukan BABS. Dari 103 nagari di Padang Pariaman, Nagari Kapalo Koto yang paling sedikit warganya masih melakukan BABS. Terutama masih buang air besar di kolam (tabek) ikan. ”Dengan adanya  pemicuan, diharapkan awal Nopember 2018 mendatang bisa di louncing Nagari Kapalo Koto bebas buang air besar sembarangan atau ODF,” kata Zairil.
Walinagari Kapalo Koto Soni Putra menyebutkan, hanya tinggal 26 KK yang belum memiliki jamban sehat. Sebanyak 18 KK memiliki akses jamban ke rumah tetangga. Sedangkan 8 KK masih buang air besar ke kolam (tabek) ikan.
Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung menyebutkan, masih adanya warga yang BABS bukan hanya masalah ketersediaan jamban di masing-masing rumah, tapi juga masalah perilaku hidup sehat. Sekalipun ada akses jamban, jika tidak diiringi dengan perilaku sehat buang air besar di jamban, tetap saja buang air sembarangan.
”Percepatan penyadaran pentingnya jamban sehat agar tidak lagi BABS, sangat membutuhkan dukungan semua pihak. Terutama walikorong, walinagari, tokoh masyarakat dan kerabat dari warga yang belum memiliki jamban sehat,” kata Armaidi menambahkan. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar