Sabtu, 02 Juli 2016

Pengaruh Tekhnologi Semakin Mengkhawatirkan, Kembali ke Quran Jadi Solusi Terbaik

Pengaruh Tekhnologi Semakin Mengkhawatirkan, Kembali ke Quran Jadi Solusi Terbaik

Padang Pariaman, Singgalang
    Bupati melalui Asisten II Setdakab Padang Pariaman, Ali Amran membuka secara resmi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, Jumat (5/6) lalu di Masjid Nurul Hidayah, Koto Hilalang, Nagari Sikucur.
    Dia mengatakan, tujuan dilaksanakanya MTQ adalah untuk lebih meningkatkan syiarnya agama Islam di Kabupaten Padang pariaman. "Selain itu, tujuan MTQ ini untuk mencari bibit unggul atau kafilah terbaik yang akan berlomba pada MTQ tingkat kabupaten nantinya," kata Ali Amran.
    Menurutnya, anak-anak dan generasi muda sekarang hendaknya sudah lebih dalam mengamalkan Quran, karena pengaruh teknologi informasi sudah semakin mengkhawatirkan masa depan mereka. "Kita sebagai orangtua harus betul-betul mengantisipasi dan mengawasi anak-anak dalam beraktifitas sehari-hari, seperti menonton televisi, bermain warnet supaya tidak terpengaruh oleh hal yang berbau negatif," himbaunya.
    Atas nama Pemkab Padang Pariaman, Ali Amran sangat memberikan apreseasi atas pelasksanaan rutin MTQ di Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, agar kafilah-kalfilah kecamatan ini bisa berbicara di tingkat provinsi dan nasional. "Kita memberikan doa dan semangat kepada para peserta, agar bisa memberikan azaz manfaat baik untuk dunia maupun akhirat
nanti," tutup Ali Amran.
    Kepala Kemenag Padang Pariaman Masrican yang diwakili Kepala KUA V Koto Kampuang
Dalam, Yulizar mengatakan, Quran merupakan pegangan hidup umat manusia. Dari itu Quran harus "dibumikan". "Apapun pangkat dan jabatan yang kita sandang, marilah kita berpedoman
pada Quran dan Hadits karena keduanya merupakan pegangan hidup manusia," jelasnya.
    Menurut Yulizar, MTQ ke-43 kali ini memperlombakan cabang Tilawah dan Tartil Quran. "Jumlah peserta pada cabang Tilawah sebanyak 24 orang, dengan rincian; 12 putra dan 12 putri, demikian juga dengan cabang Tartil Quran," jelasnya.
    Walinagari Sikucur, Alizar mengatakan, MTQ memupuk cinta anak akan baca Quran. Demi terwujudnya pendidikan agama yang dicita-citakan, perlu adanya dorongan semua lapisan dan tokoh masyarakat, keseriusan orangtua untuk menyerahkan anak-anaknya masuk pendidikan agama. (501)   
-----------------------------------------------------------

Fatayat NU Padang Pariaman Bentengi Keluarga dari Kelompok Radikal

Lubuk Alung, Singgalang   
    Ketua Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (PC Fatayat NU) Kabupaten Padang Pariaman, Betri Murdiana optimis organisasi yang dia pimpin dapat berkembang dengan baik, karena masyarakat Sumatera Barat, khususnya Padang Pariaman merupakan masyarakat yang kuat dengan adat istiadat dan paham keagamaan Ahlussunnah Waljamaah. Perempuan muda yang terhimpun di Fatayat NU berupaya membentengi keluarga dari serangan paham keagamaan yang merusak tatanan yang sudah tumbuh dan berkembang di tengah kehidupannya.
    Betri Murdiana mengungkapkan hal itu usai pelantikan PC Fatayat NU Padang Pariaman masa khidmat 2014-2019, Sabtu (6/6) di aula KPNG Lubuk Alung. Pelantikan dirangkai dengan diskusi publik yang bertemakan; 'Komitmen Bersama Wujudkan Pilkada Serentak Tahun 2015 yang Damai dan Berkualitas'. 
    Dikatakan Betri Murdiana, keluarga merupakan garda terdepan untuk membentengi anak-anak muda dari serangan kelompok Islam yang cenderung radikal. Salah satunya ISIS, (The Islamic State of Iraq and Syria-Negara Islam Irak dan Syam), yang mulai diwaspadai di Padang Pariaman saat ini. "Fatayat NU sebagai perempuan muda NU yang berpahamkan Islam Ahlussunnah Waljamaah terus berupaya mengembangkan Islam rahmatan lil alamin. Organisasi ini menghormati dan mendorong tradisi lokal yang jauh dari tindakan radikal," kata dia.
    "Pelantikan ini menjadi spirit pergerakan organisasi perempuan muda NU di Padang Pariaman. Kami mendorong tumbuhnya semangat membara kaum perempuan muda NU yang dapat lebih memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan," katanya.
    PC Fatayat NU Padang Pariaman dilantik oleh Tim Caretaker Fatayat NU Sumbar, Dina Oktavia, dihadiri Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Sumbar Afriendi. Sedangkan diskusi publik dibuka Camat Lubuk Alung; Suhardi yang dihadiri peserta dari organisasian kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, penyelenggara Pilkada, dan BEM.
    Tampil sebagai narasumber antara lain Ketua Panwaslu Padang Pariaman; Syaiful Al Islami, Ketua DPC Partai Gerindra; Happy Neldy, Ketua DPC Partai Demokrat; Wirya Fansuri, dan Ketua DPC PPP; Hendra Anwar. (501)
--------------------------------------------------

Jadikan Khatam Quran Sebagai Motivasi Membumikan Kitab Suci

Patamuan, Singgalang
    Ikatan Guru Mengaji (IGM) Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman, Sabtu (6/6) mengelar khatam Quran massal yang diikuti 447 peserta dari 37 TPA/TPSA di tiga nagari dalam kecamatan itu. Khatam Quran massal ini merupakan pertama kalinya digelar IGM kecamatan tersebut.
    Camat Patamuan; Zaldi Arnas yang mewakili Bupati Ali Mukhni mengatakan, dengan  digelarnya khatam Quran ini, diharapkan akan menjadi motivasi para anak didik untuk lebih mengamalkan dan giat membaca Quran dalam kehidupan sehari-hari. "Saya berharap, khatam ini dapat berlangsung setiap tahunnya," jelas Zaldi Arnas.
    Untuk itu, tambah Zaldi Arnas, ke depannya para pelajar yang telah mengkhatamkan Quran diharapkan dapat mengamalkannya. Dan yang paling penting, tetap membacanya setiap hari meskipun telah khatam.
    Ketua Panitia Pelaksana; Idris menyebutkan khatam Quran ini menjadi batu loncatan bagi para santri untuk terus mendalami dan mempelajari kitab suci. Peran orangtua sangat penting dalam mengawasi dan membimbing anak-anak. Jangan sampai kemajuan teknologi dan efek buruk lingkungan, merusak masa depan generasi penerus.
    Khatam yang didahului arak-arakan pawai taaruf, dari lapangan sepakbola Kabun Pondok Duo menuju kantor camat Patamuan tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Patamuan; Bahar, Walinagari, serta pimpinan TPA/TPSA se Kecamatan Patamuan. (501)
--------------------------------------------------------------

Tujuh Santri Ponpes Madrasatul 'Ulum Ikuti Prosesi Sakral Tamat Kaji

Lubuk Pandan--Derasnya air Sungai Batang Ulakan yang mengalir di depan Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum, Lubuk Pandan, Minggu (7/6) seolah-olah dikalahkan oleh hiruk-pikuk orangtua santri, masyarakat dan alumni yang datang ke pesantren itu untuk sebuah acara sakral yang lazim dilakukan setahun sekali.
    Ada tujuh orang santri pesantren yang didirikan sejak 1940 itu mengikuti acara mendoa tamat Tafsir dan tamat Marapulai. Para orangtua dan dunsanak santri yang sebanyak itu, tentu sejak malam Minggu telah berada di komplek pesantren tersebut. Sebab, yang namanya mendoa akan banyak makanan yang harus dimasak, sesuai kelaziman yang dilakukan secara turun-temurun, mulai lembaga pendidikan surau itu dipimpin oleh mendiang Syekh Abdullah Aminuddin atau yang lebih populer dengan sebutan Tuanku Shaliah Pengka.
    Dua orang dari yang tujuh itu; Buyung Sanif yang berasal dari Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya dan Adriansyah Putra dari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar adalah santri yang dinyatakan tamah Marapulai. Selanjutnya, mereka telah diberi wewenang dalam lingkungan pesantren untuk mengajar santri yunior, yang kalau di pesantren itu disebut dengan tahun pengabdian.
    Untuk bisa tamat Marapulai itu, para santri cukup lama menuntut ilmu, dan tergantung kemampuan dari santri yang bersangkutan. Semakin hebat otaknya, semakin cepatlah dia bisa diangkat jadi Marapulai, dan selanjutnya sudah bisa jadi majelis guru yang tentunya membantu Buya Marzuki Tuanku Nan Basa selaku guru besar dan pimpinan pesantren untuk proses belajar mengajar di pesantren itu.
    Sedangkan yang lima lagi; Afdil, Habibullah, Niki Saputra yang berasal dari Singgalang, Tanah Datar, Abdurrahman dan Afrizaldi berasal dari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman adalah santri yang baru saja menamatkan Tafsir, sebagai bidang studi pokok dan utama di pesantren. Bagi orangtua santri, mereka yang menamatkan Tafsir dan tamat Marapulai itu merupakan bagian dari tempat untuk menghormati gurunya dengan cara menyelenggarakan mendoa.
    Menurut pimpinan pesantren, Buya Marzuki, pelaksanaan hajatan ini bukalah akhir dari kiprah santri untuk terus menuntut ilmu. Sebab, semakin mendalam dan semakin tinggi ilmu yang dituntut itu, akan semakin banyak pula godaan yang akan dihadapi. Untuk itulah, para santri yang menamatkan Marapula saat ini, masih diharuskan untuk melanjutkan pengabdiannya.
    "Kita ini adalah calon ulama dan cendikiawan muslim yang sepantasnya untuk menimba ilmu lebih banyak lagi. Apalagi soal 'ilmu kampung' yang tidak ada kitabnya di pesantren, yang harus pula di pelajari oleh santri yang akan berkiprah nantinya di tengah masyarakat. Sebab, akhir dari menuntut ilmu ini adalah memberikan pengabdian panjang di lingkungan masyarakat," kata dia. (501)
-------------------------------------------------------------------

Tujuh KK Diungsikan, Ratusan Hektare Sawah Terendam

Sintuak, Singgalang
    Sungai Batang Tapakis meluap. Ratusan hektare sawah di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang digenangi air. Tujuh kepala keluarga (KK) warga Toboh Baru, Nagari Sintuak, sejak Senin malam terpaksa diungsikan ke salah satu surau yang ada di kampung itu.
    Hujan lebat sejak Senin petang hingga Selasa dini hari, membuat luapan Sungai Batang Tapakis yang melewati Nagari Sintuak tak bisa diatasi. Sejak Senin pagi, petugas BPBD Padang Pariaman terjun melakukan evakuasi terhadap kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
    Syukur, salah seorang tokoh masyarakat Toboh Baru kepada Singgalang mengabarkan, bahwa yang tujuh KK itu diungsikan di Surau Toboh Rimbo Tolang, Nagari Toboh Gadang. Mereka diungsikan secara bersama, karena rumah yang mereka diami telah dimasuki air yang lumayan banyak.
    Kepala BPBD Padang Pariaman, Amiruddin memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. "Memang, hingga Selasa air masih cukup tinggi di sejumlah lahan sawah di sepanjang tepi Sungai Batang Tapakis. Sebagian sawah ada yang baru di tanam, dan sebagian memang sedang kosong karena baru selesai di panen," ujar Amiruddin.
    "Kita telah mengerahkan sejumlah petugas, untuk melakukan evakuasi masyarakat yang rumah dimasuki air. Termasuk rumah masyarakat yang posisinya nyaris akan dimasuki air. Sebab, kumingkinan hujan akan turun masih terbuka lebar. Begitu juga kebutuhan logistik yang diperlukan, juga kita turunkan," kata dia.
    Longsor di Tanjung
    Amiruddin menyebutkan, telah terjadi longsor di Korong Tanjung, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Selasa pagi. Besar kemungkinan, longsor diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi sejak Senin sore. Untungnya, longsor tidak ada yang mengenai pemukiman warga, sehingga tak menyebabkan malapetaka yang sangat ditakutkan.
    "Namun, Senin sore sebuah rumah dihimpok pohon kelapa. Rumah milik Minik yang terletak di Korong Tanjung, Nagari Gasan Gadang itu juga tidak ada korban jiwa. Tetapi, rumahnya punah. Ditaksir kerugian mencapai Rp15 juta. Minik dan empat anggota keluarganya terpaksa pula diungsikan dari rumah itu," kata Amiruddin. (501)
----------------------------------------------------------------------------

Pilkada Padang Pariaman
Apa Mungkin M. Yusuf - Damsuar Akan Berpasangan?

Pariaman, Singgalang
    Pikada serentak yang akan diikuti Kabupaten Padang Pariaman 9 Desember mendatang, masih dihadapkan berbagai dilema. Nama incumbent Ali Mukhni dan Damsuar Datuak Bandaro Putiah masih menjadi isu hangat, meskipun seorang Yobana Samial telah menyebarkan banyak baliho di sejumlah titik di daerah bekas gempa 2009 tersebut.
    Kapal yang akan ditumpangi Ali Mukhni, kabarnya; NasDem, Hanura, PKPI, dengan total sembilan kursi di DPRD Padang Pariaman. Siapa yang akan berpasangan dengan tokoh yang saat ini masih menjabat bupati itu, masih dalam 'paruik pangulu'. Artinya, hanya Ali Mukhni yang tahu, meskipun nama JJ Datuak Gadang, anggota DPRD Sumbar dari Gerindra masuk dalam bursa bakal calon cawabup yang akan mendampingi Ali Mukhni. Darmon, rekan JJ di DPRD Sumbar dari PAN, juga tak kalah santernya masuk dalam bursa tokoh yang akan diambil Ali Mukhni.
    Sedangkan koalisi Demokrat, PDI Perjuangan, dan PAN masih belum kokoh untuk diambil Damsuar. Ada kemungkinan, PAN bakal merapat ke gerbong Ali Mukhni. Informasi terakhir, koalisi ini akan berganti dengan PKB, yang akan memasangkan Muhammad Yusuf - Damsuar. Dengan itu, Damsuar tentu akan kembali jadi calon wakil bupati yang akan mendampingi anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB tersebut.
    Tapi, apakah Damsuar mau? Sementara, PKB telah lama 'meminang' Yobana Samial, yang saat ini sangat sulit untuk ditanggalkan. "Kita hanya menunggu satu titik temu, yakni kekuatan PKB. Kalau Damsuar mau apa salahnya. Dan tentunya segala kemungkinan akan bisa terjadi dalam situasi saat ini," ujar Muhammad Yusuf pada Singgalang.
    Selangkah, Damsuar telah memasukkan kakinya ke kancah politik praktis dengan masuk dalam struktural DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat dengan jabatan Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik. Dari Jakarat, didapat informasi bahwa petinggi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bicara langsung dengan petinggi PKB untuk 'mengawinkan' Muhammad Yusuf - Damsuar.
    Kekuatan Gerindra yang punya empat kursi, saat ini masih melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah, santer dikabarkan akan berduet dengan PKS. Tentunya, kedua partai yang punya delapan kursi tidak memuluskan isu Refrizal - Happy Neldy, karena berlikunya jalan yang harus ditempuh untuk memuluskan itu.
    Lalu, PKB Padang Pariaman yang bersikeras mencalonkan Yobana Samial, bisa-bisa terancam tak dapat pasangan koalisi, kalau masih memaksakan kehendak. Yobana Samial tengah mengincar Harry Amsar, tokoh Lubuk Alung yang pernah jadi caleg DPRD Padang Pariaman dari Partai Gerindra. Bahkan, ada pula yang menyebutkan kalau Yobana Samial akan mengambil Usman Labai, mantan Kepala DKP Padang Pariaman yang belakangan gencar melakukan safari politik. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar