Rabu, 20 Juli 2016

Santri Ponpes Nurul Yaqin Semarakkan Ramadhan dengan Tadarus Tafsir Dan Tarikh

Percaturan Pilkada Terus Berjalan
Ali Mukhni - Alfikri Mukhlis dan Damsuar - Syafrinaldi Tinggal Berangkat?

Padang Pariaman--Kurang dari sebulan lagi, pasangan calon kepala daerah sudah harus mendaftar ke KPU. Tentu bersama partai pengusung. Padang Pariaman yang ikut dalam Pilkada serentak 9 Desember itu, hingga saat ini masih belum ada yang mantap benar diantara pasangan yang akan maju.
    Namun demikian, situasi politik hampir tiap hari penuh dengan dinamika dan spekulasi yang dimainkan para elite politik lokal yang ada di daerah itu. Melihat petunjuk di KPU, tanggal 26-28 Juli masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah oleh partai politik, mau tak mau bulan puasa ini partai yang akan berangkat kapalnya, sudah harus mendeklarasikan diri.
    Sepanjang Minggu, Singgalang mendapatkan informasi dari sejumlah pimpinan partai politik bahwa kapal yang akan ditumpangi Damsuar Datuak Bandaro Putiah telah oke. Wakil bupati ini akan berangkat lewat kombinasi PDI Perjuangan, PKB, dan PAN. Damsuar langsung pula menggandeng anak muda PKB, yang saat ini menjabat Ketua Fraksi PKB DPRD Padang Pariaman; Syafrinaldi.
    "Kalau tidak meleset, koalisi ini punya 11 kekuatan kursi di DPRD Padang Pariaman. Insya Allah, kita hanya menunggu surat keputusan resmi dari DPP masing-masing partai. Soal komitmen dan kerjasama, tidak ada lagi yang dipersoalkan. Semua sudah mantap," ujar Syafrinaldi dibalik gagang selulernya.
    Tetapi banyak pihak di daerah itu masih meragukan PAN ikut dalam barisan Damsuar - Syafrinaldi tersebut. "Kayaknya PAN akan ikut gerbong Ali Mukhni. Itu hitungan saya, berdasarkan komunikasi orang-orang Ali Mukhni dengan Asman Abnur, salah seorang petinggi DPP PAN. Yang jelas, politik itu dinamis. Hari ini ke Ali Mukhni, tahu-tahunya saat detik pendaftaran dia masuk Damsuar," kata seorang pemerhati masalah politik dan agama di Padang Pariaman.
    Yang paling mengejutkan itu, sepanjang Minggu beredar informasi, pasangan Ali Mukhni itu adalah Alfikri Mukhlis, yang Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman. Disamping dukungan dari partai pimpinan Surya Paloh yang punya lima kursi DPRD itu, Ali Mukhni juga dapat dukungan penuh dari Partai Hanura. Kedua partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di tingkat nasional itu, punya kursi yang cukup untuk mengantarkan pasangan Ali Mukhni - Alfikri Mukhlis ke KPU.
    Ketua DPC Partai Hanura Padang Pariaman, Jaliyus Budhi saat dikontak Singgalang merasa terkejut. "Ndak. Tidak dia (Alfikri Mukhlis) yang akan diambil Ali Mukhni. Sampai kemarin, (Sabtu, 27/6) belum ada pembicaraan calon pendamping Ali Mukhni yang mantap. Soal NasDem berkoaliasi dengan Hanura, iya benar. Tapi calon wakil masih dalam pemikiran calon bupati, Ali Mukhni," kata Jaliyus Budhi.
    Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman, Alfikri Mukhlis mengaku deklarasi partai yang dia pimpin bersama mitra koaliasinya dilakukan pada 17 Ramadhan. "Insya Allah, mungkin dilakukan di Padang, sekalian deklarasi pasangan calon kepala daerah yang kita usung. Apakah Ali Mukhni - Alfikri Mukhlis? Insya Allah," kata dia.
    Lalu bagaimana dengan Jasma Juni Datuak Gadang, anggota DPRD Sumbar dari Partai Gerindra yang sempat mencuat namanya untuk berpasangan dengan Ali Mukhni? Sejumlah tokoh yang berada di barisan Ali Mukhni, masih mengakui kalau pasangan Bupati Padang Pariaman itu masih tetap JJ, panggilan akrap Jasma Juni. "Info Ali Mukhni - Alfikri Mukhlis baru sepihak dari NasDem," kata tokoh yang namanya tidak ingin ditulis tersebut.
    Ada kemungkinan satu pasang calon kepala daerah lagi yang akan memakai kapal Gerindra, Demokrat, dan PKS. Duet Refrizal - Happy Neldy yang akan menggunakan kekuatan Gerindra dan PKS, kabarnya akan hilang sendiri ditelan masa. Banyak pihak yang melarang Refrizal, anggota DPR RI tiga periode itu maju di kampungnya sendiri Padang Pariaman. (501)
--------------------------------------------------------------------

Orangtuanya Berhasil Jadi Pelaku Perikahan
Muhammad Gotama Alka dari MTI Canduang ke STP Jakarta Lewat Jalur Khusus

Kayutanam--Sebagai penggiat perikanan di tengah masyarakat, Tasril Sabih merasa dapat kehormatan. Betapa tidak, anak kandungnya; Muhammad Gotama Alka yang baru tamat Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang, Kabupaten Agama dapat jalur khusus untuk melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta.
    Tasril Sabih, bapak yang sudah lama menggeluti usaha perikanan berupa pembenihan lele di Kelompok Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Titian Amanah, Kayutanam, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Padang Pariaman. Dapatnya anak sematang wayang Tasril Sabih melalui jalur khusus ke STP itu, tak lain setelah Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP RI) melakukan peninjauan langsung ke PKBM Titian Amanah, tentang tenaga narasumber tekhnis, yang didatangkan langsung ke PKBM tersebut.
    Dengan itu, Muhammad Gotama Alka akan masuk asrama pada September mendatang. Dia mengambil jurusan Mesin Perkapalan (MP). Semua kelengkapan yang dibutuhkan dalam menempuh pendidikan tinggi perikanan itu, Muhammad Gotama Alka yang lahir 1996 itu telah menuntaskannya dengan baik.
    Bagi Tasril Sabih dan Shofiyah, orangtua kandung Muhammad Gotama Alka, kesempatan yang didapatkan oleh anaknya itu, tentu tidak terlepas dari bimbingan yang dilakukan selama mengelola usaha perikanan. "Artinya, usaha perikanan kalau kita kelola secara bersungguh-sungguh, Insya Allah akan mendatang manfaat yang luar biasa," kata dia.
    "Disamping mengembangkan perekonomian keluarga yang dikelola secara berkelompok, tentunya usaha tersebut memberikan motivasi tersendiri bagi orang lain yang juga memiliki profesi yang sama, untuk tidak mudah patah semangat dalam melanjutkan dan mengembangkan usaha demikian," ungkapnya.
    Muhammad Gotama Alka sendiri merasa termotivasi. Sebab, sebagai lulusan MTI mulai dari Stanawiyah dan Aliyah masuk STP yang jalur umum, tentu diluar kelaziman yang berlaku di lingkungan MTI, sebagai sekolah berbasis agama dan pesantren. "Jadi, orang MTI itu tak mesti ke IAIN yang menjadi jalur resminya. Mereka juga bisa masuk perguruan tinggi umum, seperti yang saya dapatkan ini," ujar dia.
    Padang Pariaman, lanjutnya, sebagai daerah yang memiliki laut dan garis pantai yang cukup panjang di pulau Sumatera, tentu akan menjadi tantangan tersendi baginya dalam meningkatkan ilmu pengetahuan pada STP demikian. (501)
--------------------------------------------------------------------

Santri Ponpes Nurul Yaqin Semarakkan Ramadhan dengan Tadarus Tafsir Dan Tarikh

Enam Lingkung--Suasana bulan Ramadhan bagi santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman dimanfaatkan untuk tadarus Tafsir dan pendalaman Tarikh. Hal ini semakin memantapkan penguasaan santri terhadap dua materi tersebut.
    Kepala Tata Usaha/Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Yaqin M. Asyraful Anam Tuanku Bagindo, Selasa (30/6) mengatakan, tadarus Tafsir berlangsung pukul 20.00 hingga 23.30 malam. Usai berbuka dan shalat Magrib, santri istirahat sejenak.
    "Tadarus Tafsir pengulangan semua Tafsir Jalalein. Masing-masing santri diberikan kesempatan untuk pendalamannya. Selesai tadarus, dilanjutkan dengan Shalat Tarawih berjamaah 23 rakaat. Shalat Tarawih ini biasanya selesai pukul 01.00 WIB dinihari," kata   Anam mantan Ketua Umum PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Padang Pariaman ini.
    Sedangkan pendalaman Tarikh berlangsung pukul 13.30 hingga 16.30 sore. Jika biasanya belajar Tarikh sekali seminggu, selama Ramadhan belajarnya tiap hari. Sedangkan  Tarikh yang dipelajari adalah kitab Nurul Yaqin. Belajar Tarikh merupakan keunggulan dari Pesantren Nurul Yaqin sendiri, kata Anam.
    Dikatakan, Tadarus Tafsir dan Tarikh ini berlangsung selama 20 hari di bulan Ramadhan. Dimulai di hari pertama Ramadhan hingga pada ke-20 Ramadhan. "Sedangkan kegiatan pagi hingga Zuhur, masing-masing santri diberikan kebebasan untuk khatam Al-Quran. Hingga tadi siang, sudah ada yang sampai khatam 3 kali," tutur Anam.
    Terkait dengan penerimaan santri baru, tahun 2015 ini menerima 200 santri. Jumlah ini sesuai dengan kapasitas pesantren. Gelombang pertama saja sudah diterima 120 santri baru. Sisanya, gelombang kedua yang dibuka 26 Juli usai lebaran. "Berdasarkan pengalaman tahun lalu, pendaftaran melebihi 200 orang. Sehingga terpaksa banyak yang ditolak. Kalau diterima tidak tertampung oleh sarana dan prasarana yang ada," ujarnya. (501) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar