Sabtu, 15 September 2018

Mahasiswa Harus Cegah Dirinya dari Perbuatan Maksiat

Pariaman--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus berperan aktif dalam mencegah munculnya berbagai maksiat di masyarakat yang semakin mengkuatirkan. Tindakan minimal dan harus dimulai adalah mencegah diri sendiri dan orang terdekatnya untuk tidak melakukan perbuatan maksiat yang dapat merusak diri sendiri, masyarakat, agama dan bangsa.
Demikian diungkapkan pendiri PMII Kota Pariaman Armaidi Tanjung dihadapan peserta Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) XI Komisariat PMII STIE Sumbar, Jumat (14/9) malam, di gedung MDA Masjid Al-Abrar, Cubadak Air, Pariaman Utara. Dikatakan Armaidi Tanjung, makin banyak ditemukan kasus HIV di Kabupaten Padang Pariaman, yakni periode Januari – Agustus 2018 sudah ada 36 kasus. Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran penting untuk mencegah merebahnya penyebaran HIV-AIDS.
“Jika dilihat dari data Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Januari – Juni 2018 ditemukan 20 kasus HIV-AIDS, terdiri  dari 19 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Perilaku seksnya, 15 orang laki-laki suka laki-laki (homoseks), 4 seks bebas dan 1 dari pasangannya sendiri. Dari sisi umur 15-19 tahun 1 orang, 20-24 tahun 2 orang dan 25-49 tahun 17 orang,” kata Armaidi Tanjung yang juga Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut Armaidi Tanjung, mahasiswa sebagai orang terdidik harus mampu menjadi orang yang menolak berbagai maksiat tersebut. Jangan sebaliknya, malah menjadi motor dan pendukung dari maksiat itu. ”Jika ada mahasiswa yang menjadi beking dan melakukan maksiat, berarti sudah mencoreng jati dirinya sebagai mahasiswa,” tutur Armaidi mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa STISIP YPKM Padang tahun 1993-1994 ini.
Agar terhindar dari maksiat, kata Armaidi, mahasiswa harus lebih banyak melakukan hal-hal positif yang dapat menunjang keberhasilan dalam menunjang kehidupannya. Dengan aktif berorganisasi, seperti melalui PMII, maka mahasiswa terus dilatih mengembangkan jiwa kepemimpinannya. ”Lebih baik menghabiskan waktunya untuk berorganisasi  seperti PMII, ketimbang melakukan perbuatan maksiat. Yang namanya maksiat pasti merusak diri sendiri,” kata Armaidi Tanjung.
Ketua Pengurus Komisariat PMII STIE Sumbar Pariaman Adib Faisal menyebutkan, Mapaba XI berlangsung selama tiga hari, Jumat-Minggu (14-16/9) yang diikuti 30 orang peserta dari mahasiswa STIE Sumbar yang berasal dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. ”Tema Mapaba, menciptakan aktifis yang berpola pikir Aswaja,” kata Adib.
Menurut Adib, semangat mahasiswa untuk bergabung dengan Komisariat PMII di STIE Sumbar makin meningkat. Buktinya, peserta Mapaba cukup banyak diikuti mahasiswa STIE Sumbar. ”Kita terus mendorong mahasiswa agar aktif dan bergabung dengan PMII sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang berpahamkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” tutur Adib menambahkan. Mapaba dihadiri Ketua PC PMII Kota Pariaman Rizka Adilla, mantan Sekretaris PC PMII Kota Pariaman Zeki Aliwardana dan pengurus lainnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar