Minggu, 17 Juli 2016

Tanpa Pengendalian, Laju Pertumbuhan Penduduk Sangat Tinggi dan Cepat

Tanpa Pengendalian, Laju Pertumbuhan Penduduk Sangat Tinggi dan Cepat

Padang Pariaman--Pertumbuhan penduduk di Indonesia masih sangat tinggi. Kondisi ini menjadi ancaman dalam segala aspek kehidupan. Tidak hanya pada sektor ketersediaan pangan, sandang dan papan, tetapi juga menyangkut sektor pertahanan dan keamanan.
    Guna menyamakan persepsi dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Padang Pariaman menyelenggarakan Gebyar Pembangunan Kependudukan 2015. Kegiatan itu dibuka Bupati Ali Mukhni bertempat di aula kantornya di Parit Malintang, Selasa (6/10) lalu.
    Beberapa kegiatan yang berlangsung dalam gebyar itu, antara lain; pertemuan orientasi pengelolaan analisis dampak kependudukan, pelantikan koalisi Indonesia untuk kependudukan dan pembangunan, sosialisasi dan desiminasi pembangunan berwawasan kependudukan kepada legislatif, sosialisasi 4-T di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, serta pembekalan mitra kerja lini lapangan dan PLKB/PKB.
    Tidak tanggung-tanggung, gebyar yang dihadiri sekitar 500 peserta dari unsur pemerintah kabupaten, aparatur Kodim 0308 dan tokoh masyarakat itu menghadirkan sejumlah narasumber dari pusat dan provinsi. Di antaranya Deputi Pengendalian Penduduk pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr Wendy Hartanto, Ketua Umum Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan Nasional Sonny Harry B Harmadi, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar Noprijal. 
    Bupati Ali Mukhni meminta seluruh pemangku kepentingan di daerah itu agar secara bersama-sama ikut mengajak masyarakat, khususnya pasangan usia subur, untuk menyukseskan program keluarga berencana (KB). Sebab, tanpa pengendalian, laju pertumbuhan penduduk akan sangat tinggi.
    Suatu hal yang menarik perhatian banyak orang, kedatangan para undangan dari Jakarta bersama Bupati Ali Mukhni disambut dengan prosesi adat dengan menyuguhkan siriah dalam carano. Jika biasanya tim yang menyuguhkan siriah yang diawali dengan tari pasambahan adalah gadis-gadis belia, kali ini justru oleh para perempuan lanjut usia. Mereka tergabung dalam Sanggar Tari Safa Marwa Talagondan, Ketaping, yang merupakan binaan UPT BKKBD Kecamatan Batang Anai dan tokoh masyarakat setempat, Kapten (Inf) Irwan Taufik. (501)
------------------------------------------------------

Padang Pariaman
KPU Ganti Kembali Baliho Cabup dan Cawabup yang Rusak

Padang Pariaman--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman mencatat sebanyak empat titik lokasi baliho pasangan cabup dan cawabup daerah ini yang dirusak orang tak dikenal. Hasil analisanya, keempat titik demikian, kerusakannya hampir berimbang. Artinya, kedua pasangan; Ali Mukhni - Suhatri Bur dan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil sama-sama dirusak balihonya.
    "Seperti di Lubuk Alung, itu baliho pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur yang dirusak. Sedangkan di Kampuang Dalam, baliho pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil yang dirusak. Begitu pula di 2x11 Enam Lingkung dan Kecamatan Sungai Limau. KPU bersama personilnya di kecamatan dan nagari telah melakukan langkah-langkah kongkrit untuk perbaikan baliho yang rusak tersebut," kata Zulhijasmar Apung, Divisi Logistik KPU Padang Pariaman.
    Menurut dia, petugas KPU yang ada di Lubuk Alung telah membongkar baliho yang dirusak itu. Termasuk juga baliho yang tak dirusak, karena kudua pasangan calon itu, balihonya dipasang secara bergandengan. Agar tidak timbul kecemburuan sosial, maka keduanya diselamatkan secara baik-baik.
    Begitu juga di tempat lainnya. "Kita ingin, tim sukses pasangan calon bupati dan masyarakat ikut terlibat dalam menyukseskan Pilkada serentak 9 Desember mendatang, dengan mencermati pesan-pesan yang ada dalam baliho dan alat peraga kampanye (APK) lainnya yang sengaja disebar di seluruh kecamatan dan nagari," harap Apung.
    Katanya lagi, KPU Padang Pariaman berusaha membuatkan lagi baliho yang rusak itu. "Kalau ada anggaran untuk itu, baliho yang rusak itu diganti kembali. Kita ingin, sosialisasi Pilkada berjalan secara menyeluruh dan merata. Penyebaran baliho dan APK lainnya, adalah bagian dari sosialisasi Pilkada yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat yang telah punya hak pilih," ungkapnya. (501)
--------------------------------------------------------------------

Netralitas ASN dalam Pilkada Mempengaruhi Tatakelola Pemerintahan.

Padang Pariaman--Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan. Posisinya sangat rentan untuk dimanfaatkan pleh para pasangan calon kepala daerah, terutama calon yang berasal dari petahana atau incumbent.
    Tokoh masyarakat Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman Azminur melihat incumbent punya kesempatan untuk melakukan politisasi birokrasi, sehingga kenetralan ASN untuk memihak pada salah satu pasangan calon sangat memungkinkan terjadi.
    Hal ini, ujar dia, berdampak pula terhadap tatakelola pemerintahan yang baik seperti kualitas pelayanan publik. "Banyak kepala daerah mengganti Kepala SKPD beserta para pejabat struktural di bawah jajaran SKPD, para camat yang tidak ikut mendukungnya untuk pencalonan pada periode kedua. Seperti yang terjadi di Padang Pariaman belakangan ini," ujar Azminur, mantan Camat Lubuk Alung ini.
    Dia menilai, dengan alasan hak prerogatif bupati, pelantikan yang terjadi tidak lagi memandang batasan kewenangan yang dimilikinya. Tentunya, hal seperti demikian melanggar regulasi yang ada. Mulai dari undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Permen (Peraturan Menteri).
    Pengangakatan pejabat yang dilakukan di Padang Pariaman pada saat terakhirnya masa demikian bagi periodesasi Ali Mukhni, sudah keluar dari frame manajemen SDM aparatur seperti berdasarkan kompetensi, kapabilitas, daftar urutan, kepangkatan dan jabatan yang diemban yang bersangkutan sesuai dengan pangkatnya. (501)
--------------------------------------------------------------------

Kedepan, Jadikan Iven TdS Sebagai Ajang yang Menyenangkan dan Menyejukkan

Pariaman--Ada beberapa catatan berupa kritikan dan saran ke depannya, terhadap penyelenggaraan Tour de Singkarak (TdS)yang saat ini masih berlangsung di Sumatera Barat. Tentunya, agar iven internasional balap sepeda itu jadi kesenangan dan tidak menjengkelkan lagi, seperti yang terjadi saat ini.
    Azminur, tokoh masyarakat Lubuk Alung melihat iven ini berdampak terhadap para pemakai jalan protokol dan jalan provinsi yang dilewati peserta yang datang dari berbagai negara luar tersebut. "Terlalu cepatnya penutupan jalan yang dilakukan petugas, sehingga para pengguna jalan terutama yang mau menuju bandara, rumah sakit, dan lain sebagainya menjadi terlambat," kata dia.
    "Bahkan, orang yang menuju bandara bisa ditinggalkan pesawat yang akan ditumpanginya, saking lamanya jalan ditutup yang tak pakai alternatif. Para pelaku ekonomi yang mau negosiasi bisnis, bisa batal rencana dan agenda yang sudah di susunnya," ungkapnya.
    Dia menilai, pasca para peserta lewat, masyarakat yang menonton sering meninggalkan sampah yang berserakna, berupa kemasan makanan dan minuman. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka perlu pemerintah daerah kabupaten/kota membangun infrastruktur umum; jalan dan jembatan, serta membenahi jalan yang rusak yang bisa menghubungi fasilitas jalan ke bandara, pelabuhan, rumah sakit, dan lainnya.
    Azminur memberikan ultimatum, kalau TdS untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan lokal, Pemprov Sumatera Barat dan Pemkab/Kota perlu membangun komitmen dalam mempromosikan produk unggulan masing-masing daerah. Mulai dari objek wisata, seni dan budaya, usaha pariwisata.
    "Yang tidak kalah penting dari itu, perlu dibangun tempat sampah di pinggir jalan, terutama di setiap persimpangan. Sebab, analisa mengatakan; setiap persimpangan, banyak para penonton TdS. Mereka keluar dari kampung bagian dalam dari simpang tersebut," harapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar