Rabu, 20 Juli 2016

Ramadhan Mengajarkan Bersabar Atas Segala Fitnah dan Gunjingan Orang

300 Mahasiswa Unand Padang KKN di Padang Pariaman

Parit Malintang--Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Unand Padang, Prof. Isril Berd melepas dan menyerahkan sebanyak ± 300 orang mahasiswa, dari 15 Fakultas dan 47 Program Studi untuk ber-KKN. Mahsiswa KKN tersebut diterima langsung Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi, di Hal IKK Parit Malintang, Senin lalu.
    Sekdakab Jonpriadi yang didamping Asisten ADM EKbang Kesra; Ali Amran, Kepala BPM, seluruh camat dan walinagari itu dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih kepada pihak universitas Andalas Padang yang telah menunjuk Kabupaten Padang Pariaman sebagai salah satu kabupaten sasaran KKN tahun ini.
    "Selamat datang adik-adik mahasiswa KKN UNAND tahun 2015 ini. Kita sambut dengan senang hati dan tangan terbuka. Semoga adik-adik semua mendapatkan kenangan indah dan pengalaman berharga di Kabupaten Padang Pariaman yang kita cintai ini," Kata Jonpriadi.
    Keberadaan mahasiswa sebagai kaum intelektual, memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Kita sangat mendukung adanya praktek lapangan mahasiswa yang berinteraksi dengan masyarakat. Banyak kegiatan dengan semangat mengutamakan kearifan lokal seperti gotong royong, membangun karakter, olahraga, keagamaan dan lain sebagainya," ujarnya.
    "Kami berharap, kehadiran adik-adik di Padang Pariaman ini menjadi motivator dan memberikan angin segar bagi masayarakat di tempat adik-adik KKN. Selanjutnya bisa beradaptasi dengan baik," ungkap Jonpriadi yang juga alumni Fakultas Ekonomi Universitas Andalas ini.
    Isril Berd, selaku Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan untuk Wilayah Padang Pariaman, yang juga putra Padang Pariaman menyampaikan, selama kurang lebih 6 semester menimba ilmu di bangku kuliah, saatnya adik-adik mahasiswa menerapkan ilmu di lapangan dengan kegiatan KKN.
    "Kami titipkan kepada Bapak Bupati, adik-adik ini untuk bisa berbaur dengan masyarakata Padang Pariaman. Tahun ini kita akan mengantarkan mereka ke delapan kecamatan dan sembilan nagari, dengan jumlah total sebanyak 300 orang. Mereka akan berbaur selama 40 hari, dari tanggal 29 Juni hingga 13 Agustus," harapnya. (501)
----------------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni
Ramadhan Mengajarkan Bersabar Atas Segala Fitnah dan Gunjingan Orang

Nan Sabaris--Bupati Ali Mukhni mengatakan, bulan Ramadhan melatih diri untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, terutama yang mengandung dosa. Bulan ini tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga saja, tetapi juga menahan segala yang dapat membatalkan pahala puasa, segala yang dapat merusak ibadah puasa, seperti hal-hal yang dapat menimbulkan dosa.
    Hal tersebut ia sampaikan pada safari Ramadhan di Surau Kampuang Jambak, Nagari Sunua, Rabu lalu. Ratusan jamaah masjid terlihat antusias menerima kedatangan orang nomor satu di Padang Pariaman tersebut.
    "Pada bulan suci ini, umat muslim dilatih dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya," kata Ali Mukhni.
    Ditambahkannya, bulan Ramadhan melatih diri untuk selalu tabah dalam berbagai halangan dan rintangan. "Dalam menjalankan ibadah puasa, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan yang bisa merusak pahala puasa. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada fitnah, tetapi kita tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa," ungkapnya.
    "Masalah orang menggunjing, memfitnah, biarlah itu jadi dosa-dosanya. Janganlah kita ikut berdosa dengan dosa orang lain," kata Ali Mukhni yang Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Padang Pariaman itu.
    Pada kesempatan itu, Bupati Ali Mukhni menyumbang untuk pembangunan masjid sebesar satu juta rupiah ditambah sejumlah Al-Quran beserta Tafsirnya. Selain itu, atas permintaan masyarakat, Ali Mukhni juga membantu lampu penerangan jalan sebanyak 15 buah. (501)
----------------------------------------------------------

IPNU Padang Pariaman
Ingatkan Pelajar Untuk Jangan Mengakses Situs Radikal

Batang Anai--Kalangan pelajar harus berhati-hati terhadap pemanfaatkan media sosial dan internet yang sangat mudah diakses saat ini. Kemudahan yang diberikan oleh media sosial jika tidak dicermati dengan baik akan berakibat fatal bagi masa depan pelajar itu sendiri.
    Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Padang Pariaman Fauzan Ahmad Ad-Dalwi mengungkapkan hal itu ketika menyampaikan materi dihadapan siswa SMA yang mengikuti Pesantren Ramadhan di Masjid Raya Kasang, Kecamatan Batang Anai, Rabu (1/7). Sebelumnya, sudah dilaksanakan Pesantren Ramadhan tingkat SMP dan SD, masing-masing berlangsung 4 hari.
    Menurut Fauzan, banyak kalangan pelajar yang terjebak dalam dunia media sosial yang menggunakannya ke hal-hal negatif. Selain menghabiskan waktu yang kurang bermanfaat, juga dimanfaatkan mengakses situs-situs yang belum pantas dilihat pelajar.
    Fauzan menghimbau kalangan pelajar sudah saatnya memilah-milah mana situs yang bermanfaat, dan mana pula yang tidak. "Jika mengakses internet digunakan untuk mencari informasi, pengetahuan, tugas sekolah dan sarana menambah bahan bacaan, tidak masalah," kata dia.
    "Malah ini didorong pelajar untuk dapat memanfaatkan akses internet. Masalahnya, tidak sedikit pula pelajar yang memanfaatkan internet melihat gambar-gambar vulgar yang tidak seronoh, tindakan radikal, kekerasan dan sebagainya," kata Fauzan alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan ini.
    Dikatakan, dengan adanya akses internet melalui handphone sangat memberi peluang kalangan pelajar larut dengan media sosial internet. Pelajar sebagai generasi yang baru tumbuh, jangan langsung menelan mentah-mentah informasi yang diperoleh dari situs internet. Banyak informasi, paham, tampilan internet yang dapat diakses sangat tidak sesuai dengan pemahaman, nilai-nilai, tradisi dan kondisi di lingkungan pelajar sendiri.
    "Bila pelajar hanya bersandarkan informasi dari situs-situs internet, apalagi situs yang memiliki misi tertentu, maka akan membawa kehancuran terhadap masa depan pelajar. Situs-situs yang penuh provokatif, tendensius, doktrinisasi, mengkafirkan orang lain yang berbeda pemahaman keagamaannya, bahkan melakukan kekerasan /radikalisme kepada kelompok yang dianggap tidak sejalan dengannya," kata Fauzan menambahkan.
    "Kami mengajak orangtua tidak serampangan memberikan handphone yang bisa digunakan akses internet kepada anaknya. Jangan-jangan maksud hati menyenangkan sibuah hati (anak), memberikan handphone apa saja yang dimintanya, ternyata justru mencelakakan si anak sendiri. Makanya yang terpenting adalah bagaimana orangtua juga berperan mengontrol anak-anaknya. Jika ada hal yang patut dibicarakan, biar si anak mengungkapkan apa yang dirasakannya," tambah Fauzan. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar