Minggu, 24 Juli 2016

Lestarikan Ulu Ambek untuk Pembenteng Budaya Asing

Lestarikan Ulu Ambek untuk Pembenteng Budaya Asing

Tapakis--Laga-laga Korong Kasai, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis ramai dihadiri sesepuh Ulu Ambek Padang Pariaman. Di awali dengan gerak langkah dan di iringi likuk tubuh dua orang pesilat, di iringi pula oleh seorang pendendang dengan irama nan khas.
    Korong Kasai menandakan itu, sebuah awal alek nagari telah dimulai. Dua orang pesilat tersebut menunjukan keindahan dan nilai-nilai gerak silat tanpa bersentuhan sama sekali. Dan itulah yang disebut dengan Ulu Ambek.
    Tidak seperti beladiri Minang pada umumnya. Gerak jemari tangan tukang Ulu Ambek memiliki makna tersendiri, yang disertai raut wajah yang tidak saling bertatapan. Ulu Ambek merupakan satu-satunya kesenian yang ada di Padang Pariaman.
    Laga-laga yang terbentuk segi delapan tersebut terdapat empat tiang disertai jam yang terpampang di atasnya. Lantainya terbuat dari susunan buluh atau bambu yang tersusun rapi. Dua buah cermin panjang dipajang di dua sudut tiang yang saling berhadapan. Sedangkan pada langit-langit arena terdapat hiasan kain dengan corak yang berbeda-beda, memiliki makna tersirat pada masyarakat Padang Pariaman.
    pada pertunjukan kesenian silat Ulu Ambek tersebut juga terdapat dua orang pedendang, yang berdendang secara bergantian. Konten irama dendang yang tidak jelas, seperti dendangan matra Minangkabau.
    Menurut sejarahnya, Ulu Ambek lahir sesuai sejarah Padang Pariaman yang menjadi pertahanan pertama maritim kerajaan Pagaruyuang dahulunya. Kesenian yang identik dengan silat batin sebagai penghadang pertama masuknya penjajah asing ke Ranah Minang. Terutama melalui pesisir Sumatera bagian barat.
    Rusli Muslim Datuk Rangkayo Basa, Walinagari Tapaksi menyebutkan hal demikian. "Kesenian Ulu Ambek terus dilestarikan masyarakat nagari ini, karena sangat penting sebagai pertahanan utama mentalitas generasi muda Padang Pariaman. Memiliki nilai-nilai luhur dengan budi pekerti, serta pendidikan moralitas untuk masyarakat," katanya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar