Rabu, 20 Juli 2016

Pembangunan Jembatan Kampuang Galapuan Mempersingkat Jarak Masyarakat Ulakan

Pembangunan Jembatan Kampuang Galapuan Mempersingkat Jarak Masyarakat Ulakan

Ulakan--Pembangunan jembatan Kampuang Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis diharapkan bisa selesai tepat waktu sehingga bisa segera dapat dinikmati oleh masyarakat. Pembangunan jembatan yang menelan biaya sebesar Rp4,5 miliar dikerjakan oleh PT. Amar Permata Indonesia dimulai pada awal Juni dan berakhir pada tanggal Oktober nanti.
    "Masyarakat sudah tak sabar menikmati jembatan Kampuang Galapuang ini. Semoga awal November nanti sudah bisa kita resmikan," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara ketika meninjau pemasangan tiang pancang jembatan tersebut, Selasa (19/7).
    Dikatakannya, bahwa jembatan sepanjang 35 meter dengan lebar 7,5 meter itu merupakan akses utama yang menghubungkan Kecamatan Ulakan Tapakis dan Kecamatan Nan Sabaris. Jika jembatan ini selesai, jarak antara Kampuang Galapuang dengan Tanjuang Medan yang ditempuh sepanjang lebih kurang lima kilometer akan jadi lebih singkat, menjadi hanya 100 meter saja.
    Diketahui, di Korong Tanjuang Medan, Kecamatan Ulakan Tapakis terdapat objek wisata relisgius sekaligus cagar budaya, yaitu surau Syekh Burhanuddin yang kerap dikunjungi peziarah dari dalam dan luar Sumbar, bahkan hingga luar negeri.
    Direalisasikannya, pembangunan Kampuang Galapuang, kata Ali Mukhni, sebagai bukti APBD Padang Pariaman sangat aspiratif dan pro rakyat. Sebelumnya juga telah dimulai pula pengerjaan jembatan Campago, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam sepanjang 50 meter dengan lebar 8 meter yang menelan biaya Rp12 miliar rupiah.
    "APBD pro rakyat, maka pemimpin akan dicintai masyarakat," kata Ali Mukhni yang dijuluki sebagai 'Bapak Pembangunan' itu. Diketahui sebelum pembangunan jembatan tersebut, masyarakat memanfaatkan rajang atau jembatan gantung yang kondisinya sudah lapuk dan bergoyang-goyang ketika dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua. tidak sedikit kejadian sepeda motor yang tercebur ke sungai dan penumpangnya luka-luka.
    Masyarakat Ulakan terlihat antusias melihat proses pembangunan jembatan dan membebaskan ganti rugi lahan sesuai kebutuhan yang diminta oleh pemerintah daerah. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar