Rabu, 05 September 2018

Kondisi Bangunan 65 Persen Surau Pondok Ketek Juga Berfungsi sebagai Tempat Penginapan Jemaah Luar Daerah

Ulakan--Meskipun pembangunannya belum selesai para jemaah telah memanfaatkan Surau Pondok Ketek, terutama para jemaah yang datang dari berbagai daerah. Bangunan tempat penyimpanan benda berharga peninggalan Syekh Burhanuddin yang berukuran 29x19 meter, dibangun dua lantai sampai siap nanti akan menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar. Sejak awal pembangunan kembali surau itu hingga kini telah tegak dengan kokohnya.
Heri Firmansyah Tuanku Khalifah menyebutkan, untuk granit lantai satu telah terpasang semuanya. Hanya teras yang belum. Granit lantai dasar sebanyak 418 kotak merupakan pemberian H. Zulkarnain Datuak Rajo Indo, warga masyarakat Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung yang sukses mengelola PT. Restoran Padang Kuning di Kalimatan Timur.
"Sekarang sedang berlangsung pengerjaan finishing lantai dua. Kita berharap, pengerjaan yang telah berjalan sekitar 65 persen ini bisa tuntas secepatnya," kata dia saat bersua Singgalang, Kamis (6/9) kemarin.
Menurut dia, lazim setiap jemaah yang datang dari hampir seluruh pelosok Sumatera Barat memanfaatkan Surau Pondok Ketek sebagai tempat menginap usai melihat peninggalan Syekh Burhanuddin dan mengikuti pengajian. "Jadi, kalan lantai dua selesai pemasangan granitnya, nanti bisa dijadikan tempat istirahat jemaah," sebutnya.
Tuanku Khalifah ke-15 Syekh Burhanuddin ini menilai untuk granit lantai dua dan teras di lantai dasar belum ada tanda-tanda, dari mana akan datangnya. "Intinya, kita mengetuk hati seluruh masyarakat pengikut Syattariyah, untuk bisa berkontribusi dalam masalah ini. Melihat, kondisi bangunan saat, insya Allah surau ini akan jadi tempat yang menyenangkan bagi jemaah," ungkapnya.
Katanya lagi, yang menjadi tradisi dalam mengumpulkan uang untuk pembangunan surau di Ulakan ini, tiap habis puasa selalu melakukan acara lelang singgang ayam, yang dikemas dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), yang menampilkan sejumlah orang qori dan qoriah. "Alhamdulillah, lebaran kemarin juga dilakukan dan hasilnya, ini yang sedang dikerjakan tukang bangunan," ulas dia.
Dia melihat, pemasangan granit dilakukan secara berangsur-angsur. Memang yang namanya pembangunan ini tak bisa sekali jalan. Di samping bulan Syafar yang mashur dengan Syafa Gadang dan Syafa Ketek, pada bulan Rajab dan Sa'ban dan Syawal juga menjadi puncak ramainya jemaah yang datang ke Surau Pondok Ketek ini.
"Demikian itu merupakan tradisi sejak dulunya oleh jemaah yang bertalian dengan Syekh Burhanuddin dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Nah, setiap kali jemaah yang datang selalu memberikan sumbangan, sebagai kelanjutan pembangunan surau ini. "Ada yang memilih duluan ke Ulakan, lalu melanjutkan ke Surau Pondok Ketek yang terletak di Korong Koto Panjang, Nagari Sandi Ulakan," ujar dia.
Dan ada juga yang ke Surau Pondok Ketek dulu, baru ke Ulakan, komplek makam Syekh Burhanuddin. "Di sini, masyarakat melakukan tradisi wirid pengajian, tahlilan dan terakhir melihat dari dekat pakaian kebesaran Syekh Burhanuddin. Jadi, kondisi surau ini sudah sepatutnya diperbesar, agar mampu menampung banyak jamaah. Kasihan kita, kalau musim ramainya itu, ada jemaah yang tidur di atas mobilnya atau menumpang di emperan kedai di sekitaran surau ini," katanya.
Heri Firmansyah tercatat sebagai khalifah yang ke-15 Syekh Burhanuddin. Warih bajawek, pusako batarimo, dia merupakan kelanjutan dari khalifah sebelumnya, H. Bermawi yang telah berpulang ke rahmatullah. Surau Pondok Ketek tercatat sebagai benda cagar budaya, karena keberadaannya telah lama, dan punya nilai sejarah tersendiri.
"Awal mulanya, Surau Pondok Ketek ini adalah sebuah rumah milik kaum kami Suku Guci. Ke rumah inilah mulanya Syekh Burhanuddin menepat, tatkala pulang dari Aceh," ujar Heri Firmansyah. Mamak ditinggalkan, mamak pula ditepati. Garis keturunan itu jelas dan terus bersampung, dari Koto Panjang, Sintuak, dan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, sebagai kampung asalnya Syekh Burhanuddin.
Dia belum bisa memastikan, kapan selesainya bangunan ini. Yang jelas, setiap kali cukup anggaran untuk bekerja, para tukang dipanggilnya untuk melanjutkan pekerjaan yang tengah terbengkalai. Untuk itu, dia mohon bantuan banyak pihak, baik dari jamaah maupun dari pemerintah. Bagi Heri Firmansyah, kelanjutan pembangunan Surau Pondok Ketek sangat penting artinya. Masyarakat dan jemaah yang ingin memberikan sumbangan, silahkan kirim lewat BRI unit Nan Sabaris dengan nomor rekening 5492-01-013733-53-5 atas nama Surau Pondok Ketek. "Semoga niat baik ini akan dapat kemudahan dari Yang Maha Kuasa," harapnya.
Menurut dia, seluruh peninggalan Syekh Burhanuddin telah ada kataloknya. Artinya, para pengunjung tak lagi susah untuk membolak-baliknya. Cukup melihat daftarnya, mana yang akan dilihat sudah bisa tersambung cepat. Bahkan, sebagian kitab dan peninggalan lainnya sudah di-visualisasi-kan lewat cd. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar