Distanakhut Padang Pariaman Apresiasi KTTS
Padang Mantuang
Padang Pariaman--Kepala Dinas
Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (Distanakhut) Kabupaten Padang Pariaman
Yurisman mengapresiasi Kelompok Tani Talago Sakato (KTTS) Padang Mantuang,
Kayutanam. Kesungguhan dan kekompakan mereka telah menghasilkan.
Ungkapan itu dikemukakan Yurisman ketika meninjau
KTTS yang bergerak dalam usaha peternakan dan sapi perah, Jumat (22/7) lalu.
Kedatangan Yurisman yang didampingi Kepala Bidang Peternakan Zukhailisman dan
tiga staf disambut Ketua KTTS Afriadi bersama 10 anggota.
Kelompok yang dibina secara intens oleh Disnakhut
itu saat ini sudah mampu menghasilkan susu segar hasil perahan berkisar 180 hingga
200 liter / hari atau 12 liter / ekor / hari. “Produksi sebesar itu berasal
dari 20 ekor induk sapi. Selain itu juga terdapat 19 sapi remaja hasil
peternakan,” ujar Yurisman.
Zulkhailisman menambahkan, lahan yang
dimanfaatkan kelompok tidaklah begitu luas, kurang dari satu hektare. Bahkan,
luas kandang untuk 19 sapi hanya berkisar 100 meter persegi. “Karena areal
hijauan makanan ternak (HMT) terbatas, KTTS menandatangkan rumput dari luar
dengan mempekerjakan tiga karyawan,” ujarnya.
Produksi susu segar yang dihasilkan KTTS
dipasarkan ke Padang Panjang, Pariaman dan Kota Padang. “Kami akan menjalin
kerjasama dengan Pabrik Coklat Adam Kampuang Dalam guna memasok susu segar
sebagai bahan baku,” kata Yurisman.
Sejak beberapa tahun terakhir, sektor peternakan
sapi di Padang Pariaman menunjukkan perkembangan pesat. Hal itu berkat inovasi
dan terobosan Distanakhut dalam membina kelompok tani peternak. Di antaranya pola
embrio transfer (bayi tabung) yang sudah berhasil dikembangkan.
“Selain itu, kami juga sukses
menerapkan GBIB (gertak birahi inseminasi buatan). Caranya dengan menyuntikkan hormon
perangsang birahi kepada sapi betina sasaran. Selanjutnya barulah menyuntikkan
sperma pejantan,” papar Zulkhailisman. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar