Minggu, 17 Juli 2016

Soal Perizinan Padang Pariaman Tertarik dengan Kota Surakarta

Follow Up PMII Pariaman
Pentingnya Peran Menulis dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pariaman--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus terus memotivasi diri untuk punya kemampuan menulis dengan baik. Karena dengan kemampuan menulis, mahasiswa tersebut akan mampu menuangkan berbagai gagasan, ide dan pemikiran terhadap masalah yang dihadapi masyarakat dengan menawarkan berbagai solusi.
    Hal itu diungkapkan penulis buku Armaidi Tanjung pada follow up PMII Kota Pariaman, Jumat (9/10) di sekretariatnya di Simpang Jagung, Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Follow up yang dipandu Paisal Amri Tanjung, diikuti mahasiswa kader PMII dari STIT Syekh Burhanuddin dan STIE Sumatera Barat.
    Menurut Armaidi Tanjung, setiap mahasiswa yang menamatkan kuliah untuk meraih sarjana strata satu harus menghasilkan karya tulis yang dinamakan skripsi. Sedangkan bagi mahasiswa magister diwajibkan menulis tesis dan doktor menulis disertasi. "Dengan demikian, jika seorang mahasiswa sudah terbiasa menulis, maka akan lebih memudahkannya untuk menyelesaikan tugas menulis tersebut. Banyak mahasiswa yang terkendala menyelesaikan kuliah untuk meraih sarjana karena ketidak-mampuannya menulis dengan baik," kata Armaidi Tanjung penulis buku Pariaman Dulu, Kini dan Masa Depan ini.
    Momok yang menakutkan bagi mahasiswa menulis, kata Armaidi, adalah malas untuk memulainya. Padahal kunci menulis tersebut tidak banyak, hanya dua saja. Pertama, rajin-rajin membaca, bisa membaca buku, koran, majalah, atau bahan bacaan lain yang bermanfaat. Kedua, mulailah menulis. Jangan harap bisa menulis, kalau mahasiswa sendiri tidak pernah mau memulainya menulis.
    "Mahasiswa yang ingin menulis gunakan prinsip 3 M. Pertama, mulailah dari sekarang, jangan ditungguh besok, lusa, minggu depan atau bulan depan. Mahasiswa selalu mengulur waktu, sulit bisa menulis dengan baik. Kedua, mulai dari diri sendiri. Mahasiswa jangan menunggu teman bisa menulis, kita baru bertekad pula akan memulainya menulis. Yang penting harus mulai menulis sendiri tanpa tergantung dengan orang lain. Ketiga, mulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Mahasiswa yang penulis pemula mulai dari hal-hal yang menarik perhatian untuk ditulis dari masalah yang dekat atau yang tengah dihadapi. Sehingga mudah menuangkan ide dan pikiran terhadap topik yang ditulis," tutur Armaidi, pendiri PMII Kota Pariaman ini.
    Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin Paisal Amri Tanjung menyebutkan, materi teknik menulis bagi mahasiswa ini penting bagi kader PMII. "Makanya kami merasakan betapa pentingnya kemampuan menulis bagi seorang mahasiswa. Meski kami semua belum tentu menjadi penulis top, tetapi pengetahuan betapa pentingnya peran menulis dalam kehidupan ini semakin jelas," kata Paisal.
    Untuk itu, kata Paisal, materi ini akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Sehingga kader PMII di Kota Pariaman semakin termotivasi. Apalagi yang menyampaikan materinya sudah menulis belasan buku. "Kami bisa lebih banyak belajar soal menulis ini dengan narasumber," ujarnya. (501)
-------------------------------------------------------------

KKGPAI Kecamatan Lubuk Alung Gelar Pekan Muharram dengan Berbagai Lomba

Lubuk Alung--Sebanyak 33 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Lubuk Alung, Selasa lalu mengikuti berbagai perlombaan yang bernuansa Islam. Kegiatan yang diadakan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKGPAI) kecamatan tersebut, dapat sambutan antusias dari murid sekolah demikian.
    Menurut Medi Hendra, panitia kegiatan, lomba dalam rangka Pekan Muharram 1437 H itu mengangkat tema; Menanamkan Nilai-nilai Islam untuk Membentuk Kreatifitas Anak Didik yang Agamais dan Berbudaya. "Dari 36 SD yang ada di kecamatan ini, 33 diantara ikut ambil bagian dalam perlombaan," kata dia.
    "Cabang lomba yang kita adakan, adalah; lomba Azan Subuh, Shalat Subuh Berjamaah, dan lomba hafalan Surat Pendek. Lomba ini di ikuti oleh siswa SD kelas rendah (kelas 1, 2, dan kelas 3). Selama ini, kegiatan lomba selalu dipercayakan kepada kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6), termasuk juga kegiatan bidang keagamaan seperti pentas PAIS yang menjadi agenda rutin tahunan KKG PAI Kabupaten Padang Pariaman," ungkap Medi Hendra.
    Kata dia lagi, KKGPAI Kecamatan Lubuk Alung termotivasi dan berinisiasi untuk menjadikan Pekan Muharram menjadi ajang bagi siswa SD kelas rendah, menggali potensi diri  dan menanamkan Islam kepada anak didik sejak usia dini. "Sebenarnya, lomba seperti ini sudah diikuti oleh anak usia PAUD dan TK. Bahkan, lomba manasik haji juga selalu diikuti oleh PAUD dan TK tiap tahunnya," ujarnya.
    Namun, lanjutnya, ketika anak masuk SD kreatifitas keagamaannya terhenti atau mungkin sengaja dihentikan. Anak dituntut mengikuti pelajaran wajib tatap muka, serta disibukan oleh PR atau tugas rumah, yang semua itu hanya mengisi ranah kognitif anak didik. Sementara ranah afektif anak terabaikan. Sementara, pembentukan karakter itu sasarannya adalah pembentukan sikap dan perilaku. Untuk mengisi afektif atau sikap, anak harus selalu dibumbui dengan nilai agama dan pembinaannya tidak boleh terhenti.
    Pada acara yang diadakan di pelataran parkir Masjid Baiturrahmah Lubuk Alung itu, Camat setempat Suhardi melalui Sekcamnya sangat mendukung diadakannya acara tersebut. "Kita tahu, hari ini anak lebih kenal dengan tahun masehi daripada tahun Islam. Nama bulan di tahun masehi anak hafal, tetapi ketika ditanya kalender hijrah, mereka tidak banyak yang mengerti," ungkapnya.
    Pihak pemerintahan kecamatan, kata dia, memberikan dukungan penuh kepada KKGPAI yang telah menjadikan acara lomba bernafaskan Islam ini sebagai acara rutin. "Semoga lomba ini, tidak sekedar mencari hadiah. Namun, lebih dari itu bagaimana nilai-nilai Islam tertanam sejak usia dini," harapnya. (501)
-------------------------------------------------------------

Soal Perizinan
Padang Pariaman Tertarik dengan Kota Surakarta

Pariaman--Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi mengaku tertarik mengenai inovasi bidang perizinan, dalam memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta. Kepastian waktu pengurusan administrasi perizinan menjadi isu strategis dalam percepatan pembangunan perekonomia di daerah itu.
    Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV  dalam rangka Bencmarking to best practice ke Kota Surakarta, Selasa (13/10). Adapun peserta Diklat sebanyak 30 orang yang berasal dari pejabat eselon IV di Dinas, Badan, Kantor, Bagian dan Kecamatan di Lingkungan Pemkab Padang Pariaman.
    "Kita sangat tertarik dengan berbagai regulasi dan inovasi Kota Surakarta yang pernah dipimpin Bapak Jokowi ini dalam memberikan kepastian dan kemudahan perizinan bagi investor untuk peningkatkan ekonomi masyarakat," kata Jonpriadi.
    Jonpriadi juga menyampaikan, bahwa saat ini Padang pariaman banyak dilirik oleh investor. Apalagi banyak mega proyek nasional bernilai triliunan rupiah terletak di daerah yang dijuluki kabupaten kakao ini. "Padang Pariaman sebagai penyangga ibukota provinsi memiliki prospek yang menjanjikan untuk berinvestasi karena di dukung oleh keberadaan Bandara Internasional Minangkabau. Sebagai bukti, insya Allah jika tak ada halangan, minggu depan diletakkan batu pertama hotel berbintang di kawasan bandara," ujar dia.
    Ditambahkannya, Padang Pariaman merupakan daerah terparah pascagempa 2009 yang lalu. Sebagian besar masyarakat kehilangan tempat tinggal, infrastruktur pendidikan maupun kesehatan rusak parah dan berbagai fasilitas umum tidak bisa digunakan lagi. Bahkan pertumbuhan ekonomi hanya 3,5 persen, terendah di Sumbar.
    Namun berkat kerja keras kepemimpinan Bupati Ali Mukhni dan Wakil Bupati Damsuar serta dukungan masyarakat ranah dan rantau, Padang Pariaman bangkit menjadi yang tertinggi di Sumatera Barat. "Enam tahun gempa 2009 berlalu, infrastruktur kembali dibangun. Baik itu rumah masyarakat, Puskesmas, sekolah, jalan dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi naik secara signifikan, dari 3,5 persen pada 2009 menjadi 7,12 persen pada 2014, dan yang tertinggi di Sumbar," ungkap Jonpriadi.
    Inovasi pelayanan bidang kependudukan dan catatan sipil, kata Jonpriadi, saat ini telah dibuat nota kesepahaman dengan PT. POS unutk mengantar dokumen kependudukan ke rumah masyarakat. Inovasi ini bertujuan untuk menghemat biaya, berantas praktek percaloan dan pelayanan prima kepada masyarakat. "Jadi masyarakat datang mendaftar, lengkapi persyaratan dan kemudian tunggu dokumen kependudukan di rumah karena akan diantar oleh petugas kantor pos," sebutnya yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
    Pejabat Walikota Surakarta yang diwakili Kepala BKD Hadi Prihatno mengatakan, berbagai inovasi yang dilakukan bidang perizinan dengan pelayanan satu atap. Begitu juga dengan peningkatan pelayanan di bidang pendidikan maupun kesehatan merupakan komitmen pimpinan dan aparatur untuk peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Banyaknya pembangunan yang dibiayai oleh investasi akan mendatangkan keuntungan daerah seperti membuka lapangan kerja, berkurangnya pengangguran dan menambah pendapata daerah. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar