Rabu, 20 Juli 2016

KPU Padang Pariaman Rekrut 6.419 Anggota KPPS

NU Padang Pariaman Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

Sungai Limau--Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Padang Pariaman mendukung penuh penggunaan pupuk organik bagi petani, terutama warga nahdliyin. Pemakaian pupuk organik tersebut dapat menekan biaya (cost) sekaligus meningkatkan produksi pertanian itu sendiri.
    Ketua PCNU Padang Pariaman, Drs. Abdul Hadi mengungkapkan hal itu ketika meninjau pembukaan pembuatan pupuk organik di Kampung Pisang, Korong Paingan, Kecamatan Sungai Limau, Sabtu (22/5). Menurutnya, ditengah meningkatnya harga pupuk kimia belakangan ini, kehadiran pupuk organik diharapkan dapat membantu petani, dalam masalah demikian.
    ”Selain itu, pembuatan pupuk organik dengan metoda NT45 yang dilaksanakan kader-kader NU Padang Pariaman tersebut, sangat ramah lingkungan. Selama ini, penggunaan pupuk oleh petani cenderung kurang ramah lingkungan. Dengan alasan itu pula, NU tetap mendorong petani agar dapat  memakai pupuk organik yang bahannya ada di sekitar petani,” kata Abdul Hadi didampingi instruktur pembuatan pupuk organik Zeki Aliwardhana dan Bagindo Armaidi Tanjung.
    Ketua Kelompok Tani Binuang Saiyo Paingan, Abdul Ganip yang melaksanakan pembuatan pupuk organik ini mengaku sudah cukup lama ingin memakai pupuk organik ini. Namun, barulah saat ini program pembuatan organik yang bahan bakunya sangat mudah didapatkan.
    ”Kelompok Tani Binuang Saiyo yang beranggotakan 36 orang, dengan luas lahan sawah sekitar 2.850 hektare. Alasan kami mulai beralih ke pupuk organik, mengingat industri sudah seringkali susah didapatkan. Hargapun cenderung mahal yang mencapai 30 persen. Contohnya, dulu pupuk  urea dari kios biasanya Rp63.000 / karung isi 50 kg. Kini, harganya mencapai Rp 93.000/karung,” kata Ganip yang juga pengelola PAUD Azzahrah Ma’arif setempat.
    Sementara instruktur pembuatan pupuk organik, Armaidi Tanjung dan Zeki Aliwardhana menilai pembuatan pupuk organik ini memerlukan waktu 50 jam atau 2 hari 2 malam. Bahan bakunya terdiri dari kotoran ternak, dedak halus dan sekam yang sudah dibakar. Ketiga bahan baku tersebut berada di sekitar petani sendiri.
    ”Dengan tersedianya bahan baku pupuk organik di lingkungan petani, maka petani tidak perlu mengeluarkan uang. Kalaupun ketiga bahan tersebut didapatkan dengan pembelian ke penduduk setempat, toh uang tetap beredar di daerah tersebut. Bukan lari ke luar daerah itu,” kata Zeki Aliwardhana Wakil Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman ini.
    Menurutnya, pembuatan pupuk organik sudah dimulai sejak 2007 lalu. Hasilnya, sangat memuaskan dibanding dengan produksi padi sebelum pemakaian pupuk organik. Hanya saja masih banyak petani yang belum tahu dan enggan membuat dan memakai pupuk organik ini. ”Kita terus mendorong masyarakat petani untuk punya pengetahuan tentang pupuk organik dan cara pemakaiannya,” kata Zeki lagi. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------

KPU Padang Pariaman Rekrut 6.419 Anggota KPPS

Pariaman--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang Pariaman, Minggu (23/5) lalu telah menerima kartu suara calon gubernur/wakil gubernur. Sementara, kartu suara untuk calon bupati/wakil bupati masih dalam proses di percetakan Jakarta. Kartu suara dimaksud, langsung diantarkan pihak percetakan ke kantor KPU setempat.
    Menjawab Singgalang, anggota KPU yang membidangi sosialisasi, Yul Rahmat, S.T mengakui bahwa kartu suara tengah dilakukan pengecekannya. Sebab, kartu suara tersebut saat pencoblosan/pencontrengan pada 30 Juni nanti harus utuh dan dalam keadaan baik. "Pegawai KPU tengah melakukan sortiran kartu suara calon gubernur menjelang kartu suara calon bupati hadir di KPU ini," katanya.
    Disamping itu, lanjut Yul Rahmat, KPU juga tengah merampungkan tahapan yang tengah berlangsung. "Sejak 21 hingga 27 Mei ini, kita tengah melakukan rekrutmen anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang jumlahnya sebanyak tujuh anggota setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Adapun jumlah TPS di seluruh Padang Pariaman mencapai 917 TPS. Jumlah yang sebanyak itu dikalikan sebanyak tujuh anggota, maka jumlahnya sebanyak 6.419 anggota KPPS," kata Yul Rahmat lagi.
    Menurut Yul Rahmat, rekrut anggota KPPS yang sebanyak itu tetap diberikan kesempatan pada anggota KPPS yang lama, yang dianggap punya kemampuan saat Pileg dan Pilpres lalu. Disamping itu, KPU juga minta para guru dan PNS yang tinggal di korong, untuk bisa bergabung di KPPS tersebut. Hal itu mengingat, nilai kerja para guru cukup bagus, dan punya tulisan yang indah, sehingga dianggap mampu menyelesaikan tugas nantinya dengan baik dan benar.
    "Rekrut KPPS tersebut, meliputi tes tertulis dan wawancara yang dilakukan langsung oleh KPU. Pada 4 dan 5 Juni, seluruh anggota KPPS yang lolos langsung diumumkan, dan tanggal 7 Juni mereka langsung dilantik secara bersamaan. Kita ingin, hasil kerja yang akan dilakukan KPPS sebagai garda terdepan dalam pelaksaan Pilkada, bisa berjalan dengan sukses serta membuahkan hasil yang diterima semua yang berkepentingan," tegas Yul Rahmat.
    Yul Rahmat melihat, baik buruknya Pilkada sangat bergantung pada kerja yang ditampilkan para KPPS di TPS nantinya. Dalam situasi saat ini, tarik-menarik berbagai kepentingan bakal mengemuka ditengah persaingan yang ketat nantinya. "Untuk itulah KPPS diminta untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, serta terbebas dari berbagai intimidasi dan intervensi yang datang dari berbagai pihak. Mereka harus bekerja sesuai aturan dan mekanisme yang mengatur tentang hal itu," ungkap Yul Rahmat. (dam)
-------------------------------------------------------------------------------------

PKBM Iqra' Lubuk Alung Ikuti Pelatihan PNF Sumbar

Lubuk Alung--Selama tiga hari 23-26 Mei ini, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Iqra' mengikuti pelatihan Pendidikan Non Formal (PNF) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat di Padang. Kegiatan itu diikuti, mengingat komitmen PKBM Iqra' yang selalu setia mengembangkan PNF dilingkungan PKBM-nya yang terletak di Lubuk Alung ini.
    Ketua PKBM Iqra' Lubuk Alung, Hilman H, A. Md kepada Singgalang, Minggu (23/5) lalu menilai kegiatan ini cukup bagus dan merupakan sebuah kehormatan yang diberikan Dinas Pendidikan Sumbar pada PKBM Iqra' ini. "Kita telah cukup lama dan eksis dalam mengembangkan PNF di Lubuk Alung ini. Alhamdulillah, setiap tahun peserta selalu bertambah. Para siswa yang ikut tidak saja dari Lubuk Alung, tetapi juga banyak yang datang dari nagari tetangga, seperti Sintuak, Ketaping, Toboh Gadang, Sungai Buluah dan nagari lainnya," kata Hilman, yang didampingi pemina PKBM Iqra', Drs. Ruswan Tanjung.
    Menurut Hilman, kegiatan PKBM yang telah dikembangkan selama ini, disamping pendidikan Kesetaraan, juga dilakukan pendidikan Paket. "Kemudian, PKBM Iqra' juga mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dengan menyediakan ratusan buku dari berbagai judul. Baik yang bernuansa umum, maupun agama dan biografi sesorang yang sukses. Setiap hari pengunjung TBM ini terus berdatangan. Melihat kondisi saat ini, pengembangan budaya membaca ditengah masyarakat cukup berhasil dan memuaskan," kata Hilman yang juga Sekretaris DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Padang Pariaman ini.
    Hilman yakin, momen pelatihan tentang PNF yang diikuti selama tiga hari ini akan menjadi momen tersendiri bagi PKBM Iqra', dalam melihat arti penting PNF dimasa mendatang. "Kini, PNF betapa tidak lagi dijadikan sebagai belajar sampingan. Namun lebih dari itu, PNF telah dijadikan semacam kebutuhan oleh siswa/siswi SMP dan SMA dalam meningkatkan prestasinya di sekolah. Begitu juga dorongan dari orangtua terhadap anaknya, agar juga belajar di PNF telah cukup memasyarakat. Tinggal lagi peningkatan dimasa mendatang," kata Hilman lagi. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar