Sabtu, 02 Juli 2016

MMB dan Al-Azhar Bangun Kembali Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua

MMB dan Al-Azhar Bangun Kembali Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua

Balah Aie--Jajaran pengurus pondok pesantren Madrasatul 'Ulum dan masyarakat Lubuk Pua, Kenagarian Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman merasa bahagia sekali. Betapa tidak, sebagian surau dan gedung pesantren yang rusak akibat gempa, kini bakal dibangun kembali dengan bangunan permanen oleh Masyarakat Muslim Banyumas (MMB) bersama Yayasan Al-Azhar Jakarta.
    Menurut rencana, sesuai kesepakan atara MMB dan Al-Azhar bersama pihak pesantren, bantuan berupa bangunan fisik yang akan diberikan pada pesantren yang didirikan pada 1991 itu antara lain, asrama, satu unit surau, tempat wuduk serta bantuan lainnya. Asrama santri yang selama ini terbuak dari bangunan kayu, bakal diganti dengan bangunan permanen, dengan model yang sama. Sementara, surau yang sebagiannya rusak berat, sangat tidak layak lagi untuk dipakai, maka akan dirobohkan, dan diganti dengan bangunan baru yang ramah terhadap bencana.
    Dalam silaturrahim Taufik Hidayat dari MMB, Abdurrahman Gayo, Wakil Direktur Al-Azhar dengan pengurus pesantren serta tokoh masyarakat Lubuk Pua, Jumat (16/40) lalu disebutkan, bahwa bantuan yang akan diberikan tersebut merupakan dana zakat, infak dan sadakah yang dikumpulkan oleh lembaga Al-Azhar, dari seluruh Indonesia. "Kita ingin kerjasa yang baik ini bisa berjalan dengan sukses. Pendidikan agama, merupakan tempat tujuan bagi Al-Azhar dalam menyalurkan bantuan. Apalagi pesantren ini berdiri diatas tanah wakaf, yang sangat sesuai dengan visi misi dari Al-Azhar itu sendiri," ujar Abdurrahman.
    "Melihat prospek yang dimiliki pesantren Madrasatul 'Ulum, dengan areal yang cukup luas, sangat layak untuk dikembangkan dengan lebih bagus lagi. Semoga saja awal dari kerjasa ini mampu meningkatkan kapasitas pesantren ini dimasa mendatang, sesuai harapan bersama pengasuh dan pengelola pesantren itu sendiri," kata Abduurahman lagi.
    Sementara Afredison, AR yang didampingi pengasuh dan pimpinan pesantren, Zainuddin Tuanku Bagindo Basa dan H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi mengaku bahwa pesantren ini telah lama dimulai. Namun, lantaran sang pendidi wafat, maka generasi sempat lama terputusnya. Baru pada 1991 dimulai lagi pendidikan tersebut. "Hingga kini, Madrasatul 'Ulum telah mengelola pendidikan, mulai dari PAUD hingga tingkat Aliyah, dan telah melahirkan banyak alumni yang tersebar diberbagai nagari di ranah Minang ini," katanya.
    Disamping itu, lanjut Afredison, pesantren itu juga telah menyelenggarakan wajar Dikdas sembilan tahun, dan mengacu lewat kurikulum Departemen Agama. "Namun demikian, berbagai kendala tetap saja banyak ditemui dilingkungan pesantren, terutama ketika berhadapan dengan kesejahteraan guru itu sendiri," ujar Afredison lagi.
    Walinagari Balah Aie, Jonifriadi menyampaikan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan kepada pesantren ini. "Ini satu-satunya lembaga pendidikan yang mencetak kader ulama yang ada di nagari ini. Bantuan yang akan diberikan berupa bangunan itu sungguh sangat berarti. Sebab, kekuatan masyarakat sangat sulit untuk membangun kembali pesantren ini," katanya. (dam)


800 Santri Ikuti Khatam Quran IGM Lubuk Alung

Lubuk Alung--Sebanyak 800 santri/santriwati dari 50 surau yang ada dalam Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman mengikuti wisuda khatam Quran. Kegiatan yang diadakan Ikatan Guru Mengaji (IGM) Lubuk Alung, Minggu (18/4) itu cukup meriah, dan mendapat sambutan antusias dari orangtua santri dan sejumlah calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman. Tampak hadir wakil bupati, Drs. Ali Mukhni yang juga calon bupati dengan pasangannya, Drs. H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah. Sementara, calon wakil bupati yang akan mendampingi Sudirman Gani, Eri Zulfian yang juga Ketua DPRD hadir saat pawai dimulai sorenya.
    Menurut Wabub Ali Mukhni, khatam Quran merupakan momentum bagi anak-anak untuk terus meningkatkan kemampuannya dibidang Quran, yang merupakan kitab suci pegangan dalam keseharian, selaku umat Islam. "Pemkab telah menetapkan peranturan daerah, bahwa setiap anak yang akan melanjutkan studinya kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP, harus punya ijazah khatam Quran. Untuk itu, kegiatan seperti ini sangat penting artinya, dalam melihat arti penting bagaimana anak-anak mampu membaca serta mengamalkan kitab sucinya sendiri," katanya.
    Pada kesempatan itu Wabub Ali Mukhni memberikan bantuan buat IGM Lubuk Alung sebanyak Rp5 juta. "Kita ingin kegiatan khatam yang diadakan secara bersama ini terus dilakukan. Pemerintah tetap memberikan dukungan dalam memajukan keagamaan didaerah ini. Anak-anak yang kini tengah mengikuti khatam, merupakan cikal bakal calon pemimpin masa depan. Kita semua tahu, bahwa tantangan yang akan dihadapi dimasa mendatang, jauh lebih hebat dari kondisi saat ini. Untuk itu butuh kesiapan mental dan ilmu yang banyak dari anak-anak bangsa ini," kata Ali Mukhni.
    Sementara Ketua IGM Padang Pariaman, Ali Basar Tuanku Sutan Sinaro kepada Singgalang mengaku bangga dan senang, melihat kegiatan keagamaan yang digelar ini bisa menghadirkan pejabat pemerintah. "Kita terus mendorong kegiatan khatam ini dilakukan secara bersama-sama seperti saat ini. Sebab, dengan acara ini ijazahnya bisa disatukan nantinya," katanya.
    Menurut Ali Basar, khatam Quran secara besar-besaran ini, baru IGM Lubuk Alung yang mampu melakukannya. Nyaris tiap tahun IGM kecamatan ini menggelar kegiatan khatam secara bersama. "Kita tetap memberikan masukan pada IGM lainnya, agar mampu melakukan khatam secara bersama-sama. Momen seperti ini, memang sulit melakukannya, namun punya arti dan makna yang sangat tinggi," ujar Ali Basar. (dam)


M. Yusuf dan Yobana Samial Kebanggaan IKRRSL

Sungai Limau--Majunya HM. Yusuf, S.H, M.H dan H. Yobana Samial, S.H sebagai calon Bupati Padang Pariaman, dinilai oleh pengurus Ikatan Keluarga Rantau Rumpun Sungai Limau (IKRRSL) Jabodetabek, sebagai sebuah kewajaran sekaligus menjadi kebanggaan bagi IKRRSL itu sendiri. Betapa tidak, keduanya putra terbaik Padang Bintungan, Kenagarian Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, dan kedua kader muda itu sama-sama maju jadi calon bupati untuk lima tahun mendatang.
    Rostam, salah seorang pengurus IKRRSL kepada Singgalang, Minggu (18/4) melihat kampungnya Sungai Limau dan Padang Pariaman telah cukup maju dan mulai berkembang dengan baik. "Semoga saja dengan adanya dua anak nagari yang maju jadi calon bupati tersebut, tidak membuat masyarakat dikampung menjadi terpecah-belah. Saya melihat budaya demokrasi telah cukup matang dikampung itu. Sebagai satu-satunya organisasi anak Sungai Limau yang ada di Jabodetabek, tidak akan mendukung siapa-siapa diantara calon tersebut. Namun, tetap memberikan dukungan moral kepada keduanya, agar bisa bersaing dengan sehat nantinya," ujar Rostam.
    Kepada masyarakat Kecamatan Sungai Limau, Rostam berharap, agar bisa menjadikan pesta demokrasi Pilkada 30 Juni nanti sebagai ajang untuk melakukan perubahan dari segala hal. "Jangan saling jelek-menjelekan diantara kedua kader muda yang akan ikut berkompetesi tersebut. M. Yusuf dan Yobana Samial merupakan putra terbaik Sungai Limau, yang harus diberikan dukungan moral, sehingga mampu berbuat yang terbaik buat Padang Pariaman yang jauh lebih baik lagi," kata Rostam lagi.
    Baik buruknya perjalanan kedua calon bupati yang berasal dari Sungai Limau itu, kata Rostam, sangat bergantung pada tim yang ada di kampung. Untuk itu, kedewasaan tim dalam mempengaruhi masyarakat pemilih, jangan sampai menimbulkan kesan yang tidak baik. Tanamkan politik santun, fair dan jentelmen agar hasil Pilkada memuaskan kedua calon tersebut. "Disinilah letaknya peran yang akan dimainkan oleh niniak mamak, alim ulama serta pemuka masyarakat dikampung, dalam melihat arti penting persaingan saat Pilkada nanti. Kondisi yang seperti ini memang sebuah kondisi yang sangat dilematis. Namun, kemampuan tokoh disinilah tempat mengujinya, bagaimana kedua kader itu tidak merasa kecewa dengan masyarakat kampungnya sendiri," kata Rostam.
    Terhadap kedua putra Sungai Limau asli itu, Rostam berharap agar bisa bersaing dengan sehat. Jadikan Pilkada sebagai ajang awal memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan kampung halaman. Apalagi Kecamatan Sungai Limau masih banyak yang harus diperbaiki pascagempa akhir September lalu. "Mari kita sama-sama membangun kembali kampung itu dimasa mendatang. Kalah dan menang dalam persaingan, merupakan hal yang wajar dalam masalah tersebut. Apapun kondisi yang akan terjadi, kita tetap bersama masyarakat," harapnya. (dam)

Diadakan Global Education Centre, Seminar Nasional Meriah dan Antusias

Lubuk Alung--Seminar nasional yang diadakan Yayasan Global Education Centre Lubuk Alung, Padang Pariaman Minggu (18/4) di Panti Sosial cukup meriah dan mendapat sambutan antusias dari peserta yang merupakan para guru dari berbagai sekolah yang ada di daerah itu. Seminar yang berlangsung sehari penuh, dengan narasumber utama, Prof. Dr. H. Jamaris Jamna, M. Pd, dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian Pendidikan RI itu tambah hangat, lantaran sang narasumber mampu memecahkan suasana kebekuan yang selama ini terjadi dinternal guru itu sendiri.
    Menurut Jamaris Jamna, keberadaan guru dalam melakukan tugas dan kewajibannya tidak diragukan lagi, harus terpenuhi menurut standar yang telah menjadi acuan guru itu sendiri. "Kemajuan anak didik, sangat bergantung sejauh mana peran yang dimainkan guru dalam mendidik siswanya. Kenakalan remaja yang masih melilit siswa kita, merupakan cerminan guru yang tidak atau kurang mampu melakukan tugasnya dengan baik. Kebanyakan guru dalam bertugas hanya untuk memenuhi target," katanya.
    Jamaris melihat peluang dan tantangan guru kedepannya, sungguh sangat berat. Untuk itu, peningkatan sumberdaya guru mutlak dilakukan setiap saat. "Kita tahu, saat ini siswa malah lebih piawai dari guru dalam bidang tertentu. Nah, kalau hal ini tidak dibenahi dengan baik, maka guru akan semakin digilas oleh perubahan itu sendiri," ujarnya.
    Sebelumnya, Ketua Panitia seminar nasional, Drs. Rusman Tanjung bersama pimpinan Global, Armanto, M. Pd kepada Singgalang mengaku senang dengan kehadiran peserta. "Alhamdulillah, peserta yang ikut cukup memenuhi target yang kita tetapkan. Awalnya kita ingin Kepala Dinas Pendidikan Padang Pariaman, Drs. Syamsulrizal, M.M ikut memberikan materi, namun setelah dihubungi, beliau tidak terima kegiatan yang kita lakukan," katanya.
    Kegiatan ini tetap kita lanjutkan, walaupun tidak dapat dukungan dari instansi yang mengurusi pendidikan itu sendiri. "Saya tidak habis pikir, apa alasannya seorang Kepala Dinas Pendidikan, sampai-sampai dia tidak bersedia untuk menandatangani sertifikat yang disediakan panitia untuk peserta. Padahal, yang kita lakukan bukan bentuk perlawanan, tetapi sepenuhnya memberikan masukan serta ilmu terhadap para guru yang ada di daerah ini," ujar Ruswan Tanjung. (dam)

PKBM Cahaya Terus Berkembang dengan Dinamikanya

Lubuk Alung--Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Korong Koto Buruak, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman sejak didirikan 2008 lalu, hingga kini terus berkembang dengan dinamikanya. PKBM yang mengelola kegiatan belajar Paket B, taman bacaan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan pondok pesantren itu terus berkiprah dalam meningkatkan pendidikan dan sumberdaya manusia yang ada dikampung itu.
    Ketua PKBM Cahaya, Hari Subrata kepada Singgalang, Minggu (18/4) melihat PKBM yang didirikannya itu baru sebatas swadaya bersama masyarakat. "Memang legalitas telah diselesaikan di Pemkab Padang Pariaman. Namun, untuk kelanjutan hidupnya, masih banyak menemui kendala, terutama kesejahteraan guru yang mendidiki setiap harinya di pesantren, yang juga mengelola sekitar 200 santri untuk pendidikan TPA/TPSA," katanya.
    Menurut Hari Subrata, untuk kelangsungan guru di pesantren yang diberi nama dengan pesantren Nurul Yaqin itu masih tergantung dari kesadaran orangtua santri dalam memberikan iyuran yang dipungut setiap bulannya. Sementara, bantuan dari pemerintah lewat Depag sama sekali belum pernah dirasakan. "Kita berharap kedepannya, bantuan dari berbagai pihak untuk kelangsungan PKBM tersebut sangat diharapkan," ujar Hari Subrata.
    "Pustaka yang disediakan secara gratis buat masyarakat itu, telah mulai dilirik. Kita tahu, betapa keberadaan buku bagaikan jendela dunia untuk membuka pintu dunia dari berbagai informasi. Kita baru menyediakan 500 an buku. Buku dari berbagai judul itu ada yang dibeli dan ada pula sumbangan dari berbagai pihak yang merasa peduli terhadap peningkatan SDM masyarakat dimaksud," ujar Hari lagi.
    Hari Subrata bersama pengurus lainnya tetap melakukan yang terbaik buat kelangsungan hidup PKBM tersebut. "Apalagi dasar dari pengembangan PKBM itu punya sejarah tersendiri dulunya, yang telah banyak melahirkan kader-kader teladan, yang menyebar dibanyak perantauan. Benang merah inilah yang kini terus dirajut kembali bersama masyarakat. Kita melihat, antusias dari orangtua dalam menyerahkan anak-anaknya untuk dididik dilingkungan pesantren yang ada di bawah naungan PKBM tersebut cukup siknifikan. Tinggal lagi, bagaiman kesejahteraan guru yang sengaja hidup dan tinggal di surau itu, bisa terpenuhi secara maksimal," katanya. (dam)
              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar