Minggu, 17 Juli 2016

70 Persen Kondisi Jalan Kabupaten Rusak Berat, Pembangunan Infrastruktur Tahun Ini Cukup Banyak di Lubuk Alung

P2KP Lubuk Alung Harus Ikut Menghilangkan Budaya BAB Sembarangan

Lubuk Alung--Dari hasil pengamatan, masih banyak masyarakat Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman yang melakukan buang air besar mengandalkan saluran air sungai, maupun saluran irigasi. Akibatnya saluran air yang ada menjadi WC terpanjang. Untuk saat ini mungkin masih belum berdampak bagi kesehatan masyarakat secara signifikan.
    "Namun, bagaimana setelah 20-30 tahun ke depan. Lingkungan seperti apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu? Mungkin akan ada penyakit yang berbahaya dan endemic, sehubungan dengan pola Buang Air Kecil dan Buang Air Besar (BAK dan BAB) di saluran air tesebut," kata Asisten Koordinator Kota (Askorkot) Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (P2KP) Maryati.
    Di samping itu, kata dia, perilaku demikian mempengaruhi kesehatan terhadap ibu hamil dan anak yang dikandungnya. Generasi ke depan yang diharapkan akan menjadi penerus, harus mengalami suatu kondisi yang diluar dugaannya sebelumnya, misalnya cacat atau kondisi fisik lain yang tidak normal danlemah. 
    P2KP yang sedang dijalankan di seluruh nagari di Kecamatan Lubuk Alung, harus ikut menghilangkan budaya tersebut. "Sebenarnya, saat ini saja sudah ada keluhan masyarakat, terutama di musim kemarau. Jika air sungai, irigasi surut atau bahkan kering, maka akan timbul bau yang luar biasa menyengat," ujar Maryati.
    Katanya lagi, bisa dibayangkan kalau setiap hari ada 50-100 orang yang buang hajat di saluran air itu, berapa banyak bakteri Ecoli yang sudah menyebar. Belum lagi yang diterbangkan lalat kian kemari menghinggapi makanan, tentunya akan sangat mudah sekali bagi masyarakat di sekitar sungai ataupun irigasi yang akan terserang penyakit menular, di sebabkan oleh bakteri dan mikroorganisme lainya.
    Menyadari akan kodisi tersebut, lanjut Maryati, berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan Pemkab Padang Pariaman untuk menciptakan kawasan permukiman yang sehat dan masyarakat sejahtera. Di antaranya; kawasan pariwisata sehat, dengan menyediakan fasilitas MCK sehat dan tong sampah, sehingga semua kawasan wisata bersih tanpa sampah dan pengunjung nyaman.
    Kemudian, penyediaan sarana dan prasarana permukiman yang sehat dan layak. Seperti, jalan lingkungan yang baik, sarana air bersih, MCK yang layak di sekitar permukiman masyarakat. Tahun 2015 ini telah direalisasikan pembangunan 500 jamban sehat keluarga, dan pada tahun 2016 direncanakan pembangunan 1.000 jamban. (501)
-------------------------------------------------------

Ciptakan Budaya Sehat dengan Memberdayakan Lingkungan Rumah

Lubuk Alung--Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (P2KP) merupakan kelanjutan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP), di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman bersama pemerintah ikut mewujudkan kehidupan yang sehat dan mandiri.
    Asisten Koordinator Kota (Askorkot) P2KP Padang Pariaman Maryati menyebutkan, dengan memberikan perhatian gizi dan kesehatan kepada ibu hamil dan balita, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga, tentunya akan mampu menjadi rumah tangga demikian sehat dan mandiri.
    "Program itu telah lama dilakukan. Dan hasilnya, tentu belum semua yang membuat dan menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan. Pemerintah Padang Pariaman bersama P2KP tentu akan terus berbuat, sesuai kewenangan. Tinggal bagaimana masyarakat kita di nagari dan korong yang ada, untuk secara bersama-sama meningkatkan kesadaran dan kebutuhan akan hidup bersih dan sehat.
    Menurut Maryati, Pemkab Padang Pariaman tentu akan memberikan dukungan atas berbagai upaya untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan, sepanjang itu baik dan positif dampaknya bagi masyarakat.
    "Namun kita sadari bersama, apapun itu kegiata dan programnya sekalipun untuk kebaikan, membutuhkan proses yang tidak mudah. Kondisi di lapangan terkadang tidak selalu seperti yang diharapkan. Ada berbagai kendala dan tantangan. Butuh waktu yang tidak sebentar bagi semua pihak, untuk mengatasinya sampai kondisi yang diharapkan dan diidamkan oleh semua pihak dapat tercapai," ungkapnya. (501)
----------------------------------------------------

70 Persen Kondisi Jalan Kabupaten Rusak Berat, Pembangunan Infrastruktur Tahun Ini Cukup Banyak di Lubuk Alung

Lubuk Alung--Sekitar 70 persen jalan kabupaten di Kecamatan Lubuk Alung, kondisinya rusak berat. Hanya 30 persen yang kondisinya agak sedikit baik. Rusaknya jalan demikian, akibat aktivitas usaha galian C illegal yang sengaja 'dibiarkan'.
    Azminur, tokoh masyarakat Lubuk Alung kepada Singgalang, kemarin melihat jalan kabupaten yang rusak berat di kampungnya itu; jalan PLN Batang Tapakis, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang menuju Singguliang, Lubuk Alung. Ini boleh dibilang 100 persen punahnya. Bahkan, aspal yang hancur sejak lima tahun yang lalu itu, hingga saat ini tak ada lagi perbaikannya.
    "Sedangkan kondisi jalan dari Balah Hilia menuju Singguliang dan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung. Diperkirakan, jalan itu punah sekitar 60 persen. Selanjutnya, jalan dari Koto Buruak ke Padang Pulai, Pasie Laweh yang hancur sekitar 90 persen. Begitu juga jalan dari Padang Pulai ke Kampuang Pondok, Pasie Laweh juga rusak berat sekitar 90 persen," kata Azminur, mantan Camat Kecamatan Lubuk Alung ini.
    Azminur menambahkan, jalan Sikayan, Gamaran, Salibutan, Gantiang Koto Buruak, dan Nagari Sikabu Lubuk Alung 80 persen dinilai rusak dan punah. Jalan Rimbo Panjang ke Pungguang Kasiak 60 persen mengalami kerusakan. "Beberapa waktu lalu, saya bersama kawan-kawan melakukan survei soal itu, dengan langsung turun ke kampung-kampung tersebut," ungkapnya.
    Menurutnya, salah satu tugas pokok pemerintahan, berkewajiban untuk membangun infrastruktur umum (jalan dan jembatan), fasilitas sosial, pendidikan, kesehatan. Karena jalan ini harus menjadi prioritas utama, saatnya Pemkab Padang Pariaman membangunnya kembali. Apalagi, keberadaan jalan demikian sangat menunjang perekonomian masyarakat itu sendiri.
    Dia melihat, hampir selama satu periode jalan kabupaten di Kecamatan Lubuk Alung itu tidak pernah diaspal. Padahal, sudah beberapa kali diusulkan dalam Musrenbang untuk diaspal kembali. Sampai saat ini, kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan. Tiap hari kabut beterbangan, terutama pada saat truk pengangkut galian C lewat. Tentunya, kondisi ini berakibat pada kesehatan masyarakat.
    Anggota DPRD Padang Pariaman asal Lubuk Alung, Jaliyus Budhi kepada Singgalang menjelaskan, bahwa dalam APBD tahun ini ada banyak pembangunan jalan kabupaten di Lubuk Alung. Sebagian ada yang sedang dikerjakan, dan sebagian lagi akan dikerjakan.
    "Yang jelas, sesuai perjuangan kita di lembaga wakil rakyat, jalan yang rusak dan punah di Lubuk Alung itu dapat sambutan dari eksekutif, untuk pembangunannya kembali. Kita tahu, jalan yang rancak dan bagus merupakan idaman semua masyarakat," ungkapnya.
    APBD 2015
    Upaya perbaikan infrastruktur terus ditingkatkan Pemkab Padang Pariaman dalam rangka menggerakkan roda perekonomian. Namun, disadari juga pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap, berkaitan kemampuan keuangan daerah itu sendiri.
    Kabag Humas Setdakab Padang Pariaman Hendra Aswara, Kamis (9/10) menyebutkan hal itu. "Padang Pariaman mempunyai panjang jalan sekitar 1.400 km. Artinya, sama dengan jarak tempuh Pariaman - Jakarta. Untuk perbaikan infrastruktur jalan, kita lakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah. Ini sudah menjadi komitmen kepala daerah bersama DPRD, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Hendra Aswara, jebolan STPDN angkatan XI itu.
    Dijelaskannya, untuk 2015 ini telah dianggarakan pembangunan jalan, jembatan, MCK, penyediaan air bersih, serta irigasi sebesar Rp138 miliar untuk 17 kecamatan di Padang Pariaman. Anggaran tersebut terletak pada Dinas Pekerjaan Umum. "Seluruh kegiatan tersebut telah banyak yang selesai, dan masih ada yang sedang dikerjakan," kata mantan Kabid Diklat BKD ini.
    Ketika dikonfirmasi mengenai kegiatan fisik untuk kecamatan Lubuk Alung, Hendra memberikan rincian pekerjaan yang dilaksanakan tahun ini sebanyak 18 kegiatan. Mulai dari peningkatan jalan Pondok Pesantren Tuanku Jali Sadana, peningkatan jalan Rawang Lokan, Taluak Balibi (lanjutan), peningkatan jalan (hotmix) perumahan Tapian Puti (Kampuang Ladang) Balah Hilia, Lubuk Alung.
    Selanjutnya, peningkatan jalan alternatif samping rel kereta api Kampuang Tangah, Jambak Lubuk Alung, pemeliharaan periodik jalan jurusan Jambak – Ketaping, pembangunan MCK di Lubuk Alung, peningkatan jalan sawit di Korong Rawang, Nagari Aia Tajun Lubuk Alung, pembangunan jembatan Kampuang Baru - Aia Tajun, peningkatan jalan Aia Tajun - Batang Kambaru, dan peningkatan jalan samping kantor walinagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung.
    Kemudia, lanjutnya, juga pemeliharaan periodik jalan Simpang Empat Sikabu - Balanti, pemeliharaan periodik jalan Jambak - Lubuak Simantuang, pembangunan Irigasi Lubuak Munti, Korong Salibutan, pembangunan MCK di Sikabu, peningkatan dan pengembangan perpipaan air bersih Sikabu.
    Menurut Hendra, ada juga rehabilitasi jaringan irigasi D.I Banda Pondok, Pasie Laweh Lubuk Alung, peningkatan jaringan irigasi D.I Lubuak Simantuang, dan peningkatan  jaringan irigasi D.I Lagan Buiah, Pasie Laweh. "Pembangunan infrastruktur ini tentunya  sesuai aspirasi masyarakat, dan ke depan kita lebih tingkatkan lagi," kata utra Sungai Geringging itu. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar