Minggu, 17 Juli 2016

Aktivitas Masyarakat Pilubang dan Rimbo Karambie Lumpuh

Jembatan Amruk Diterjang Banjir
Aktivitas Masyarakat Pilubang dan Rimbo Karambie Lumpuh

Ketaping--Akibat banjir yang melanda Pilubang, Nagari Ketaping dan Rimbo Karambie, Nagari Tapakis, sebuah jembatan ambruk diterjang deras dan kuatnya air sungai yang meluap saat itu. Kini, sebagai antisipasi awal, masyarakat berinisiatif membentangkan pohon kelapa sebagai jembatan darurat.
    Anggota DPRD Padang Pariaman asal Ketaping, Bagindo Rosman bersama Dinas PU daerah itu, kemarin langsung turun tangan, mendatangi lokasi yang menghubungkan Nagari Ketaping dengan Nagari Tapakis tersebut. "Ini termasuk bencana alam, yang harus segera ditangani secepatnya," kata politikus PAN itu.
    Memang, kata Rosman, jembatang yang melintasi Sungai Batang Ketaping itu sudah lama dibangun. Jembatan itu dulunya, hanya berlantai kayu. Hanya pondasi di ujung dan pangkalnya yang pakai beton. Datang banjir yang luar biasa besar, membuat jembatan itu ambruk dan hanyut.
    "Kini, atas inisiatif masyarakat Ketaping dan Tapakis ada sejumlah pohon kelapa yang dibentangkan. Namun, tidak bisa dilewati kendaraan roda empat dan enam. Roda dua pun harus berhati-hati, agar jangan terjun bebas ke sungai dibawahnya. Apalagi, yang namanya pohon kelapa dengan mudahnya membuat orang melewatinya tergelincir," ungkap Rosman lagi.
    Rosman berharap, anggaran pembangunan kembali jembatan demikian bisa dianggarkan dalam APBD Perubahan Padang Pariaman tahun ini, melalui dana bencana alam. Sebab, kebutuhannya lumayan fital. Ekonomi dua nagari dalam dua kecamatan; Batang Anai dan Ulakan Tapakis lumpuh.    (501)
------------------------------------------------------------

Padang Pariaman Disungkup Kabut Asap
Komunitas Iqra' Lubuk Alung Bagikan Ratusan Masker

Lubuk Alung--Lubuk Alung dan Kabupaten Padang Pariaman akhir-akhir ini mulai disungkup kabut asap. Dari hari ke hari, kabut yang katanya kiriman dari luar itu semakin pekat saja menyebar di seantero sudut kampung dan nagari dalam daerah ini.
    Rabu kemarin, sejumlah anak muda yang tergabung dalam Komunitas Iqra' Lubuk Alung berinisiatif membagikan masker kepada masyarakat yang melewati jalan lintas Padang - Bukittinggi tersebut. Ada ratusan penutup mulut dan hidung itu dibagikan secara gratis, sebagai rasa kepedulian komunitas itu.
    Menurut Mirza Harmadi, Nasrizal, Yardi, Asnawir Purnama, dan sejumlah pemuda lainnya yang tergabung dalam komunitas demikian, kabut asap ini sepertinya sudah mengandung penyakit yang harus diantisipasi. "Sebagai anak bangsa, kita merasa terpanggil untuk membagikan masker ini," kata mereka.
    "Masker yang kita bagikan ini, di samping patungan dari masing-masing kita yang membelinya, juga ada sumbangan dari pihak-pihak yang merasa terpanggil untuk aksi kepedulian ini. Hari ini kita bagikan kepada pengguna jalan. Insya Allah, besok (hari ini) kita bagikan di kalangan anak sekolah," ungkap mereka.
    Padatnya arus transportasi di Lubuk Alung, lanjutnya, tidak terasa ratusan masker yang dibagikan hanya sebentar saja ludes habis. "Kita ingin, untuk pembagian di kalangan anak sekolah dan pelajar, ada tambahan masker dari pihak-pihak yang ingin ikut dalam hal ini. Mari kita selamatkan anak-anak bangsa dan masyarakat banyak dari ancaman penyakit ispa akibat kabut asap ini," harap mereka.
    Kepala BPBD Padang Pariaman Amiruddin menilai, kabut asap yang melanda daerah ini masih dalam lepel dua. "Meskipun belum pada level berbahaya, yang jelas ini sebuah ancaman agar masyarakat mengantisipasinya secara baik," katanya.
    "Jarak pandang di Padang Pariaman masih lebih dari 300 meter. Pemkab tetap menghimbau, agar masyarakat tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah," ungkapnya. (510)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar