Minggu, 17 Juli 2016

Tidak Mematuhi Aturan, Silakan Ajukan Surat Mundur Dari PNS

Musrenbang Kota Pariaman
Rehab Rekon Pascagempa Menjadi Skala Prioritas

Pariaman--Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Pariaman 2010, yang berlangsung Senin-Selasa (26-27/4) di Hotel Nan Tongga, banyak menitik-beratkan tentang persoalan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri. Apalagi, pascagempa banyak persoalan pembangunan ditengah masyarakat yang perlu menjadi perhatian tersendiri, dalam merumuskan hasil Musrenbang itu sendiri.
    Lewat kegiatan yang diikuti seluruh stakeholdes, baik SKPD dilingkungan Pemko, organisasi massa, tokoh masyarakat, lurah dan desa di Kota Tabuik itu, tahun ini memilih tema, 'lewat Musrenbang Kota Pariaman, kita wujudkan perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif dan berkelanjutan'. Dalam artian, peran aktif masyarakat itu sendiri sangat dituntut dalam masalah ini, sehingga pembangunan kedepan, betul-betul terlihat pro rakyat.
    Dalam siaran persnya yang disampaikan kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal, Walikota, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M melihat perencanaan, yang memuat prioritas pembangunan, kerangka ekonomi makro dan pendanaan, serta program lintas sektoral, sehingga RKPD berfungsi sebagai dasar dan pedoman bagi penyusunan APBD, yang nantinya akan ditetapkan secara bersama dengan wakil rakyat terhormat. "RKPD tahun depan, merupakan RKPD tahun ketiga dalam pelaksanaan RPJMD tahun 2009 lalu, hingga tahun 2013 nantinya," katanya.
    "Ini saat yang tepat untuk bisa kita menelaah, sejauhmana pencapaian hasil RPJMD yang telah ditetapkan dulunya. Oleh sebab itu, rencana tahun 2011, disusun secara cermat, dengan memperhatikan berbagai masalah, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang belum terselesaikan dengan baik," ujar Wako Mukhlis.
    Menurut Wako Mukhlis, masalah mendasar yang harus dipecahkan, dan dihadapi pada 2011 adalah, keberlanjutan masalah rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa. Masyarakat harus bangkit, sehingga ekonomi tetap bergerak dan tumbuh secara positif, penciptaan lapangan pekerjaan dan penurunan jumlah penduduk, yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.
    Selanjutnya, peningkatan investasi dan daya saing, ketahanan pangan dan produktipitas pertanian dalam arti luas. Berikutnya, peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan dan pariwisata, peningkatan peranserta masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat dan penanganan serta pengurangan resiko bencana.
    Wako Mukhlis melihat, tantangan kedepan yang paling berat itu adalah, memelihara pertumbuhan ekonomi, pengelolaan potensi lokal, sehingga ekonomi harus berkualitas, dan mutlak diperlukan, disamping memprioritaskan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa. "Bangunan sosial, seperti fasilitas umum dan rumah masyarakat, merupakan percepatan yang paling mendesak. Artinya, bangunan sosial masih banyak kita perlukan. Sedangkan dana untuk rehab rumah masyarakat, Pemrov telah membuat pilot project disetiap kecamatan yang ada, melalui kelompok masyarakat, yang beranggotakan dari 20 hingga 25 kelompok masyarakat. Kita menghibau masyarakat, bahwa dana pemerintah, sudah pasti melalui prosedur yang berlaku, dan itu telah kita tugaskan aparat atau SKPD terkait, untuk memberikan penjelasan pada masyarakat, jangan sampai terjadi kesalahan komunikasi, dalam masalah tersebut," kata Wako Mukhlis. (dam)
----------------------------------------------------------------------------------------
295 PNS Pemko Pariaman Disumpah
Tidak Mematuhi Aturan, Silakan Ajukan Surat Mundur Dari PNS

Pariaman--Sebanyak 295 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemko Pariaman, mengikuti sumpah PNS, yang dipimpin langsung walikota setempat, Drs. H. Mukhlis Rahman, M.M, Senin (26/4) di gedung Islamit Center, Pariaman. Pegawai yang sebanyak itu terdiri dari, pelamar umum, sebanyak 258, tenaga honorer 14, Sekdes, 21 dan susulan 3 pegawai.
    Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman dalam siaran persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan humas Setdako, Batrizal, melihat sumpah mengandung makna yang sangat mendalam. "Dengan mengikuti sumpah, berarti PNS telah diikat oleh sebuah aturan, terhadap diri PNS itu sendiri. Dengan arti kata, setiap PNS harus bekerja, sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)," katanya.
    Wako Mukhlis sempat berang melihat adanya sejumlah PNS yang tidak memakai pakaian lengkap, sebagaimana layaknya seorang PNS, seperti papan nama, lambang korpri. "Kalau saudara tidak mau pakai hal demikian, lebih baik membuat surat pernyataan mundur jadi PNS. masih banyak orang lain, diluar yang ingin jadi pegawai yang baik dan benar. Untuk itu, jangan separoh-paroh berkeinginan dalam masalah profesi PNS itu sendiri," tegas wako Mukhlis.
    "Dengan telah disumpah, para PNS harus bekerja secara ikhlas, jujur dan cermat. Untuk ini, saya minta semua pegawai yang ikut disumpah kali ini, untuk merenungkan, seraya menundukkan kepala, untuk bertafakur, serta bertekat untuk melakukan hal-hal yang terbaik selama bekerja," harap Wako Mukhlis lagi.
    Apalagi, lanjut wako Mukhlis, sumpah yang diucapkan mengandung makna dan merupakan tanggungjawab dunia wal akhirat. Sebab, disamping disaksikan banyak orang yang hadir, juga tidak kalah pentingnya Tuhan pun ikut mendengar sumpah yang diucapkan. "Untuk Sekdes, saya masih menerima laporan, tentang adanya penyalahan wewenang, tentang pendistribusian beras miskin untuk keluarganya. Kedepan hal itu tidak boleh lagi terjadi. Jangan memcontoh oknum PNS yang jelek dan punya reputasi buruk selama bekerja, tetapi contohlah pegawai yang punya dedikasi yang tinggi dalam bekerja," harap Wako Mukhlis.
    "Pergunakan alam takambang jadi guru. Perlihatkan apa yang terbaik dalam diri kita sendiri. Hendaknya angkatan yang disumpah saat ini, mampu memperlihatkan tauladan yang tinggi, terhadap semua pihak yang ada di kota ini," kata Wako Mukhlis. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar